Bahasa Belanda di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AbangGemoy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
AbangGemoy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
 
(11 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3:
 
== Penggunaan dewasa ini ==
Bukan berarti setelah [[kemerdekaan Indonesia]], bahasa Belanda tidak lagi digunakan dan dipelajari di Indonesia. [[Bahasa Belanda]] merupakan sebuah bahasa sumber atau [[referensi]] yang sangat penting di Indonesia; beberapa dokumen penting [[pemerintahan]] tertulis dalam bahasa Belanda.
 
Para penutur fasih bahasa ini sekarang umumnya hanyalahhanya orang-orang tua saja, terutama di [[Jawa]] dan [[Bali]]. Mereka pernah mempelajari bahasa ini di sekolah dan masih menggunakannya, terutama pada reuni atau untuk berbincang dengan para wisatawan.
 
[[Universitas Indonesia]] di [[Jakarta]] sudah beberapa dasawarsa memiliki "Seksi Belanda". Selain itu, bahasa Belanda juga bisadapat dipelajari di universitas lainnyalain di Indonesia. Biasanya hal ini ada hubungannya dengan studi hukum, sebab hukum Indonesia sebagian berdasarkan hukum Belanda, dan banyak dokumen dari masa penjajahan masih berlaku. Di samping itu, banyak sumber referensi [[sejarah]], [[linguistik]], [[filologi]], [[kedokteran]], [[teologi Kristen]], [[misiologi]] banyak yang ditulis dalam bahasa Belanda.
Biasanya hal ini ada hubungannya dengan studi hukum, sebab hukum Indonesia sebagian berdasarkan hukum Belanda, dan banyak dokumen dari masa penjajahan masih berlaku. Di samping itu banyak sumber referensi [[sejarah]], [[linguistik]], [[filologi]], [[kedokteran]], [[teologi|teologi Kristen]], [[misiologi]] banyak yang ditulis dalam bahasa Belanda.
 
Ada banyak alasan [[orang Indonesia]] mempelajari bahasa ini, sehingga beberapa sekolah-sekolah jurusan di sekolah di [[Semarang]], [[Bandung]], [[Surabaya]], dan di [[Yogyakarta]]. Beberapa alasan termasuk berbicara dengan kakek-nenek mereka, mempelajari sejarah [[Indonesia]], atau menjadi seorang pemandu [[pariwisata]]. Selain [[bahasa Inggris]], [[bahasa Jepang|Jepang]], [[Mandarin]], dan [[Bahasa Arab|Arab]], bahasa Belanda merupakan sebuah bahasa yang populer dipelajari. Setiap tahun lebih dari 10.000 siswa [[Indonesia]] mempelajarinya di sekolah-sekolah swasta dan kursus.
 
Bagi [[bangsa Indonesia]], bahasa Belanda juga penting dipelajari, terutama dalam bidang [[sejarah]], [[linguistik]], [[agraria]], [[perhutanan]], [[antropologi]], dan [[hukum]]. Seringkali para ahli hukum diwajibkan bisa membaca bahasa Belanda. Banyak buku hukum dan pemerintahan yang (belum) diterjemahkan ke dalam [[bahasa Indonesia]]. Bahkan di beberapa tempat, seperti di [[Kota Depok]], bahasa Belanda masih merupakan bahasa dominan. Kemudian sekelompok [[waria]] di [[Jakarta]] menggunakan bahasa ini sebagai bahasa rahasia atau bahasa [[pergaulan]].
Berbicara dengan ''oma'' mereka, mempelajari sejarah Indonesia atau untuk menjadi seorang pemandu pariwisata. Selain [[bahasa Inggris]], [[bahasa Jepang|Jepang]], [[bahasa Mandarin|Mandarin]], dan [[bahasa Arab|Arab]]—bahasa Belanda merupakan sebuah bahasa yang populer dipelajari. Setiap tahun lebih dari 10.000 siswa-siswi Indonesia mempelajarinya di sekolah-sekolah swasta dan kursus.
 
Bagi bangsa Indonesia, bahasa Belanda juga penting dipelajari, terutama dalam bidang sejarah, linguistik, agraria, perhutanan, antropologi, dan hukum. Seringkali para ahli hukum diwajibkan bisa membaca bahasa Belanda. Banyak buku hukum dan pemerintahan yang (belum) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Bahkan di beberapa tempat, seperti di [[Kota Depok]], bahasa Belanda masih merupakan bahasa dominan. Kemudian sekelompok [[waria]] di Jakarta menggunakan bahasa ini sebagai bahasa rahasia atau bahasa pergaulan.
 
== Sejarah ==
=== Masa VOC ===
Pada masa [[VOC]], bahasa Belanda memiliki perkembangan yang lambat dan hampir tidak adamemiliki artinyaarti karenayang perkembangannyasignifikan. Selain itu, masih banyak daerah yang lambattidak diketahui atau belum ditelusuri.
Selain itu, banyak daerah yang belum diketahui atau ditelusuri.
 
Mereka yang bisamampu berbahasaberbicara Belandadalam memilikibahasa lebihBelanda banyakmendapatkan hak [[istimewa]] yang lebih banyak. Pekerja yang bisamenguasai berbahasabahasa Belanda diperbolehkandiizinkan untuk memakaimenggunakan topi, dan wanita [[pribumi]] yang bisadapat berbahasa Belanda diperbolehkan menikah dengan [[orang Eropa]].
 
Di [[Maluku]] dan [[Batavia]], didirikan sekolah-sekolah [[Belanda]], tetapi tidak semua orang bolehdiizinkan untuk bersekolah di sana:. jumlahJumlah sekolahsekolahnya tidak banyak dan hanya kaummereka dari kalangan [[elite]] yang diperbolehkan masuk. Di sekolah, mereka menuturkanberkomunikasi dalam bahasa Belanda, namun di rumah biasanya sejenismenggunakan kreol [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Jawa]].
 
=== Abad ke-20 ===
Baris 47 ⟶ 43:
:Namun beberapa kata-kata memang tidak digunakan lagi. Kata ''hutspot'' tidak banyak lagi dipergunakan, dan kata ''sigaret'' sudah diganti dengan kata ''rokok''. Ironisnya kata terakhir ini juga berasal dari bahasa Belanda ''roken''.
 
Selain itu, ada pulajuga beberapa kata yang dieja lainberbeda namun pelafazannyapelafalannya masih sama atau mirip dalam bahasa Belanda:
* ''adopsi, apel, asprak, bagasi, bandit, baterai, bioskop, debil, demisioner, duane, ekonomi, energi, ereksi, finansiil, frustrasi, garansi, generasi, granat, higiene, ideologi, imbesil, impoten, inflasi, jenewer, kampiun, kantor, kardiolog, kartu, kastrasi, kelom, kondom, korting, kristen, kuitansi, langsam, losion, makelar, marsepen, menstruasi, monarki, opas, operasi, overproduksi, panekuk, parlemen, pesimis, polisi, resesi, revolusi, segregasi, sigar, sirop, setrup, skorsing, selop, spanduk, tabu, taksi, tanpasta, toleran, vegetarir, verkoper, verplehster, wanprestasi.''
 
Setelah kemerdekaan Indonesia, beberapa kata ini berubah. Misalkan kata ''universitet'' dan ''kwalitet'' diganti dengan ''universitas'' dan ''kualitas'', sehingga ciri khas Belandanya, menjadi berkurang.
 
Beberapa kata-kata kelihatanyang memangsangat jelas diambil dari bahasa Belanda. Beberapa contoh dengan ejaannya dalam bahasa Belanda:
* ''abésé (alfabet), air ledeng (leidingwater), arbai (aardbei), ateret (achteruit), besenegeng (bezuiniging), buku (boek), dasi (stropdas), dopercis (doperwten), dus (douche), efisien (efficiënt), amplop (enveloppe), fakultas kedokteran (medische faculteit), gaji (gage), gemente (gemeente), hasyis (hasjies), hopagen (hoofdagent), insinyur (ingenieur), kakus (kakhuis), keker (verrekijker), keroket (kroket), klep knalpot (uitlaatklep), komunis (communist), kopor (koffer), koterek (kurketrekker), lengseng (lezing), netral (neutraal), om (oom), ongkos (onkosten), otobus (autobus), pakansi (vakantie), pasasi (passage), pijat (massage), pipa (pijp), puisi (poëzie), rebewes (rijbewijs), sakelek (zakelijk), stasiun (station), teh (thee), wese (wc), zeni (genie).''
 
== Pengaruh bahasa Indonesia/Melayu Hindia Belanda pada bahasa Belanda dan Afrikaans ==
Di sisi lain, bahasa Belanda juga mengenal kata-kata pinjaman dari bahasa Indonesia/Melayu Hindia Belanda. Beberapa di antaranya ada hubungannya dengan makanan:
* ''nasi, saté, sambal, pi(e)sang'' (juga terdapat dalam [[bahasa Afrikaans]]).
 
Kemudian ada juga kata-kata lain:
* ''kaki'', ''piekeren'' (Mel. ''pikir'', ''pienter'' (MelJawa. ''pintar'').
Juga dalam bahasa Afrikaans ada pula beberapa kata yang diambil dari bahasa Melayu Hindia Belanda.
* ''baar'' (dari "baru"), ''piesang'', ''baie'' (dari kata "banyak").