Shinzō Abe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah tempat lahir kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(22 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Prime Minister
|
| honorific-suffix =
| native_name = {{nobold|安倍 晋三}}
|
| image
| caption = Shinzo Abe
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| awards = {{plain list|
*Peringkat Pertama Junior (anumerta, 2022)
Baris 44:
* Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum (anumerta, 2022)
}}
|
|
|
| father = [[Shintaro Abe]]
| mother = [[Yoko Kishi]]
Baris 85:
Shinzō Abe dianggap (pada September 2006) sebagai kandidat utama untuk menggantikan Koizumi setelah masa jabatannya sebagai perdana menteri berakhir. [[Sadakazu Tanigaki]], yang juga telah menyatakan pencalonan dirinya, serta [[Taro Aso]] juga merupakan calon-calon yang kuat.
Dalam sebuah pengumpulan pendapat
Abe dianggap konservatif dalam masalah kebijakan luar negeri dan mengambil sikap konfrontatif terhadap negera-negara Asia Timur lainnya seperti [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Korea Selatan]] dan, khususnya, [[Korea Utara]]. Ia menyatakan bahwa ia akan melanjutkan kunjungan yang kontroversial ke [[kuil Yasukuni]] bila ia terpilih sebagai Perdana Menteri. Pemimpin LDP dan sekutu lama Koizumi [[Koichi Kato (LDP)|Koichi Kato]] pernah menyatakan bahwa sikap keras Abe tentang Yasukuni dapat merugikan kesempatannya untuk menggantikan Koizumi, dan bahwa Fukuda, yang menentang kunjungan ke Yasukuni, merupakan "ancaman" bagi Abe dalam hal ini.<ref>"[http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=10000101&sid=azn8oDck2DLo&refer=japan Kesempatan Abe Memimpin Jepang Dirugikan oleh Hubungan dengan Tiongkok, kata Kato]," Bloomberg, 13 Juni 2006.</ref> Ia juga berpandangan konservatif dalam masalah kontroversi suksesi kekuasaan [[Kekaisaran Jepang]], dan mengatakan bahwa ia menentang usaha mengamendemen hukum Jepang untuk memungkinkan perempuan menduduki [[Takhta Krisantemum]] sebagai Maharani.
|