Toksikologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Enterwind (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 23228179 oleh Arlindanur (bicara) Spam Link
Tag: Pembatalan
WanaraLima (bicara | kontrib)
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Toksikologi''' adalah bidang ilmu yang mempelajari efek bahaya yang dapat ditimbulkan oleh [[Zat kimia|bahan kimia]] atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan. DariToksikologi definisimerupakan dibidang atas, jelas terlihat bahwa dalam '''toksikologi''' terdapat unsur-unsurmultidisiplin yang salingmenggabungkan berinteraksipengetahuan dengandari suatuberbagai cara-carailmu, tertentutermasuk untuk[[biologi]], menimbulkan[[kimia]], respon pada[[farmakologi]], sistemdan [[biologikedokteran]], yanguntuk dapatmemahami menimbulkandampak kerusakanburuk padazat sistemkimia biologipada organisme tersebuthidup.
{{rapikan}}
{{Ilmu}}
'''Toksikologi''' adalah bidang ilmu yang mempelajari efek bahaya yang dapat ditimbulkan oleh [[Zat kimia|bahan kimia]] atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan. Dari definisi di atas, jelas terlihat bahwa dalam '''toksikologi''' terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistem [[biologi]] yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut.
 
Ilmu ini melibatkan studi tentang [[hubungan dosis-respons]], faktor-faktor yang memengaruhi toksisitas bahan kimia, metode untuk mendeteksi dan menganalisis racun dan toksik, serta pengembangan strategi untuk mencegah atau menangani paparan zat-zat ini.<ref>{{Cite journal|last=Mückter|first=Harald|date=2003-03|title=What is toxicology and how does toxicity occur?|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1521689603902709|journal=Best Practice & Research Clinical Anaesthesiology|language=en|volume=17|issue=1|pages=5–27|doi=10.1053/bean.2003.0270|access-date=2023-05-07|archive-date=2022-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20221219142331/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1521689603902709|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Langman|first=Loralie J.|last2=Kapur|first2=Bhushan M.|date=2006-05|title=Toxicology: Then and now|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0009912006000907|journal=Clinical Biochemistry|language=en|volume=39|issue=5|pages=498–510|doi=10.1016/j.clinbiochem.2006.03.004|access-date=2023-05-07|archive-date=2018-06-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20180620163412/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0009912006000907|dead-url=no}}</ref>
Salah satu unsur toksikologi adalah agen-agen [[kimia]] atau [[fisika]] yang mampu menimbulkan [[respon]] pada sistem biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini.
 
== Penggolongan Zatzat Toksistoksik ==
 
[[Zat toksis]] dapat digolongkan berdasarkan organ tubuh sasaran, kegunaannya, efeknya, sifat fisik, jenis kimia dan tingkat toksisitasnya. SebagaiAgen contoh,toksik zatbisa toksisjuga dibicarakandigolongkan dalam kaitannya dengan organ-organ sasaran dan dikenal sebagai racun [[liver]], racun [[ginjal]] penggunaannya dikenal sebagai [[pestisida]], [[pelarut]], [[Aditif|bahan additif]] pada makanan dan lain-lain dan kalau dihubungkan ke sumbernya dikenal sebagai toksin [[binatang]] dan [[tumbuhan]] kalau dikaitkan dengan efek-efek mereka dikenali sebagai [[karsinogen]], [[mutagen]] dan seterusnya.berdasarkan:
* [[Sifat fisik]]: gas, debu, logam-logam
* Kimia: turunan-turunan [[anilin]], [[Hidrokarbonhidrokarbon]] dihalogenasi dan seterusnya
* Daya racunnyaracun: sangat-sangat toksik, sedikit toksik dan lain-lain.
 
Penggolongan zat toksik dapat juga berdasar mekanisme kerja biokimianya, misal [[inhibitor]] sulfhidril dan penghasil met Hb. Dengan demikian, tidak ada sistem penggolongan tunggal yang dapat diterapkan untuk keseluruhan agen toksik yang beraneka ragam.
Agen toksik bisa juga digolongkan berdasarkan:
* [[Sifat fisik]]: gas, debu, logam-logam
* Kimia: turunan-turunan [[anilin]], [[Hidrokarbon]] dihalogenasi dan seterusnya
* Daya racunnya: sangat-sangat toksik, sedikit toksik dan lain-lain.
 
== Metode pengujian ==
Penggolongan zat toksis atas dasar mekanisme kerja biokimianya ([[Inhibitor|inhibitor-inhibitor]] sulfhidril, penghasil met Hb) biasanya lebih memberi penjelasan dibanding penggolongan oleh istilah-istilah umum seperti iritasi dan [[korosif]], tetapi penggolongan-penggolongan yang lebih umum seperti [[pencemar udara]], agen yang berhubungan dengan tempat kerja, dan [[racun]] akut dan kronis dapat menyediakan satu sentral yang berguna atas satu masalah khusus.
[[Berkas:Lab animal care.jpg|jmpl]]
Eksperimen toksisitas dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti [[in vivo]], [[in vitro]], atau [[in silico]]. Eksperimen in vivo menggunakan seluruh hewan untuk menguji toksisitas, sedangkan eksperimen in vitro menguji sel atau jaringan yang terisolasi. Di sisi lain, percobaan in silico melibatkan simulasi komputer untuk memprediksi toksisitas.<ref>{{Cite book|last=Bruinen de Bruin|first=Yuri|last2=Eskes|first2=Chantra|last3=Langezaal|first3=Ingrid|last4=Coecke|first4=Sandra|last5=Kinsner-Ovaskainen|first5=Agnieszka|last6=J. Hakkinen|first6=Pertti|date=2009|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780123735935000604|title=Testing Methods and Toxicity Assessment (Including Alternatives)|publisher=Elsevier|isbn=978-0-12-373593-5|pages=497–513|language=en|doi=10.1016/b978-0-12-373593-5.00060-4|access-date=2023-05-07|archive-date=2020-02-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200226024039/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780123735935000604|dead-url=no}}</ref>
 
Pengujian in vitro melibatkan penggunaan sel, jaringan, atau organ yang diisolasi untuk mengevaluasi toksisitas suatu zat. Metode ini menyediakan lingkungan yang terkendali dan memungkinkan pemeriksaan mekanisme dan jalur spesifik yang terlibat dalam toksisitas tanpa kerumitan seluruh organisme.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Roggen|first=Erwin L.|date=2011|title=In vitro Toxicity Testing in the Twenty-First Century|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21713102|journal=Frontiers in Pharmacology|volume=2|pages=3|doi=10.3389/fphar.2011.00003|issn=1663-9812|pmc=3112250|pmid=21713102|access-date=2023-05-07|archive-date=2023-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230511070709/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21713102/|dead-url=no}}</ref>
Dari uraian di atas telah terbukti bahwa tidak ada sistem penggolongan tunggal yang dapat diterapkan untuk keseluruhan agen toksik yang beraneka ragam. Penggabungan sistem penggolongan mungkin diperlukan untuk satu tujuan tertentu. Meskipun demikian, sistem penggolongan yang didasarkan pada [[sifat kimia]] dan [[biologis]] dari zat toksis dan metode paparan digunakan untuk pengawasan efek zat toksis
 
Contoh pengujian in vitro meliputi [[uji Ames]], yang menilai potensi mutagenik suatu zat, dan [[uji MTT]], yang mengukur kelangsungan hidup sel. Pengujian in vitro sering kali digunakan dalam kombinasi dengan metode lain, seperti pengujian in vivo dan simulasi komputer, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang efek toksikologi suatu zat.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
 
{{Biologi nav}}