Dampak pandemi COVID-19 terhadap ritel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Akhsan Bae (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
== Dukungan pemerintah ==
Dalam mengatasi peningkatan toko ritel yang tutup, pemerintah melakukan beberapa upaya, diantaranya: arahan mitigasi presiden untuk usaha ritel, program dari kementerian [[Badan usaha milik negara|BUMN]], serta kebijakan [[Bank Indonesia]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Mujianto|first=Mujianto|last2=Ramaditya|first2=Muhammad|last3=Mustika|first3=Maya|last4=Tanuraharjo|first4=Hans H.|last5=Maronrong|first5=Ridwan|date=2021|title=Dampak Pandemi Covid-19 pada UMKM Warung Ritel Tradisional di Indonesia dan Strategi Bertahannya|url=https://ejournal.stei.ac.id/index.php/JEMI/article/view/494|journal=Jurnal STEI Ekonomi|language=en|volume=30|issue=02|pages=60–74|doi=10.36406/jemi.v30i02.494|issn=2527-4783}}</ref>
== Dukungan perusahaan swasta maupun BUMN ==
Baris 13:
=== Strategi pemasaran ===
[[Strategi pemasaran]] dapat berupa: beralih ke mode penjualan daring dengan memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pelanggan, serta berinovasi pada produk dengan harga lebih murah dengan kemasan kecil.<ref name=":1" />
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Dampak pandemi
|