Gelar kehormatan dalam Kesultanan Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Daeng Hanif (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(86 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] merupakan salah satu Kesultanan di Indonesia yang memiliki darah [[Azmatkhan]], namun mereka tidak seperti Kesultanan di Nusantara lainnya yang memiliki darah [[‘Alawiyin]] yang mau memakai gelar Asli [[‘Alawiyin]]-nya , seperti '''Baraqbah''' dalam [[Kesultanan Jambi]], '''Al-Kadrie''' dalam [[Kesultanan Pontianak]] dan '''Al-Idrus''' dalam [[Kerajaan Kubu|Kesultanan Kubu]]. Kesultanan Palembang Darussalam memilih memakai nama lokal yang tidak berbau [[‘Alawiyin]]. Gelar di Kesultanan Palembang Darussalam banyak terkena pengaruh dari [[Kesultanan Demak]] yang membuat Kesultanan Palembang Darussalam berbeda dengan Kesultanan lainnya, yaitu gelar [[Raden]]-[[Raden Ayu]], [[:en:Masagus|Masagus]]-[[:en:Masagus|Masayu]], [[Kemas]]-[[Nyimas]] dan [[Kiagus]]-[[Nyayu]], kadangkala didepan namanya ditambah gelaran [[‘Alawiyin]] [[Sayyid]], [[Sayyid|Syarif]] atau '''Maulana'''.<ref>{{id}} [http://www.indomedia.com/sripo/2002/06/13/1306opini1.htm Palembang Sebuah Negeri yang Hilang (Refleksi Hari Jadi Palembang ke-1319)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310213257/http://www.indomedia.com/sripo/2002/06/13/1306opini1.htm |date=2007-03-10 }}</ref>
== Asal Mula<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=gYdJ9R81hns&t=3179s Bincang-Bincang bersama SMB IV] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230412081808/https://www.youtube.com/watch?v=gYdJ9R81hns&t=3179s |date=2023-04-12 }} di [[Radio Republik Indonesia|RRI Net]] [[Kota Palembang|Palembang]]</ref> ==
=== Gelar Pangeran Ratu ===
[[Berkas:Sultan_Mahmud_Badaruddin_II.jpeg|jmpl|261x261px|(Sultan Mahmud Badaruddin II)<br />Pangeran Ratu]]
Pangeran Ratu merupakan gelar untuk Putera Mahkota dalam [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]]. Pangeran Ratu juga menjadi gelar untuk raja-raja daerah yang selevel dengan Putera Mahkota di Kesultanan induk. Gelar Pangeran Ratu sama levelnya gelar Panembahan atau Pangeran Adipati/Kanjeng Gusti Pangeran Raja muda Arya.
Gelar Pangeran Ratu otomatis untuk putera tertua Sultan, yang bakal menjabat Sultan (kepala negara) berikutnya, sedangkan putera kedua bergelar Pangeran Mangkubumi, yang bakal menjabat [[Mangkubumi|Penghulu]] (kepala pemerintahan/perdana menteri).
==== Tokoh yang berasal dari Pangeran Ratu ====
* [[Sultan Muhammad Bahauddin]] - Sultan Palembang ke-VI
* [[Mahmud Badaruddin II dari Palembang|Sultan Mahmud Badaruddin II]] - Sultan Palembang ke-VII
* [[Sultan Ahmad Najamuddin III]] - Sultan Palembang ke-IX
* [[Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin]] - Sultan Palembang ke-XI keturunan Pangeran Purbaya
=== Gelar Prabu Anom ===
Prabu Anom yang artinya "[[Kewizuraian|Raja Muda]]" merupakan gelar untuk [[Pangeran]] ke-2 atau putera kedua dari [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]] yang bertahta. [[Pangeran]] ke-2 atau putera kedua dari [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]] ini berpeluang besar untuk memegang jabatan sebagai [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]]. Gelar Prabu Anom ini mendapat pengaruh dari [[Kesultanan Demak]].
==== Tokoh yang berasal dari Prabu Anom ====
* [[Ahmad Najamuddin Prabu Anom|Sultan Ahmad Najamuddin IV Prabu Anom]] - Sultan Palembang ke- X
=== Gelar Raden dan Raden Ayu ===
{{Further|Raden|Raden Ayu}}
Gelar Raden dan Raden Ayu dalam Kesultanan Palembang Darussalam dimulai pada masa [[Susuhunan Abdurrahman|Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim (Kemas Hindi)]]. Karena merasa bahwa dukungan dari [[Kesultanan Mataram]] sudah mulai berkurang dalam menghadapi serbuan kerajaan lain, maka beliau mengambil keputusan untuk memisahkan diri dari kekuasaan [[Kesultanan Mataram]] serta memproklamirkan berdirinya [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] dengan gelar [[Sultan]]. Lalu kepada anak-anaknya beliau memberikan gelar Raden dan Raden Ayu. Sedangkan untuk [[Putra mahkota|Putra Mahkota]] gelar yang Tertinggi adalah Pangeran Ratu (Biasanya anak laki-laki tertua dari Sultan). Namun demikian pernah terjadi Sultan memberi gelar anak laki-lakinya yang tertua dengan gelar Pangeran Adipati atau Prabu Anom. Gelar Pangeran Adipati dipakai oleh anak tertua dari Sultan Abdurrahman yang tidak sempat menjadi raja, dan kedudukannya digantikan oleh adiknya [[Sultan Muhammad Mansyur|Pangeran Ario (Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago)]] dan pada tahun 1821-1825 pemberian dan pemakaian gelar Prabu Anom dilakukan Oleh Sultan Ahmad Najamuddin II (Husin Dhiauddin).
==== Tokoh yang berasal dari Raden ====
* Raden Ahmad Akib - Sejarawan
* [[Raden Hanan]] - Walikota Palembang pertama
* Raden HA. A. Rifai Tjek Yan - Walikota Palembang ke-6
* Raden Ahmad Berlian - Ketua Umum Zuriat Bangsawan Palembang Darussalam
=== Gelar Masagus dan Masayu ===
''Informasi lebih lanjut: [[:en:Masagus|Masagus]] dan [[:en:Masagus|Masayu]]''
[[Berkas:MGS._H._A._Rachman.jpg|jmpl|233x233px|Masagus H.A. Rachman<br />(Cek Kecik)]]
Gelar Masagus (Mgs) berarti berharga banyak. Gelar ini diperkirakan mulai muncul dan dibakukan di zaman kekuasaan [[Sultan Muhammad Mansyur|Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago]]. Bahwa apabila para Pangeran atau Raden menikah dgn wanita yang tdk memiliki gelar atau berasal dari golongan rakyat maka anak-anaknya kelak diberikan gelar Masagus dan Masayu.
==== Tokoh yang berasal dari Masagus dan Masayu ====
* [[Masjid Kiai Muara Ogan|Masagus Abdul Hamid (Kyai Marogan)]] - Ulama Palembang
* Masagus H.A. Rachman (Cek Kecik) - Bupati Bengkulu Selatan ke-7
* [[Masayu Clara]] - Model
* [[Masayu Anastasia]] - Model
* Masagus Idham Wahyudi - Raja Terakhir
* Masagus [[A. T. Mahmud|Abdullah]] [[A. T. Mahmud|Totong Mahmud]] - Komponis
=== Gelar Kemas dan Nyimas ===
{{Further|Kemas|Nyimas}}
Asal usul gelar Kemas dan Nyimas dimulai pada masa awal [[Kesultanan Palembang|Kerajaan Palembang]] oleh Ki Gede Ing Suro bin Pangeran Sedo Ing Lautan. Putra keturunan di beri gelar Kemas/ Ki Mas/ Kyai Mas dan Nyimas. Mas berarti Yang Mulia.
=== Tokoh yang berasal dari Kemas ===
* [[Susuhunan Abdurrahman|Kemas Hindi (Susuhanan Abdurrahman)]] - Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam
* Kemas Fakhruddin - Ulama Palembang
* Kemas Ari Panji - Sejarawan Palembang
* [[Kemas Fachruddin]] - Duta Besar Indonesia untuk Yaman pada periode 2004-2008
* Nyimas Ratu Fafa - Vokalis JKT 48
* [[Shandy Aulia|Nyimas Shandy Aulia]] - Aktris
[[Berkas:Kyai_Saleh.png|jmpl|336x336px|Kiagus Muhammad Saleh<br />(Kyai Saleh Lateng)]]
=== Gelar Kiagus dan Nyayu ===
Kiagus asalnya Ki Bagus, singkatan dan Kyai Bagus, sebuah gelaran yang diberikan [[Kesultanan Demak|Sultan Demak]] pada seorang Ulama asal negeri [[Orang Arab|Arab]] (keturunan [[Hadramaut]]) yang bernama Abdurrohman bin Pangeran [[Fatahillah]]. Setelah Kyai Bagus menikah dengan salah seorang keluarga Keraton juga diberi gelar Bodrowongso (ada versi lain Bondowongso) dan isteri Kyai Bagus dipanggil dengan sebuatan Nyai Ayu, disingkat Nyiayu, dan di [[Kesultanan Palembang|Palembang]] sering disebut dengan Nyayu.
==== Tokoh yang berasal dari Kiagus dan Nyayu ====
* [[Ki Bagus Abdurrahman|Kiagus Abdurrahman Bodrowongso]] - Panglima Perang Kesultanan Palembang Darussalam
* Kiagus [[Marzuki Ali]] - Ketua DPR RI 2009-2014
* [[:ms:Kyai_Saleh_Lateng|Kiagus Muhammad Saleh (Kyai Saleh Lateng Banyuwangi)]] atau biasa disebut [[:ms:Kyai_Saleh_Lateng|Kyai Saleh]] - Ulama, Pendiri GP Ansor dan anggota tim 9 perumus NU
* Kiagus Ahmad Badaruddin - Ketua [[Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan|PPATK]]
* [[Ki Agus Djohar|Kiagus Djohar]] - Politikus
* Kiagus Wirawan Rusdi - Dalang Wayang Palembang
* [[Kiagoos Abdul Ghany Aziz|Kiagus Abdul Ghany Aziz]] - Pemilik perusahaan Firma Kiagoos dan PT. Masayu
* Kiagus Sulaiman Amin - Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang
* Kiagus Abdul Aziz - Anggota DPRD Jawa Timur periode 1974-1977
* [[Nyayu Khodijah]] - Rektor UIN Raden Fatah Palembang
* <small>Kiagus H.</small> Kholil Aziz <small>S.H - Walikota Palembang ke - 8</small>
* Kiagus Abdul Aziz Muslim - Politikus
=== Gelar Pangeran ===
Pangeran adalah sebuah gelar yang diberikan oleh [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]] kepada orang terhormat diluar keluarga keraton, pemberian gelar Pangeran ini terhadap orang luar pertama kali muncul pada zaman [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] modern dibawah pemerintahan Kubu Sultan Mahmud Badaruddin III Syafei Prabu Diradja dan Kubu Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
==== Tokoh yang bergelar Pangeran ====
* [[Ishak Mekki|Pangeran Adipati Natanegara (Ishak Mekki)]] - Bupati Ogan Komering Ilir <ref>[https://news.detik.com/berita/d-1929876/bupati-oki-ishak-mekki-terima-gelar-dari-sultan-palembang Bupati OKI Ishak Mekki Terima Gelar dari Sultan Palembang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230423222440/https://news.detik.com/berita/d-1929876/bupati-oki-ishak-mekki-terima-gelar-dari-sultan-palembang |date=2023-04-23 }} di [https://news.detik.com/ news.detik.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230729215059/https://news.detik.com/ |date=2023-07-29 }}</ref>
* [[Rohidin Mersyah|Pangeran Wira Mandala (Rohidin Mersyah)]] - Gubernur Bengkulu <ref>[https://bengkuluprov.go.id/gubernur-rohidin-terima-gelar-pangeran-wira-mandala-dari-kesultanan-palembang-darussalam/#:~:text=Gubernur%20Bengkulu%20Rohidin%20Mersyah%20dianugerahi,30%2F1%2F2023). Gubernur Rohidin Terima Gelar Pangeran ‘Wira Mandala’ dari Kesultanan Palembang Darussalam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230429100623/https://bengkuluprov.go.id/gubernur-rohidin-terima-gelar-pangeran-wira-mandala-dari-kesultanan-palembang-darussalam/#:~:text=Gubernur%20Bengkulu%20Rohidin%20Mersyah%20dianugerahi,30%2F1%2F2023). |date=2023-04-29 }} di [https://bengkuluprov.go.id/ bengkuluprov.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230720024345/https://bengkuluprov.go.id/ |date=2023-07-20 }}</ref>
* Pangeran Natodirajo (Raden Arfah Benny Tjekyan) - Sejarawan
* Pangeran Nato Wijayo Asyaari - Sejarawan
* Pangeran Nato Wijayo Nasir - Sejarawan
* Pangeran Nato (Ramlan Holdan) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel <ref name=":0">[https://indomerdeka.com/2022/03/31/palembang-dianugrahi-gelar-kehormatan-dari-smb-iv/ SMB IV berikan gelar kehormatan kepada ketua DPW PKB Sumsel dan Direktur PT Citra Nusantara Gemilang (CNG)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230423163121/https://indomerdeka.com/2022/03/31/palembang-dianugrahi-gelar-kehormatan-dari-smb-iv/ |date=2023-04-23 }} di [https://indomerdeka.com/ indomerdeka.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230423222440/https://indomerdeka.com/ |date=2023-04-23 }}</ref>
* Pangeran Kusumo (Hernoe Roesprijadji) - Direktur PT Citra Nusantara Gemilang (CNG) Hilir Raya, Palembang <ref name=":0" />
=== Gelar Dato' ===
'''Dato'''' adalah [[gelar]] kehormatan yang dianugerahkan oleh [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]]. Gelar ini setaraf dengan gelaran "[[Sir]]" di [[Britania Raya]] dan [[Kanjeng]] di [[Suku Jawa|Jawa]]. [[Gelar]] darjah ini hanya diberikan kepada laki-laki.
==== Tokoh yang bergelar dari Dato' ====
* Dato’ Pangeran Surya Wikrama Muhammad Al Ridho - Sejarawan
* Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo - Sejarawan
== Rujukan ==
<references />
[[Kategori:Kesultanan Palembang]]
[[Kategori:
|