Tunikata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Aikent (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Rintojiang |
Memperbarui informasi artikel dan menambahkan referensi |
||
(47 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{taxobox otomatis
| name = Tunikata
| fossil_range = <br>[[Cambrian Stage 3]]–[[Holocene|Present]],<br>{{fossil range|518|0|earliest=557|ref=<ref>{{Cite journal |last1=Yang |first1=Chuan |last2=Li |first2=Xian-Hua |last3=Zhu |first3=Maoyan |last4=Condon |first4=Daniel J. |last5=Chen |first5=Junyuan |date=2018 |title=Geochronological constraint on the Cambrian Chengjiang biota, South China |journal=[[Journal of the Geological Society]] |language=en |volume=175 |issue=4 |pages=659–666 |doi=10.1144/jgs2017-103 |bibcode=2018JGSoc.175..659Y |s2cid=135091168 |issn=0016-7649 |url=http://nora.nerc.ac.uk/id/eprint/521412/1/2018-JGS-Chuan%20Yang%20et%20al.pdf}}</ref>}} (Possible [[Ediacaran]] record, 557 Ma<ref>{{Cite journal |last1=Fedonkin |first1=M. A. |last2=Vickers-Rich |first2=P. |last3=Swalla |first3=B. J. |last4=Trusler |first4=P. |last5=Hall |first5=M. |title=A new metazoan from the Vendian of the White Sea, Russia, with possible affinities to the ascidians |journal=[[Paleontological Journal]] |volume=46 |pages=1–11 |year=2012 |issue=1 |doi=10.1134/S0031030112010042 |bibcode=2012PalJ...46....1F |s2cid=128415270}}</ref><ref>{{Cite journal |last1=Martyshyn |first1=Andrej |last2=Uchman |first2=Alfred |date=2021-12-01 |title=New Ediacaran fossils from the Ukraine, some with a putative tunicate relationship |journal=PalZ |language=en |volume=95 |issue=4 |pages=623–639 |doi=10.1007/s12542-021-00596-1 |bibcode=2021PalZ...95..623M |s2cid=244957825 |issn=1867-6812 |doi-access=free }}</ref>)
| image = Tunicate komodo.jpg
| image_caption = Gold-mouth sea squirt (''[[Polycarpa aurata]]'')
| image_upright = 1.15
| display_parents = 2
| taxon = Tunicata
| authority = [[Jean-Baptiste Lamarck|Lamarck]], 1816<ref name=WoRMS>{{cite WoRMS |author=Sanamyan, Karen |year=2013 |title=Tunicata |id=146420 |access-date=2013-04-04 }}</ref><ref name="Nielsen2012">{{cite journal |author=Nielsen, C. |date=2012 |title=The authorship of higher chordate taxa |journal=
[[Zoologica Scripta]] |volume=41 |issue=4 |pages=435–436 |doi=10.1111/j.1463-6409.2012.00536.x |s2cid=83266247}}</ref>
| subdivision_ranks = Classes and unplaced [[genus|genera]]
| subdivision_ref = <ref name=WoRMS/><ref name="Tatian"/>
| subdivision = * [[Ascidiacea]] (polyphyletic)<ref>{{Cite journal |last=Giribet |first=Gonzalo |date=2018-04-27 |title=Phylogenomics resolves the evolutionary chronicle of our squirting closest relatives |journal=[[BMC Biology]] |volume=16 |issue=1 |pages=49 |doi=10.1186/s12915-018-0517-4 |issn=1741-7007 |pmc=5924484 |pmid=29703197 |doi-access=free }}</ref>
* {{extinct}}''[[Yarnemia]]''?
* {{extinct}}''{{Ill|Megasiphon|ia}}''
* {{extinct}}''[[Shankouclava]]''
| synonyms = Urochordata <small>Lankester, 1877</small>
}}
'''Tunikata''' atau '''mantel laut''' adalah hewan [[invertebrata]] laut, anggota subfilum Tunicata . Ini adalah bagian dari Chordata , sebuah filum yang mencakup semua hewan dengan tali saraf punggung dan [[notokorda]] (termasuk vertebrata). Subfilum ini pernah disebut Urochordata, dan terkadang masih digunakan untuk hewan ini. Mereka adalah satu-satunya kordata yang kehilangan segmentasi miomernya, dengan kemungkinan pengecualian pada 'rangkaian celah insang'. Namun, doliolid masih menampilkan segmentasi pita otot.
== Cara Hidup ==
Beberapa tunikata hidup sebagai individu soliter, namun yang lain bereplikasi dengan bertunas dan menjadi koloni, masing-masing unit dikenal sebagai zooid. Mereka adalah pemakan filter laut dengan struktur tubuh berisi air seperti kantung dan dua bukaan berbentuk tabung, yang dikenal sebagai sifon, tempat mereka menarik dan mengeluarkan air. Selama respirasi dan makan, mereka mengambil air melalui siphon yang masuk (atau menghirup) dan mengeluarkan air yang disaring melalui siphon yang keluar (atau mengeluarkan napas). ''Tunikata ascidia'' dewasa bersifat sesil, tidak bergerak, dan melekat secara permanen pada batu atau permukaan keras lainnya di dasar laut. Thaliacea (pyrosomes, doliolids, dan salps) dan larvacea di sisi lain, berenang di zona pelagis laut saat dewasa.
Masing-masing
Lapisan luar dari tubuh terdiri atas lapisan tembus pandang (transparan) dan tebal. Lapisan itu sebagian besar terdiri atas bahan tunicin. Analisis defraksi sinar-X
Pembungkus tubuh bila dibagi akan
=== Faring ===
▲2. Thaliacea
▲3. Appendicularia
Lubang mulut ke arah dalam akan
▲Masing-masing klass mempunyai sifat yang unik karena memiliki cirri tertentu. Semua Ascideacea adalah cecil, sedangkan klass lainnya adalah pelagic. Dalam sejarah hidupnya mempunyai sejumlah seri atau rentetan perubahan. Beberapa diantaranya menunjukan pergantian turunan seperti cirri diantara Invertebrata yangmasih ada.
▲2. Struktur dan Fungsi Anggota Tubuh
== Sistem Pembuluh Darah ==
▲a. Dinding tubuh
Sistem pembuluh darah bekerja baik. Jantung (cor) merupakan kantung sederhana yang berotot, terletak dekat lambung berada dalam rongga
▲Lapisan luar dari tubuh terdiri atas lapisan tembus pandang (transparan) dan tebal. Lapisan itu sebagian besar terdiri atas bahan tunicin. Analisis defraksi sinar-X menunjukan bahwa bahan itu merupakan bahan yang sama dengan selulosa, yang merupakan bahan produksi tumbuhan yang umumnya tidak diproduksi oleh hewan, kecuali beberapa hewan Protozoa yang mirip berbahan citicula yang terletak di luar ectoderm dan merupakan bagian luar dari lapisan itu.
Beberapa Ascidia mempunyai vanadium hijau yang terkandung dalam
▲Pembungkus tubuh bila dibagi akan nampak lapisan lunak yang disebut mantel seperti yang telah diterngkan di atas. Merupakan endapan dalam pembungkus tubuh dan mempunyai hubungan yang erat dengan sekitar mulut dan aperture oralis. Mantel yang merupakan dinding tubuh terdiri atas jaringan ectoderm dan jaringan ikat yang membungkus berkas fiber. Pembunkus tubuhsecara umum diperpanjang dengan siphon (pipa) baik pada oral maupun atrial.
Pertukaran zat atau
▲Lubang mulut ke arah dalam akan disambunng oleh saluran pendek dan lebar yang disebut stomodium, terus ke kamar besar yang disebut Pharynx atu branchialis. Ini mrupakan salah satu ciri organ Urochordata yang tinggi tingkatnya. Terdapat diding yang tipis dengan celah-celah yang disebut stigmata yang berjajar transversal. Melalui oembuluh ini pharynx berhubungan dengan saluran peribranchial. Pada kamar branchialis inilah terjadi pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida yang dilakukan oleh darah.
Kelenjar ini terletak sebelah ventral dari simpul saraf yang sering dianggap homolog dengan kelenjar
▲3. Sistem Pencernaan
Sistem ini merupakan ciri yang sangat sederhana. Pada hewan ini terdapat simpul saraf yang terletak antara lubang mulut dengan lumbang atrial yang terbenam dalam mantel. Simpul itu di perpanjang pada arah dorsal ventral (menyilang), yang selanjutnya memberi persarafan pada bagian tubah. Perpanjangan simpul itu berfungsi untuk gerak refleks yang sering disebut “refleks silang” dan menimbulkan kontraksi.▼
▲Oesophagus merupakan lanjutan pharynx dekat akhir posterioe lamina. Selajutnya ke lambung (gastricus) bersambung dengan usus (intestinum). Yang terletak melekat sebelah kiri dari mantel. Gasrtricus merupakan kantung dengan dinding tebal yang menghasilkan karbohidrase yang mampu memecah karbohidrat. Disamping itu menghasilkan enzim proteolitik dan lipolitik. Sebelah dalam dari lambung dan usus penebalan sebelah ventral yang terkenal sebagai typhlosole. Terdapat kelenjar hati (grandulae hepaticae) yang besar. Kecuali itu untuk melancarkan saluran pencernaan makanan terdapat kelenjar piloris (grandulae pyloricae) bercabang-cabang diseluruh dinding usus yang berhubungan dengan lambung. Baru sedikit diketahui fungsi kelenjar piloris sebagai kelenjar pencernaan makanan dan alat pembantu eksresi. Bagian akhir usus memutar melingkar ke depan berakhir pada lubang dubur (apertura analis) yang nantinya berhubungan dengan siphon analis.
Seks hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh. Lanjutan dari gonad (ovarium dam testis) berupa saluran oviduct atau sperma yang akhirnya terbuka dekat anus. Bila sel kelamin dihasilkan dari hewan yang berbeda akan
▲Sistem pembuluh darah bekerja baik. Jantung (cor) merupakan kantung sederhana yang berotot, terletak dekat lambung berada dalam rongga pericardium. Dalam jantung terdapat darah yang akan dipompa ke seluruh tubuh dan ke alat respirasi (insang). Darah yang kembali dari insang akan banyak mengandung oksigen dan sebaliknya yang kembali dari jaringan tubuh banyak mengandung karbon dioksida. Namun pembulu areteri belum sempurna, sehingga peredaran darah setengah terbuka. Di dalam darah akan kita jumpai lymphocyt, macrophagositosis dan beberpapa sel berwarna dan tidak berwarna lainnya.
Terdapat bukti bahwa simpul saraf peka terhadap rangsangan hormon sehingga memberikan perintah gamet dilepaskan. Ini merupakan salah satu cara merangsang gamet yang berbeda, sehingga terjadi pembuahan (fertilisasi). Selanjutnya telur yang telah dibuahi
▲Beberapa Ascidia mempunyai vanadium hijau yang terkandung dalam vanadocyt atau larut dalam plasma darah. Zat vanadium itu dianggap sebagai pigment resparasi, tetapi belum dapat dibuktikan dengan pasti, karena kemampuan oksidasinya sangat rendah. Dengan demikian cara respirasi yang pasti belum diketahui.
▲5. Sistem Ekskresi
▲Pertukaran zat atau eksresi dilakukan oleh nephrocytes melalui sirkulasi darah. Sel-sel nephorocyte mengandung uratedan xantine yang dikumpulkan dalam bentuk konsentrasi pada vesicula axcretoris atau alat ginjal (organa renalis).
▲6. Kelenjar dan Sistem Saraf
▲Kelenjar ini terletak sebelah ventral dari simpul saraf yang sering dianggap homolog dengan kelenjar hypophysa. Kelenjar ini masih belum pasti peranannya, walaupun mengeluarkan sekresi. Terdapat suatu pembuluh ke muka yang terdapat pada pharynx. Saluran itu pada bagian terminal mengandung sel-sel yang bersillia, dan pada bagian dorsalnya terdapat proyeksi tubercel dorsalis ke pharynx.
▲Sistem ini merupakan ciri yang sangat sederhana. Pada hewan ini terdapat simpul saraf yang terletak antara lubang mulut dengan lumbang atrial yang terbenam dalam mantel. Simpul itu di perpanjang pada arah dorsal ventral (menyilang), yang selanjutnya memberi persarafan pada bagian tubah. Perpanjangan simpul itu berfungsi untuk gerak refleks yang sering disebut “refleks silang” dan menimbulkan kontraksi.
== Pendapat Ahli ==
Beberapa ahli berpendapat bahwa tunicata dan vertebrata berasal dari nenek moyang yang sama yang berenang bebas dan sama dengan larva tunicata saat ini. Jika demikian maka struktur sesil pada tunicata dewasa adalah spesialisasi lebih lanjut. Pendapat kedua menyatakan bahwa nenek moyang keduanya bersifat sesil mirip tunikata dewasa. Adapun, vertebrata berasal dari tunicata yang mobil. <ref>{{Cite book|last=Leksono|first=Amin Setyo|last2=Hakim|first2=Luchman|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sistematika_Hewan_Vertebrata/-mmSEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=tunikata+adalah&pg=PA26&printsec=frontcover|title=Sistematika Hewan Vertebrata|location=Malang|publisher=Universitas Brawijaya Press|isbn=9786232963054|pages=27|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Bluebell tunicates Nick Hobgood.jpg|jmpl|''[[Clavelina moluccensis]]'', tunikata cincin biru
{{Animalia}}
▲Seks hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh. Lanjutan dari gonad (ovarium dam testis) berupa saluran oviduct atau sperma yang akhirnya terbuka dekat anus. Bila sel kelamin dihasilkan dari hewan yang berbeda akan dimasukan ke dalam mulut, kemudian mengikuti aliran air akan tertambat di suatu saluran dalam tubuh bersilia. Diduga bahwa kelenjar thereupon mengeluarkan sekresi yang mirip dengan hormonn gonadrophic yang dihasilkan oleh bagian anterior dari kelenjar pituitaria (hyphophysa).
{{Taxonbar|from=Q165118}}
== Referensi ==
▲Terdapat bukti bahwa simpul saraf peka terhadap rangsangan hormon sehingga memberikan perintah gamet dilepaskan. Ini merupakan salah satu cara merangsang gamet yang berbeda, sehingga terjadi pembuahan (fertilisasi). Selanjutnya telur yang telah dibuahi berkebang menjadi larva, yang mengalami metamorphosis. Larva awal mempunyai ciri seperti Chordata lainnya artinya berchorda dorsalis pada ekor, yang selanjutnya mengalami rudimentasi, sehingga hewan yang dewasa tidak mempunyai chorda dorsalis lagi.
[[Kategori:Chordata]]
|