Kresna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(20 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|Krishna|pengertian lain|Krishna (disambiguasi)}}
{{Hindu Dewa Infobox
| Image = NarayanaTirumala33Natavar Naagar.JPGjpg
| Nama = Kresna<br>कृष्ण
| Devanagari = कृष्ण
| Ejaan_Sanskerta = kṛṣṇa
| Ejaan_Pali =
| Alias = Acyuta; · Basudewa; · Bagawan; · Gopala; · Gowinda; · Hari; · Kesawa; · Madawa; · Narayana; · Wisnu; · [[daftar gelar dan nama lain dari Kresna|dan lain-lain.]]
| Golongan = [[dewa (Hindu)|Dewa]],<br />[[Awatara]] [[Wisnu]]
| Tempat = Masa kecil: [[Gokul]], [[Vrindavan]]<br />Masa remaja: [[Mathura]]<br />Dewasa:[[Kerajaan Dwaraka]]
| Mantra = [[Om Namo Bhagawate Wāsudevāya]]
| Senjata = [[Cakra Sudarsana]]
| Pasangan = [[Radha]], [[Rukmini]], <br[[Satyabama]], [[Jambawati]], [[Yami|Kalindi]] dan [[Asthabharya|6 ratu lainnya]] juga [[Rohini (istri Kresna)|16.100 istri lainnya]]
| />[[Satyabama]], [[Jambawati]], <br />dan 16.104 istri
| lainnya
| Wahana = [[Garuda]]
| Planet =
|Gelar_sebagai=Awatara SebagaiWisnu Dewadari Wisnukaum Yadawa}}
'''Kresna''' atau '''Krishna''' {{Sanskerta|'''कृष्ण'''|kṛṣṇaKṛṣṇa|{{audio|Krishna.ogg|dengarkan}}}} adalah salah satu [[Dewa (Hindu)|dewa]] yang dipuja oleh [[umat Hindu|umat]] [[agama Hindu|Hindu]], berwujud pria berkulit gelap atau biru, memakai [[dhoti]] kuning dan [[mahkota]] yang dihiasi bulu [[merak]]. Dalam [[seni lukis]] dan [[arca]], umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam kitab ''[[Purana]]'' dan ''[[Mahabharata]]'' menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan [[Basudewa]] dan [[Dewaki]], bangsawan dari [[kerajaan Surasena]], kerajaan mitologis di [[India Utara]].

Secara umum, ia dipuja sebagai [[awatara]] ([[inkarnasi]]) [[Wisnu|Dewa Wisnu]] kedelapan di antara [[Dasawatara|sepuluh awatara Wisnu]], [[kresna]]Kresna biasanya dipuja dengan istrinya [[Radha]] dan [[Rukmini]] yang merupakan inkarnasi
[[Lakshmi|Dewi Lakshmi]] , Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya [[Gaudiya Waisnawa]], ia dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri,<ref>[http://www.stephen-knapp.com/sri_krishna.htm Who is Krishna?]</ref> dan dalam tafsiran kitab-kitab yang mengatasnamakan [[Wisnu]] atau Kresna, misalnya ''[[Bhagawatapurana]]'', ia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.<ref>[http://srimadbhagavatam.com/1/3/28/en1 Bhag-P 1.3.28] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130123024056/http://srimadbhagavatam.com/1/3/28/en1 |date=2013-01-23 }} "All of the above-mentioned incarnations are either plenary portions or portions of the plenary portions of the Lord, but Lord Sri Krishna is the original Personality of Godhead."</ref> Dalam ''Bhagawatapurana'', ia digambarkan sebagai sosok [[penggembala]] muda yang mahir bermain [[seruling]], sedangkan dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'' ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Selain itu ia dikenal pula sebagai tokoh yang memberikan ajaran filosofis, dan umat Hindu meyakini ''[[Bhagawadgita]]'' sebagai kitab yang memuat [[kotbah]] Kresna kepada [[Arjuna]] tentang ilmu rohani.
 
Baris 25 ⟶ 26:
 
== Nama dan gelar ==
{| class="wikitableinfobox" style="float:right; padding:4px1px; width:180px; bagckground:white; border:1 px solid lightgrey;"
|! bgcolor="#ccccff" align="center" colspan="2"|<center>'''Ejaan Kresna'''</center>
|-
| style="border-right:0px solid white;" align="right"|'''[[aksara Dewanagari|Dewanagari]]:'''
| style="border-left:0px solid white;" bgcolor="white" height="55px" align="center35px"|<font size="54">{{IAST|कृष्ण}}</font>
|-
| style="border-right:0px solid white;" align="right"|'''[[aksara Jawa|Jawa]]:'''
| style="border-left:0px solid white;" bgcolor="white" height="55px35px"| [[Berkas:Kresna-aksara Jawa{{script/Java|height=1.png0em|63pxsize=20px|pus|link=]]ꦏꦽꦰ꧀ꦟ}}</font>
|-
| style="border-right:0px solid white;" align="right"|'''[[aksara Bali|Bali]]:'''
| style="border-left:0px solid white;" bgcolor="white" height="55px35px"| [[Berkas:Kresna - aksara {{script/Bali|height=1.png0em|55pxsize=18px|pus|link=]]ᬓᬺᬱ᭄ᬡ}}</font>
|-
| style="border-right:0px solid white;" align="right"|'''[[Transliterasi Aksara Sanskerta Internasional|IAST]] ([[alfabet Latin|Latin]]):'''
| style="border-left:0px solid white;" bgcolor="white" height="55px" align="center35px"|<big>'''{{IAST|kṛṣṇa}}'''</big>
|-
| style="border-right:0px solid white;" align="right"|'''[[Alfabet Fonetis Internasional|IPA]]:'''
| style="border-left:0px solid white;" bgcolor="white" height="55px" align="center35px"|<big>'''[{{IPA|[[Bantuan:Pengucapan|ˈkr̩ʂɳə]]}}]'''</big>
|}
{{seealso|Daftar gelar dan nama lain dari Kresna}}
Baris 71 ⟶ 72:
[[Berkas:Balakrishna at National Museum, New Delhi.jpg|ka|jmpl|Patung Balakresna yang tersimpan di Museum Nasional, [[New Delhi]], [[India]].]]
[[Berkas:2 Krishna at Sri Mariamman Temple Singapore.jpg|jmpl|Arca Kresna di Kuli Sri Mariamman, [[Singapura]]]]
[[Berkas:Krishna in Brindavana.jpg|jmpl|Kresna MenaikanMemainkan [[Seruling]] ilustrasi oleh [[Mahabharata|Mahabarata]] ]]
Kresna dapat dikenali secara mudah dengan mengamati atribut-atributnya. Dalam wujud [[arca]], Kresna digambarkan berkulit hitam atau gelap, atau bahkan putih. Dalam budaya [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Kresna digambarkan berkulit hitam, sedangkan di [[Bali]], ia digambarkan berkulit hijau. Dalam penggambaran umum misalnya lukisan modern, Kresna biasanya digambarkan sebagai pemuda berkulit biru. Warna hitam merupakan warna Dewa [[Wisnu]] menurut konsep [[Nawa Dewata]], sedangkan [[biru]] melambangkan keberanian, kebulatan tekad, pikiran yang mantap dalam menghadapi situasi sulit, serta kesadaran yang sempurna.<ref name="webonautics">{{cite web| url=http://www.webonautics.com/mythology/factsinhindu.html| title=Artikel, fakta, dan mitologi Hindu| author=Indian Divinity.com}}</ref><ref>{{cite web| url=http://www.ananda.org/ask/320/why-is-krishna-blue?/ | title=Why Is Krishna Blue? |first=Nayaswami |last=Gyandev |publisher=Ananda.org}}</ref> Warna biru juga melambangkan langit dan laut, masing-masing bermakna luas dan dalam yang membentuk suatu ketidakterbatasan, sama halnya seperti [[Wisnu]].<ref name="exotic india">{{cite web|
url=http://www.exoticindiaart.com/article/krishnaimage/ | first=P.C. | last=Jain | title=Iconographic Perception of Krishna's Image | date=September 2004 | publisher=Exotic India.com}}</ref>
Baris 160 ⟶ 161:
[[Berkas:Shahadin 001.jpg|ka|jmpl|Lukisan Kresna mengangkat [[bukit Gowardhana]], karya Shahadin dari India, dibuat sekitar akhir abad ke-17.]]
 
Kresna dibesarkan oleh [[Nanda (mitologi)|Nanda]] dan [[Yasoda]], anggota komunitas [[penggembala]] [[sapi]] yang ada di [[Vrindavana]]. Kisah masa kanak-kanak dan remaja Kresna menceritakan bagaimana ia menjadi seorang penggembala sapi,<ref>[[Swami Tripurari|Tripurari, Swami]], ''[http://www.swami.org/pages/sanga/1999/1999_17.php Gopastami] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110718201834/http://www.swami.org/pages/sanga/1999/1999_17.php|date=2011-07-18}}'', ''[http://swami.org/pages/sanga/current.php Sanga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091210122128/http://www.swami.org/pages/sanga/current.php|date=2009-12-10}}'', 1999.</ref> tingkah nakalnya sebagai ''makhan chor'' (pencuri [[mentega]]), kegagalan [[Kangsa]] dalam membunuhnya, dan perannya sebagai pelindung rakyat Vrindavana. Pada masa kecilnya, Kresna telah melakukan berbagai hal yang menakjubkan. Ia membunuh berbagai [[rakshasa|raksasa]]—di antaranya [[Putana]] (raksasa wanita), [[Kesin|Kesi]] (raksasa kuda), [[Agasura]] (raksasa ular)—yang diutus oleh Kangsa untuk membunuh Kresna. Ia juga menjinakkan naga [[Kaliya]], yang telah meracuni air sungai [[Yamuna]] dan menewaskan banyak penggembala. Dalam kesenian Hindu, sering kali Kresna digambarkan sedang menari di atas kepala naga [[Kaliya]] yang bertudung banyak. Jejak kaki Kresna memberi perlindungan kepada Kaliya sehingga [[Garuda]]—musuh para naga—tidak akan berani menganggunyamengganggunya.
 
Kresna dipercaya mampu mengangkat [[bukit Gowardhana]] untuk melindungi penduduk Vrindavana dari tindakan [[Indra]], pemimpin para [[dewa (Hindu)|dewa]] yang semena-mena dan mencegah kerusakan lahan hijau Gowardhana. Indra dianggap sudah terlalu besar hati dan marah ketika Kresna menyarankan rakyat Vrindavana untuk merawat hewan dan lingkungan yang telah menyediakan semua kebutuhan mereka, daripada menyembah Indra setiap tahun dengan menghabiskan sumber daya mereka.<ref name="UC">{{cite book
Baris 190 ⟶ 191:
}}</ref>
 
Kisah permainannya dengan para ''[[gopi]]'' (wanita pemerah susu) di Vrindavana, khususnya [[Radha]] (putri Wresabanu, Gubernur Barsana sekaligus kepala suku dan juga seorang penduduk asli Vrindavana) dikenal sebagai ''[[Rasa lila]]'' dan diromantisir dalam puisi karya [[Jayadeva]], penulis ''[[Gita Govinda]]''. Hal ini menjadi bagian penting dalam perkembangan tradisi ''bhakti'' Kresna yang memuja [[Radha Krishna]], Dalam Brahmawaiwarta[[Brahmawaiwartapurana]] dan Garga Samshita dikisahkan jika Kresna menikahi Radha di hutanHutan bhandirvanBhandirvan dihadapan semua Dewa dan Dewi, dewaDewa dewidan Dewi juga yang menyiapkan pernikahan mereka dengan bahagia, Dewa [[Siwa]] dan Dewi [[Parwati]] langsung yang mendandani merekaRadha Kresna, lalu merekaRadha Kresna juga dinikahkan oleh Dewa Brahman[[Brahma]], danselain itu Api suci pernikahan Radha Kresna juga dari Dewa [[Agni]] Langsung, karna itulahRadha telah menikah dengan Kresna Radha memiliki nama Nitya gehini yang artinya Istri abadiAbadi Kresna, dalam beberapa Purana Radha diberi status istriIstri pertamaPertama kresna walaupun Purana lain memberi status istriIstri pertamaPertama ke Rukmini karna Radha mendapat kutukan berpisah dengan KrishnaKresna selama 100 tahun, Radha dan Kresna memiliki dua jenis hubungan yaitu Svakiya rasa dan Parakriya rasa, yang satu artinya adalah ikatan pernikahan dan yang satu lagi artinya cinta abadi atau cinta tanpa batasan sosial.<ref>{{cite book
|author = Schweig, G.M.
|year = 2005
Baris 207 ⟶ 208:
Sebelum berdirinya [[kerajaan Dwaraka]], kota [[Mathura]]—kediaman keluarga Kresna ([[Yadawa]])—diserbu oleh [[Jarasanda]], Raja [[kerajaan Magadha|Magadha]] karena dendam pribadi. Penyerbuan tersebut berhasil diredam berkali-kali, namun Jarasanda tidak menyerah. Kemudian Jarasanda dibantu oleh [[Kalayawana]], yang memiliki dendam pribadi terhadap klan Yadawa. Persekutuan tersebut memaksa Kresna mengungsikan para [[Yadawa]] ke suatu wilayah di India Barat yang menghadap [[Laut Arab]] (pada masa sekarang disebut [[Gujarat]]) dan mendirikan sebuah kerajaan di sana, bernama [[kerajaan Dwaraka]]<ref>{{Harvnb|Bryant|2007|pp=28–29}}</ref> (secara [[harfiah]] berarti "kota banyak gerbang").<ref>{{cite web | url=http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/dwaraka.htm | title=Dwaraka | author = Mythfolklore.net | accessdate = 2010-12-14}}</ref> Setelah Dwaraka didirikan, Kresna mengalahkan [[Kalayawana]] dengan suatu jebakan.
 
Kresna menikahimenikah dengan [[Rukmini]], putri dari [[kerajaan Widarbha]], dengan cara kawin lari. Di tempat lain, [[Sisupala]], sepupu Kresna yang berencana melamar Rukmini menjadi kecewa setelah mengetahui berita tersebut sehingga ia membenci Kresna. Dari pernikahannya dengan Rukmini, Kresna memiliki putra bernama [[Pradyumna]].
 
==== Permata Syamantaka ====
Baris 216 ⟶ 217:
==== Para istri Kresna ====
[[Berkas:Krishna Narakasura.jpg|ka|jmpl|Kresna mengalahkan pasukan [[Narakasura]]. Lukisan dari naskah ''[[Bhagawatapurana]]'', dari abad ke-16.]]
Dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'' diceritakan bahwa [[Narakasura]] dari [[kerajaan Pragjyotisha]] mengalahkan [[Indra]], pemimpin para dewa. Indra mengadukan hal tersebut kepada Kresna sehingga Kresna menyerbu Pragjyotisha dengan angkatan perangnya. Kresna berhasil mengalahkan Narakasura dan membebaskan 16.100 putri yang ditawan oleh Narakasura. Menurut kitab ''Bhagawatapurana'', Kresna menikahi 16.108 putri,<ref>Carudewa Sastri, Suniti Kumar Chatterji (1974) [http://books.google.com/books?id=WiAhAAAAMAAJ&q=16108+wives&dq=16108+wives Charudeva Shastri Felicitation Volume, hlm. 449]</ref><ref>David L. Haberman, (2003) Motilal Banarsidass, [http://books.google.com/books?id=DsRb6gjUa1oC The Bhaktirasamrtasindhu of Rupa Gosvamin, hlm. 155], ISBN 81-208-1861-X</ref> dan delapan di antaranya adalah yang terkemuka dan disebut dengan istilah ''Ashta Bharya'' — yaitu [[Rukmini]], [[Satyabama]], [[Jambawati]], [[Yami|Kalindi]], Nagnajiti, MitravrindaMitravinda, Charuhasini, dan bhadra tapi dalam Hariwangsa tidak mencakup bhadra melainkan Rohini Ratu kepala 16.100 putri dari berbagai kerajaan yang menjadi tawanan narakasura lalu diselamatkan kresna, dikatakan di hariwangsa Rohini lah yang menjadi anggota asthabarya ke 8 bukan Bhadra, sedangkan menurut Wisnu Purana Subhima(atau dipanggil Madri) adalah asthabharya ke 8 bukan Bhadra ataupun Rohini, disisi lain kresna masih memiliki istri lagi yang menjadi Ratu dan memerintah Vrindavan dan Barsana dia itu [[Radha]] . <ref>{{Harvnb|Bryant|2007|p=152}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.americanchronicle.com/articles/view/45238|title=The Ashta-Bharyas|last=Aparna Chatterjee|date=10 Desember 2007|work=[[American Chronicle]]|accessdate=21 April 2010|archiveurl=https://archive.today/20121206024252/http://www.americanchronicle.com/articles/view/45238|archivedate=2012-12-06|dead-url=no}}</ref> Kresna menikahi 16.100 putri yang merupakan tawanan [[asura|raksasa]] [[Narakasura]], untuk mengembalikan kehormatan mereka. Kresna berjasa karena membunuh raksasa tersebut dan membebaskan mereka. Menurut adat sosial yang ketat pada masa itu, seluruh wanita tawanan memiliki martabat rendah, dan tidak memungkinkan untuk menikah, karena mereka di bawah kendali Narakasura. Akan tetapi Kresna menikahi mereka untuk mengembalikan status mereka di masyarakat. Pernikahan dengan 16.100 putri tawanan tersebut kurang lebih merupakan rehabilitasi wanita massal.<ref>{{Harvnb|Bryant|2007|pp=130–133}}</ref> Dalam tradisi [[Waisnawa]], dipercaya bahwa seluruh istri Kresna merupakan manifestasi Dewi [[Lakshmi]]—pasangan Dewa [[Wisnu]]—atau ada juga yang mengatakan 16.100 istri merupakan [[jiwa]] istimewa yang melewati kualifikasi setelah menghabiskan banyak masa hidup dalam ''[[tapasya]]'', sedangkan Satyabama, merupakan ekspansi dari [[Radha]], Kresna dianggap memiliki beberapa Istri Utama atau bisa dibilang sebagai Ratu Utama dia itu [[Radha|Radhika]], [[Rukmini]], [[Satyabama]], [[Jembawati]], [[YamunaYami|Kalindi]], Nagnajiti, MitravrindaMitravinda, Charuhasini, Bhadra, Rohini, Subhima, Tulsi.<ref>{{Harvnb|Rosen|2006|p=136}}</ref>
 
==== Upacara Rajasuya ====
Baris 281 ⟶ 282:
{{Main|Waisnawa|Kresnaisme}}
 
Pemujaan terhadap Kresna merupakan suatu bagian dari aliran [[Waisnawa]] (Waisnawisme), aliran [[agama Hindu]] yang menganggap [[Wisnu]] sebagai [[Tuhan|Tuhan Yang Mahakuasa]] dan memuliakan berbagai [[awatara]] (penjelmaan) yang terkait dengannya, termasuk pasangan (''[[sakti]]''/[[dewa (Hindu)|dewi]]) dewa itu sendiri, serta [[resi|orang suci]] maupun [[guru (agama dharma)|guru]] yang menyebarkan ajarannya. Secara istimewa Kresna dipandang sebagai penjelmaan Wisnu seutuhnya, atau sebagai wujud Wisnu itu sendiri.<ref>{{cite book|author=John Dowson|title=Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History and Literature|publisher=Kessinger Publishing|location=|year=2003|pages= 361|isbn=0-7661-7589-8|url = http://books.google.com/?id=6JB-KOXy5k8C&pg=PA361&dq=Vishnu+Sahasranama+Krishna}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Bagaimanapun juga, hubungan yang pasti antara Kresna dan Wisnu terasa kompleks dan bermacam-macam.<ref name = Beck>See Beck, Guy, ''"Introduction"'' in {{Harvnb|Beck|2005|pp=1–18}}</ref> Kadang kala Kresna dianggap sebagai dewa tersendiri, yang memiliki kekuasaan penuh tanpa ketergantungan.<ref name=Knott55>{{Harvnb|Knott|2000|p=55}}</ref> Di antara berbagai macam dewa, Kresna sangat penting, dan tradisi dalam garis perguruan Waisnawa biasanya terpusat kepada Wisnu maupun Kresna, sebagai dewa yang dipuja. Istilah Kresnaisme digunakan untuk meyebut [[sekte]] pemuja Kresna, sementara istilah Waisnawisme untuk sekte yang terpusat kepada Wisnu dan Kresna dianggap sebagai [[awatara]], daripada Tuhan Yang Mahakuasa.<ref>Flood (1996) hal. 117</ref>
 
Seluruh tradisi Waisnawa menganggap Kresna merupakan awatara Wisnu; kadang kala Kresna disamakan dengan Wisnu; sementara beberapa tradisi lainnya, misalnya [[Gaudiya Waisnawa]],<ref name = McDaniel>McDaniel, June, ''"Folk Vaishnavism and {{IAST|Ṭhākur Pañcāyat}}: Life and status among village Krishna statues"'' dalam {{Harvnb|Beck|2005|p=39}}</ref><ref name=Kennedy1925>{{cite book|author = Kennedy, M.T.|year = 1925|title = The Chaitanya Movement: A Study of the Vaishnavism of Bengal|url = https://archive.org/details/pli.kerala.rare.24847|publisher = H. Milford, Oxford university press|isbn = }}</ref> [[Wallabha Sampradaya]] dan [[Nimbarka Sampradaya]], menganggap Kresna sebagai ''[[Swayam Bhagawan]]'', wujud asli Tuhan, atau Tuhan itu sendiri.<ref name="KK">{{cite book|author=K. Klostermaier|title=The Charles Strong Trust Lectures, 1972-1984|publisher=Brill Academic Pub|location=|year=1997|pages= 109|isbn=90-04-07863-0|quote= Bagi pemujanya Dia bukanlah awatara dalam pengertian biasa, namun sebagai ''swayam bhagawan'', Tuhan itu sendiri.|url= http://books.google.com/?id=F_0UAAAAIAAJ&pg=PA109&dq=Svayam+bhagavan|accessdate=|others = Crotty, Robert B.}}</ref><ref name = VaisnavaInstitute1956>
Baris 641 ⟶ 642:
}}
* {{Cite book|title =Alternative Krishnas: Regional and Vernacular Variations on a Hindu Deity|last = Beck|first = Guy L. (Ed.)|authorlink = Guy Beck|url = http://books.google.com/?id=0SJ73GHSCF8C|publisher = SUNY Press|year = 2005|isbn =0791464156|ref =harv|postscript =<!--None-->}}
* {{Cite book|last = Rosen|first = Steven|authorlink = Satyaraja Dasa|title=Essential Hinduism|url = https://archive.org/details/essentialhinduis0000rose|publisher=Praeger|location=New York|year=2006|pages=|isbn=0-275-99006-0|ref = harv|postscript = <!--None-->}}
* {{Cite book
|last = Valpey