Muhammadiyah di Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''[[Muhammadiyah]] di
Paham Muhammadiyah berasal dari Yogyakarta, kemudian dibawa ke Minangkabau oleh [[Ahmad Rasyid Sutan Mansur|Sutan Mansur]] dan [[Abdul Karim Amrullah|Haji Rasul]]. Pada 29 Mei 1925, keduanya membuka cabang Muhammadiyah di [[Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam|Nagari Sungai Batang]], [[Danau Maninjau|Maninjau]]
== Sejarah ==
Baris 8:
[[Berkas:SY Sutan Mangkuto.jpg|thumb|left|[[Saalah Yusuf Sutan Mangkuto]]|170px]]
Paham Muhammadiyah dibawa
Pada bulan Juni 1926, Haji Rasul membuka cabang Muhammadiyah di Padang Panjang,
=== Kongres Muhammadiyah 1930 ===
Aktif dan berkambangnya Muhammadiyah di Minangkabau membuat daerah ini ditunjuk menjadi tempat acara besar Muhammadiyah. Di Solo, [[Abdul Rozak Fachruddin|Haji Fakhruddin]] mengusulkan agar Minangkabau ditunjuk sebagai pelaksana kongres Muhammadiyah pada tahun 1930. Dia beralasan, Minangkabau merupakan negeri yang mampu memenuhi cita-cita Muhammadiyah, sekaligus pelopor pengembangan persyarikatan di seluruh Sumatera, bahkan seluruh [[Hindia Timur]].{{sfn|Seno|2015|pp=44-46}}
Acara Kongres Muhammadiyah diadakan pada tanggal 14-21 Maret 1930 di Bukittinggi. Jelang kongres, para pimpinan Muhammadiyah bekerja keras untuk menambah jumlah ranting atau cabang. Salah seorang aktivis Muhammadiyah, [[Haji Abdul Malik Karim Amrullah|Hamka]] berkeliling nagari-nagari di [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]] dan Bukittinggi untuk membuka Muhammadiyah. Hasilnya, telah berdiri ranting Muhammadiyah di [[Tanjung Sani, Tanjung Raya, Agam|Tanjung Sani]], Pandan, Galapung, Batu Nanggai, Muko Jalan, Sigiran, Airikir Koto Panjang, dan semua nagari-nagari di Bukittinggi. Kemudian, pengurus Muhammadiyah Cabang Bukittinggi membantu membuka cabang [[Kota Sibolga|Sibolga]] dan [[Sipirok, Tapanuli Selatan|Sipirok]], sementara Hamka sendiri bekerja keras membuka cabang di Lakitan, [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]] bersama Samik Ibrahim. Sampai tiba masanya kongres, Muhammadiyah di Minangkabau telah tersebar di 27 daerah.{{sfn|Seno|2015|pp=44-46}}
Pada 15 Maret 1930, Kongres Muhammadiyah ka-19 resmi dibuka di Lapangan ''Rookmakerplein'', dekat [[Ngarai Sianok]]. Jumlah utusan yang tiba di acara pembukaan diperkirakan mencapai 20.000.{{sfn|Seno|2015|pp=44-46}}
== Sumbangsih ==
[[Berkas:MasjidMuhammadiyahPadang2.jpg|jmpl|248x248px|[[Masjid Taqwa Muhammadiyah]], [[Kota Padang|Padang]], merupakan masjid yang menjadi pusat dakwah Muhammadiyah di [[Sumatera Barat]].]]Dalam bidang agama, Muhammadiyah di Sumatera Barat giat melakukan pembaruan keagamaan yang pada masa itu didominasi oleh tarekat.{{sfn|Kayo|2015}}
Semenjak bedirinya, Muhammadiyah di Sumatera Barat menunjukkan perhatian yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dibuktian dari persyaratan yang diberikan kapada setiap ranting atau cabang yang ingin mendapatkan pengesahan, mesti terlebih dahulu mendirikan sekolah. Tersebarnya berbagai sekolah-sekolah yang dibuat oleh Muhammadiyah menunjukkan sumbangsih Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.{{sfn|Kayo|2015}}
Di bidang pendidikan, Muhammadiyah membawa sistem modern. Sebelum Muhammadiyah ada di Sumatera Barat, lembaga pendidikan yang dimiliki oleh umat Islam masih tradisional dan belum sesuai dengan tuntutan zaman. Sistem pembelajaran dilaksanakan tanpa kurikulum, tahun ajaran, serta administrasi. Mata palajaran pengajian kitab terdiri dari ilmu sharaf/nahwu (gramatika [[bahasa Arab]]), ilmu fikih, dan ilmu tafsir. Model pendidikan, pengajaran dan basis utama nilai-nilai keagamaan ini serupa mirip [[pesantren]]. Muhammadiyah mencoba merombak sistem tradisional ke modern. Sekolah agama atau madrasah punya kelas, kurikulum, tahun ajaran, serta administrasi yang rapi. Kurikulum disesuaikan dengam perkembangan ilmu pengetahuan.{{sfn|Kayo|2015}}
== Lihat pula ==
* [[Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat]]
* [[Perang Padri]]
==Rujukan==
Baris 18 ⟶ 37:
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|title=Sekolah dan Politik: Pergerakan Kaum Muda di
* {{Cite book|title=Perkembangan Organisasi Muhammadiyah di Minangkabau Provinsi Sumatera Barat 1925-2010|first=Seno|last=Hasanadi|year=2015|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang|Ref={{sfnRef|Seno|2015}}|isbn=|location=|pages=|publication-place=Padang}}
* {{Cite book|title=Muhammadiyah Minangkabau (Sumatera Barat) dalam Perspektif Sejarah|url=https://www.worldcat.org/oclc/851394901|publisher=Suara Muhammadiyah|date=2010|location=Yogyakarta|isbn=978-979-3708-91-1|oclc=851394901|last=Kayo|first=R.B. Khatib Pahlawan|authorlink=R.B. Khatib Pahlawan Kayo|Ref={{sfnRef|Kayo|2015}}}}
|