Percobaan pada hewan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:White mouse.jpg|jmpl|Tikus putih sering digunakan untuk
Terdapat konsep 3Rs yaitu ''replacement'' (penggantian), ''reduction'' (pengurangan), dan ''refinement'' (perbaikan) sebagai parameter penggunaan hewan dalam penelitian.<ref name=":0" /> Uji coba pada hewan perlu dilakukan sesuai etik antara lain cara memperoleh hewan percobaan, transportasi, perkandangan, kondisi lingkungan, makanan, perawatan, pengawasan oleh dokter hewan, dan teknik pelaksanaan uji coba dengan anastesi agar tidak menimbulkan rasa nyeri.<ref>{{Cite book|title=Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan|last=Hanafiah|first=M. Jusuf|publisher=EGC|year=1999|isbn=979-448-459-8|location=Jakarta|pages=116-117|url-status=live}}</ref>
== Tujuan
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari dilakukannya ''animal testing'' yaitu sebagai berikut:
Baris 13:
# Mengetahui komedogenitas kemampuan untuk merangsang tumbuhnya jerawat dan gangguan lain) pada kulit.
== Teknis
Biasanya hewan yang digunakan pada ''animal testing'' merupakan hewan utuh atau hanya bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Namun demikian, tidak jarang juga hewan hidup sehat digunakan sebagai objek penderita. Berikut ini adalah salah satu contoh langkah-langkah ''animal testing'' untuk mengetahui potensi bahan atau produk dalam menimbulkan komedo/jerawat (''comedogemity''):
Baris 21:
# Setelah itu dilakukan observasi berdasarkan gejala yang muncul pada objek penelitian.
== Larangan
Meskipun uji coba hewan ini memiliki tujuan yang baik berupa memastikan bahwa produk yang diproduksi dari suatu industri aman bagi kulit, tetapi beberapa negara melarang hal tersebut. ''Animal testing'' dianggap menjadi salah satu metode pengujian yang bertentangan dengan bioetika. Mereka mendorong supaya lembaga-lembaga penelitian menemukan metode pengujian yang lebih ramah dan beretika.
|