Inseminasi traumatis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Traumatic insemination"
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20230409)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot
 
Baris 1:
[[Berkas:Traumatic_insemination_1_edit1.jpg|al=A female bed bug is held upside-down by a male bed bug, as he traumatically inseminates her abdomen.|ka|jmpl| Kutu busuk jantan (''Cimex lectularius'') melakukan inseminasi terhadap kutu busuk betina (atas) secara traumatis. [[Eksoskeleton]] ventral betina terlihat retak di sekitar titik inseminasi.]]
'''Inseminasi traumatis''' merupakan praktik [[Kawin|perkawinan]] dengan cara melakukan penetrasi [[Spermatozoid|sperma]] pada [[Abdomen|perut]] betina menggunakan [[aedeagus]] milik pejantan dan melalui luka ke dalam rongga perut sang betina ([[Sistem peredaran darah|''hemocoel'']])<ref name="Arn">{{Cite book|last=Arnqvist|first=Göran|last2=Rowe|first2=Locke|date=2005-07-05|title=Sexual Conflict (Monographs in Behavior and Ecology)|url=https://archive.org/details/sexualconflict0000arnq|location=Princeton, NJ|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-12218-2|pages=87–91[https://archive.org/details/sexualconflict0000arnq/page/87 87]–91}}</ref>. Sperma akan menyebar melalui hemolimfa betina hingga mencapai ovarium dan menghasilkan pembuahan. Beberapa spesies [[invertebrata]] juga mempraktikan teknik perkawinan ini.
 
Proses ini kerap merugikan bagi pihak betina lantaran penetrasi akan menciptakan luka menganga yang membuatnya menjadi rentan terinfeksi. Dampak dari proses ini juga dapat menstimulasi [[Respons imun|reaksi imun]] sang betina. Adanya teknik perkawinan tersebut beberapa serangga pun berevolusi hingga memiliki organ-organ tubuh yang dapat membantu dan mengakomodasi inseminasi traumatis. Salah satunya adalah kutu busuk yang memiliki sepasang wadah sperma yang dikenal sebagai <nowiki><i>spermalege</i></nowiki>. Bagian ini diketahui berfungsi sebagai resistansi kerusakan langsung pada kutu busuk betina selama proses penetrasi berlangsung. Akan tetapi, banyak penelitian tidak menemukan benang merah untuk dugaan tersebut hingga pada 2003 pemutusan fungsi dari organ tersebut sebagai sistem perlindungan higienis terhadap bakteri<ref name="reinhardt">{{Cite journal|last=Reinhardt, K.|last2=Naylor R.|last3=Siva-Jothy, M. T.|date=2003-11-22|title=Reducing a cost of traumatic insemination: female bedbugs evolve a unique organ|journal=[[Proceedings of the Royal Society B]]|volume=270|issue=1531|pages=2371–2375|doi=10.1098/rspb.2003.2515|pmc=1691512|pmid=14667353}}</ref>.
 
Masih banyak perdebatan mengenai asal mula praktik inseminasi traumatis pada [[invertebrata]]. Namun, inseminasi traumatis paling banyak diadaptasi dan dipelajari secara keseluruhan pada kutu busuk, khususnya ''Cimex lectularius''<ref name="Arn">{{Cite book|last=Arnqvist|first=Göran|last2=Rowe|first2=Locke|date=2005-07-05|title=Sexual Conflict (Monographs in Behavior and Ecology)|url=https://archive.org/details/sexualconflict0000arnq|location=Princeton, NJ|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-12218-2|pages=87–91[https://archive.org/details/sexualconflict0000arnq/page/87 87]–91}}</ref><ref name="mono">{{Cite book|last=Carayon|first=J.|year=1966|title=Monograph of Cimicidae (Hemiptera, Heteroptera)|location=College Park, MD|publisher=[[Entomological Society of America]]|isbn=978-0-9776209-2-0|pages=81–166|chapter=Paragenital system}}</ref>, meskipun para invertebrata banyak mengalami [[Evolusi konvergen|evolusi secara konvergen]]. Inseminasi traumatis tidak hanya ditemukan pada praktik perkawinan jantan-betina, atau bahkan praktik perkawinan dari spesies yang sama. Baik inseminasi traumatis pada praktik perkawinan [[Perilaku homoseksual pada hewan|homoseksual]] dan [[Hibrida (biologi)|antarspesies]] juga telah banyak diamati.
 
== Mekanisme ==
Baris 11:
Manusia dan [[Vertebrata|makhluk bertulang belakang]] lainnya memiliki sistem peredaran terbuka. Bagian [[darah]] dan [[limfa]] memiliki alur sistem peredarannya masing-masing, yaitu [[sistem peredaran darah]] dan [[sistem limfatik]]. Kedua sistem peredaran ini diapit oleh sistem [[Pembuluh kapiler|kapiler]], [[Pembuluh balik|vena]], [[Pembuluh nadi|arteri]], dan [[Kelenjar limfa|kelenjar getah bening]]. Di samping itu, serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem tersebut, darah dan limfa beredar secara terbuka. Karena tidak memiliki alur sistem peredaran yang pasti, darah dan limfa pada serangga bercampur dan membentuk zat yang disebut hemolimfa. Semua organ pada serangga dialiri oleh hemolimfa yang menyediakan oksigen dan nutrisi ke semua bagian tubuh serangga. <ref name="Ruck">{{Cite web|last=Ruck|first=B.N.|last2=Villares, G.J.|title=Circulatory System|url=http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/zoology/AnimalPhysiology/CirculatorySystem/CirculatorySystem.htm|publisher=Saint Michael's College|archive-url=https://web.archive.org/web/20090619101816/http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/Zoology/AnimalPhysiology/CirculatorySystem/CirculatorySystem.htm|archive-date=June 19, 2009|access-date=2009-08-19|last3=Welch, C.M.|last4=Facey, D.E|url-status=dead}}</ref>
 
Sesaat seusai melakukan praktik inseminasi traumatis, sperma dari pejantan akan bergerak melalui hemolimfa ke ovarium sang betina untuk melanjutkan proses pembuahan. Mekanisme serupa terdapat pada variasi takson lain. Pada beberapa ordo serangga, alat kelamin jantan (<nowiki><i>paramere</i></nowiki>) memasuki saluran kelamin betina, kemudian duri pada bagian ujungnya akan menembus dinding [[Bursa copulatrix|''bursa copulatrix'']] sang betina. Pada cara yang lain, pejantan juga menusuk dinding tubuh bagian luar sang betina. Setelah melakukan penetrasi, pejantan akan [[Ejakulasi|berejakulasi]] ke dalam tubuh sang betina dan tahap tersebut dilakukan juga oleh dua keadaan injeksi tersebut. Sperma dan cairan ejakulasi menyebar di seluruh hemolimfa betina. Inseminasi dikatakan berhasil jika sperma mencapai ovarium dan [[Pembuahan|membuahi]] sel telur<ref name="Arn">{{Cite book|last=Arnqvist|first=Göran|last2=Rowe|first2=Locke|date=2005-07-05|title=Sexual Conflict (Monographs in Behavior and Ecology)|url=https://archive.org/details/sexualconflict0000arnq|location=Princeton, NJ|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-12218-2|pages=87–91[https://archive.org/details/sexualconflict0000arnq/page/87 87]–91}}</ref>.
 
Ketahanan sang betina terhadap penetrasi dari inseminasi traumatis cukup berbeda-beda dari satu spesies ke spesies lainnya. Betina dari beberapa genus seperti ''Cimex'' akan menunjukkan tingkah laku pasif sebelum dan selama proses inseminasi traumatis berlangsung<ref>Arnqvist, citing A.D. Stutt, ''Reproductive Strategies and Sexual Conflict in the Bed Bug''. PhD thesis. [[University of Sheffield]], England.</ref>. Betina-betina di genus lain ada yang menolak kawin dan berusaha melarikan diri<ref>Arnqvist 89, citing personal observations and ''Monograph of Cimicidae''</ref>. Perlawanan ini diduga bukan atas keengganan terhadap rasa sakit akibat inseminasi semata lantaran adanya bukti dari observasi menunjukkan dugaan bahwa serangga tidak dapat merasakan rasa sakit<ref name="Smith1991">{{Cite journal|last=Smith|first=Jane A.|year=1991|title=A Question of Pain in Invertebrates|url=http://dels.nas.edu/ilar_n/ilarjournal/33_1_2/V33_1_2Question.shtml|journal=ILAR Journal|volume=33|issue=1-2|pages=25-31|doi=10.1093/ilar.33.1-2.25|archive-url=https://web.archive.org/web/20090418001839/http://dels.nas.edu/ilar_n/ilarjournal/33_1_2/V33_1_2Question.shtml|archive-date=18 April 2009|access-date=|quote=|url-status=unfit}}</ref>.