Jurnalisme hiburan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
Riswija (bicara | kontrib)
salah ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: referensi
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Oktober 2018}}
'''Jurnalisme hiburan''' adalah bentuk dari [[jurnalisme]] yang berfokus pada perkara hiburan. Seperti layaknyahalnya jurnalisme fashion, jurnalisme hiburan mencakup berita-berita yang spesifikdikhususkan pada industri tertentu meskipunmeski menargetkan masyarakat umum di luar industri itu sendiri. Bentuk umum jurnalisme hiburan antara lain kritik [[acara televisi]] atau [[film]], jurnalisme [[permainan video]], dan liputan [[selebritiselebritas]].<ref name=getinmedia>{{cite web|title=Entertainment Journalist|url=http://getinmedia.com/careers/entertainment-journalist|publisher=getinmedia.com|accessdate=19 March 2014}}</ref><ref name=work-chron>{{cite web|last=Thomson|first=Scott|title=How Much Money Does an Entertainment Journalist Make?|url=http://work.chron.com/much-money-entertainment-journalist-make-18857.html|publisher=work.chron.com|accessdate=19 March 2014}}</ref><ref name=lapressclub>{{cite web|title=National Entertainment Journalism Awards|url=http://lapressclub.org/NAEJ/|publisher=lapressclub.org|accessdate=19 March 2014}}</ref><ref name=berkeleybeacon>{{cite web|last=Abry|first=Madelyn|title=In defense of entertainment journalism|url=http://www.berkeleybeacon.com/opinion/2013/10/2/in-defense-of-entertainment-journalism|publisher=berkeleybeacon.com|accessdate=19 March 2014|archive-date=2014-03-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20140319145230/http://www.berkeleybeacon.com/opinion/2013/10/2/in-defense-of-entertainment-journalism|dead-url=yes}}</ref> Kemunculan [[Internet]] memungkinkan banyak jurnalis amatir dan semi-profesional untuk memulai [[blog|blog-blog]] mereka yang berhubungan dengan jurnalisme hiburan.<ref name=":3">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=pLV1AwAAQBAJ&pg=PA525&dq=entertainment+journalism&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwie6qeLkrbPAhXB7SYKHRlUDb0Q6AEILTAD#v=onepage&q=entertainment%2520&f=false|title=Encyclopedia of Journalism|last=Sterling|first=Christopher H.|date=2009-09-25|publisher=SAGE Publications|isbn=978-1-4522-6152-2|language=en}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sebelum membahas mengenai sejarah hiburan, jurnalisme secara umum muncul lebih dahulu. Kata jurnalisme sendiri berasal dari [[Bahasa Latin Umum|bahasa Latin]] ''diurnal'' atau ''diary'' yang kemudian diserap ke [[bahasa Prancis]], ''journal''. Kemunculan kata jurnalisme diyakini terjadi pada zaman pemerintahan Julius Caesar (100-22 SM) di Romawi kuno.<ref>Nurudin. (2009). ''Jurnalisme Masa Kini''. Jakarta: Rajawali Pers.</ref> Pada saat itu, ''Acta Diurna'' merupakan buletin yang ditulis tangan dan berisi kejadian sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat. Terbitnya ''Acta Diurna'' kemudian menjadi cikal bakal surat kabar. ''Acta Diurna'' sendiri muncul akibat keresahan Caesar yang menginginkan seluruh rakyatnya segera mengetahui segala jenis pengumuman yang dibuatnya dalam waktu singkat. Selain membentuk ''Acta Diurna'' yang berisi peristiwa sehari-hari atau keputusan rapat rakyat, Caesar juga membentuk ''Acta Senatus'' yang berisi keputusan-keputusan senat.
 
''Acta Diurna'' dan ''Acta Senatus'' kemudian menjadi tonggak awal munculnya masa prajurnalis. Masa ini ditandai dengan proses penyampaian pernyataan secara lisan yang kala itu menjadi teknik utama penyampaian berita. Pada masa ini belum terdapat usaha pencatatan sehari-hari yang dilakukan secara teratur. Selain secara lisan, teknik utama juga menggunakan alat bantu sederhana seperti api unggun, pos-pos teriak, genderang, terompet, dan lain-lain.
Baris 15:
Untuk itu, JHU/CPP menyusun program penyampaian pesan yang dikemas menggunakan alat bantu seperti, drama radio, iklan layanan masyarakat yang atraktif, acara peluncuran, pelibatan tokoh masyarakat sebagai pemberi pesan, hingga konser bagi kaum muda guna mempromosikan pesan kesehatan tertentu. Konsep hiburan ini kemudian diadopsi oleh media massa untuk menghindari tekanan setelah seharian bekerja.
 
Di [[Indonesia]], kemunculan jurnalisme hiburan dimulai sekitar tahun 19941974, setelahketika kemunculanpemerintah Republik Indonesia melakukan [[Pembredelan|pembredelan.]] Kebijakan tersebut menjadi ruang untuk pers yang berisi iklan dan hiburan.<ref>{{Cite journal|last=Handayani|first=Muslih Aris|date=2008|title=Kebebasan dan Etika Jurnalisme: Antara Propaganda Kepentingan dan Perlawanan Wartawan|url=https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/komunika/article/view/807/696|journal=Komunika|volume=2|issue=1|pages=26}}</ref> Sejak saat itu bermunculan berbagai [[media massa]], stasiun radio dan televisi swasta dengan produk jurnalisme hiburan. Bentuk hiburannya sendiri bermacam-macam, seperti sinetron (drama serial televisi), narasi radio, atau penyajian berita hiburan seputar kehidupan artis, majalah fesyen, seni dan budaya, serta gaya hidup anak muda.
 
== Perbandingan dengan jurnalisme berita ==
Baris 46:
{{reflist}}
 
[[Kategori:JurnalismeKewartawanan]]