Stasiun Walantaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan gambar baru. |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k (via JWB) |
||
(20 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| tinggi = +25 m
| kode = WLT
| image =
| caption =
| prov = Banten
| kota = Serang
| kecamatan kota = Walantaka
| kelurahan kota = Tegalsari
| kodepos =
| operator = [[KAI Commuter]]
| letak = km 104+908 lintas
| original = Staatsspoorwegen
| line = [[Kereta api
| nomor = 0122
| callsign = WALAN
Baris 22:
| open = 1 Juli 1900
| oldname = Walantaka
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama rendah)
| class = III/kecil
| services = {{adjacent stations|system=KRL Jabodetabek||right=Serang|line=Lokal Merak|note-mid=Merak–Rangkasbitung, p.p.|left=Cikeusal}}
Baris 28:
| symbol = KAI
}}
'''Stasiun Walantaka (WLT)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Tegalsari, Walantaka, Serang|Kelurahan Tegalsari]], [[Walantaka, Serang|Kecamatan Walantaka]], [[Kota Serang]], [[Banten]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +25 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I
== Sejarah ==
Agar mobilitas penumpang dari [[Batavia]] hingga kawasan [[Banten]] semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan [[Staatsspoorwegen]] (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah [[Stasiun Duri|Duri]] hingga daerah Serang, melalui daerah [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] dan [[Cikande, Jayanti, Tangerang|Cikande]].<ref name=":02">{{Cite book|last=Anne Reitsma|first=Steven|date=1916|title=Indische Spoorweg-Politiek|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|url-status=live}}</ref>
Jalur kereta api dari [[Stasiun Rangkasbitung]] diteruskan pembangunannya oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) hingga ke daerah [[Stasiun Serang|Serang]] pada 1 Juli 1900 (Termasuk membuka Stasiun Walantaka),<ref>{{Cite book|last=Staatsspoorwegen|first=|year=1921–1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|location=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|isbn=|pages=}}</ref> yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan [[Stasiun Anyer Kidul|Anyer Kidul]] pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat jalur kereta api baru yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi [[Pelabuhan Merak]] yang lebih dekat untuk menyebrang ke [[Lampung]].<ref>{{Cite web|title=ZWP - Haltestempels Ned.Indië|url=http://studiegroep-zwp.nl/halten/Halte-13-Trajecten1.htm|website=studiegroep-zwp.nl|access-date=2022-10-22}}</ref>▼
Proyek jalur pun sudah dikerjakan. Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur ini akhirnya dibatalkan dan diubah menjadi melalui daerah [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] hingga ke [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]],<ref name=":02" /> jalur ini selesai pada 1 Oktober 1899.<ref>{{cite book|last=Oegema|first=J.J.G.|year=1982|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|place=Antwerpen|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.}}</ref> Trase jalur kereta api pertama yang sudah terlanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang saja, dan diresmikan sebagai [[Jalur kereta api Tangerang–Duri|jalur kereta api Tangerang-Duri]] yang berstatus sebagai [[Percabangan (kereta api)|jalur cabang]]. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.<ref>{{Cite book|last=Anne Reitsma|first=Steven|date=1928|title=Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen|location=Weltevreden|publisher=G. KOLLF & Co|url-status=live}}</ref>
Dahulu, pada petak antara Stasiun Walantaka dan [[Stasiun Serang]] terdapat [[Halte Cihideung]], sedangkan pada petak yang menuju ke [[Stasiun Cikeusal]] terdapat [[Halte Silebu]]. Halte-halte tersebut kini sudah tidak aktif lagi.▼
▲Jalur kereta api dari [[Stasiun Rangkasbitung]] diteruskan pembangunannya oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) hingga ke daerah [[Stasiun Serang|Serang]] pada 1 Juli 1900 (
Jalur yang menuju ke Anyer Kidul pada awalnya berstatus sebagai jalur utama, sedangkan jalur yang menuju ke Merak berstatus sebagai jalur cabang. Di kemudian waktu, status kedua jalur ini ditukar.
▲Dahulu, pada petak antara Stasiun Walantaka dan [[Stasiun Serang]] terdapat [[Halte Cihideung|Halte Tjihideung]] (Cihideung)<ref name=":0" /> dan [[Halte Kemang]],<ref name=":0" /> sedangkan pada petak yang menuju ke [[Stasiun Cikeusal|Stasiun Tjikeusal]] (Cikeusal) terdapat [[Halte Silebu|Halte Sileboe]] (Silebu).<ref name=":0" /> Halte-halte tersebut kini sudah tidak aktif lagi.
Pada petak antara Stasiun Walantaka dan Stasiun Cikeusal juga terdapat 2 buah terowongan [[viaduk]] peninggalan [[Staatsspoorwegen]] (SS) yang masih kokoh berdiri.<ref>{{Cite book|last=Sudarsih|first=Ahmad|date=April 2014|title=KA & Viaduct|publisher=Majalah KA|volume=93|pages=44}}</ref> Selain kedua viaduk tersebut, terdapat pula terowongan viaduk dengan model yang serupa di lintas ini, yaitu pada petak [[Stasiun Maja|Maja]]-[[Stasiun Cikoya|Cikoya]] yang sudah dibongkar imbas proyek jalur ganda Parung Panjang-Maja.
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun Walantaka hanya memiliki 2 jalur kereta api dengan jalur 2
Bangunan stasiun ini
Pada tahun 2020, [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] (Kemenhub) berencana akan [[Elektrifikasi perkeretaapian|mengelektrifikasi]] jalur KA pada petak Rangkasbitung-Serang agar dapat menambah frekuensi angkutan penumpang dengan moda [[kereta rel listrik]] (KRL), serta akan ditambah dengan pembangunan [[jalur ganda]] jika frekuensi penumpang KRL tersebut terus meningkat. Rencana ini diawali dengan revitalisasi jalur KA lintas [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]-[[Stasiun Merak|Merak]] dari rel R42 ke R54 guna meningkatkan kecepatan kereta, dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemasangan tiang [[listrik aliran atas]] (LAA). Namun, hingga saat ini hanya revitalisasi jalur saja yang baru terlaksana, sedangkan kabar tentang rencana elektrifikasi belum terdengar lagi.<ref>{{Cite web|last=Televisi|first=PT Cakrawala Andalas|date=2020-01-18|title=Pemetaan Elektrifikasi Jalur Kereta Api, Menhub Kunjungi Stasiun Serang-Banten|url=https://www.antvklik.com/berita/270390-pemetaan-elektrifikasi-jalur-kereta-api-menhub-kunjungi-stasiun-serang-banten|website=www.antvklik.com|language=id|access-date=2023-07-22}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sulistyo|first=Bayu Tri|date=2020-01-18|title=April 2020 Elektrifikasi Rangkasbitung - Serang Dimulai|url=https://redigest.web.id/2020/01/april-2020-elektrifikasi-rangkasbitung-serang-dimulai/|website=Railway Enthusiast Digest|language=id|access-date=2023-07-22}}</ref>
== Layanan kereta api ==
=== Lokal ([[Commuter Line]]) ===
{| class="wikitable"
!Nama kereta api
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|{{rint|jakarta|lm}} {{Kereta api|Commuter Line Merak}}
|{{Sta|Rangkasbitung}}
|{{Sta|Merak}}
|–
|}
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:WLT2022.JPG|Bangunan utama Stasiun Walantaka, 2022.
Berkas:
Berkas:Papan nama Stasiun Walantaka.jpg|Papan nama Stasiun Walantaka.
Berkas:Sinyal keluar Stasiun Walantaka.jpg|Ujung jalur 1 Stasiun Walantaka yang sedikit melengkung karena terdapat sinyal keluar.
Berkas:Sepur badug Stasiun Walantaka.jpg|Sepur badug Stasiun Walantaka yang merupakan terusan dari jalur 1.
Berkas:Viaduk Walantaka 1.jpg|Viaduk peninggalan Staatsspoorwegen yang masih berdiri di petak Walantaka-Cikeusal.
Berkas:Viaduk Walantaka 2.jpg|Viaduk peninggalan Staatsspoorwegen yang masih berdiri di petak Walantaka-Cikeusal.
</gallery>
Baris 54 ⟶ 78:
{{reflist}}
{{Adjacent stations|system=KAI|line=
{{Stasiun KCI}}
[[Kategori:Stasiun kereta api di Banten|Walantaka]]
[[Kategori:Walantaka, Serang]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop I Jakarta]]
{{Stasiun-Banten-stub}}
|