John Locke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Artanisen (bicara | kontrib)
→‎Dalam filsafat pengetahuan: Immanuel Kant portrait c1790.jpg
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 144:
[[Berkas:David Hume.jpg|100px|jmpl|kiri|[[Hume]], seorang filsuf empiris radikal yang dipengaruhi oleh Locke]]
Pemikiran Locke tentang pengetahuan memiliki pengaruh besar terhadap para filsuf setelahnya, khususnya [[David Hume]] di Inggris dan [[Imanuel Kant|Kant]] di [[Jerman]].<ref name="Ayers"/><ref name="Simon"/> Pandangan Locke tentang proses manusia mendapat pengetahuan memiliki dua implikasi penting.<ref name="Suseno"/> Pertama, munculnya anggapan bahwa seluruh pengetahuan manusia berasal dari pengalaman, dan tiadanya pengetahuan secara apriori (sebelum pengalaman) sebagaimana yang dikatakan [[René Descartes|Descartes]].<ref name="Suseno"/> Kedua, semua hal yang manusia ketahui melalui pengalaman, bukanlah objek atau benda pada dirinya sendiri, melainkan hanya kesan-kesan indrawi dari hal itu yang diterima oleh panca indra manusia.<ref name="Suseno"/>
[[Berkas:Immanuel Kant (painted portrait) c1790.jpg|100px|jmpl|ka|[[Kant]], filsuf besar masa [[Pencerahan]]]]
Pertama, mengenai pengatahuan yang berasal dari pengalaman, berarti segala pengetahuan manusia sebenarnya hanya merupakan kait-mengait dari pengalaman-pengalaman sederhana.<ref name="Suseno"/> Konsep ini akan memengaruhi dan dipertajam oleh David Hume di kemudian hari, dan akhirnya mendapat bentuk paling tajam di dalam filsafat Kant, yang merupakan seorang filsuf paling berpengaruh pada era [[Filsafat Modern|filsafat modern]].<ref name="Suseno"/> Kant menolak semua kemungkinan metafisika, maksudnya manusia tidak dapat mengetahui sesuatu apapun di luar panca-indranya.<ref name="Suseno"/> Lebih jauh, Kant menyatakan bahwa pengetahuan atau pemikiran tentang Allah telah kehilangan legitimasi karena tidak mungkin lagi, sebab Allah berada di luar jangkauan indrawi manusia.<ref name="Suseno"/> Tentu saja pandangan Kant ini telah banyak dikritik, namun pengaruhnya tetap besar.<ref name="Suseno"/>
 
Baris 192:
== Referensi ==
 
{{reflist}}Referensi
Sunting
Peter Laslett (1988). "Introduction: Locke and Hobbes". Two Treatises on Government. Cambridge University Press. hlm. 68. ISBN 9780521357302.
Franz Magnis-Suseno. 1992. Filsafat sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 73-74.
(Inggris)Ted Honderich, ed. 1995. The Oxford Companion to Philosophy. New York: Oxford University Press. P. 493-497.
(Inggris)Michael Ayers. 1998. "Locke, John". In Routledge Encyclopedia of Philosophy. P. 4852. London: Routledge.
(Inggris)R.S. Woolhouse. 2003. "Locke". In The Blackwell Companion to Philosophy Second Edition. Nicholas Bunnin & E.P. Tsui-James, eds. 682. Malden: Blackwell Publishing.
(Inggris)James Gordon Clapp. 1972. "Locke, John". In The Encyclopedia of Philosophy Volume 3. Paul Edwards, ed. 487-503. New York: Macmillan Publishing.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Hingga Capra, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, 175.
Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 236-247.
(Inggris)Nicholas P. Wolterstorff. 1999. "Locke, John". In Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 506-509.London: Cambridge University Press.
(Inggris)J.R. Milton. 1999. "Locke's Life and Times". In The Cambridge Companion to Locke. Vere Chappell, ed. 5-25. London: Cambridge University Press.
(Inggris)Roger Woolhouse. 1999."Locke's Theory of Knowledge". In The Cambridge Companion to Locke. Vere Chappell, ed. 146. London: Cambridge University Press.
Harun Hadiwijono. 1983. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 36-39.
 
== Pranala luar ==