Khulafaur Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(47 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Italictitle}}{{Untuk|negara Islam yang dipimpin oleh para khalifah ini|Kekhalifahan Rasyidin}}
{{Infobox political post
|post = ''Khulafaur Rasyidin''
|body =
|nativename = {{lang-ar|الخلفاء الراشدون}}
[[Berkas:|insignia = Mohammed (top, veiled) and the first four Caliphs. From the Subhat al-Akhbar. Original in the Austrian National Library (Österreichische Nationalbibliothek) in Vienna.jpg|thumb|230px|ki|[[Muhammad]] (atas), dan para Khalifah Rasyidin. Abu Bakar (kanan), Umar, Utsman, dan Ali (kiri).]]
|insignia = تخطيط كلمة الخلفاء الراشدون.png
|insigniasize = 250px
|insigniacaption = [[Muhammad]] (atas), dan para ''Khulafaur Rasyidin''. Abu Bakar (kiri), Umar, Ali, dan Utsman (kanan). Dari ''Subhat al-Akhbar'', Perpustakaan Nasional Austria.
|insigniacaption = representasi [[Kaligrafi Islam|Kaligrafi]] untuk para Khalifah Rasyidin
|department =
|image =
Baris 12 ⟶ 13:
|incumbentsince =
|style = ''Khalīfat ar-Rasūl'' (masa [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]])<br>''[[Amirul Mukminin]]'' (sejak masa [[Umar bin Khattab|Umar]])
|residence = [[Madinah]] (632–656)<br>[[Kufah]] (656–661)
|nominator =
|nominatorpost =
Baris 28 ⟶ 29:
}}
{{Islam Sunni}}
'''Para Khalifah''Khulafaur Rasyidin''''' ({{lang-ar|الخلفاء الراشدون|translit= al-Khulafāʾ al-RāshidūnRāsyidūn}}, {{lit|'Khalifah yang Dibimbing dengan Benar'}}), seringatau disebut '''Khulafaur Rasyidin''' atauhanya '''Rasyidin''', adalah sebutanistilah yang digunakan oleh [[Muslim Sunni]] untuk menyebut empat orang [[khalifah pertama]] yang memimpin negara [[khilafah|negara Islam]] (''[[khilafah]]'')pertama [[Kekhalifahan Rasyidin]] setelah [[Kematian Muhammad|kematian]] nabi Islam [[Muhammad]]. Mereka adalah [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab]], [[Utsman bin 'Affan]], dan [[Ali bin Abi Thalib]]. Pemerintahan para khalifah ini, yang disebut [[Kekhalifahan Rasyidin]] (632–661), dianggap dalam Islam [[Sunni]] sebagai pemerintahan yang telah ''"dibimbing dengan benar"'' ({{lang-ar| راشد|translit=rāsyd}}), dan merupakan model ([[sunnah]]) yang harus diikuti dan diteladani dari sudut pandang agama.<ref>{{Harvtxt|Melchert|2020|p=63; cf. p. 72, note 1}}</ref>
 
[[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] ({{reign|632|634}}) terpilih sebagai Khalifah pertama dalam peristiwa [[Saqifah Bani Sa'idah]] segera setelah [[kematian Muhammad]]. Aksesinya ditolak oleh beberapa orang [[Sahabat Nabi|sahabat Muhammad]], yang paling menonjol diantara mereka adalah [[Ali bin Abi Thalib]], yang kemudian menyerah dan menawarkan kesetiaannya.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|p=253}}</ref> Abu Bakar memerangi kelompok [[murtad]], dan memperluas wilayah kekhalifahan. Pemerintahannya yang singkat berakhir dengan kematiannya di tahun 634 M. Penerus Abu Bakar adalah [[Umar bin Khattab]] ({{reign|634|644}}), yang juga seorang sahabat terkemuka Muhammad. Bersamaan dengan penaklukan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia Sasaniyah]] dan dua pertiga dari [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium Romawi]], Umar membangun struktur politik dan administrasi negara. Ia menciptakan [[Kekhalifahan Rasyidin#Diwan|diwan]], sebuah badan ekonomi negara, ia juga menetapkan kebijakan yang memperbolehkan pembangunan kembali pemukiman Yahudi di [[Yerusalem]]. Kekhalifahannya berakhir ketika dia dibunuh oleh [[Abu Lu'lu'ah]], seorang budak dari persia.
Pemerintahan para khalifah ini, yang disebut [[Kekhalifahan Rasyidin]] (632–661), dianggap dalam Islam [[Sunni]] telah ''"dibimbing dengan benar"'' ({{lang-ar| راشد|translit=rāsyd}}), artinya merupakan model ([[sunnah]]) yang harus diikuti dan diteladani dari sudut pandang agama.<ref>{{Harvtxt|Melchert|2020|p=63; cf. p. 72, note 1}}</ref>
 
Sebelum kematiannya, Umar membentuk sebuah panitia yang beranggotakan enam orang untuk memilih khalifah baru setelah kematiannya, dan [[Utsman bin Affan]] ({{reign|644|656}}) adalah yang terpilih di antara mereka. Utsman mungkin adalah khalifah paling dikenang karena berjasa dalam pengumpulan [[al-Qur'an]] dan membentuknya menjadi sebuah mushaf seperti yang dibaca saat ini. Kebijakan Utsman untuk menetapkan anggota keluarganya sebagai pejabat dan gubernur telah menimbulkan pemberontakan yang mengakibatkan [[Pembunuhan Utsman|dirinya terbunuh]] pada 656 M. [[Ali bin Abi Thalib]] ({{reign|656|661}}), mewarisi kekacauan yang terjadi pada akhir masa kekhalifahan Utsman. Ia termasuk dari enam orang dari anggota panita yang ditunjuk Umar dalam [[Pemilihan Utsman]]. Pada masa pemerintahannya, Ali menghadapi konflik internal yang dikenal sebagai [[Fitnah Pertama]]. Pihak ketiga, [[Khawarij]], memutuskan untuk mengakhiri konflik dengan membunuh tiga orang yang dianggap penyebab peperangan, yaitu Ali, Mu'awiyah, dan [[Amr bin Ash]]. Dari ketiga orang tersebut, hanya Ali yang berhasil dibunuh. Putranya, [[Hasan bin Ali|Hasan]], mengakhiri konflik dengan menyerahkan kekhalifahan kepada Mu'awiyah.
[[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] ({{reign|632|634}}) terpilih sebagai Khalifah pertama dalam peristiwa [[Saqifah Bani Sa'idah]] segera setelah [[kematian Muhammad]]. Aksesinya ditolak oleh beberapa orang [[Sahabat Nabi|sahabat Muhammad]], yang paling menonjol diantara mereka adalah [[Ali bin Abi Thalib]], yang kemudian menyerah dan menawarkan kesetiaannya.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|p=253}}</ref> Abu Bakar memerangi kelompok [[murtad]], dan memperluas wilayah kekhalifahan. Pemerintahannya yang singkat berakhir dengan kematiannya di tahun 634 M.
 
Penerus Abu Bakar adalah [[Umar bin Khattab]] ({{reign|634|644}}), yang juga seorang sahabat terkemuka Muhammad. Bersamaan dengan penaklukan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia Sasaniyah]] dan dua pertiga dari [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium Romawi]], Umar membangun struktur politik dan administrasi negara. Ia menciptakan [[Kekhalifahan Rasyidin#Diwan|diwan]], sebuah badan ekonomi negara, ia juga menetapkan kebijakan yang memperbolehkan pembangunan kembali pemukiman Yahudi di [[Yerusalem]]. Kekhalifahannya berakhir ketika dia dibunuh oleh [[Abu Lu'lu'ah]], seorang budak dari persia.
 
Sebelum kematiannya, Umar membentuk sebuah panitia yang beranggotakan enam orang untuk memilih khalifah baru setelah kematiannya, dan [[Utsman bin Affan]] ({{reign|644|656}}) adalah yang terpilih di antara mereka. Utsman mungkin adalah khalifah paling dikenang karena berjasa dalam pengumpulan [[al-Qur'an]] dan membentuknya menjadi sebuah mushaf seperti yang dibaca saat ini. Kebijakan Utsman untuk menetapkan anggota keluarganya sebagai pejabat dan gubernur telah menimbulkan pemberontakan yang mengakibatkan [[Pembunuhan Utsman|dirinya terbunuh]] pada 656 M.
 
[[Ali bin Abi Thalib]] ({{reign|656|661}}), mewarisi kekacauan yang terjadi pada akhir masa kekhalifahan Utsman. Ia termasuk dari enam orang dari anggota panita yang ditunjuk Umar dalam [[Pemilihan Utsman]]. Pada masa pemerintahannya, Ali menghadapi konflik internal yang dikenal sebagai [[Fitnah Pertama]]. Pihak ketiga, [[Khawarij]], memutuskan untuk mengakhiri konflik dengan membunuh tiga orang yang dianggap penyebab peperangan, yaitu Ali, Mu'awiyah, dan [[Amr bin Ash]]. Dari ketiga orang tersebut, hanya Ali yang berhasil dibunuh. Putranya, [[Hasan bin Ali|Hasan]], mengakhiri konflik dengan menyerahkan kekhalifahan kepada Mu'awiyah.
 
== Etimologi ==
Secara etimologis, ''al-Khulafāʾ alar-RāshidūnRāsyidūn'' terdiri dari dua kata, yaitu ''al-Khulafāʾ'' yang memiliki arti "pengganti" atau "pemimpin" dan ''al-Rāshidūn'' yang memiliki arti ''"dibimbing dengan benar"'' (atau menurut sebagian Muslim, ''"mendapatkan petunjuk"'').<ref>* {{Cite book |last=Fayda |first=Mustafa |url=https://cdn2.islamansiklopedisi.org.tr/dosya/18/C18006103.pdf |title=HULEFÂ-yi RÂŞİDÎN - An article published in 18th volume of Turkish Encyclopedia of Islam |date=1998 |publisher=TDV İslâm Ansiklopedisi |isbn=978-97-53-89445-6 |volume=18 |location=Istanbul |pages=325|language=tr |ref={{sfnref|Fayda|1998}}}}</ref> Dengan demikian, ''al-Khulafāʾ al-RāshidūnRāsyidūn'' dapat diterjemahkan sebagai ''"para pemimpin yang dibimbing dengan benar"''.<ref>{{harvtxt|Melchert|2020|page=63}}</ref>
[[Berkas:Mohammed (top, veiled) and the first four Caliphs. From the Subhat al-Akhbar. Original in the Austrian National Library (Österreichische Nationalbibliothek) in Vienna.jpg|thumb|230px|ki|[[Muhammad]] (atas), dan para Khalifah Rasyidin. Abu Bakar (kanan), Umar, Utsman, dan Ali (kiri).]]
Secara etimologis, ''al-Khulafāʾ al-Rāshidūn'' terdiri dari dua kata, yaitu ''al-Khulafāʾ'' yang memiliki arti "pengganti" atau "pemimpin" dan ''al-Rāshidūn'' yang memiliki arti ''"dibimbing dengan benar"'' (atau menurut sebagian Muslim, ''"mendapatkan petunjuk"'').<ref>* {{Cite book |last=Fayda |first=Mustafa |url=https://cdn2.islamansiklopedisi.org.tr/dosya/18/C18006103.pdf |title=HULEFÂ-yi RÂŞİDÎN - An article published in 18th volume of Turkish Encyclopedia of Islam |date=1998 |publisher=TDV İslâm Ansiklopedisi |isbn=978-97-53-89445-6 |volume=18 |location=Istanbul |pages=325|language=tr |ref={{sfnref|Fayda|1998}}}}</ref> Dengan demikian, al-Khulafāʾ al-Rāshidūn dapat diterjemahkan sebagai ''"para pemimpin yang dibimbing dengan benar"''.<ref>{{harvtxt|Melchert|2020|page=63}}</ref>
 
Menurut Muslim [[Sunni]], istilah ''Khulafaur Rasyidin'' berasal dari sebuah [[Hadis]] yang meramalkan bahwa kekhalifahan setelah [[kematian Muhammad]] akan berlangsung selama 30 tahun dan kemudian akan diikuti oleh kerajaan.<ref>{{cite book|author1=Heather N. Keaney|title=Medieval Islamic Historiography: Remembering Rebellion|date=2013|publisher=Routledge|location=Sira: Companion- versus Caliph-Oriented History|isbn=9781134081066|quote=He also foretold that there would be a caliphate for thirty years (the length of the Rashidun Caliphate) that would be followed by kingship. ''[Dia juga meramalkan bahwa akan ada kekhalifahan selama tiga puluh tahun (jangka waktu Kekhalifahan Rashidun) yang akan diikuti oleh kerajaan].''}}</ref><ref>{{cite journal|author1=Hamilton Alexander Rosskeen Gibb|author2=Johannes Hendrik Kramers|author3=Bernard Lewis|author4=Charles Pellat|author5=Joseph Schacht|title=The Encyclopaedia of Islam|journal=The Encyclopaedia of Islam|date=1970|volume=3 (Parts 57–58)|page=1164|publisher=Brill}}</ref> Menurut hadis lain dalam ''[[Sunan Abu Dawud]]'' dan ''[[Musnad Ahmad|Musnad Ahmad bin Hambal]]'', menjelang akhir zaman, Khilafah Terpimpin akan dipulihkan sekali lagi oleh Tuhan.<ref name="Aqidah.com">{{cite web|author1=Aqidah.Com|title=The Khilaafah Lasted for 30 Years Then There Was Kingship Which Allaah Gives To Whomever He Pleases|url=http://www.aqidah.com/creed/articles/kyvik-the-khilaafah-lasted-for-30-years-then-there-was-kingship.cfm|website=Aqidah.Com|publisher=Aqidah.Com|access-date=16 August 2014|date=2009-12-01|archive-date=2014-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20140824175022/http://www.aqidah.com/creed/articles/kyvik-the-khilaafah-lasted-for-30-years-then-there-was-kingship.cfm|dead-url=no}}</ref> Namun, istilah ini tidak digunakan dalam Islam [[Syiah]], karena sebagian besar Muslim Syiah tidak menganggap aturan tiga khalifah pertama sah.<ref>{{Cite book |last=Sowerwine |first=James E. |url=https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |title=Caliph and Caliphate: Oxford Bibliographies Online Research Guide |date=2010 |publisher=Oxford University Press |isbn=9780199806003 |pages=5 |language=en |access-date=2022-07-04 |archive-date=2022-04-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220401203213/https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |dead-url=no }}</ref> Di sisi lain, Syiah [[Zaidiyah]] percaya tiga khalifah pertama sebagai pemimpin yang sah.<ref>{{cite web|title=شبكة الشيعة العالميَّة؛ الإمامة وأهل البيت: المستبصر الدكتور: محمد بيومي مهران - ج1  : ص 151. تاسعًا: إمامة المفضول|website=shiaweb.org|url=http://www.shiaweb.org/shia/imama/pa11.html|access-date=2023-1-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20170810184445/http://www.shiaweb.org/shia/imama/pa11.html|archive-date=2017-8-10|quote=يقول ابن حزم : إن الخوارج والشيعة - ما عدا الزيدية - وقوم من المعتزلة ، يذهبون إلى أنه لا تجوز إمامة أحد ، إذا وجد من هو أفضل منه ،<br>''[Ibnu Hazm mengatakan: Kaum Khawarij dan Syi'ah - kecuali Zaidi - dan sebagian Mu'tazilah, berpandangan bahwa tidak boleh seorang pun memimpin umat, jika ada orang yang lebih baik darinya.]''}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Suksesi Muhammad]] adalah isu sentral yang memecah [[Ummah|komunitas Muslim]].<ref name=":1">{{Harvtxt|Abbas|2021|p=6}}</ref> Islam [[Sunni]] menerima status politik mereka sepenuhnya, sedangkan Muslim [[Syiah]] sebagian besar menolak legitimasi tiga khalifah pertama, dan mempertahankan bahwa Muhammad telah menunjuk Ali sebagai penggantinya.<ref name=":1" /><ref>{{Cite book|last=Ernst|first=Carl W.|title=Following Muhammad: Rethinking Islam in the contemporary world|url=https://archive.org/details/followingmuhamma0005erns|publisher=University of North Carolina Press|year=2003|isbn=9780807828373|pages=[https://archive.org/details/followingmuhamma0005erns/page/169 169]}}</ref>
 
=== Abu Bakar ===
Baris 72 ⟶ 66:
 
[[Berkas:Grands conquerants - Omar, le 2eme calife, prenant en personne possession de Jerusalem l'an 638 de l'ere chretienne.jpg|thumb|kiri|300px|Kunjungan khalifah Umar memasuki [[Yerusalem]], dengan pasukan meletakkan senjata dan menunduk.]]
Umar memerintahkan pemindahan komunitas Kristen dan Yahudi dari wilayah [[Najran]] dan [[Khaibar]] menuju Suriah dan Irak.<ref>{{cite book|last=Ibnu Hisyam|first=Abdul Malik|author-link=Ibnu Hisyam|translator-last=Bahri|translator-first=Fadhli|title= سيرة النبوية لابني هشام|trans-title=Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam|url= https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_lbnu_Hisyam/aqcPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Umar+Yahudi&pg=PT363&printsec=frontcover|date=2006|publisher=Darul Falah|location=Jakarta|isbn=979-3036-17-6|page=328-329|ref={{sfnref|Ibnu Hisyam|2006}}}}</ref> Dia juga mengizinkan orang-orang Yahudi untuk bermukim kembali di [[Yerusalem]], yang sebelumnya dilarang dari semua orang Yahudi.<ref name="Simha Assaf 1946, pp. 20-21">Simha Assaf, ''Meqorot u-Meḥqarim be-Toldot Yisrael'', Jerusalem 1946, pp. 20–21 (Hebrew and Judeo-Arabic)</ref> Dia mengeluarkan perintah agar orang Kristen dan Yahudi ini diperlakukan dengan baik dan memberi mereka tanah yang setara di pemukiman baru mereka.<ref>{{sfnpharvtxt|Madelung|1997|p=74}}</ref><ref>{{cite book|last=Muzakki|first=M. Harir|title=The Crisis of Islam Krisis Islam: Antara Perang Suci dan Teror Kotor.|url= http://repository.iainponorogo.ac.id/178/1/The%20Crisis%20of%20Islam_Rev%201_27%20Mei%20%202017%281%29.pdfKrisis&#x20;Islam&#x20;hlm.&#x20;15|date=2016|isbn=978-602-9312-92-8|location=Ponorogo|publisher=STAIN Po Press|page=14-15|ref={{sfnref|Muzakki|2016}}}}</ref> Umar juga melarang non-Muslim berada di [[Hijaz]] lebih dari tiga hari.{{sfnp|Madelung|1997|p=74}} Ia adalah orang pertama yang mendirikan angkatan darat sebagai departemen negara.<ref>{{cite web|title=في التحصيات والمحاصرات خلال عهد الخلفاء الراشدين|url=https://www.gale.com/databases/questia|dead-link=yes|archive-url=https://web.archive.org/web/20110605015244/http://www.questia.com/reader/action/gotoDocId/102802958|archive-date=2011-06-05|access-date=2023-02-12}}</ref>
 
Di bawah kepemimpinan Umar, kekhalifahan berkembang; karenanya, dia mulai membangun struktur politik yang akan menyatukan wilayah yang luas.<ref>{{cite book|last=Essid|first=Yassine|title=A Critique of the Origins of Islamic Economic Thought|year=1995|publisher=Brill|isbn=978-90-04-10079-4|url=https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67 |pages=24, 67}}</ref><ref>{{cite book|last=Al-Buraey|first=Muhammad|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|year=2002|publisher=Routledge|isbn=978-0-7103-0333-2|url=https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249 |pages=248–249}}</ref><ref name=Omar>{{cite web|title=شبكة الألوكة الثقافية؛ ثقافة ومعرفة: التراتيب الإدارية في عهد عمر بن الخطاب.|url=https://www.alukah.net/culture/0/5799/|website=Alalukah.net|date=2009-05-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170705013741/http://www.alukah.net/culture/0/5799|archive-date=2017-07-05|language=ar|access-date=2023-02-12}}</ref> Dia melakukan banyak reformasi administrasi dan mengawasi kebijakan publik dengan cermat, mendirikan administrasi lanjutan untuk tanah yang baru ditaklukkan, termasuk beberapa kementerian dan birokrasi baru, dan memerintahkan sensus semua wilayah Muslim.<ref>{{cite web|title=موسوعة المقاتل: الشورى في الإسلام - حكم الشورى|url=http://www.moqatel.com/openshare/Behoth/Denia9/shora/sec06.doc_cvt.htm|language=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304200244/http://www.moqatel.com/openshare/Behoth/Denia9/shora/sec06.doc_cvt.htm|archive-date=2017-01-09|access-date=2023-02-12}}</ref><ref name=Omar/><ref name=QasasOmar>{{cite web|title=موقع قصة الإسلام: إدارة عمر بن الخطاب.|transtitle=Sejarah Islam: Pemerintahan Omar bin Al-Khattab.|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D8%A7%D8%A8#_ftn4|publisher=islamstory|lang=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20161216141128/http://islamstory.com:80/ar/%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D8%A7%D8%A8|archive-date=2016-12-16|access-date=2023-02-12}}</ref> Selama pemerintahannya, kota garnisun (''amsar'') [[Basrah]] dan [[Kufah]] didirikan atau diperluas. Pada 638, ia memperluas dan merenovasi [[Masjidil Haram]] (Masjid Suci) di Makkah dan [[Masjid Nabawi]] (Masjid Nabi) di Madinah.<ref>''Book of the Thousand Nights and One Night'', E. P. Mathers, p. 471</ref><ref name=QasasOmar/>
 
Umar adalah khalifah pertama yang mengadopsi gelar ''[[Amirul Mukminin]]'' ({{lit|pemimpin orang-orang beriman}}).<ref name=":0">{{Cite web|last=Vidani|first=Peter|title="Ameer al-Mu'mineen"|url=https://umaribnalkhattab.tumblr.com/post/36103920199/ameer-al-mumineen|access-date=2021-08-17|website=Umar ibn Al-Khattab (radiAllahu anhu)|date=19 November 2012|language=en}}</ref> Menurut[[Ibnu sebuahSa'ad]] kisahmencatat daridalam Abubukunya, Bakar bin''at-Thabaqat Abi Hantamahal-Kubra'', penggunaanbahwa gelarsetelah tersebutkematian berawalAbu dariBakar, kunjunganumat bangsawanIslam Iraksaat [[Adiitu binberkata: Hatim]],''"Kami [[Labīd|Labid binadalah RabiMu'ah]],minin dan(orang-orang gubernurberiman/setia) Mesirdan [[AmrUmar binadalah Ash]]Amir ke(pemimpin) [[Madinah]]kami. Amr menyapa Khalifah Umar dengan ucapan, "''Assalamu'alaikum<ref wahainame=":0"/> AmirulSetelah Mukminin!''"itu, Umargelar merasaAmirul heranMukminin namundipegang akhirnyaoleh setujuUmar untukyang mengadopsikemudian menjadi gelar tersebutstandar khalifah.<ref name=":0"/><ref>{{citeCite web|title=1023:Life Greetingof theUmar AmirIbn Al-Khattab|url=https://sunnahiccuk.comorg/adab:1023media/khutbas/Life%20of%20%27Umar%20Ibn%20al-Khattab.pdf|websiteurl-status=sunnahlive|archive-url=https://web.comarchive.org/web/20111011214714/http://iccuk.org/media/khutbas/Life%20of%20%27Umar%20Ibn%20al-Khattab.pdf |accessarchive-date=20232011-0410-0811 }}</ref> Pada masa-masa setelahnya, para khalifah dan [[sultan]] dari berbagai dinasti Muslim, seperti [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]], [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]], dan [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]] juga turut mengadopsi ''Amirul Mukminin'' sebagai gelar spiritual dan politik mereka.<ref>{{EI2|last=Gibb|first=H. A. R.|author-link=H.A.R. Gibb|title=Amīr al-Muʾminīn|volume=1|page=445–446}}</ref> Umar mungkin juga dikenang karena membentuk sistem kalender Islam [[Hijriyah]].<ref>{{Cite web |last=Umar bin Al-Khattab |year=2002 |title=Islamic Actions and Social Mandates: The Hijri Calendar |url=http://www.witness-pioneer.org/vil/Articles/companion/14_umar_bin_al_khattab.htm#The%20Hijri%20Calendar |access-date=2006-12-16 |publisher=witness-pioneer.org}}</ref>
 
Pada November 644, Umar diserang oleh seorang budak Persia bernama [[Abu Lu'lu'ah]] ketika ia sedang memimpin [[salat subuh]] di [[Masjid Nabawi]].<ref>{{cite book|last1=El-Hibri|first1=Tayeb|date=2010|title=Parable and Politics in Early Islamic History: The Rashidun Caliphs|location=New York|publisher=Columbia University Press|isbn=978-0-231-15082-8|url=https://books.google.com/books?id=ouwL4dGrTN8C&pg=PA108|page=108–109|ref={{sfnref|El-Hibri|2010}}}}</ref> Sebelum kematiannya, ia sempat menunjuk sebuah komite beranggotakan enam orang: [[Ali bin Abi Thalib|Ali]],[[Utsman bin Affan|Utsman]], [[Thalhah bin Ubaidillah]], [[Zubair bin Awwam]], [[Abdurrahman bin Auf]], dan [[Sa'ad bin Abi Waqqash]] untuk memilih salah seorang di antara mereka sebagai penggantinya.<ref>{{cite web|url=https://archive.org/stream/UmarIbnAl-KhattabHisLifeAndTimesVolume2/100713541-Umar-Ibn-Al-Khattab-Vol-2#page/n381/mode/2up|title=Umar Ibn Al-Khattab : His Life and Times, Volume 2|work=archive.org}}</ref>
Baris 88 ⟶ 82:
Sebelum kematiannya, Umar membentuk sebuah panitia yang beranggotakan enam orang: [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], Utsman, [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]], [[Zubair bin Awwam|Zubair]], [[Sa'ad bin Abi Waqqash]], dan [[Abdurrahman bin Auf]]. Abdurrahman bin Auf dipercaya sebagai ketua komite. Beberapa sumber menambahkan [[Sa'id bin Zaid]], seorang sahabat Muhammad,<ref name=Cronep5>{{harvtxt|Crone|2001|p=5}}</ref> sementara laporan oleh [[ath-Thabari]] mengatakan Sa'id dikeluarkan karena kekerabatannya dengan Umar, yang konon tidak menginginkan suksesi turun-temurun.<ref>{{harvtxt|Ayoub|2014|p=42n6}}</ref> Di sisi lain, beberapa sumber tidak memasukkan Sa'id dalam panitia.<ref name=Cronep5/> Sebagian besar sumber juga mengatakan bahwa Thalhah tiba di Madinah setelah panitia mencapai keputusan akhir dan tidak hadir dalam persidangan.<ref name=Cronep5/> Sa'id secara formal bertindak sebagai wakilnya oleh beberapa catatan.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|p=71}}</ref> Sejarawan Sunni [[Ibnu Sa'ad]] dan beberapa sumber Sunni lain juga mencantumkan putra Umar, [[Abdullah bin Umar|Abdullah]] dalam kapasitas sebagai penasehat komite.<ref>{{harvtxt|Jafri|1979|p=51}}</ref><ref>{{harvtxt|Ayoub|2014|p=46}}</ref>
 
Sa'ad cenderungmemberikan mendukungsuara kepada sepupunya, Abdurrahman bin Auf, yang cenderung mendukung saudara iparnya, Utsman.<ref>{{harvtxt|Momen|1985|p=21}}</ref><ref>{{harvtxt|Abbas|2021|p=116}}</ref> Blok suara yang terdiri dari tiga orang ini akan menjadi mayoritas dalam komite jika Thalhah tidak hadir dan Sa'ad memberikan dua suara. Menurut Ayoub, susunan panitia ini menghalangi peluang Ali, yang menambahkan bahwa Umar mungkin melakukannya tanpa disadari.<ref>{{harvtxt|Ayoub|2014|pp=43-4}}</ref> Meski sependapat, namun Jafri tidak setuju, dia mengatakan bahwa Umar bermaksud menghalangi Ali tetapi tidak bisa begitu saja mengecualikannya dari persidangan.<ref>{{harvtxt|Jafri|1979|p=|pp=52-3, 55}}</ref> Jafri menyatakan bahwa Umar dengan sengaja menghalangi peluang Ali dengan memberikan jabatan ketua komite kepada Abdurrahman, kemungkinan karena takut akan perselisihan dan kerusuhan sipil.<ref name="JAFR53">{{harvtxt|Jafri|1979|p=53}}</ref> Dalam pandangan Jafri, masuknya Ali ke dalam komite sekaligus mengakui klaimnya,<ref name="JAFR58">{{harvtxt|Jafri|1979|p=|pp=52-3}}</ref> menghalangi peluangnya,<ref name="JAFR58"/> dan menghilangkan kebebasannya untuk mencari cara menjadi khalifah secara mandiri.<ref name="JAFR53"/> Pada akhirnya, Utsman memenangkan pemilihan dan diangkat menjadi khalifah pada usia tujuh puluh tahun.<ref>{{harvtxt|Ayoub|2014|p=49}}</ref><ref>{{harvtxt|Mavani|2013|p=113}}</ref><ref>{{harvtxt|Jafri|1979|p=54}}</ref>
 
Di bawah kepemimpinannya, kekhalifahan meluas ke Fars (sekarang [[Iran]]) pada tahun 650 dan beberapa wilayah [[Khorasan Raya]] (sekarang [[Afghanistan]]) pada tahun 651, dan penaklukan [[Armenia]] dimulai pada tahun 640-an.<ref name="middle east">{{cite book|last1=Ochsenweld|first1=William|last2=Fisher|first2=Sydney Nettleton|author-link2=Sydney Nettleton Fisher|title=The Middle East: a history|url=https://archive.org/details/middleeasthistor0000fish_u9b8|edition=sixth|year=2004|publisher=McGraw Hill|location=New York|isbn=0-07-244233-6}}</ref>
 
Utsman mungkin paling dikenal karena membentuk panitia yang bertugas memproduksi salinan [[al-Qur'an]] berdasarkan teks yang telah dikumpulkan secara terpisah pada perkamen, tulang dan batu selama masa hidup Muhammad dan juga pada salinan [[al-Qur'an]] yang telah disusun oleh Abu Bakar dan dimiliki oleh [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], salah satu janda Muhammad setelah kematian Abu Bakar.<ref name=tabatabai5>{{cite book|last=Tabatabai |first=Sayyid M. H.|title=The Qur'an in Islam : its impact and influence on the life of muslims|year=1987 |publisher=Zahra Publ.|isbn=978-0710302663|url=https://archive.org/details/quraninislamitsi0000taba|url-access=registration}}</ref> Para anggota panitia juga adalah qari [[al-Qur'an]] dan telah menghafal seluruh teks selama masa hidup Muhammad, mereka dipimpin oleh [[Zaid bin Tsabit]].<ref>{{cite web |first=Mohamad K. |last=Yusuff |title=Zayd ibn Thabit and the Glorious Qur'an |url=http://www.irfi.org/articles/articles_251_300/zayd_ibn_thabit_and_the_glorious.htm}}</ref> Pekerjaan ini dilakukan karena ekspansi besar-besaran Islam di bawah pemerintahan Utsman, yang menemui banyak dialek dan bahasa yang berbeda. Hal ini menyebabkan variasi bacaan al-Qur'an bagi para mualaf yang tidak terbiasa dengan bahasa tersebut. Setelah mengklarifikasi kemungkinan kesalahan dalam pengucapan atau dialek, Utsman mengirim salinan teks suci ke setiap kota Muslim dan kota garnisun, dan menghancurkan berbagai versi mushaf yang dianggap menyimpang.<ref>{{cite web |last1=Shafi' |first1=Maulana Mufti Muhammad |title=Ma'ariful-Qur'an |url=https://ia800502.us.archive.org/20/items/MaarifulQuran/Introduction.pdf |access-date=1 July 2022}}</ref><ref>{{cite book |title=The Koran: A Very Short Introduction |first=Michael |last=Cook |year=2000 |publisher=Oxford University Press |pages=[https://archive.org/details/koranveryshorti00cook/page/117 117–124] |isbn=0-19-285344-9 |url=https://archive.org/details/koranveryshorti00cook/page/117 }}</ref>
Baris 100 ⟶ 94:
Menurut [[Bernard Lewis]], "kelemahan dan nepotisme Utsman memuncakkan kebencian yang selama beberapa waktu dipendam secara samar-samar di antara para prajurit Arab. Tradisi Muslim menghubungkan kehancuran yang terjadi selama pemerintahannya dengan cacat pribadi Utsman. Namun, penyebabnya terletak jauh lebih dalam dan kesalahan Utsman terletak pada kegagalannya untuk mengenali, mengendalikan, atau memperbaikinya".<ref>{{cite book|title=The Arabs in History|last=Lewis|url=https://books.google.com/books?id=FPJv_0EfVhIC|first=Bernard|author-link=Bernard Lewis|year=2002|isbn=9780191647161|publisher=[[Oxford University Press]]|page=59}}</ref> Madelung juga mencatat bahwa Utsman telah menyebabkan sebagian besar kekhalifahan tunduk kepada [[Bani Umayyah]].<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|page=90}}</ref><ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/620653/Uthman-ibn-Affan Uthman-ibn-Affan] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100328210024/http://www.britannica.com/EBchecked/topic/620653/Uthman-ibn-Affan|date=28 March 2010}}, Britannica</ref>
 
Pada akhirnya, penentangan terhadap kebijakan Utsman dimulai di Madinah. Para penentang Utsman mengumpulkan orang-orang dan mengadakan aksi demonstrasi untuk memprotes Utsman. Namun, aksi demonstrasi berubah menjadi pengepungan setelah salah satu demonstran terbunuh.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|page=136–138}}</ref> Masyarakat mengepung rumah Utsman selama empat puluh hari dan kemudian membunuhnya saat sedang membaca al-Qur'an pada 17 Juni 656. Mereka memberinyamenusuk tusukan di perutperutnya dan memukul kepalanya.<ref>{{cite journal|last1=Hinds|first1=Martin|url=https://www.jstor.org/stable/162492|title=The Murder of the Caliph 'Uthman|journal=International Journal of Middle East Studies|date=October 1972a|volume=3|issue=4|page=450–457|doi=10.1017/S0020743800025216|s2cid=159763369|ref={{sfnref|Hinds|1972a}}}}</ref>
 
=== Ali bin Abi Thalib ===
{{Main|Ali bin Abi Thalib|Masa pemerintahan Ali}}
{{See also|Kekhalifahan Rasyidin#Ali bin Abi Thalib (656–661)}}
[[Berkas:Dirhams of Ali.png|thumb|kiri|250px|koin [[Dirham]] Islam pada masa khalifah Ali, 656–661 M.]]
'''Ali bin Abi Thalib''' ({{lang-ar|علي ابن أبي طالب|translit=ʿAlī ibn Abī Ṭālib}}) adalah sepupu dan menantu Muhammad.<ref>{{harvtxt|Momen|1985|page=12–16}}</ref> Di [[Makkah]], Ali muda adalah orang pertama yang memeluk Islam dari anak-anak dan orang yang menawarkan dukungannya ketika Muhammad pertama kali memperkenalkan [[Islam]] kepada kerabatnya.<ref>{{Cite book|last=Gleave|first=Robert|title=Encyclopedia of Islam|publisher=Brill Reference Online|year=2021|editor-last=Fleet|editor-first=Kate|edition=Third|chapter=ʿAlī B. Abī Ṭālib}}</ref><ref>{{harvtxt|Betty|1975|pages=48, 49}}</ref><ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=34}}</ref><ref>{{Harvtxt|Hazleton|2013|pp=95–97}}</ref><ref>{{citation|last=Irving|first=Washington|title=Mahomet and his successors|url=https://books.google.com/books?id=AlMLAAAAIAAJ&pg=PA71|volume=8|page=71|year=1868|location=New York|publisher=G. P. Putnam and Son|author-link=Washington Irving}}</ref> Kemudian, dia memfasilitasi [[Hijrah|pelarian Muhammad]] yang aman ke Madinah dengan mempertaruhkan nyawanya sebagai umpan.<ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|pp=45, 46}}</ref><ref>{{Harvtxt|Hazleton|2013|pp=159–161}}</ref><ref>{{Cite book|last=Peters|first=Francis|title=Muhammad and the origins of Islam|url=https://archive.org/details/muhammadorigins00pete|publisher=State University of New York Press|year=1994|isbn=9780791418758|location=Albany|pages=185–187[https://archive.org/details/muhammadorigins00pete/page/185 185]–187}}</ref><ref>{{harvtxt|Betty|1975|pages=85–87}}</ref><ref>{{Cite book|last=Watt|first=W. Montgomery|title=Muhammad at Mecca|url=https://archive.org/details/muhammadatmecca0000wmon|publisher=Clarendon Press|year=1953|location=Oxford|pages=149–151[https://archive.org/details/muhammadatmecca0000wmon/page/149 149]–151}}</ref> Saat tiba di [[Madinah]], Ali bersumpah persaudaraan dengan Muhammad dan kemudian melamar putri Muhammad, [[Fatimah binti Muhammad|Fatimah]], dan menikahinya.<ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|pp=5, 48}}</ref><ref>{{harvtxt|Miskinzoda|2015|page=82}}</ref><ref>{{Harvtxt|Momen|1985|pp=12, 13}}</ref>
 
Ali biasa bertindak sebagai sekretaris Muhammad di Madinah, dan menjabat sebagai wakilnya selama [[Perang Tabuk|ekspedisi Tabuk]].<ref>{{Harvtxt|Miskinzoda|2015|p=69}}</ref> Ali sering dianggap sebagai pejuang paling cakap dalam pasukan Muhammad dan keduanya adalah satu-satunya pria Muslim yang mewakili Islam melawan delegasi [[Kristen]] dari [[Najran]].<ref name=":B">{{Harvtxt|Momen|1985|p=13}}</ref><ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|pp=54, 112, 191}}</ref><ref>{{Cite book|last=Rogerson|first=Barnaby|title=The heirs of the prophet Muhammad: And the roots of the Sunni-Shia schism|url=https://archive.org/details/heirsofprophetmu0000roge|publisher=Abacus|year=2006|isbn=9780349117577|location=London|pages=[https://archive.org/details/heirsofprophetmu0000roge/page/40 40], 62}}</ref><ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=15, 16}}</ref> Peran Ali dalam pengumpulan al-Qur'an, teks utama Islam, dianggap sebagai salah satu kontribusi utamanya.<ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=87}}</ref> Dalam Islam [[Syi'ah]], Ali dianggap sebagai penerus sah Muhammad yang pengangkatannya diumumkan pada acara [[Ghadir Khum]] dan sebelumnya dalam misi kenabiannya.<ref name="Momen 1985 12, 15">{{Harvtxt|Momen|1985|pp=12, 15}}</ref>
 
Tak lama setelah [[pembunuhan Utsman]] di [[Madinah]], massa meminta kepemimpinan Ali dan pada awalnya ditolak.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=142}}</ref><ref>{{Harvtxt|Momen|1985|p=22}}</ref><ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=129}}</ref> Penjelasan [[Will Durant]] untuk keengganan awal Ali adalah bahwa, ''"Genial dan dermawan, meditatif dan pendiam; dia (Ali) berusaha menghindar dari drama yang mana agama telah digantikan oleh politik, dan pengabdian oleh intrik"''.<ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=128}}</ref> Dengan tidak adanya oposisi yang serius dan didesak terutama oleh Ansar dan delegasi [[Irak]], Ali akhirnya disumpah (''[[bai'at]]'') pada tanggal 25 [[Dzulhijjah]] 35 H ([[656]] M), dan Muslim memenuhi [[Masjid Nabawi]] hingga ke halamannya untuk berjanji setia kepadanya.<ref>{{Harvtxt|Hazleton|2009|p=99}}</ref><ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=141, 142}}</ref><ref>{{harvtxt|Jafri|1979|page=63}}</ref>
Baris 116 ⟶ 110:
Pihak ketiga, [[Khawarij]], memberontak dan akhirnya dibubarkan oleh Ali pada [[Pertempuran Nahrawan]].<ref>{{EI2|last=Della Vida|first=Giorgio Levi |author-link=Giorgio Levi Della Vida|title=Khāridjites|pages=1074–1075|volume=4}}</ref> Setelah pertempuran, Khawarij yang tersisa memutuskan untuk mengakhiri konflik dengan membunuh Ali, [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]], dan [[Amr bin Ash]] yang mereka anggap sebagai penyebab munculnya konflik.<ref>{{Cite encyclopedia|year=2021|title=ʿAlī B. Abī Ṭālib|encyclopedia=Encyclopaedia Islamica|publisher=Brill Reference Online|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-islamica/ali-b-abi-talib-COM_0252|last=Haj Manouchehri|first=Faramarz|editor1-first=Matthew|editor1-last= Melvin-Koushki|editor2-first= Ali A.|editor2-last= Bulookbashi}}</ref> Namun, dari ketiga target, hanya Ali yang berhasil dibunuh. Ia dibunuh oleh [[Abdurrahman bin Muljam]] saat memimpin salat subuh di [[Masjid Agung Kufah|Masjid Kufah]] pada 28 Januari 661 M.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|page=308–309}}</ref><ref name=Al-Islam>{{cite web|url=http://www.al-islam.org/articles/life-commander-faithful-ali-ibn-abu-talib|last=Abbas|first=Ali|title=The Life of the Commander of the Faithful Ali Ibn Abu Talib (as)|date=5 December 2012 |access-date=6 December 2015}}</ref>
 
Setelah [[pembunuhan Ali]], putranya, [[Hasan bin Ali|Hasan]], terpilih sebagai khalifah dan mengadopsi pendekatan serupa terhadap Muawiyah.<ref name=":29">{{Harvtxt|Glassé|2003|p=423}}</ref><ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=163}}</ref><ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=318}}</ref> Namun, ketika Muawiyah mulai membelimenyuap loyalitaspara komandan militer dan kepala suku, kampanye militer Hasan mengalami pembelotan dalam jumlah besar.<ref name=":30">{{Harvtxt|Abbas|2021|p=164}}</ref><ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=318–320}}</ref><ref name=":31">{{Harvtxt|Momen|1985|p=27}}</ref> Setelah kehilangan seluruh harapannya, Hasan yangmemilih kelelahanuntuk [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|menyerahkan kekhalifahan]] kepada Muawiyah.<ref name=":31" /><ref>{{Harvtxt|Hazleton|2009|p=228}}</ref>
 
== Ekspansi Militermiliter ==
{{Main|Kekhalifahan Rasyidin#Ekspansi Militer|Penaklukan Muslim Awal}}
=== Penaklukan pada masa Abu Bakar ===
Dengan Arab yang telah bersatu di bawah satu negara terpusat dengan militer yang tangguh, wilayah tersebut sekarang dapat dilihat sebagai ancaman potensial bagi kekaisaran [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]] dan [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasaniyah]] yang bertetangga. Mungkin Abu Bakar, dengan alasan bahwa tidak dapat dihindari bahwa salah satu dari kekuatan ini akan melancarkan serangan pendahuluan terhadap kekhalifahan muda, memutuskan bahwa lebih baik melakukan serangan pertama sendiri. Terlepas dari motivasi khalifah, pada tahun 633 pasukan kecil dikirim ke Irak dan [[Tepi barat|Palestina]], merebut beberapa kota. Meskipun Bizantium dan Sassaniyah pasti akan membalas, Abu Bakar punya alasan untuk percaya diri; kedua kekaisaran itu secara militer kelelahan setelah berabad-abad berperang satu sama lain, sehingga kemungkinan setiap pasukan yang dikirim ke Arab akan berkurang dan melemah.<ref name=NardoP32>{{harvtxt|Nardo|2011|page=30–32}}</ref>
 
Keuntungan yang lebih mendesak adalah keefektifan para pejuang Muslim serta semangat mereka, yang terakhir sebagian didasarkan pada kepastian kebenaran tujuan mereka. Selain itu, keyakinan umum di kalangan umat Islam adalah bahwa masyarakat harus dipertahankan dengan segala cara.<ref name=NardoP32/> Sejarawan [[Theodor Nöldeke]] memberikan pendapat yang agak kontroversial bahwa semangat keagamaan ini sengaja digunakan untuk menjaga semangat dan momentum umat:<ref>{{cite book |last=Nöldeke |first=Theodore |author-link=Theodor Nöldeke |title=Sketches from Eastern History |url=https://archive.org/details/in.gov.ignca.21089 |year=1892 |page=[https://archive.org/details/in.gov.ignca.21089/page/n85 73] }}</ref>
 
{{Blockquote|Tentu saja, itu merupakan kebijakan yang baik untuk mengubah suku-suku yang baru saja ditaklukkan di wilayah terpencil menuju tujuan eksternal di mana mereka dapat segera memuaskan nafsu mereka akan harta rampasan dalam skala besar, mempertahankan perasaan suka berperang mereka, dan memperkuat diri mereka dalam keterikatan mereka pada keyakinan baru…baru … Muhammad sendiri telah mengirimkan ekspedisi melintasi perbatasan Bizantium, dan dengan demikian telah menunjukkan jalan kepada penerusnya. Mengikuti jejaknya adalah sesuai dengan jiwa muda Islam yang terdalam, yang sudah tumbuh besar di tengah hiruk pikuk senjata.<ref name=NardoP32/>}}
 
Meskipun Abu Bakar telah memulai konflik-konflik awal ini yang akhirnya menghasilkan [[penaklukan Persia oleh Muslim|penaklukan Persia]] dan [[penaklukan Suriah oleh Muslim|Suriah]], dia tidak hidup untuk melihat daerah-daerah itu ditaklukkan oleh Islam, dan malah menyerahkan tugas itu kepada penerusnya, Umar.<ref name=NardoP32/>
 
=== Penaklukan pada masa Umar ===
{{see also|Penaklukan militer pada eramasa Umar}}
[[File:Mohammad adil rais-Caliph Umar's empire at its peak 644.PNG|300px|thumb|Wilayah kekuasaan Khalifah Umar pada puncak pemerintahannya di tahun 644.]]
Kekhalifahan Umar terkenal karena penaklukan yang luas.
Dengan dibantu oleh komandan lapangan yang brilian, [[Khalid bin Walid]] dan [[Abu Ubaidah bin Jarrah]], ia mampu menggabungkan [[Irak]], [[Iran]], [[Azerbaijan]], [[Kaukasus]], [[Suriah]], [[Tepi Barat]], [[Mesir]], dan sebagian [[Afghanistan]], [[Turkmenistan]], dan [[Pakistan]] barat ke dalam Khilafah. Selama masa pemerintahannya, [[Kekaisaran Bizantium|Romawi Bizantium]] kehilangan lebih dari tiga perempat wilayah mereka dan di Persia, dan Umar adalah raja (penguasa) [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Persia SassaniyahSasaniyah]] sebelum akhirnya dibubarkan.<ref name=restatement>[http://al-islam.org/restatement/57.htm ''Sebuah Restatement Sejarah Islam dan Muslim''] di Al-Islam.org</ref> Sejarawan telah memperkirakan bahwa lebih dari 4.050 kota ditaklukkan pada masa pemerintahan Umar.<ref>{{cite book |last1=Meri |first1=Josef W. |last2=Bacharach |first2=Jere L. |title=Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia |date=2006 |publisher=Routledge |isbn=0203957601 |url=https://books.google.com/books?id=w30qnwEACAAJ |access-date=23 October 2021|page=843–845}}</ref>
 
=== Penaklukan pada masa Utsman ===
{{Main|Kampanye militer pada masa Utsman}}
Selama pemerintahannya, gaya militer Utsman lebih bersifat otonom karena dia mendelegasikan banyak otoritas militer kepada kerabatnya yang tepercaya, seperti [[Abdullah bin Amir]], [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan]] dan [[Abdullah bin Sa'ad]], tidak seperti kebijakan Umar yang lebih terpusat. Konsekuensinya, kebijakan yang lebih mandiri ini memungkinkan lebih banyak ekspansi hingga Sindh (sekarang [[Pakistan]]) yang belum tersentuh selama masa jabatan Umar.<ref>{{The History of al-Tabari|volume=4|page=138}}</ref>
[[File:Mohammad adil rais-rashidun empire-at-its peak.PNG|left|thumb|300px|Kekhalifahan Rasyidin mencapai puncak kejayaannya pada masa Khalifah Utsman, 655–656]]
[[Muawiyah bin Abu Sufyan]] telah ditunjuk sebagai gubernur Suriah oleh Umar pada tahun 639 untuk menghentikan gangguan Bizantium dari laut selama [[Peperangan Arab-Bizantium]]. Dia menggantikan kakak laki-lakinya [[Yazid bin Abi Sufyan]], yang meninggal karena wabah, bersama dengan [[Abu Ubaidah bin Jarrah]], gubernur sebelumnya, dan 25.000 orang lainnya. Sekarang di bawah pemerintahan Utsman pada tahun 649, Mu'awiyah diizinkan untuk membentuk angkatan laut Muslim yang diawakinantinya olehakan Kristen pasukan Muslimbersaing dan akan mengalahkan angkatan laut Bizantium pada [[Pertempuran Foinikos|Pertempuran Tiang Kapal]] pada tahun 655 dan menaklukan [[Laut Mediterania]].<ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=OzIRDbARyWIC&q=Muawiyah%20set%20up%20navy&pg=PA24|title=European Naval and Maritime History, 300–1500 |first1=Archibald Ross |last1=Lewis |first2=Timothy J. |last2=Runyan |date=1990 |publisher=Indiana University Press |via=Google Books|isbn=9780253205735 }}</ref><ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=aAPc3mYwZpIC&q=Muawiyah%20Battle%20of%20the%20Masts&pg=PA123 |title=History of the Jihad: Islam Versus Civilization|first=Leonard Michael|last=Kroll|date=16 March 2005|publisher=AuthorHouse|via=Google Books|isbn=9781463457303}}</ref><ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=KIFJiOCSYc8C&q=Muawiyah%20Battle%20of%20the%20Masts&pg=PA183 |title=A History of Byzantium|first=Timothy E.|last=Gregory|date=26 August 2011|publisher=John Wiley & Sons|via=Google Books|isbn=9781444359978}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&q=Muawiyah%20Battle%20of%20the%20Masts&pg=PA61|title=Prophets and Princes: Saudi Arabia from Muhammad to the Present |first=Mark |last=Weston |date=28 July 2008 |publisher=John Wiley & Sons |via=Google Books|isbn=9780470182574 }}</ref><ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=fKFRvUiLEQYC&q=Muawiyah%20Battle%20of%20the%20Masts&pg=PA11|title=The Medieval Siege|first=Jim |last=Bradbury|date=1992|publisher=Boydell & Brewer|via=Google Books|isbn=9780851153575}}</ref>
 
Di sebelah timur, [[Ahnaf bin Qais]], kepala [[Bani Tamim]] dan seorang komandan veteran, meluncurkan serangkaian ekspansi militer lebih lanjut dengan terus mendesak pasukan [[Yazdegerd III]] di dekat Sungai Oxus di Turkmenistan<ref name="ReferenceB">''The Muslim Conquest of Persia'' by A.I. Akram. Ch:17 {{ISBN|0-19-597713-0}},</ref><ref name="ReferenceA">Shadows in the Desert: Ancient Persia at War, By Kaveh Farrokh, Published by Osprey Publishing, 2007 {{ISBN|1-84603-108-7}}</ref> dan kemudian menghancurkan koalisi militer loyalis [[Kekaisaran Sassaniyah]] dan [[Kekaisaran Hephthalite]] di Pengepungan Herat.<ref name="ReferenceB" /> Belakangan, gubernur [[Basrah]], Abdullah bin Aamir juga memimpin sejumlah kampanye sukses, mulai dari menumpas pemberontakan di Fars, Kerman, Sistan, dan Khorasan, hingga pembukaan front baru untuk penaklukan di [[Transoksiana]] dan [[Afghanistan]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=uhjSiRAwGuEC&q=abdullah%20ibn%20aamir%20persia%20conquest&pg=PA207|title=Iraq After the Muslim Conquest |first=Michael G. |last=Morony|date=2005|publisher=Gorgias Press|via=Google Books|isbn=9781593333157}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Sejarawan Islam [[al-Baladzuri]] menulis dalam ''Fatuhul Buldan'' bahwa pada 652, [[Balochistan (kawasan)|Balochistan]] ditaklukkan kembali selama kampanye melawan pemberontakan di Kermān, di bawah komando Mujasyi' bin Mas'ud. Ini adalah pertama kalinya Balochistan barat berada langsung di bawah hukum Kekhalifahan dan membayar upeti pertanian.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=16yHq5v3QZAC&q=kirman+mas%27ud&pg=PA117 |last=Boyle |first=John Andrew |title=The Cambridge History of Iran |publisher=Cambridge University Press|volume=5 |page=87|year=1968|isbn=9780521069366 }}</ref><ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=VINCAAAAYAAJ&q=Majasha+ibn+Masood|last=Daryaee |first=Touraj |title=The Oxford Handbook of Iranian History |publisher=Bookland |page=117|year=1977}}</ref>
 
=== Era Ali dan akhir penaklukan ===
Pada akhir masa kekhalifahan Utsman, muncul perselisihan mengenai versi [[mushaf]] al-Qur'an mana yang benar. Pada tahun 644, berbagai jenis mushaf diterima di [[Damaskus]], [[Basra]], Hims, dan [[Kufah]].<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=61">{{HarvpHarvtxt|Nicolle|2009|p=61}}</ref> Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, Khalifah 'UthmanUtsman memproklamirkan mushaf al-Qur'an yang dimiliki oleh salah satu janda Muhammad, [[Hafshah binti Umar]] sebagai versi yang pasti dan benar. Hal ini menyinggung beberapa Muslim yang berpegang pada versi saingannya.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=61"/> Bersama dengan favoritisme yang ditunjukkan oleh 'Utsman kepada klannya sendiri, [[Bani Umayyah]], dalam penunjukan pejabat pemerintah, menyebabkan pemberontakan di Madinah pada tahun 656 dan pembunuhan 'Utsman.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=61"/>
 
Penerus 'Utsman sebagai Khalifah, menantu Muhammad, Ali, menghadapi perang saudara yang dikenal oleh umat Islam sebagai ''fitnah'' ketika gubernur Suriah, [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan]] dan janda Muhammad, [[Aisyah binti Abu Bakar]] memberontak melawannya.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=62">{{HarvpHarvtxt|Nicolle|2009|p=62}}</ref> Selama waktu ini, periode pertama penaklukan Muslim berhenti, karena tentara Islam berbalik melawan satu sama lain.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=62"/> Sebuah kelompok fundamentalis yang dikenal sebagai [[Khawarij]] memutuskan untuk mengakhiri perang saudara dengan membunuh para pemimpin kedua belah pihak.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=62"/> Namun, fitnah berakhir pada Januari 661 ketika Khalifah Ali dibunuh oleh seorang Khawarij, memungkinkan [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan|Mu'awiyah]] menjadi Khalifah dan mendirikan dinasti Umayyah.<ref>{{HarvpHarvtxt|Nicolle|2009|p=629}}</ref>
 
== Kebijakan sosial ==
Baris 153 ⟶ 148:
 
=== Kegiatan sipil ===
Kesejahteraan sipil dalam Islam dimulai dalam bentuk pembangunan dan pembelian [[sumur]]. Selama kekhalifahan, umat Islam memperbaiki banyak sumur tua di tanah yang mereka taklukkan.<ref>{{harvtxt|Nadvi|2000|page=403-4}}</ref> Selain sumur, kaum Muslim juga membangun banyak [[kanal]] baru. Sementara beberapa kanal dikecualikan untuk digunakan oleh pendeta (seperti mata air yang dibeli oleh [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]]), dan orang-orang yang membutuhkan,. sebagianSebagian besar kanal terbukajuga dibuka untuk penggunaan umum. Beberapa kanal dibangun di antara pemukiman, seperti kanal Saad yang menyediakan air ke Anbar, dan Kanal Abi Musa untuk menyediakan air ke [[BasrahBasra]].<ref>{{harvtxt|Nadvi|2000|page=405-6}}</ref>
 
Selama kelaparan 638 M,<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=3HYQ3vETMgcC&q=umar+saved+famine&pg=PA44|title=Umar: Makers of Islamic Civilization|last1=Numani|first1=Shibli|last2=Numani|first2=Muhammad Shibli|date=6 November 2004|publisher=I.B.Tauris|isbn=9781850436706|pages=44–45|language=en}}</ref> [[Umar bin Khattab]] memerintahkan pembangunan kanal di Mesir yang menghubungkan [[sungai Nil]] dengan laut. Tujuan terusan ini adalah untuk memfasilitasi pengangkutan biji-bijian ke Arab melalui jalur laut. Kanal itu dibangun dalam waktu satu tahun oleh [[Amr bin Ash]], dan Abdus Salam Nadvi menulis bahwa "Arabia terbebas dari kelaparan sepanjang masa."<ref>{{harvtxt|Nadvi|2000|page=407-8}}</ref> Setelah empat banjir melanda [[Makkah]] setelah kematian Muhammad, Umar memerintahkan pembangunan dua bendungan untuk melindungi [[Ka'bah]]. Dia juga membangun bendungan di dekat Madinah untuk melindungi air mancurnya dari banjir.<ref name="Nadvi 2000, pg. 408"/>
Baris 166 ⟶ 161:
== Pandangan Muslim ==
=== Pandangan Sunni ===
Dalam Islam [[Sunni]], penerapan label '"petunjuk yang benar'" bagi para khalifah''Khulafaur Rasyidin'' menandakan status mereka sebagai model yang tindakan dan pendapatnya ([[sunnah]]) harus diikuti dan diteladani dari sudut pandang agama.<ref name = melchert63>{{Harvtxt|Melchert|2020|p=63}}</ref> Dalam pengertian ini, mereka 'dibimbing dengan benar' atau 'mendapatkan petunjuk'.<ref>{{Harvtxt|Melchert|2020|p=72, note 1}}</ref> Narasi tentang agama dan kehidupan mereka berfungsi sebagai pedoman keimanan yang benar.<ref name = melchert63/>
 
Kaum Sunni telah lama memandang periode ''Khulafaur Rasyidin'' sebagai sistem pemerintahan yang patut dicontoh yang ingin mereka tiru. Kaum Sunni juga menyamakan sistem ini dengan kesuksesan duniawi yang dijanjikan oleh [[Allah (Islam)|Tuhan]], dalam [[al-Qur'an]] dan [[hadis]]. Bagi orang-orang Muslim yang mengejar keridhaan-Nya, kesuksesan spektakuler ini semakin menambah daya tarik emulator dari era ''Khulafaur Rasyidin''.<ref>{{cite book|author1=Jeffry R. Halverson|title=Theology and Creed in Sunni Islam: The Muslim Brotherhood, Ash'arism, and Political Sunnism|date=27 Apr 2010|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=9780230106581|page=69}}</ref><ref>{{cite book|author1=Didier Fassin|title=A Companion to Moral Anthropology|url=https://archive.org/details/companiontomoral0000unse|date=31 Dec 2014|publisher=John Wiley & Sons|isbn=9781118959503|page=[https://archive.org/details/companiontomoral0000unse/page/235 235]|edition=reprint}}</ref><ref>{{cite book|author1=Cristoffel A. O. van Nieuwenhuijze|title=Paradise Lost: Reflections on the Struggle for Authenticity in the Middle East|date=1997|publisher=BRILL|isbn=9789004106727|page=28}}</ref>
 
Pada saat yang sama, telah dicatat bahwa dominasi orang Arab atas non-Arab berdasarkan etnis selama pemerintahan Umar dan meluasnya [[nepotisme]] kekhalifahan Utsman bertentangan dengan seruan Islam.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=77, 81}}</ref><ref>{{Harvtxt|Momen|1985|p=21}}</ref>
 
==== Khalifah kelima ====
Beberapa penulis dan ulama Sunni menambahkan putra Ali, [[Hasan bin Ali]] sebagai ''Khulafaur Rasyidin'' kelima. Mereka yang berpegang pada versi ini beralasan bahwa Muhammad menetapkan rentang khilafah Rasyidin selama tiga puluh tahun dan Hasan telah menggenapi enam bulan sisa masa jabatan ayahnya,<ref>{{cite book|first=Ismail bin Umar al-Qurasyi|last=Al-Dimsyaqi|title=المتوفى في سنة (774هـ) (1424هـ/2003م). كتاب البداية والنهاية، الجزء الثامن.|trans-title=Almarhum pada tahun (774 H.) (1424 H./2003 M). Kitab Awal dan Akhir, Bagian VIII.|url=http://shamela.ws/browse.php/book-23708#page-2498|p=18|archive-date=7 Mei 2019|date=1986|archive-url=https://web.archive.org/web/20190507165613/http://shamela.ws/browse.php/book-23708}}</ref> ini merupakan pendapat [[Ibnu Katsir]], [[Ibnul Arabi]], dan Qadi Iyadh.<ref>{{cite book|last=Uthā|first=Muhammad Abd al-Qader|page=152|url=http://shamela.ws/browse.php/book-1464#page-2040|title=كتاب أحكام القرآن لابن العربي، الجزء الرابع. (على موقع المكتبة الشاملة)|archive-date=7 Mei 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190505225714/http://shamela.ws/browse.php/book-1464}}</ref> Sementara itu, ulama Sunni lain menambahkan [[Umar bin Abdul Aziz]], [[Kekhalifahan Umayyah|khalifah Umayyah]] ke-8 sebagai ''Khulafaur Rasyidin'' kelima.<ref>{{cite web|title=هل يعتبر عمر بن عبد العزيز من الخلفاء الراشدين؟ - إسلام ويب - نقلاً عن شرح مقدمة سنن ابن ماجه لابن ماجة|trans-title=Apakah Omar bin Abdul Aziz dianggap sebagai salah satu Khalifah yang Diberi Petunjuk? - Islamweb - Mengutip penjelasan pengantar Sunan Ibnu Majah oleh Ibnu Majah|url=https://www.islamweb.net/ar/fatwa/240658/%D9%87%D9%84-%D9%8A%D8%B9%D8%AA%D8%A8%D8%B1-%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B2%D9%8A%D8%B2-%D9%85%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86|archive-date=2020-11-1|archive-url=https://web.archive.org/web/20201101071802/https://www.islamweb.net/ar/fatwa/240658/%D9%87%D9%84-%D9%8A%D8%B9%D8%AA%D8%A8%D8%B1-%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B2%D9%8A%D8%B2-%D9%85%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86|access-date=2023-06-01}}</ref> Mereka mempertimbangkan bahwa kesalehan Umar serupa dengan kesalehan keempat ''Khulafaur Rasyidin''. Umar bin Abdul Aziz juga sering disamakan dengan khalifah kedua [[Umar bin Khattab]] dalam hal kesederhanaan dan ketegasan.<ref>{{cite book|url=https://www.amazon.com/Caliphate-Banu-Umayyah-First-Phase/dp/6035000800/ref=sr_1_10?keywords=Al+Bidayah+Wan+Nihayah&qid=1685573006&sr=8-10|title=Caliphate of Banu Umawiyya: Ibn Katheer from Al Bidaya wa Al Nihaya|first=Ibn|last=Katheer|author-link=Ibnu Katsir|publisher=Maktaba Darusalam|page=231–233}} {{ISBN|9786035000802}}</ref>
 
=== Pandangan Syi'ah ===
IslamMuslim [[Syi'ah]] menyatakan bahwa [[suksesi Muhammad]] diselesaikan oleh janji ilahi, bukan oleh konsensus.<ref name=":114">{{Harvtxt|Madelung|1997|p=17}}</ref><ref name=":2102"/> Allah memilih penerus Muhammad dari keluarganya. Kondisi ini mirip dengan para nabi terdahulu di masa lalu yang disebutkan dalam [[al-Qur'an]].<ref name=":022">{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=8–12}}</ref> Dalam pandangan Syi'ah, seperti para nabi terdahulu dalam al-Qur'an,<ref name=":022" /> Allah memilih penerus Muhammad dari keluarganya.<ref name=":114" /><ref name=":2102">{{Harvtxt|Momen|1985|p=147}}</ref> Secara khusus, Muhammad mengumumkan sepupu dan menantunya, [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], sebagai penggantinya yang sah tidak lama sebelum kematiannya pada peristiwa [[Ghadir Khum]] dan pada kesempatan lain, misalnya pada peristiwa [[Hadits peringatan|Dzul Asyir]].<ref name="Momen 1985 12, 15"/> Tentu saja, seperti iman itu sendiri, umat beriman diberkahi dengan kehendak bebas untuk tidak mengikuti Ali, yang merugikan mereka sendiri. Dalam pandangan Syi'ah, sementara wahyu langsung berakhir dengan kematian Muhammad, Ali tetap menjadi penuntun yang benar atau Imam menuju Tuhan, mirip dengan penerus nabi masa lalu dalam al-Qur'an.<ref name=":2102"/> Setelah kematian Muhammad, Ali mewarisi pengetahuan ketuhanan Muhammad dan otoritasnya untuk ''menafsirkan al-Qur'an dengan benar'', terutama ayat-ayat alegoris dan metaforisnya (''"mutasyabihat"'').<ref>{{Cite book|last=Mavani|first=Hamid|title=Religious authority and political thought in Twelver Shiʿism: From Ali to post-Khomeini|url=https://archive.org/details/religiousauthori0000mava|publisher=Routledge|year=2013|isbn=978-1-135-04473-2|pages=[https://archive.org/details/religiousauthori0000mava/page/73 73]|ref={{sfnref|Mavani|2013}}}}</ref><ref>{{Cite web|title=(Quran 3:7) Dialah yang menurunkan Kitab kepadamu. Sebagian darinya adalah ayat-ayat definitif, yang merupakan induk Kitab, sementara yang lain adalah kiasan...|url=https://al-quran.info/#3:7|url-status=live}}</ref>
 
== Lini masa ==
Baris 216 ⟶ 214:
*{{Cite book|last=Abbas|first=Hassan|title=The Prophet's Heir: The life of Ali ibn Abi Talib|publisher=Yale University Press|year=2021|isbn=9780300252057|ref={{sfnref|Abbas|2021}}}}
* {{cite book|title=The Crisis of Muslim History: Religion and Politics in Early Islam|author-first=Mahmoud M.|author-last= Ayoub|publisher=Oneworld Publications|year= 2014|isbn= 9781780746746|url=https://archive.org/details/crisisofmuslimhi0000ayou/mode/2up|ref={{sfnref|Ayoub|2014}}}}
* {{Cite book|last=Betty|first=Kelen|title=Muhammad: the messenger of God|url=https://archive.org/details/muhammadmessenge0000kele_r6d5|publisher=T. Nelson|year=1975|isbn=9780929093123|location=Nashville|ref={{sfnref|Betty|1975}}}}
* {{Cite book|first=Juan Eduardo|last=Campo|url=https://books.google.com/books?id=OZbyz_Hr-eIC |title=Encyclopedia of Islam|publisher=Infobase Publishing|date=2009|ref={{sfnref|Campo|2009}}|isbn=978-143-8126-96-8}}
* {{cite journal|author-last=Crone|author-first=Patricia|title=Shura as an Elective Institution| journal=Quaderni di Studi Arabi|year=2001|pages= 3–39|volume = 19|jstor=25802929 |url=https://www.jstor.org/stable/25802929|ref={{sfnref|Crone|2001}}}}
Baris 228 ⟶ 226:
* {{cite journal|last=Miskinzoda|first=Gurdofarid|year=2015|title=The significance of the ḥadīth of the position of Aaron for the formulation of the Shīʿī doctrine of authority|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies|volume=78|issue=1|pages=|doi=10.1017/S0041977X14001402|s2cid=159678004|ref={{sfnref|Miskinzoda|2015}}}}
*{{Cite book |last1=Melchert |first1=Christopher |author1-link=|date=2020 |contribution=The Rightly Guided Caliphs: The Range of Views Preserved in Ḥadīth |editor1-last=al-Sarhan |editor1-first=Saud |title=Political Quietism in Islam: Sunni and Shi'i Practice and Thought |location=London and New York |publisher=I.B. Tauris |isbn=978-1-83860-765-4 |pages=63–79 |contribution-url=https://books.google.com/books?id=96TDDwAAQBAJ&pg=PA63|ref={{sfnref|Melchert|2020}}}}
*{{Cite book|last=Momen|first=Moojan|title=Introduction to Shi'i Islam|url=https://archive.org/details/introductiontosh0000unse_d5k7|publisher=Yale University Press|year=1985|isbn=9780853982005|ref={{sfnref|Momen|1985}}}}
* {{cite book | last=Nadvi |first = Abdus Salam| title= The ways of the Sahabah | location= Karachi | publisher= Darul Ishaat| year=2000|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Ways_of_the_Sahabah/avLXAAAAMAAJ?hl=id|asin=B005RT2RW8|isbn=<!--Diperlukan-->|ref={{sfnref|Nadvi|2000}}}}
* {{Cite book|last = Nicolle|first = David| author-link=David Nicolle|year = 2009|title = The Great Islamic Conquests AD 632-750|publisher = Osprey Publishing |isbn=978-1-84603-273-8|ref={{sfnref|Nicolle|2009}}}}
* {{Cite book|last=Syakir|first=Mahmud|url=https://books.google.com.sa/books?id=A0y2OCXgfigC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=التاريخ الإسلامي - ج 3: الخلفاء الراشدون|publisher=IslamKotob|year=2000|language=ar|trans-title=At-Tarikh al-Islami - Juz 3: Al-Khulafa' Ar-Rasyidun|access-date=2022-07-06|isbn=978-9-9534-4236-5|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706092930/https://books.google.com.sa/books?id=A0y2OCXgfigC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|ref={{sfnref|Syakir|2000}}|dead-url=no}}
*{{The History of al-Tabari|ref={{sfnref|ath-Thabari}}}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* {{EI2|last1=Cahen|first1=Claude|authorlink=|volume=2| chapter=Ḏj̲izzya}}
* {{EI2|last1=Cahen|first1=Claude|authorlink=|volume=2| chapter=Ḏj̲izzya}}
* {{cite book | last=Cohen | first=Mark | author-link=|title=Under Crescent and Cross: The Jews in the Middle Ages | publisher=Princeton University Press | location=Princeton | year=2008 | isbn=978-0-691-13931-9 }}
* {{New Cambridge History of Islam | volume = 1 | last = Daniel| first=Elton L.|authorlink=|chapter=The Islamic East}}
* {{cite book|first=Daniel Clement|last=Dennett| date=1950|title=Conversion and the Poll Tax in Early Islam|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=9780674331594}}
* {{Cite book| last=Donner| first=Fred M. | author-link=Fred Donner | title=The Early Islamic Conquests|url=https://books.google.com/books?isbn=1400847877| year=2014| publisher=Princeton University Press|ref={{sfnref|Donner|2014}}}}
* [[Edward Gibbon]], ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]'', [https://web.archive.org/web/20050721060321/http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html Chapter 51]
* {{cite book | last=Esposito | first=John L. | author-link=| date=1998 | title=Islam: The Straight Path | publisher=[[Oxford University Press]] | isbn=978-0-19-511233-7}}
* {{Cite book| last=Hoyland| first=Robert G. | author-link=| title=In God's Path: The Arab Conquests and the Creation of an Islamic Empire |url=https://books.google.com/books?id=zvmKBAAAQBAJ| year=2014| publisher=Oxford University Press | isbn=978-0-19-991636-8|ref={{sfnref|Hoyland|2014}}}}
* {{Cite book| last = Kaegi | first = Walter E. | author-link=Walter Kaegi | title = Byzantium and the Early Islamic Conquests | publisher = Cambridge University Press |url=https://books.google.com/books?id=IvPVEb17uzkC| year = 1995 | isbn = 9780521484558 }}
* {{cite book|title='Uthman ibn 'Affan: Legend or Liability?|author-first=Heather N.|author-last= Keaney|publisher=Oneworld Publications|year=2021|isbn= 9781786076984|ref={{sfnref|Keaney|2021}}}}
* {{cite book
| title = The Great Arab Conquests: How the Spread of Islam Changed the World We Live In
| first = Hugh
| last = Kennedy
| author-link = Hugh N. Kennedy
| location = Philadelphia, Pennsylvania
| publisher = Da Capo Press
| year = 2007
| isbn = 978-0-306-81740-3
| ref = {{sfnref|Kennedy|2007}}
}}
* {{Cite book| last = Lapidus | first = Ira M. | author-link=| title = A History of Islamic Societies | publisher = Cambridge University Press |url=https://books.google.com/books?id=kFJNBAAAQBAJ| year = 2014| isbn=978-0-521-51430-9 }}
* {{Cite book|last = Nicolle|first = David| author-link=David Nicolle|year = 1994|title = Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria|url=https://books.google.com/books?id=IR9rNAai2koC|publisher = Osprey Publishing |isbn=978-1-85532-414-5|ref={{sfnref|Nicolle|1994}}}}
* {{cite book |last1=Pagden |first1=Anthony |title=Worlds at War: The 2,500 - Year Struggle Between East and West |date=13 March 2008 |publisher=OUP Oxford |isbn=978-0-19-923743-2 |url=https://books.google.com/books?id=cQ5Wp3Wps-UC&pg=PA145 |language=en}}
* {{cite book | last=Stillman | first=Norman | author-link= | title=The Jews of Arab Lands : A History and Source Book | url=https://archive.org/details/jewsofarablands00stil | url-access=registration | publisher=Jewish Publication Society of America | location=Philadelphia | year=1979 | isbn=978-0-8276-0198-7 }}
* {{Cite book| last=Vaglieri | first=Laura Veccia| author-link=Laura Veccia Vaglieri | chapter=The Patriarchal and Umayyad caliphates |title=The Cambridge History of Islam Volume 1A: The Central Islamic Lands from Pre-Islamic Times to the First World War | pages=57–103| year=1977 | editor1-first=P. M. | editor1-last=Holt |editor2-first=Ann K. S. |editor2-last=Lambton |editor3-first=Bernard |editor3-last=Lewis |publisher=Cambridge University Press |doi=10.1017/CHOL9780521219464.005 |isbn=9780521219464 }}
 
== Pranala luar ==
Baris 271 ⟶ 240:
[[Kategori:Kekhalifahan Rasyidin]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
[[Kategori:Istilah Islam]]