Neoliberalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=April 2018}}
{{Kotak samping liberalisme}}
[[Berkas:EffectOfTariff.svg|ka|jmpl|Prinsip Ekonomi]]
'''[[Neoliberalisme (hubungan internasional)|Neoliberalisme]]''' yang juga dikenal sebagai paham '''ekonomi neoliberal''' mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari [[liberalisme]] [[klasik]] yang dipengaruhi oleh teori perekonomian [[Mazhab ekonomi neo-klasik|neoklasik]] yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan [[Distorsi (ekonomi)|Distorsi]] dan [[ekonomi berbiaya tinggi|High Cost Economy]] yang kemudian akan berujung pada tindakan [[korupsi|koruptif]].<ref>[http://www.asiafoundation.org/pdf/Indo_regionalinvestmentsurvey.pdf ]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080921001431/http://asiafoundation.org/pdf/Indo_regionalinvestmentsurvey.pdf |date=2008-09-21 }}<span> Investment Survey [PDF}]</span></ref> Paham ini memfokuskan pada [[pasar bebas]] dan [[perdagangan bebas]] <ref>"What is Neoliberalism?" Dag Einar Thorsen and Amund Lie, Department of Political Science, University of Oslo</ref> merobohkan hambatan untuk [[perdagangan]] [[internasional]] dan [[investasi]] agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan [[standar hidup]] masyarakat atau rakyat sebuah negara dan [[modernisasi]] melalui peningkatan [[Efisiensi (ekonomi)|efisiensi]] perdagangan dan mengalirnya investasi.<ref>International Chamber of Commerce [http://www.iccwbo.org/policy/trade/ Policy and Business Practices] Official website</ref>
 
== Sekilas tentang pandangan kaum libertarian ==
Baris 23 ⟶ 24:
Sejak masa kehancuran [[Wall Street]] (dikenal dengan masa [[Depresi Hebat]] atau ''[[:en:Great Depression|Great Depression]]'') hingga awal 1970-an, wacana negeri industri maju masih 'dikuasai' wacana politik [[sosial demokrat]] dengan argumen kesejahteraan.
 
Kaum elitelite politik dan pengusaha memegang teguh pemahaman bahwa salah satu bagian penting dari tugas pemerintah adalah menjamin kesejahteraan warga negara dari bayi sampai meninggal dunia.
Rakyat berhak mendapat tempat tinggal layak, mendapatkan pendidikan, mendapatkan pengobatan, dan berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas sosial lainnya.
 
Baris 32 ⟶ 33:
 
== Kebangkitan Neoliberalisme ==
Perubahan kemudian terjadi seiring krisis minyak dunia tahun [[1973]], akibat reaksi terhadap dukungan [[Amerika Serikat]] terhadap [[Israel]] dalam [[perang Yom Kippur]], dimana mayoritas negara-negara penghasil minyak di [[Timur Tengah]] melakukan [[embargo]] terhadap AS dan sekutu-sekutunya, serta melipatgandakan harga minyak dunia, yang kemudian membuat para elitelite politik di negara-negara sekutu Amerika Serikat berselisih paham sehubungan dengan angka pertumbuhan ekonomi, beban bisnis, dan beban biaya-biaya [[sosial demokrat]] (biaya-biaya fasilitas negara untuk rakyatnya). Pada situasi inilah ide-ide [[libertarian]] sebagai wacana dominan, tidak hanya di tingkat nasional dalam negeri tetapi juga di tingkat global di [[IMF]] dan [[World Bank]].
 
Pada [[1975]], di [[Amerika Serikat]], [[Robert Nozick]] mengeluarkan tulisan berjudul "''[[Anarchy, State, and Utopia]]''", yang dengan cerdas menyatakan kembali posisi kaum [[minimalis|ultra minimalis]], [[libertarian|ultra libertarian]] sebagai retorika dari lembaga pengkajian universitas, yang kemudian disebut dengan istilah "[[Reaganomics]]".
Baris 46 ⟶ 47:
Seperti pada contoh kasus upah untuk [[pekerja]], dalam pemahaman neoliberalisme pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam masalah-masalah tenaga kerja sepenuhnya ini urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si pekerja. Pendorong utama kembalinya kekuatan kekuasaan pasar adalah [[privatisasi]] aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha industri yang dimiliki-dikelola pemerintah.
 
TapiTetapi privatisasi ini tidak terjadi pada negara-negara kapitalis besar, justru terjadi pada negara-negara [[Amerika Selatan]] dan negara-negara miskin berkembang lainnya.
Privatisasi ini telah mengalahkan proses panjang [[nasionalisasi]] yang menjadi kunci negara berbasis kesejahteraan. Nasionalisasi yang menghambat aktivitas pengusaha harus dihapuskan.
 
Baris 53 ⟶ 54:
Dalam titik ini pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan memotong pengeluaran, memotong biaya-biaya publik seperti subsidi, sehingga fasilitas-fasilitas untuk kesejahteraan publik harus dikurangi.
 
Akhirnya logika pasarlah yang berjaya diatas kehidupan publik. Ini menjadi pondasifondasi dasar neoliberalism, menundukan kehidupan publik ke dalam logika pasar. Semua pelayanan publik yang diselenggarakan negara harusnya menggunakan prinsip untung-rugi bagi penyelenggara bisnis publik tersebut, dalam hal ini untung rugi ekonomi bagi pemerintah. Pelayanan publik semata, seperti [[subsidi]] dianggap akan menjadi pemborosan dan [[inefisiensi]]. Neoliberalisme tidak mengistimewakan kualitas kesejahteraan umum.
 
Tidak ada wilayah kehidupan yang tidak bisa dijadikan komoditas barang jualan. Semangat neoliberalisme adalah melihat seluruh kehidupan sebagai sumber [[laba]] [[korporasi]].
Baris 72 ⟶ 73:
Di Indonesia, walaupun sebenarnya pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal telah dimulai sejak pertengahan 1980-an, antara lain melalui paket kebijakan [[deregulasi]] dan [[debirokratisasi]], pelaksanaannya secara massif menemukan momentumnya setelah Indonesia dilanda krisis moneter pada pertengahan 1997.
 
Menyusul kemerosotan nilai rupiah, Pemerintah Indonesia kemudian secara resmi mengundang IMF untuk memulihkan perekonomian Indonesia. Sebagai syarat untuk mencairkan dana talangan yang disediakan IMF, pemerintah Indonesia wajib melaksanakan paket kebijakan [[Konsensus Washington]] melalui penanda-tanganan Letter Of Intent (LOI), yang salah satu butir kesepakatannya adalah penghapusan subsidi untuk [[bahan bakar minyak]], yang sekaligus memberi peluang masuknya perusahaan multinasional seperti [[Shell]]. Begitu juga dengan kebijakan privatisasi beberapa BUMN, diantaranya [[Indosat]], [[Telkom]], [[BNI]], PT. Tambang Timah dan [[Aneka Tambang]].
 
=== di Amerika Serikat ===
Dalam penggunaan di [[Amerika Serikat]], istilah neoliberalisme dihubungkan dengan dukungan untuk [[perdagangan bebas]] dan [[welfare reform]], tetapi tidak dengan tentangan terhadap [[Keynesianisme]] atau [[environmentalism]]. Dalam konteks AS, misalnya, ekonom [[Brad DeLong]] adalah seorang neoliberal, walaupun ia mendukung Keynesian, redistribusi pendapatan, dan pengkritik pemerintahan [[George W. Bush]]. Dalam penggunaan AS, neoliberalisme ("liberalisme baru") biasanya dihubungkan dengan [[Jalan Ketiga]], atau [[demokrasi sosial]] di bawah gerakan [[New Public Management]]. Pendukung versi AS menganggap bahwa posisi mereka adalah pragmatis, berfokus pada apa yang dapat berhasil dan melebihi debat antara kiri dan kanan, walaupun liberalisme baru mirip dengan kebijakan ekonomi center-of-left (seperti halnya di [[Kanada]] pada abad ke-20).
 
Kedua penggunaan ini dapat menimbulkan kebingungan. Dalam penggunaan internasional, presiden [[Ronald Reagan]] dan [[United States Republican Party]] dipandang sebagai pendukung neoliberalisme. TapiTetapi Reagan tidak pernah digambarkan demikian dalam diskusi politik di AS, di mana istilah ini biasanya diterapkan pada [[United States Democratic Party|Democrats]] seperti [[Democratic Leadership Council]].
 
== Kritik ==
Baris 111 ⟶ 112:
* [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0104/02/0803.htm Pasar Modal Pasca-"Perang Dingin"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051107044511/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0104/02/0803.htm |date=2005-11-07 }} (Pikiran Rakyat)
 
[[Kategori:{{Ideologi]] politik}}
 
[[Kategori:Ideologi politik]]
[[Kategori:Liberalisme]]
[[Kategori:Ideologi]]
[[Kategori:Politik]]