Nusakambangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rdhoasw (bicara | kontrib)
Sejarah: Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 31:
Pulau itu dinyatakan terlarang pada tahun 1905 oleh Belanda. Pulau ini dijadikan pulau penjara pada masa pemerintahan Belanda. Pemerintah kolonial membangun penjara di pulau itu untuk para penjahat.
 
Penjara di Nusa Kambangan dibuka pada pertengahan 1920-an oleh penguasa kolonial Belanda di Indonesia. <ref>{{cite web|url=https://www.dizhaowa.com/2023/03/fakta-tentang-nusakambangan.html|title=Fakta tentang penjara di pulau Nusakambangan|publisher=Dizhaowa}}</ref>
 
Penggunaannya sebagai pulau penjara berlanjut setelah kemerdekaan. Selama pemerintahan mantan Presiden Suharto, ratusan pembangkang politik dipenjarakan di pulau itu. Sebagian besar tahanan politik, anggota Partai Komunis Indonesia yang dilarang atau simpatisan. Para tahanan ini tidak pernah diadili, dan banyak dari mereka meninggal karena kelaparan atau sakit.
Baris 44:
Pekerjaan utama mereka adalah nelayan dan sebagian bekerja di perkebunan karet dan jati. Namun, kegiatan penebangan liar yang sebagian besar dilakukan oleh pihak luar mengancam lingkungan pulau.
 
Untuk fasilitas umum, Nusakambangan sudah tersedia persekolahan, pembangkit listrik dan air. Sinyal tower juga telah disediakan oleh [[Telkomsel]].<ref>{{cite web|url=https://www.dizhaowa.com/2023/03/fakta-tentang-nusakambangan.html|title=Fasilitas umum untuk masyarakat telah tersedia di pulau Nusakambangan|publisher=Dizhaowa}}</ref>
 
== Lokasi ==
Baris 59:
Semula terdapat sembilan Lapas di Nusakambangan (untuk narapidana dan tahanan politik), tetapi kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu Lapas Batu (dibangun [[1925]]), Lapas Besi (dibangun [[1929]]), Lapas Kembang Kuning (tahun [[1950]]), dan Lapas Permisan (tertua, dibangun 1908). Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup. Wilayah selatan pulau menghadap langsung ke [[Samudra Hindia]] dengan pantai berkarang dan berombak besar. Wilayah utara menghadap Kota [[Cilacap]] dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain Kampung Laut dan Jojog.
 
Penghuni pulau hanya para narapidana dan pegawai Lapas beserta keluarganya, di bawah pengawasan Kementerian Kehakiman dan Pemerintah [[Kabupaten Cilacap]]. Keluar-masuk pulau ini mensyaratkan adanya izin khusus dengan prosedur tertentu. Anak-anak para pegawai bersekolah di SD yang tersedia di dalam pulau. Untuk meneruskan ke tingkat lanjutan (SMP, SMA, atau perguruan tinggi), mereka harus bersekolah di Cilacap atau kota lainnya di Pulau Jawa. Pelabuhan feri utama yang ada di Nusakambangan adalah Pelabuhan Sodong, khusus untuk kepentingan transportasi keluarga dan pegawai serta narapidana.
 
== Narapidana penting ==
Baris 80:
* {{id}} [http://jateng.kemenkumham.go.id/satuan-kerja "Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Kantor Wilayah Jawa Tengah"]
* (Jawa) Sastra Jawa: Serat Centhini yang mengisahkan sejarah Mataram, khususnya suatu sejarah tempat -- yang dilihat dari Ujung Alang, Gunung Ciwiring oleh Mas Cebolang dan para santrinya dan Ajar Naradhi -- bernama Pulo Bandhung dengan mitologi Kresna yang melabuhkan bunga Wijayakusuma yang selanjutnya menjadi sebuah pulau -- sesuai dengan gambaran posisinya dan kisahnya di dalam teks tersebut, kemungkinan tempat tersebut sekarang dikenal sebagai pulau Nusakambangan-- [http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170331024830/http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- |date=2017-03-31 }}.
 
 
{{DEFAULTSORT:Kambangan, Nusa}}
 
[[Kategori:Penjara di Indonesia]]
{{Pulau di Jawa Tengah}}
 
[[Kategori:Penjara di Indonesia|N]]
[[Kategori:Kabupaten Cilacap]]
[[Kategori:Pulau di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Pulau terluar Indonesia]]
[[Kategori:Cagar alam di Indonesia]]