Percobaan pada hewan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:White mouse.jpg|jmpl|Tikus putih sering digunakan untuk animaluji testingcoba hewan. ]]'''UjiPercobaan cobapada hewan''' atau([[bahasa biasa disebut denganInggris]]: ''animal testing'') merupakan kegiatan yang melibatkan [[hewan]] sebagai objek dari eksperimen[[percobaan]]. Beberapa istilah yang berkaitan dengan uji coba hewan antara lain eksperimen pada hewan, penelitian pada hewan, uji coba ''in-vivo'' dan ''vivisection''. Uji coba hewan dilakukan pada penelitian dasar dan terapan (biomedis), pengujian obat-obatan, pengujian zat-zat biologis, serta bertujuan sebagai sarana pendidikan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Popa V. I., Lascar I., Valcu M., Ioana Teona Sebe|first=Caraban B., Arina Cristiana Margina|year=2015|title=Bioethics in animal experimentation|url=https://www.researchgate.net/publication/307693228_Bioethics_in_animal_experimentation|journal=ARS Medica Tomitana|volume=4|issue=21|pages=169-177|doi=}}</ref>. Hewan yang dapat dijadikan sebagai objek pengujian adalah hewan yang bebas dari [[mikroorganisme]] [[patogen]], memiliki reaksi imunitas yang baik, kepekaan pada suatu penyakit, dan performa atau anatomi tubuh hewan percobaan dikaitkan dengan sistem genetiknya.  Hewan yang banyak digunakan pada percobaan ialah [[mencit]] (''Mus musculus'') sekitar 40%, tikus putih (''Rattus norvegicus''), [[kelinci]] (''Oryclolagus cunucilus''), [[hamster]], dan [[primat]]a.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Intan Tolistiawaty, Junus Widjaja|first=Phetisya Pamela F. Sumolang, Octaviani|year=2014|title=Gambaran Kesehatan pada Mencit (Mus musculus) di Instalasi Hewan Coba|url=http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp/article/view/7527|journal=Vektor Penyakit|volume=8|issue=1|pages=27-32|doi=|access-date=2019-11-28|archive-date=2019-09-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20190910170321/http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp/article/view/7527|dead-url=yes}}</ref>
 
Terdapat konsep 3Rs yaitu ''replacement'' (penggantian), ''reduction'' (pengurangan), dan ''refinement'' (perbaikan) sebagai parameter penggunaan hewan dalam penelitian.<ref name=":0" /> Uji coba pada hewan perlu dilakukan sesuai etik antara lain cara memperoleh hewan percobaan, transportasi, perkandangan, kondisi lingkungan, makanan, perawatan, pengawasan oleh dokter hewan, dan teknik pelaksanaan uji coba dengan anastesi agar tidak menimbulkan rasa nyeri.<ref>{{Cite book|title=Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan|last=Hanafiah|first=M. Jusuf|publisher=EGC|year=1999|isbn=979-448-459-8|location=Jakarta|pages=116-117|url-status=live}}</ref>
 
== Tujuan ''Animal Testing''<ref name=":1">{{Cite book|last=Muliyawan, Dewi dan Neti Suriana|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=BNxMDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=alas+bedak-adalah&ots=84GuK79QWO&sig=w_TnSc1cVciifJzhrU4aLSC9Nqw&redir_esc=y#v=onepage&q=alas%20bedak-adalah&f=false|title=A-Z tentang Kosmetik|location=Jakarta|publisher=PT Elex Media Komputindo|isbn=978-602-02-1389-7|url-status=live}}</ref> ==
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari dilakukannya ''animal testing'' yaitu sebagai berikut:
 
Baris 13:
# Mengetahui komedogenitas kemampuan untuk merangsang tumbuhnya jerawat dan gangguan lain) pada kulit.
 
== Teknis ''Animal Testing''<ref name=":1" /> ==
Biasanya hewan yang digunakan pada ''animal testing'' merupakan hewan utuh atau hanya bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Namun demikian, tidak jarang juga hewan hidup sehat digunakan sebagai objek penderita. Berikut ini adalah salah satu contoh langkah-langkah ''animal testing'' untuk mengetahui potensi bahan atau produk dalam menimbulkan komedo/jerawat (''comedogemity''):
 
Baris 21:
# Setelah itu dilakukan observasi berdasarkan gejala yang muncul pada objek penelitian.
 
== Larangan Melakukan ''Animal Testing''pengadaan<ref name=":1" /> ==
Meskipun uji coba hewan ini memiliki tujuan yang baik berupa memastikan bahwa produk yang diproduksi dari suatu industri aman bagi kulit, tetapi beberapa negara melarang hal tersebut. ''Animal testing'' dianggap menjadi salah satu metode pengujian yang bertentangan dengan bioetika. Mereka mendorong supaya lembaga-lembaga penelitian menemukan metode pengujian yang lebih ramah dan beretika.