Djoko Suyanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan spam Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(34 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{nofootnotes}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-
|name = {{
|image =
|office = Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia
|
|
|
|
|
|successor = [[Tedjo Edhy Purdijatno]]
|
|
|
|
|president2 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|
|
|
|order3 = ke-15
|term_start3 = 18 Februari 2005
|term_end3 = 13 Februari 2006
|president3 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|predecessor3 = [[Chappy Hakim]]
|successor3 = [[Herman Prayitno]]
|birth_date = {{Birth date and age|1950|12|2|mf=y}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Madiun|Madiun]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|party = Non partai
|spouse = Ratna Sinar Sari
|children =
|alma_mater = [[Akabri]]
|allegiance = {{
|branch = [[Berkas:
|serviceyears =
|servicenumber = 503808
|rank = [[Berkas:22-TNI
|unit = Korps
|occupation =
|profession = TNI
|signature =
|footnotes =
}}
[[Marsekal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Djoko Suyanto,''' S.I.P ({{lahirmati|[[Kota Madiun|Madiun]], [[Jawa Timur]]|2|12|1950}}) adalah [[Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan]] [[Indonesia]] yang menjabat dari [[22 Oktober]] [[2009]] sampai [[20 Oktober]] [[2014]]. Sebelumnya ia pernah menjabat [[Panglima Tentara Nasional Indonesia]] dari [[13 Februari]] [[2006]] sampai [[28 Desember]] [[2007]]. Ia digantikan oleh [[Djoko Santoso|Jenderal TNI Djoko Santoso]]. Ia mulai menjabat sejak dilantik oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] tanggal [[13 Februari]] [[2006]] dan serah terima jabatan dari Jenderal TNI [[Endriartono Sutarto]] pada [[20 Februari]] [[2006]]. Dari [[23 Februari]] [[2005]] hingga 13 Februari 2006, ia adalah Kepala Staf [[TNI Angkatan Udara]] (TNI-AU). Ia juga merupakan Panglima TNI Kedua, setelah [[Soerjadi Soerjadarma|Laksamana Udara / Marsekal TNI Soerjadi Soerjadarma]] menjadi orang pertama yang menjabat sebagai Panglima ABRI/(TNI) yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah [[Indonesia]].
== Kehidupan Pribadi ==
Karena ‘memiliki sesuatu yang lebih’ dibanding teman-temannya, maka ketika di bangku SMA banyak anak perempuan yang suka padanya. Namun,
Begitu besarnya keinginan menjadi prajurit TNI
Dari perkawinannya dengan Ratna Sinar Sari, Djoko dikaruniai dua orang anak, Yona Didya Febrian (alm) dan Kania Devi Restya yang saat ini kuliah di London School, Jakarta. Kematian putra sulungnya yang sempat mengidap tumor otak itu menjadi sebuah kisah sedih yang sangat mendukakan hatinya. Tak heran jika selama ini, setiap kali mendapat tugas baru, Djoko dan istrinya selalu berziarah ke makam orangtuanya, ayah mertuanya, dan anak sulungnya.<ref>[https://indonesiakatakami.wordpress.com/news-2/marsekal-djoko-suyanto-57-tahun-tears-in-heaven-untuk-febbi/ "Marsekal Djoko Suyanto 57 tahun, Tears in Heaven untuk Febbi"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Sebagai catatan, Kania Devi Restya adalah Istri dari Letnan Kolonel Pnb Septi Arun Dwi Saputra, alumni Akademi Angkatan Udara tahun 2005 yang bertugas sebagai Penerbang Pesawat Angkut Khusus VIP/VVIP Skadron Udara 17 - Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma<ref>[https://ekorantt.com/2021/02/26/sisi-lain-dari-septi-arun-dwi-saputra-pilot-yang-menerbangkan-pesawat-kepresidenan-ke-ntt/ "Profil Mayor Pnb Septi Arun Dwi Saputra"]</ref>. Dalam kesehariannya, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Base Operations (Kasi Baseops) Lanud Halim Perdanakusuma.
== Perjalanan Karier ==
Djoko Suyanto adalah lulusan [[Akabri]] (di Akademi Angkatan Udara) tahun [[1973]], sama dengan Laksamana [[Slamet Soebijanto]] (Kepala Staf Angkatan Laut), Kapolri Jenderal (Pol) [[Sutanto]], Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen [[Endang Suwarya]], dan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia adalah penerbang pesawat tempur [[Northrop F-5|F-5 Tiger II]] yang berpangkalan di [[Pangkalan Udara Iswahyudi]], [[Magetan]].
Suyanto pernah mengikuti kursus di ''USAF Fighter Weapon Instructor School'' di Pangkalan Udara Nellis, [[Las Vegas]], [[Nevada]]. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI. Selama berada di Skadud 14, itulah Djoko menjadi salah satu penerbang pesawat tempurnya dengan call sign “Beetle” dan “Thunder-35.”
[[Berkas:KASAU Marsekal TNI Djoko Suyanto.png|jmpl|Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Djoko Suyanto|150px]]
Dipilihnya nama Djoko Suyanto sebagai Kepala Staf TNI AU (KSAU) yang baru cukup mengejutkan. Pasalnya, saat itu Djoko masih perwira tinggi bintang dua. Pangkat bintang tiga baru disandangnya seiring penetapan dirinya sebagai KSAU pada Kamis 17 Februari 2005. Jabatan terakhir Djoko adalah sebagai Asisten Operasi KSAU.<ref>[http://hot.detik.com/read/2005/02/17/153726/292621/10/profil-ksau-marsdya-tni-djoko-suyanto "Profil KSAU Marsdya TNI Djoko Suyanto"]</ref>
Ia mengatakan dirinya tetap akan meneruskan sejumlah konsep yang telah dirintis oleh pendahulunya, yang termuat dalam cetak biru program pembangunan kekuatan TNI-AU. "Tapi, itu semua tentunya mempertimbangkan besarnya anggaran dari pemerintah. Program yang paling realistis untuk lima tahun adalah tidak menambah jumlah skuadron, melainkan meningkatkan kesiapannya." Saat itu TNI-AU memiliki 7 skuadron tempur, 5 skuadron angkut, 3 skuadron helikopter, dan 3 skuadron latih. Di masa kepemimpinan [[Chappy Hakim]], kesiapan skuadron TNI-AU berada di posisi 30%-50%. "Mulai tahapan program 2005 sampai 2010, kami akan mengupayakan peningkatan kesiapan sampai pada titik 70%-80%. Baru pada tahapan berikutnya, kami berkeinginan untuk mengembangkan kekuatan pesawat karena memang di saat itu sudah banyak pesawat yang berusia tua," kata Djoko Suyanto.<ref>[http://nino-ow.blogspot.co.id/2007/11/tni-au-tuntut-kesetaraan-antarangkatan.html "TNI AU tuntut Kesetaraan Angkatan"]</ref>
[[Berkas:Air Chief Marshal Djoko Suyanto.png|jmpl|Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI|150px]]
Tahun 2006 saat pengajuannya sebagai Panglima TNI, selain menjadi kejutan karena merupakan pertama dari Angkatan Udara, sempat tidak diterima oleh Fraksi PDIP. Hal itu disebabkan sebelumnya, Presiden [[Megawati Soekarnoputri]] diakhir periode Kepresidenannya mengajukan Jenderal [[Ryamizard Ryacudu]] (KSAD), akan tetapi Presiden SBY menarik surat pengajuannya dan mengajukan nama baru yaitu Djoko Suyanto.<ref>[http://news.detik.com/berita/519421/marsekal-djoko-soeyanto-panglima-tni-pertama-dari-tni-au "Marsekal Djoko Soeyanto Panglima TNI Pertama dari TNI AU"]</ref><ref>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/18/nas01.htm "SBY minta Angkatan lain Ikhlas"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Tahapan di DPR itu adalah uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI. Saat itu, bukan saja nyali dan ketangguhan Djoko diuji, tetapi juga kredibilitas visi dan misinya. Para anggota Komisi I membombardir Djoko dengan berbagai pertanyaan hingga 13 jam. Panglima TNI Jenderal TNI [[Endriartono Sutarto]] mengomentari ‘ujian’ yang dijalani Djoko ini sebagai ujian fit and proper test terlama di dunia. “Jadi layak masuk “Guiness Book,” ujarnya berkelakar.<ref name="beritaindonesia.co.id"/> Setelah lulus proses ''fit & proper test'', Djoko dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden pada [[13 Februari]] [[2006]]. Dua pekerjaan rumah bagi Djoko Suyanto adalah perihal kesejahteraan prajurit seiring dengan banyaknya tuntutan agar TNI melepaskan semua bisnis-nya kepada pemerintah dan persoalan pro dan kontra hak pilih TNI pada pemilihan umum tahun 2009.<ref>[http://news.okezone.com/read/2009/10/22/339/268101/profil-menko-polhukam-djoko-suyanto "Profil Menkopolhukam Djoko Suyanto"]</ref>
[[Berkas:Djoko soeyanto.jpg|jmpl|150px|Marsekal TNI Djoko Suyanto]]
Djoko sempat menjadi Komisaris Independen di PT Adaro pasca menjadi purnawirawan (2007). Sampai saat dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada tahun 2009, barulah Djoko mundur dari perusahaan batu bara tersebut. Djoko juga tercatat pernah menjadi komisaris di PT Lestari Asri Jaya, perusahaan yang mengelola hutan tanaman industri.<ref>[http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151004181459-20-82708/kisah-sukses-jenderal-jenderal-tni-di-dunia-bisnis/ "Kisah Sukses Jenderal Jenderal TNI di Dunia Bisnis"]</ref> Pada [[Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2009]], Djoko merupakan Wakil Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono yang diketuai oleh [[Hatta Rajasa]].<ref name="tribunnews.com">[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/26/djoko-suyanto-tak-ada-tim-khusus-menangkan-sby-boediono-di-pilpres-2009 "Djoko Suyanto Tak ada Tim Khusus menangkan SBY-Boediono"]</ref>
Menko Polhukam membawahi institusi bidang Politik, Hukum, dan Keamanan seperti Kepolisian, Kejaksaan, Intelijen, menjalankan politik dalam dan luar negeri, menjaga stabilitas politik serta pertahanan dan keamanan, hukum, aparatur negara. Bidang ini pada zaman SBY di periode ke-2 banyak diwarnai dinamika, seperti kasus-kasus korupsi menteri dan petinggi Partai Demokrat, kasus [[Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century|Century]], ketegangan antar penegak hukum ([[Konfrontasi Cicak dan Buaya]]), [[Skandal penyadapan Australia-Indonesia|ketegangan politik dengan Australia]], terorisme global, keamanan Indonesia timur dan lainnya. Sejumlah kemajuan pun diraihnya seperti stabilitas politik nasional dalam negeri,<ref>[http://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/bahasa/69151-3-prestasi-sby-yang-terlupakan "3 Prestasi SBY yang terlupakan"]</ref> penguatan KPK, modernisasi TNI melalui kebijakan [[Kekuatan Pokok Minimum]]/Minimum Essential Force (MEF), kehidupan Indonesia yang semakin demokratis, melejitnya nama Indonesia di percaturan global melalui kebijakan luar negeri,<ref>[http://news.okezone.com/read/2014/06/18/337/1000480/konsen-membangun-demokrasi-raih-banyak-penghargaan "Konsen Membangun Demokrasi, Raih Banyak Penghargaan"]</ref> dan Pemilu 2014 yang dilewati dengan aman, kondusif dan demokratis.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/08/25/14472251/Ketakutan.dan.Demokrasi "Ketakutan dan Demokrasi"]</ref><ref>[http://utama.seruu.com/read/2014/08/12/224152/amerika-serikat-harap-negara-lain-contoh-demokrasi-indonesia "Amerika Serikat harap Negara Lain contoh Demokrasi Indonesia"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/10/22/ndu3yj-kapolri-banyak-negara-ingin-belajar-pengamanan-pemilu "Kapolri: Banyak Negara ingin belajar Pengamanan Pemilu"]</ref>
Sikapnya kepada Demokrasi dapat dilihat dari pernyataannya "Indonesia perlu pemerintahan efektif dengan ''civil society'' kuat, dengan institusi-institusi publik yang transparan dan akuntabel, dengan kebebasan sipil serta hukum yang bekerja, dengan penghormatan kepada ''local wisdom''. Bukan 'orang kuat' yang mengintervensi dan mendominasi berbagai aspek kehidupan," ujar Djoko.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2012/12/11/08284253/djoko.suyanto.melawan.prabowo.subianto "Djoko Suyanto melawan Prabowo Subianto"]</ref>
Meski mengaku tidak tertarik dengan dunia politik, namun, dua partai besar sekelas Demokrat dan PKS bahkan sempat melirik Djoko sebagai capres yang akan diusung pada tahun 2014. Hal itu terkait pendapat Wakil Ketua DPP PKS, Zulkiefliansyah, yang menyatakan bahwa Djoko ahli di bidang politik dan keamanan. Meski mulai dilirik, namun, saat itu ketika dikonfirmasi, Djoko bahkan bersikukuh menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik dengan politik.<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/d/djoko-suyanto/ Profil: Djoko Suyanto]</ref> Tak hanya PKS, Djoko pun juga disebut-sebut kemungkinan kuat akan dicalonkan oleh Demokrat mengingat kinerja Djoko dinilai bagus selama ini.<ref>[https://haji.tempo.co/konten_berita/politik/2012/02/01/381090/Djoko-Suyanto-Tak-Mau-Jadi-Ketua-Umum-Demokrat "Djoko Suyanto tak mau jadi Ketua Umum Demokrat"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Usai tak lagi menjadi pejabat negara, Djoko kembali ke dunia usaha. Dia, sebagaimana tercatat pada situs PT Bursa Efek Indonesia, pada 17 Maret 2015 membuat surat pernyataan bersedia diangkat menjadi Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Chandra Asri Petrochemical.
== Pendidikan ==
* AKABRI [[
* [[Sekolah Penerbang TNI
* [[Angkatan Udara Australia|Royal Australian Air Force]] (RAAF) Flying Instructor Course (Australia) (1980)
* Test
* [[Sekolah Komando Kesatuan Angkatan
* US Air Force F-5 Fighter Weapon Instructor School, Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada (1983)
* [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara]] (Seskoau) (1989) - Ketua Senat<ref>[http://ramalanintelijen.net/?p=206 "Istimewanya Angkatan 26"]</ref>
* Sarjana FISIP, [[Universitas Terbuka]] (1990)
* Australian Joint Services Staff Colleges (1994)
* Suskatjemen Modern Hankam (1997)
* KRA XXXII [[Lembaga Ketahanan Nasional]] (1999)
== Riwayat Pangkat ==
Baris 93 ⟶ 121:
* Komandan [[Komando Pendidikan Angkatan Udara|Komando Pendidikan TNI AU]] (Dankodikau) (2001-2002)
* Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (2002-2004)
* [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] (2005-2006)<ref>{{Cite web|title=djoko suyanto dilantik menjadi ksau - DATATEMPO|url=https://www.datatempo.co/foto/detail/P0205200500165/djoko-suyanto-dilantik-menjadi-ksau|website=www.datatempo.co|language=en|access-date=2023-06-01}}</ref>
* [[Panglima Tentara Nasional Indonesia]] (2006-2007)
Baris 106 ⟶ 134:
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|align=center| [[Berkas:Brevet_Komando_Kopasgat_Logam.png|110x110px]][[File:Brevet Komando Kopassus.png|122px]]
|-
|align=center| [[Berkas:Brevet_Intai_Amfibi_Kelas_I.png|150x150px]]
|-
|align=center|[[File:RSAF Pilot Badge.png|200px]]
|-
|align=center| [[Berkas:Brevet_Hiu_Kencana_(Kapal_Selam).png|180x180px]]
|}
|colspan="3"|
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|colspan="3"|[[File:Brevet Instruktur TNI AU.png|150px]]
|-
|colspan="3"|[[File:Wing Penerbang Kelas I TNI AU.png|230px]]
|-
|colspan="3"|[[File:Brevet Para Dasar TNI AU.png|220px]]
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Utama.gif|width=100}}
Baris 129 ⟶ 159:
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama.png|width=100}}
Baris 147 ⟶ 177:
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalancana Dwidya Sistha - Ulangan II.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon)
|-
|colspan="3"| [[File:Pin Alumni Seskoau.png|90px]][[File:BSicon s.svg|70px]][[File:Pin Alumni Lemhannas.png|90px]]
|}
|-
Baris 168 ⟶ 196:
|colspan="3" |
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Brevet
| colspan="3"|Brevet Instruktur TNI AU
|-
!Brevet
Baris 177 ⟶ 208:
!Baris ke-1
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (8 Agustus 2008)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/4404daftar_penerima_bintang_mahaputera_tahun_2004-sekarang.pdf|access-date=25 Agustus 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]] (14 Agustus 2006)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-3284-227-prajurit-tni-terima-anugerah-bintang-yudha-dharma.html|title=227 PRAJURIT TNI TERIMA ANUGERAH BINTANG YUDHA DHARMA|date=14 Agustus 2006|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Utama]] (7 Agustus 2006)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-3225-panglima-tni-terima-penganugerahan-bintang-yudha-dharma-utama.html|title=PANGLIMA TNI TERIMA PENGANUGERAHAN BINTANG YUDHA DHARMA UTAMA|date=7 Agustus 2006|access-date=1 Juli 2022|website=tni.mil.id}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]] (11 Juli 2005)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-1114-panglima-tni-sematkan-bintang-kehormatan-kepada-para-kepala-staf-angkatan.html|title=PANGLIMA TNI SEMATKAN BINTANG KEHORMATAN KEPADA PARA KEPALA STAF ANGKATAN|date=11 Juli 2005|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]] (6 Februari 2006)<ref name="DjokoBintang">{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-1997-empat-jenderal-menerima-tanda-kehormatan.html|title=EMPAT JENDERAL MENERIMA TANDA KEHORMATAN|date=7 Februari 2006|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]] (6 Februari 2006)<ref name="DjokoBintang"/>
|-
!Baris ke-3
Baris 193 ⟶ 224:
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
|colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya]]
|colspan="1"|[[:en:Pingat Jasa Gemilang (Tentera)|Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.)]] - Singapura (2006)<ref>{{Cite web|title=INTRODUCTORY VISIT BY COMMANDER-IN-CHIEF OF INDONESIAN NATIONAL DEFENCE FORCE|url=https://www.nas.gov.sg/archivesonline/data/pdfdoc/20060308979.htm|website=www.nas.gov.sg|access-date=2023-06-01}}</ref>
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[:en:Order of Paduka Keberanian Laila Terbilang|Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang - Peringkat Pertama (D.P.K.T.)]] - Brunei (2006)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-2557-panglima-tni-terima-bintang-kehormatan-negara-brunei-darussalam.html|title=PANGLIMA TNI TERIMA BINTANG KEHORMATAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM|date=19 Mei 2006|access-date=1 Juli 2022|website=tni.mil.id}}</ref>
|colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of Malaysia#Military orders and medals|Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (P.G.A.T.)]] - Malaysia
| colspan="1"|[[:en:Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera)|Darjah Utama Bakti Cemerlang - Tentera (D.U.B.C.)]] - Singapura (2007)<ref>{{cite book|title= President Confers Top Military Award on Commander-in-Chief of the Indonesian National Defence Forces|url=https://www.nas.gov.sg/archivesonline/data/pdfdoc/MINDEF_20071123001.pdf|date=23 November 2007|access-date=1 Juli 2022|publisher=National Archives of Singapore}}</ref>
|-
!Baris ke-6
Baris 209 ⟶ 239:
|colspan="1"|[[Satyalancana Seroja]]
|colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]] (Ulangan II)
|colspan="1"|Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (21 Maret 2007)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-5032-panglima-tni-menerima-pimpinan-pusat-lvri.html|title=PANGLIMA TNI MENERIMA PIMPINAN PUSAT LVRI|date=22 Maret 2007|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
|-
!Brevet
|colspan="2"|Pin Alumni [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara|Seskoau]]
|colspan="1"|Pin Alumni [[Lembaga Ketahanan Nasional|Lemhannas]]
|}
|}
==
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto tercatat sebagai purnawirawan tentara paling kaya di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II yang pada Jumat (5/3/2010) mengumumkan harta kekayaannya. Per 9 Desember 2009, total kekayaan Djoko Suyanto mencapai Rp 17.217.559.614 dan 40.000 dollar AS. Dalam empat tahun, harta kekayaan Djoko meningkat sekitar Rp 12 miliar. Sebelumnya, pada 31 Desember 2005, Djoko mencatatkan bahwa jumlah kekayaannya sebesar Rp 5.899.551.791 dan 33.942 dollar AS.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2010/03/05/1404241/djoko.suyanto.tentara.paling.kaya.di.kabinet "Djoko Suyanto, Tentara Paling Kaya di Kabinet"]</ref>
Tersangka korupsi proyek Hambalang dan pencucian uang, [[Anas Urbaningrum]], menuding banyak penyumbang dana kampanye SBY pada pemilu presiden 2009 fiktif belaka. Dugaan itu, menurut Anas, berasal dari hasil audit akuntan independen terhadap dana kampanye SBY pada 2009. Djoko mengatakan tim sukses pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 tugasnya hanya satu dan tidak ada tim khusus. Oleh karena itu, lanjut Djoko, apabila ada pernyataan yang seolah-olah ada tim khusus dengan tugas khusus pada seseorang, itu tidak benar.Lebih jauh terkait tudingan dana, Djoko mengatakan mengenai itu sudah ada aturan-aturannya dalam Undang-undang (UU) Pilpres.<ref name="tribunnews.com"/>
LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) pernah merilis data-data penerima [[Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century|aliran dana bailout Bank Century]]. Orang-orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenuhi deretan nama-nama yang diduga menerima dana Rp6,7 triliun itu. Salah satu nama yang disebut-sebut menerima dana tersebut adalah Djoko Suyanto. Mantan Panglima TNI itu dituding menerima Rp10 miliar. "Soal kabar Rp10 miliar yang saya terima itu. Hal ini menimbulkan ''trust'' dan ''distrust'' di keluarga saya. Karena istri saya ''complain'', kok terima 10 miliar diam-diam saja? Pantas sekarang pulangnya malam terus?" kata Djoko Suyanto. Selain Djoko yang kini menjabat Sebagai Menko Polhukam, Menko Perekonomian [[Hatta Rajasa]] dan Putra bungsu Presiden SBY, [[Edhie Baskoro Yudhoyono]], juga dituding menerima duit Rp10 miliar. Mereka pun telah melaporkan Bendera ke Mapolda Metro Jaya.<ref>[http://news.okezone.com/read/2010/01/28/339/298532/djoko-suyanto-dikomplain-istri-karena-isu-rp10-m "Djoko Suyanto dikomplain Istri karena isu 10M"]</ref><ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/200444-djoko-suyanto-nama-baik-saya-tercemar "Djoko Suyanto: Nama baik saya tercemar"]</ref> Pada tahun 2011, Hakim menjatuhkan vonis kepada Aktivis Bendera tersebut, yaitu hukuman tujuh bulan penjara atas dakwaan pencemaran nama baik. Dalam pertimbangannya putusannya Majelis Hakim menyatakan bahwa dua aktivis Bendera tersebut tidak mampu dan gagal untuk menunjukkan bukti tentang adanya aliran dana Century yang masuk ke rekening sejumlah anggota Tim Sukses SBY- Boediono, sebagaimana mereka telah ungkapkan kepada sejumlah wartawan di Jakarta akhir November 2009. Hukuman terhadap dua aktivis Bendera ini 5 bulan lebih dari tuntutan jaksa.<ref>[http://www.beritasatu.com/berita-utama/13455-dua-aktivis-bendera-divonis-7-bulan-penjara.html "Dua Aktivis Bendera divonis 7 bulan penjara"]</ref>
== Referensi ==
{{Reflist|
{{kotak mulai}}
{{s-
{{succession box|title=[[Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia|Menkopolhukam]]|before=[[Widodo Adi Sutjipto]]|after=[[Tedjo Edhy Purdijatno]]|years=2009–2014}}
{{
{{kotak suksesi|jabatan=[[Panglima TNI]]|pendahulu=[[Endriartono Sutarto]]|pengganti=[[Djoko Santoso]]|tahun=2006–2007}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]]|pendahulu=[[Chappy Hakim]]|pengganti=[[Herman Prayitno]]|tahun=2005–2006}}
{{kotak selesai}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu II}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu}}
{{Menkopolhukam RI}}
{{Panglima TNI}}
{{Kepala Staf TNI Angkatan Udara}}
{{DEFAULTSORT:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan
[[Kategori:Alumni Universitas
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II]]
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
|