Surah Al-Ma’idah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Üŋgulåtå (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 70:
 
=== 51 Jangan menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin/teman setia ===
{{UtamaLihat pula|Kasus surah Al-Ma’idah 51}}Sejumlah Muslim garis keras menggunakan ayat ini untuk memutus persaudaraan terhadap kelompok nonmuslim{{Citation needed|date=June 2020}} serta melarang nonmuslim untuk menjadi pemimpin di negara Muslim.<ref>{{cite news|author=McBeth, John|date=8 November 2016|title=Blasphemy probe rocks Indonesia's secular foundations|url=http://www.thenational.ae/world/southeast-asia/blasphemy-probe-rocks-indonesias-secular-foundations#full|work=The National|archive-url=https://web.archive.org/web/20170510131341/http://www.thenational.ae/world/southeast-asia/blasphemy-probe-rocks-indonesias-secular-foundations|archive-date=10 May 2017|access-date=18 November 2016|url-status=dead}}</ref> Akan tetapi, sejumlah ulama seperti [[Muhammad Shafi Deobandi]] hanya melarang "persahabatan yang sangat akrab" yang dapat merusak "ciri khas Islam", sementara semua hubungan lainnya diperbolehkan.<ref>{{Cite book|last=Shafi|first=Muhammad|url=http://www.islamicstudies.info/quran/maarif/maarif.php?sura=5&verse=51|title=Ma'ariful Qur'an|pages=187|quote=Muslims can deal with non-Muslims in the spirit of tolerance, sympathy, goodwill, equity, justice, favour and kindness, almost every-thing within that line of conduct. In fact, they should do that for they have been taught to do that. But, what is not permitted is the kind of fast friendship and indiscriminating intimacy which may garble the distinctive hallmarks of Islam. This is the issue known as the ''<nowiki>'</nowiki>Tark al-Muwālāt<nowiki>'</nowiki>'' to refrain from deep (friendship) in Islamic terminology.|author-link=Muhammad Shafi Deobandi}}</ref> [[Javed Ahmad Ghamidi|Ghamidi]] dalam tafsir ''[[Itmam al-Hujjah]]'', membatasi target hanya kepada Yahudi dan Nasrani pada masa kenabian Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Ghamidi|first=Javed Ahmed|url=https://www.javedahmedghamidi.org/#!/quran?chapter=5&paragraph=26&type=Ghamidi|title=Al-Bayan|author-link=Javed Ahmad Ghamidi}}</ref> Lainnya beranggapan bahwa ayat ini merujuk kepada nonmuslim yang berperang dengan Muslim.<ref>{{Cite web|date=2017-01-23|title=Surah 5:51, 3:28, 4:144 Explained|url=https://discover-the-truth.com/2017/01/23/surah-551-328-4144-explained/|website=Discover The Truth|access-date=2020-06-05}}</ref> Ayat 51 terlestarikan pada lapisan bawah [[manuskrip Sana'a]].<ref name="bible-quran.com">Behnam Sadeghi & Mohsen Goudarzi, "[https://bible-quran.com/wp-content/uploads/2013/01/Sadeghi-Goudarzi-sana-Origins-of-the-Quran.pdf Sana'a and the Origins of the Qu'ran]", ''Der Islam'', '''87''' (2012), 37.</ref>
 
Terkait dengan penerjemahan ''auliya''', terdapat dua versi terjemahan yang ada, yakni terjemahan lama tahun 1967 (sampai sekarang masih dicetak oleh [[Kompleks Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd]]), serta terjemahan baru [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama Republik Indonesia]] tahun 2002. Keduanya memiliki makna yang berbeda, dengan rincian sebagai berikut:<ref>{{Cite web|date=2016-10-10|title=Terjemahan Surat Al Maidah 51 Menurut Tafsir Jalalain dan Departemen Agama|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/10/24/oet4q1-terjemahan-surat-al-maidah-51-menurut-tafsir-jalalain-dan-departemen-agama|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-02-06}}</ref>
Baris 83:
 
=== 54–55 Orang yang dicinta, Wali Allah ===
Ayat 54 juga berkaitan dengan apa yang dimaksud "sosok yang dicinta"; sejumlah hadis menyebutkan [[Abu Musa Al-Asy'ari|Abu Musa al-Asy'ari]].<ref>{{Cite web |url=http://www.sunnah.org/aqida/alashaira7.htm |title=Ahadith In Praise Of The Ash`Aris |access-date=2023-02-06 |archive-date=2013-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130306014556/http://www.sunnah.org/aqida/alashaira7.htm |dead-url=yes }}</ref>{{cite quran|5|54}} Ayat 54 ini terlestarikan pada lapisan bawah Manuskrip Sanaa.<ref>Behnam Sadeghi & Mohsen Goudarzi, name="[https://bible-quran.com/wp-content/uploads/2013/01/Sadeghi-Goudarzi-sana-Origins-of-the-Quran.pdf Sana'a and the Origins of the Qu'ran]", ''Der Islam'', '''87''' (2012), 37.</ref>
{{quote|Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.|{{cite quran|5|54|style=inline}}|title=|source=}}
 
Baris 94:
 
=== Ayat 72–73 ===
{{Main|Pandangan Islam tentang Tritunggal}}
Pada ''The Quran: An Encyclopedia'' tertulis, "Al-Qur'an memandang orang-orang Nasrani adalah pelaku [[syirik]], karena menyembah Isa, Maryam, dan orang-orang saleh serta menyekutukan dan merendahkan Allah. Juga dianggap kafir bagi siapa saja yang meyakini [[Tritunggal|Allah salah satu dari yang tiga]], karena Isa sama sekali tidak pernah mengajarkan konsep ketuhanan seperti itu."<ref name="IslamEncyclopedia">{{cite book|date=2006|url=https://ahmadladhani.files.wordpress.com/2009/10/21470616-the-qur-an-an-encyclopedia.pdf|title=The Qur'an: an Encyclopedia|work=[[Routledge]]|isbn=0-415-32639-7|editor=Leaman, Oliver|pages=144–145|access-date=22 November 2014}}</ref>