RCTI: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kerjasama dengan MNC GROUP Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(189 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|Rajawali Televisi}}
{{pp}}
{{Infobox television channel
| name = PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
| logo
| logosize =
| logoalt =
| logocaption = Logo saat ini sejak 20 Mei 2015
|
| image_size =
| image_alt =
|
| caption =
| type = [[Jaringan televisi]]
| country = Indonesia
| broadcast area = Nasional
|
| tv_stations =
| tv_transmitters =
| affiliates =
| headquarters = MNC Studios, Jl. Raya Perjuangan No. 1, [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]]
| slogan = ''Kebanggaan Bersama Milik Bangsa''
| language = Bahasa Indonesia
| picture_format =
| owner = [[Rajawali Corpora|Rajawali Corporation]] (1987–2000)<br>[[Global Mediacom|Bimantara Citra]] (1987–2003)<br>[[Media Nusantara Citra]] (2003–sekarang)
| parent = [[MNC Asia Holding]]
| key_people = {{Plainlist|
* [[Kanti Mirdiati Imansyah]] (Direktur Utama)
* [[Hary Tanoesoedibjo]] (Komisaris Utama)
}}
| sister_channels = {{Plainlist|
* [[SCTV]] (1990—1996)
* [[
* [[Trans TV Serang|TV3]] (2008—2011)
* [[GTV (Indonesia)|GTV]] (2001—sekarang)
* [[MNCTV]] (2003—sekarang)
* [[iNews]] (2008—sekarang)
}}
| launch_date = {{Start date|1989|08|24}}
|
* [[Peter F. Gontha]] dan [[Bambang Trihatmodjo]] ([[Global Mediacom|Bimantara Citra]])
* [[Peter Sondakh]] ([[Rajawali Corpora|Rajawali Wira Bhakti Utama]])
}}
| former_names =
| closed_date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| replaced_by =
|
| online chan 1 = {{url|https://rctiplus.com/tv/rcti|Tonton langsung}}
| online serv 2 = [[Vision+]]
| online chan 2 = {{url|https://www.visionplus.id/webclient/#/live|Tonton langsung}}
|
}}
'''RCTI''' (singkatan dari '''Rajawali Citra Televisi Indonesia''') adalah salah satu [[jaringan televisi]] [[swasta]] di [[Indonesia]] yang dimiliki oleh [[Media Nusantara Citra]] (MNC). RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia.
Didirikan awalnya sebagai perusahaan [[Perusahaan patungan|patungan]] antara [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] dan [[Rajawali Corpora|Rajawali Wira Bhakti Utama]],<ref name=ekopol/> RCTI pertama mengudara pada [[13 November]] [[1988]] dan diresmikan [[24 Agustus]] [[1989]] pukul 13.30 WIB. Saat itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki [[dekoder]] dan membayar iuran setiap bulannya di [[Jakarta]]. RCTI melepas dekodernya pada 24 Agustus 1990, setahun setelah mulai mengudara secara resmi, yang menandakan dimulainya siarannya secara ''[[siaran gratis|free-to-air]]'' walaupun masih berstatus [[daftar stasiun televisi lokal di Indonesia|stasiun televisi lokal]]. Tiga tahun kemudian, pada 24 Agustus 1993, RCTI resmi bersiaran secara nasional. Sejak [[Oktober]] [[2003]], RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki [[GTV (Indonesia)|GTV]], [[MNCTV]], dan [[iNews]].
== Sejarah ==
===Kemunculan dan siaran awal===
Terdapat tiga tokoh utama yang berperan dalam kelahiran RCTI, yaitu [[Peter Sondakh]], [[Peter F. Gontha]] dan [[Bambang Trihatmodjo]]. Dalam hal ini, Sondakh-lah yang mengusulkan ide kehadiran televisi swasta di Indonesia, namun selalu ditolak saat diajukan proposalnya ke [[Departemen Penerangan]] (Deppen). Sondakh baru sukses setelah berhasil mendekati Bambang Tri lewat bantuan Gontha. Ide Sondakh tersebut kemudian disetujui oleh Bambang dan selanjutnya [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] pada tahun 1986. Namun, butuh hampir dua tahun agar ide berdirinya televisi swasta pertama di Indonesia ini bisa direalisasikan. Lewat konsultasi dan perundingan bersama sejumlah pihak, termasuk Deppen, [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] dan [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]], pemerintah akhirnya memberikan landasan bagi kehadiran RCTI. Aturan itu adalah SK Menpen No. 190A/Kep/Menpen/1987 (20 Oktober 1987) yang membolehkan masuknya swasta dalam industri penyiaran, meskipun dengan cakupan siar yang terbatas dalam wadah "Siaran Saluran Terbatas" (SST).<ref name="TVJakarta">
Setelah aturan itu keluar, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia yang didirikan pada 21 Agustus 1987<ref>
Status SST yang melekat pada RCTI saat itu membuatnya hanya bisa diterima secara terbatas. RCTI memang disiarkan secara [[televisi terestrial|terestrial]] di kanal 43 UHF/647,25{{nbsp}}MHz (yang dijatah oleh [[Telkom]] pada Februari 1988), tetapi tidak bisa ditangkap oleh semua kalangan melainkan hanya yang memiliki perangkat berupa [[dekoder]] secara berlangganan.<ref name="TVJakarta"/><ref name="swastasst"/> Dalam persiapannya, RCTI kemudian melakukan pembangunan studio di Kebon Jeruk di atas tanah seluas 10,4 hektar yang dimulai sejak 23 Juni 1988. Peresmian peletakan batu pertama studio ini dihadiri oleh [[Gubernur DKI Jakarta]], [[Wiyogo Atmodarminto]] dan beberapa pejabat lainnya.<ref name=saingan/><ref name=saatnya>
Awalnya, RCTI ditargetkan bersiaran mulai September 1988 selama 2-3 jam<ref>
Pada tanggal [[24 Agustus]] [[1989]] RCTI memulai siarannya secara komersial yang diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] di Studio RCTI [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]] dengan status sudah bersiaran dengan dekoder berbayar. Biaya berlangganan RCTI saat itu dipatok sebesar Rp 131.000 untuk menyewa dekoder (secara spesifik Rp 75.000 untuk dekoder ditambah Rp 56.000 untuk [[PPN]] dan biaya [[materai]]),<ref name=saatnya/> serta Rp 15.000-30.000 per bulan untuk jenis layanan yang diberikan.<ref name=tanpa/> Meski pada saat itu masih berstatus televisi berlangganan Jakarta, RCTI sempat menayangkan iklan-iklan produk terkemuka. Pada saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri (terutama dari AS), karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal, dan juga merespon kebutuhan pasar pada saat itu yang memang sedang menggandrungi kaset video film/serial Barat.<ref name="TVJakarta"/> Namun, di samping banjir program impor tersebut, RCTI sebenarnya sudah berusaha memulai produksi program lokal lewat acara ''Jakarta Masa Kini'' pada Juli 1989.<ref>
=== Televisi FTA dan perluasan siaran ===
Bagaimanapun, status RCTI sebagai SST dirasa menghalangi geraknya dikarenakan jumlah pemirsa yang akan terbatas yang akhirnya memengaruhi pendapatan iklannya. Memang pada awalnya diproyeksikan RCTI akan menggaet 200.000 pelanggan pada tahun 1990, namun kemudian hanya 125.000 pelanggan yang tercatat menjadi pemirsanya.<ref name="Kembalikan">
Hal diatas membuat RCTI kemudian melobi pemerintah untuk mengubah statusnya dari televisi berlangganan SST menjadi bisa diterima secara bebas (''free-to-air''/FTA).<ref name="TVJakarta"/><ref>
Meskipun dengan bersiaran secara bebas RCTI merugi karena dekodernya menjadi tidak terpakai (totalnya Rp 65 miliar/US$ 400 per unit) dan harus mengembalikan uang jaminan dekoder senilai Rp 75.000 ke 125.000 eks-pelanggannya (totalnya Rp 9 miliar), namun mereka juga mendapat keuntungan lain yang lebih besar: jumlah pemirsanya yang awalnya hanya ratusan ribu, menjadi sekitar 6-8,5 juta orang di seluruh [[Jabodetabek|Jabotabek]]. Tarif iklannya pun tercatat naik setelah penghapusan kewajiban menggunakan dekoder dikeluarkan oleh pemerintah.<ref name=tanpa/><ref name="Kembalikan"/> Dengan penghapusan dekoder ini diharapkan RCTI mampu "memantapkan penggerak roda ekonomi sebagai media audiovisual",<ref name=hanyatvwarna/> serta membantu mengembangkan dan meratakan informasi dengan memberikan kesempatan menonton program televisi swasta bagi masyarakat luas.<ref>
Pada tahun [[1991]], RCTI merealisasikan perluasan siarannya setelah mengudara di Bandung pada [[1 Mei]] [[1991]], dengan nama [[RCTI Network Jawa Barat|RCTI Bandung]]. RCTI Bandung merupakan stasiun afiliasi/[[televisi berjaringan|jaringan]] (bukan sekedar [[stasiun relai televisi|stasiun relai]], karena belum boleh bersiaran nasional)<ref>
Pada tanggal 24 sampai 25 Agustus 1991, RCTI bersama SCTV membuat sebuah gebrakan baru dalam sejarah pertelevisian Indonesia, dalam rangka hari ulang tahunnya yang kedua dan [[SCTV]] yang pertama dengan "24 Jam di 24 Agustus", yaitu rangkaian acara-acara terbaik RCTI dan [[SCTV]] yang disiarkan selama 24 jam sampai hari berikutnya. Ini menjadi kejadian pertama di Indonesia, dimana stasiun televisi swasta bisa mengudara selama 24 jam pada saat-saat khusus. Empat tahun kemudian, [[Indosiar]] melakukan hal yang serupa dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-50, tapi dalam waktu sepekan, tanggal 12 sampai 20 Agustus 1995.
===Perkembangan selanjutnya===
Seiring waktu, RCTI kemudian mulai menampilkan hal-hal baru walaupun baru sekadar bersiaran resmi di Jakarta dan Bandung. Pada awal 1991, RCTI memperkenalkan siaran [[stereo]] ([[A2 Stereo|Zweiton]]).<ref>
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus [[1993]], RCTI akhirnya baru bisa melakukan siarannya secara nasional. Izin siaran nasional (bernomor 205/RTF/K/I/1993)<ref>
Sempat tercatat mengalami kerugian hingga Rp 90 miliar akibat [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi di akhir 1990-an]] yang memaksanya melakukan perubahan manajemen, konsolidasi dan restrukturisasi,<ref>
Mulai 1 April 2018, RCTI beralih ke aspek rasio [[16:9]] (dengan safe area [[4:3]]) dan kualitas high-definition ([[HD]]).
Mulai 1 November 2021, Siaran aspek rasio [[16:9]] (dengan safe area [[4:3]]) RCTI berubah menjadi siaran aspek rasio 16:9 (tanpa safe area).
Mulai 7 November 2021, siaran RCTI resmi dihapus dari platform ''[[televisi internet|streaming]]'' lain selain yang berafiliasi ([[RCTI+]] dan [[Vision+]]) dengan maksud untuk harmonisasi konten maupun pengembangan aset digital yang dimiliki oleh grup.<ref>{{Cite news |last=Hafiyyan |year=2021 |title=Hary Tanoe Tutup Hak Siar RCTI di Platform OTT Selain Grup MNC |url=https://market.bisnis.com/read/20211105/192/1462543/hary-tanoe-tutup-hak-siar-rcti-di-platform-ott-selain-grup-mnc |work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]] |access-date=05 November 2021 |editor-last=Nabila |editor-first=Mutiara |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105100249/https://market.bisnis.com/read/20211105/192/1462543/hary-tanoe-tutup-hak-siar-rcti-di-platform-ott-selain-grup-mnc |dead-url=no }}</ref> Akan tetapi, hal tersebut lebih disebabkan oleh faktor kesuksesan ''[[Ikatan Cinta]]'' dan acara tersebut mampu meraup lebih banyak penonton di platform pesaing yaitu [[Vidio]] dan sejenisnya sehingga penutupan tersebut dilakukan. Tidak hanya kali ini saja RCTI berupaya untuk "menjegal" pesaingnya, sebelumnya RCTI juga menggugat [[televisi berlangganan]] lain yang menayangkan konten secara ilegal seperti Ninmedia (sekarang [[Kugosky]]) dan Matrix TV (sekarang bergabung dengan [[Nex Parabola]]).
== Kepemilikan ==
Hingga 2003, RCTI dimiliki secara [[Perusahaan patungan|patungan]] antara [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] (69,82%) dan Rajawali Wira Bhakti Utama (sekarang [[Rajawali Corpora]]) (30,18%) yang masing-masing dikendalikan oleh [[Bambang Trihatmodjo]] dan [[Peter Sondakh]].<ref name=ekopol/> Salah satu komisarisnya pada saat itu [[Indra Rukmana]] adalah suami dari [[Siti Hardijanti Rukmana|Tutut Soeharto]], pendiri dan mantan pemilik [[MNCTV|TPI]] yang sejak tahun 2003 hingga sekarang menjadi saluran seinduk dengan RCTI dan [[GTV (Indonesia)|Global TV]].
Keadaan berubah ketika munculnya krisis ekonomi 1997-1998 dan kejatuhan [[Orde Baru]]. Dalam hal ini, struktur kepemilikan di Bimantara, pengendali saham mayoritas RCTI pun berubah. Bambang perlahan-lahan melepas kepemilikannya (via PT Asriland) di PT Bimantara yang pada saat itu terlilit hutang, dari 36,51% pada 2000 menjadi 14,32% pada 2003. Di tengah situasi itu, hadir orang yang kini menjadi penguasa RCTI, yaitu [[Hary Tanoesoedibjo|Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo]] (Hary Tanoe atau HT). Hary sebenarnya bukanlah pemain di industri media atau seorang konglomerat besar dari awal, melainkan hanya seorang pemain di industri keuangan dan pasar modal lewat PT [[MNC Asia Holding|Bhakti Investama]]. HT lewat PT Bhakti meningkatkan kepemilikannya di PT Bimantara secara bertahap: dari 10,72% pada 2001 hingga mencapai 37,60% pada 2003. Pada 30 April 2002, HT dikukuhkan sebagai Presdir Bimantara. Masuknya HT dalam PT Bimantara ini memang mengagetkan karena dia dianggap pada saat itu tidak punya kekuatan modal besar untuk menguasai "raksasa" bisnis Cendana tersebut. Ada yang menganggap upaya HT ini mendapatkan "''backing''-an" dari keluarga Cendana sehingga ia hanya sebagai operator, ada rumor yang menuduhnya merupakan kepanjangan tangan [[Salim Group]],<ref>{{Cite web |url=https://bisnis.tempo.co/read/8955/salim-tidak-membonceng-bhakti-masuk-bimantara |title=Salim Tidak Membonceng Bhakti Masuk Bimantara |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210130204521/https://bisnis.tempo.co/read/8955/salim-tidak-membonceng-bhakti-masuk-bimantara |dead-url=no }}</ref> rumor lain mengatakan ia diberi modal oleh investor rahasia, bahkan ada juga yang menuduhnya dibantu oleh investor kawakan [[George Soros]].<ref>{{Cite web |url=https://rmol.id/read/2017/03/17/284153/bambang-tri-pendiri-rcti-tersingkir-atau-disingkirkan-hary-tanoe |title=Bambang Tri, Pendiri RCTI, Tersingkir Atau Disingkirkan Hary Tanoe? |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210130174939/https://rmol.id/read/2017/03/17/284153/bambang-tri-pendiri-rcti-tersingkir-atau-disingkirkan-hary-tanoe |dead-url=no }}</ref> Namun, HT membantah semua itu dalam wawancara tahun 2007 dan menyatakan keberhasilannya lebih disebabkan prestasinya menyehatkan Bimantara dengan meningkatkan kinerjanya dan menjual aset-asetnya yang potensial.<ref>{{Cite web |url=https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya |title=Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain? |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210131052326/https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya |dead-url=no }}</ref> Yang pasti, kemudian kepemilikan Bimantara (yang kemudian berganti menjadi Global Mediacom) menjadi berada di bawah pengendalian HT sedangkan saham Bambang Tri (lewat PT Asriland) semakin merosot dan akhirnya lenyap pada awal 2012, yang diperkuat dengan mundurnya Bambang Tri dan Mohammad Tachril Sapi'ie dari jajaran manajemen Global Mediacom pada akhir April 2012. Pada intinya, sejak 2001, praktis kendali atas RCTI (via Bimantara) telah beralih dari Bambang kepada HT.
Sementara itu, sisa 30,18% saham yang dimiliki oleh Rajawali Wira Bhakti Utama (Peter Sondakh), kemudian dilepas ke PT Bukit Cahaya Makmur (BCM) pada 26 Agustus 2003. Banyak yang menganggap, PT BCM merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Bimantara.<ref name="TVJakarta"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=YbEVAQAAMAAJ&q=bukit+cahaya+makmur+rcti&dq=bukit+cahaya+makmur+rcti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEhN3onbLuAhUxguYKHeJ7DJkQ6AEwAXoECAQQAg |title=Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 373-378 |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113352/https://books.google.co.id/books?id=YbEVAQAAMAAJ&q=bukit+cahaya+makmur+rcti&dq=bukit+cahaya+makmur+rcti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEhN3onbLuAhUxguYKHeJ7DJkQ6AEwAXoECAQQAg |dead-url=no }}</ref> Dengan hal tersebut, maka sejak saat itu 100% kepemilikan RCTI ada di bawah HT. HT kemudian melakukan restrukturisasi lagi dengan menempatkan perusahaan penyiarannya (termasuk RCTI) dalam PT [[Media Nusantara Citra]] (MNC) sebagai induk. Saham PT BCM kemudian juga dijual pada MNC di tanggal 19 Februari 2004,<ref>{{Cite web |url=https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf |title=Lapkeu Q2 BMTR 2005 |access-date=2021-02-28 |archive-date=2021-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210729232330/https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf |dead-url=no }}</ref> sehingga kepemilikan MNC pada RCTI mencapai 100% sampai saat ini.<ref name=ekopol>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA23&dq=bimantara+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM3L-wlrLuAhVPAXIKHXyuBLkQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=bimantara%20bhakti&f=false |title=Ekonomi Politik Media Penyiaran |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113352/https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA23&dq=bimantara+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM3L-wlrLuAhVPAXIKHXyuBLkQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=bimantara%20bhakti&f=false |dead-url=no }}</ref>
RCTI sampai saat ini tercatat tidak pernah dimiliki pemodal asing, namun tercatat pernah ada isu yang menyatakan bahwa beberapa investor akan membeli sahamnya atau bekerja sama. Pada tahun 1994 dan 2000, RCTI sempat dikabarkan akan dibeli sahamnya atau bekerja sama dengan konglomerat media [[Rupert Murdoch]] ([[News Corporation (1980-2013)|News Corporation]]). Namun, rencana masuknya Murdoch gagal karena tidak ada kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi pengendali. Selain itu, sempat beredar kabar bahwa [[Columbia Pictures|Columbia Tristar]] berencana masuk ke RCTI pada awal 2000-an.<ref name=revolusi/><ref>{{Cite web |url=https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297 |title=JP/TV industry seeks foreign boost |access-date=2021-02-21 |archive-date=2021-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211130002905/https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297 |dead-url=no }}</ref> Pada pertengahan 1990-an juga muncul kabar RCTI sempat merencanakan akan mencatatkan sahamnya di [[bursa saham]] (saat itu diperkirakan pada 1994 dengan presentase saham publik 20-30%),<ref name=bima/> tetapi dilarang pemerintah karena larangan akan kepemilikan asing di televisi swasta pada saat itu.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=rcti&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjrouPf4-nzAhXV73MBHdgUB5QQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=rcti&f=false |title=Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia |access-date=2021-10-27 |archive-date=2021-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211027044653/https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=rcti&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjrouPf4-nzAhXV73MBHdgUB5QQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=rcti&f=false |dead-url=no }}</ref>
==Penjenamaan==
===Nama===
Nama Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) berasal dari dua perusahaan pendirinya, yaitu '''Rajawali''' Wira Bhakti Utama dan Bimantara '''Citra'''.<ref name=revolusi>
* R (Rajawali) mengacu pada burung [[rajawali]], yang bermakna positif karena ia adalah penguasa udara.
* C (Citra) menandakan tekad untuk mewujudkan citra terbaik perusahaan di mata khalayak. RCTI harus menjaga ''image'' sebagai media televisi swasta senior, dengan mampu memberikan contoh bagi televisi swasta baru lainnya.
* T (Televisi) menegaskan RCTI merupakan media massa elektronik berbentuk televisi.
* I (Indonesia) artinya RCTI ingin menjadi televisi "kebanggaan bersama milik bangsa" Indonesia.<ref name=BABIUNICOM>
Nama panjang "Rajawali Citra Televisi Indonesia" secara keseluruhan menggambarkan bahwa RCTI (serta awalnya dua pemiliknya, Bimantara Citra dan Rajawali Wira Bhakti Utama)<ref>
tampil dalam sebuah kemasan yang "oke" dan dengan kualitas yang "oke".<ref>
===Logo===
{{Multiple image | align = right | direction = vertical | width = 180
| image1 = RCTI lama3.png
| caption1 = Logo pertama RCTI (versi non-korporat atau komersil) (13 Agustus 1988
| image2 = RCTI 1991.png
| caption2 =Logo pertama RCTI (versi korporat) (24 Agustus 1991
| image3 = RCTI lama2.png
| caption3 = Versi lain dari logo pertama RCTI, digunakan di layar kaca televisi serta ''station identification'' (24 Agustus 1993
| image4 = RCTI.svg
| caption4 =Logo kedua RCTI (
| image5 = RCTI13Tahun.png
| caption5 = Versi lain dari logo kedua RCTI, digunakan sebagai ''on-air'' serta ''station ID'' (
}}
Sejak awal berdiri, logo RCTI merupakan penggayaan dari tulisan ''RCTI''. Awalnya dari tahun 1988 hingga 2000 digunakan logo di mana huruf R digantikan dengan kepala rajawali lengkap dengan sepasang cakar beserta sayap corak merah-hijau-biru, dan dari matanya "terpancar" garis merah putih, sedangkan CTI berbentuk garis-garis. Rajawali tersebut digambarkan berbulu putih bersih dengan posisi siap siaga, kedua kaki kokoh dan berkuku berwarna hitam, sorot matanya tajam ke depan dengan garis-garis pancaran merah putih, sayapnya mengembang, dengan garis-garis melebar pada ujungnya berwarna merah, hijau, dan biru (pelangi). Warna merah-hijau-biru dipilih karena merupakan lambang gelombang visual elektromagnetik dalam pertelevisian yang terkenal dengan singkatan [[RGB]] (''red, green, and blue'').<ref name=visuel/> Makna dari komponen lainnya di logo lama tersebut, yaitu:
Baris 190 ⟶ 130:
* Warna biru tua dipilih karena merupakan warna yang nyaman dilihat di layar kaca, juga terkesan dinamis.<ref name=napak/>
Secara keseluruhan, logo tersebut menggambarkan sikap RCTI yang selalu tanggap serta sigap setiap saat, turut serta mencerdaskan bangsa dalam era pembangunan semesta nasional, bermediakan teknologi televisi yang dilandasi semangat perjuangan serta wawasan nasional maupun internasional, demi mencapai kesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia.<ref name=visuel>
Pada
Khusus pemilihan warna, biru pada logo perusahaan digunakan karena memberi kesan yang elegan, cerdas, informatif, komunikatif serta dinamis dan nyaman dipandang, sedangkan warna merah pada mata rajawali, menegaskan sebagai pemancar yang tajam, akurat dan terpercaya serta visi ke depan yang kuat.<ref name=napak/><ref name=BABIUNICOM/> Secara spesifik, makna dari komponen yang terdapat di logo RCTI baru meliputi:
Baris 198 ⟶ 138:
* Huruf "RCTI" yang berkarakter tebal namun dalam bentuk sederhana, lugas tanpa ornamen berwarna biru murni dengan latar belakang menyiratkan ilusi optik. Seluruh rangkaian disatukan oleh garis merah yang melintas di bagian kepala huruf. Tipografi ini menyiratkan kedinamisan langkah yang tidak dibatasi oleh kerumitan dan ketatnya aturan formal. Sedangkan segmen-segmen antar hurufnya menyiratkan aspek teknologi komunikasi visual.<ref name=babtvswasta/>
Di tanggal 20 Mei 2015, logo tersebut mengalami perubahan minor menjadi tegak menyesuaikan dengan logo-logo perusahaan di bawah [[MNC Group]] yang sama-sama menjadi tegak pada hari itu. Tidak dijelaskan apa tujuan dari perubahan ini, meskipun sempat dikritik karena dirasa menghilangkan "aura" logo lama yang miring namun dinamis, menjadi terlihat "kaku".<ref>
===Slogan===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Judul
! colspan="2" |Tanggal Dipakai
!Keterangan
|-
|''Brings the World to Your Door''
|13 November 1988
|24 Agustus 1989
| Slogan ini menggunakan bahasa Inggris dipakai selama siaran percobaan.
|-
|''Menampilkan Pentas Dunia Di Rumah Anda''
|24 Agustus 1989
|24 Agustus 1990
| Slogan ini menggunakan bahasa Indonesia setelah siaran RCTI, diresmikan.
|-
|''Saluran Hiburan & Informasi''
Baris 219 ⟶ 163:
|''Kebanggaan Bersama Milik Bangsa''
|24 Agustus 1993
|'''sekarang'''
|
|-
Baris 228 ⟶ 172:
|''RCTI Oke''
|24 Agustus 1994
|'''sekarang'''
|Sub-slogan ini digunakan selama ulang tahun RCTI ke-5. ''Station ID'' yang digunakan dari tahun 1994 hingga 2009 diproduksi oleh [[Irfan Wahid]].
|-
|''Saluran Olahraga Dunia '96''
| colspan="2" |1996
|Slogan ini dipakai dalam parade acara olahraga seperti:
* Bulutangkis (Thomas Cup & Uber Cup 1996 [[Sampoerna]])
* Sepak bola ([[Kejuaraan Eropa UEFA 1996|Kejuaraan Eropa EUFA 1996]])
* Cabang olahraga ([[Olimpiade Musim Panas 1996]]).
|-
|''Yang Pertama, Yang Terbaik''
| colspan="2" |1997
|Digunakan hanya pada bagian akhir video profile RCTI tahun 1997.<ref>[https://archive.org/details/rcti-vr-tour Video Profile RCTI 1997]</ref>
|-
|''Saluran Piala Dunia '98''
| colspan="2" |1998
|Slogan ini dipakai selama [[Piala Dunia FIFA 1998]] di [[Prancis]]
|-
|''RCTI 2000 Oke''
| colspan="2" |1 September 1998
|Slogan ini digunakan
|-
|''Untukmu Selamanya''
Baris 246 ⟶ 205:
| colspan="2" |2004
|Digunakan selama ulang tahun RCTI ke-15.
|-
|''Aku Suka RCTI''
| colspan="2" |2024
|Digunakan sejak ulang tahun RCTI ke-35 untuk promo program, seperti Aku Suka Sinetron RCTI, Aku Suka Infotainment RCTI, Aku Suka Kartun RCTI, dan Aku Suka Newvember RCTI (Promo progam sepesial November 2024) .
|}
=== Slogan
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Judul
!Keterangan
|-
|''Dari Lubuk Hati''
|Acara ini bersama dengan perayaan ulang tahun SCTV ke-1.
|-
|''Menjalin Hasrat Melangkah Maju''
|Acara ini bersama dengan perayaan ulang tahun SCTV ke-2.
|-
|''Melangkah Maju Mewujud Citra''
|Acara ini bersama dengan perayaan ulang tahun SCTV ke-3.
|-
|
|-
|''Menuju Indonesia Gemilang''
|
|-
|''Satu Dasawarsa Era Dekade''
|
|-
|''Satu Indonesia Satu''
|
|-
|''RCTI-mu RCTI-ku''
|
|-
|''Satu TV Untuk Tiga Generasi''
|Hanya untuk ''sub-slogan''.
|-
|''Bersama Wujudkan Impian''
|
|-
|''Selalu di Hati, Selalu di Nanti''
|
|-
|''Sweet Seventeen''
|
|-
|''Germelap Keajaiban''
|
|-
|''Harmoni Indonesia''
|
|-
|''Wujudkan Mimpi Indonesia''
|
|-
|''Mahardika Kebanggaan Berkarya''
|
|-
|''Terima Kasih Indonesia''
|
|-
|''Warna Cerita Cinta''
|
|}
== Program acara ==
{{
=== Olahraga ===
RCTI, dengan jenama RCTI Sports, telah memiliki hak siar atas ajang [[sepak bola]] bergengsi Eropa, seperti [[Kejuaraan Eropa UEFA]] yang rutin ditayangkan setiap empat tahun sekali sejak [[Kejuaraan Eropa UEFA 1996|1996]] hingga sekarang. Pada 1996 hingga [[Kejuaraan Eropa UEFA 2000|2000]] tayang bersama [[SCTV]], pada [[Kejuaraan Eropa UEFA 2008|2008]] tayang bersama [[MNCTV]] dan [[GTV (Indonesia)|GTV]], dan [[Kejuaraan Eropa UEFA 2020|Euro 2020]] tayang bersama MNCTV dan [[iNews]], berkat kerja sama dengan [[Mola|Mola TV]].<ref>{{Cite news|url=https://sports.okezone.com/read/2018/10/03/43/1959194/mnc-vision-manjakan-pencinta-sepakbola-lewat-2-700-tayangan-pertandingan|title=MNC Vision Manjakan Pencinta Sepakbola Lewat 2.700 Tayangan Pertandingan|last=Bur|first=Ramdani|date=2018-10-03|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2019-11-07|archive-date=2019-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190607210506/https://sports.okezone.com/read/2018/10/03/43/1959194/mnc-vision-manjakan-pencinta-sepakbola-lewat-2-700-tayangan-pertandingan|dead-url=no}}</ref>
RCTI sempat memegang hak siar turnamen balap mobil bergengsi dunia [[Formula Satu]] pada tahun 1989 hingga 1996 dan kembali disiarkan pada tahun 1999 hingga 2001.
Baris 288 ⟶ 283:
Pada tahun 2008, RCTI berhasil mengambil alih hak siar [[Kejuaraan AFF]] selama tujuh musim hingga [[Kejuaraan AFF 2020|2021]] mendatang, menggantikan [[Trans7]] yang sudah habis masa kontraknya. Bedanya, pada musim 2008 hingga 2016, RCTI bermitra dengan [[Fox Sports Asia|Fox Sports]] tetapi pada 2018, bermitra dengan FMA (Futbal Momentum Asia) karena adanya pembatasan hak siar Kejuaraan AFF di Fox Sports untuk hampir seluruh negara di wilayah [[Asia-Pasifik]] dan pada 2021, akan ditayangkan secara ekslusif karena krisis keuangan yang dialami FMA (Futbal Momentum Asia).
Pada tahun
Pada musim
Pada tahun 2016, RCTI kembali memiliki hak siar dalam ajang sepak bola [[Premier League|Liga Utama Inggris]] bersama [[MNCTV]] selama tiga tahun yaitu musim
Mulai November 2019 (
Pada bulan Agustus 2019, RCTI kembali mendapatkan hak siar [[Pesta Olahraga Asia Tenggara]] untuk edisi [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019|2019]] dan [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2021|2021]] bersama [[MNCTV]], [[GTV (Indonesia)|GTV]], dan [[iNews]] ditambah [[TVRI]], setelah terakhir kali tayang delapan tahun silam.
Tepat pada tanggal 7 November 2019, RCTI kembali mengumumkan melalui akun Instagram resminya bahwa akan kembali menyiarkan Liga [[Serie A]] setelah absen selama 17 tahun. Pada tahun 2019, RCTI akan menayangkan Tiga pertandingan per pekan selama tiga musim yaitu [[Serie A 2019–2020|
Mulai Januari 2023, RCTI kembali menyiarkan siaran langsung pertandingan turnamen [[Piala Raja Spanyol]] selama tiga musim yaitu {{ill|Piala Raja Spanyol 2022–2023|lt=2022–2023|en|2022–23 Copa del Rey}} hingga {{ill|Piala Raja Spanyol 2024–2025|lt=2024–2025|en|2024–25 Copa del Rey}} bersama [[iNews]] setelah absen selama 6 tahun.
Mulai Mei 2024, [[RCTI Premium Sports]] diluncurkan dengan menyiarkan siaran langsung turnamen derby serumpun, di antaranya [[Persija Jakarta]], [[PSIS Semarang]], [[Sabah F.C.|Sabah FC]], dan [[Selangor F.C.|Selangor FC]].<ref>{{cite news|url=https://sports.sindonews.com/read/1373431/11/rcti-premium-sports-ajang-menyatukan-bangsa-lewat-turnamen-sepak-bola-1715166322|title=RCTI Premium Sports Ajang Menyatukan Bangsa lewat Turnamen Sepak Bola|first=Cikal Bintang|last=Raissatria|website=[[Sindonews.com]]|date=8 Mei 2024|access-date=31 Mei 2024}}</ref>
Mulai 24 Agustus 2024, RCTI Kembali menjadi pemegang hak siar [[Fußball-Bundesliga|Bundesliga]] Hanya Musim [[Bundesliga 2024–2025|2024–2025]] Saja bersama RCTI, iNews, Vision+, RCTI+, MNC Vision, MNC Play, K-Vision dan Soccer Channel. Setelah absen selama 20 tahun. Bisa dibilang, ini yang ketiga kalinya RCTI menyiarkan pesta sepakbola bergengsi Eropa di Jerman terbesar di dunia tersebut sebagai saluran televisi dengan induk [[Media Nusantara Citra|MNC Media]].
== Penyiar ==
{{main|Daftar penyiar RCTI}}
== Jaringan siaran ==
Menurut data [[Izin Penyelenggaraan Penyiaran]] (IPP) [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]] (Kemenkominfo), RCTI saat ini disiarkan melalui 34 stasiun televisi yang dimiliki oleh 18 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya), dan menjangkau keseluruhan dari
Berikut ini adalah stasiun afiliasi dan pemancar RCTI (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/[[Sistem televisi berjaringan di Indonesia|bersiaran secara berjaringan]]). Data dikutip dari IPP Kemenkominfo<ref name="ipp"/> dan berbagai sumber.<ref>
''Keterangan: daerah yang dicetak miring berarti masih berupa [[stasiun relai televisi|stasiun relai]] dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
!Daerah
!Frekuensi Digital ([[DVB-T2]])<ref>{{Cite web |url=https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |title=Peta ISR TV Digital - SDPPI Maps |access-date=2021-04-19 |archive-date=2021-04-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210419043030/https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |dead-url=no }}</ref>
!Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)<ref>{{Cite web|title=Dashboard TV Digital|url=https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|website=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]|access-date=23 Januari 2022|archive-date=2022-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220123112951/https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|dead-url=no}}</ref>
|-
| PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
|RCTI
| [[DKI Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], [[Bekasi]]
| 28 [[UHF]]
|RCTI Jakarta
Baris 441 ⟶ 327:
|rowspan=5|[[RCTI Network Jawa Barat]]
|[[Bandung]], [[Cimahi]], [[Padalarang]], [[Cianjur]]
|41 UHF
|RCTI Bandung
|-
|''[[Cirebon]], [[Indramayu]]''
|44 UHF
|RCTI Cirebon / RCTI Kuningan
|-
|''[[Garut]], [[Tasikmalaya]], [[Ciamis]]''
|38 UHF
|RCTI Garut
|-
|''[[Sukabumi]]''
|41 UHF
|RCTI Sukabumi
|-
|''[[Sumedang]]''
|40 UHF
|RCTI Sumedang
Baris 467 ⟶ 348:
| RCTI Network Banten
| [[Cilegon]], [[Kota Serang|Serang]]
|41 UHF
|[[tvOne]] Cilegon
Baris 474 ⟶ 354:
| rowspan="7" |RCTI Network Jawa Tengah
|[[Semarang]], [[Ungaran]], [[Kendal]], [[Demak]], [[Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]]
|45 UHF
|GTV Semarang
|-
|''[[Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]]''
|42 UHF
|GTV Tegal
|-
|''[[Purwokerto]], [[Banyumas]], [[Purbalingga]], [[Kebumen]] dan [[Cilacap]]''
|43 UHF
|GTV Banyumas
|-
|''[[Blora]] dan [[Cepu]]''
|37 UHF
|GTV Blora
|-
|''[[Magelang]]''
|34 UHF
|GTV Magelang
|-
|''[[Pati]] dan [[Rembang]]''
|41 UHF
|GTV Pati
|-
|''[[Purworejo]]''
|42 UHF
|GTV Purworejo
Baris 510 ⟶ 383:
|RCTI Network Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wonosari]], [[Wates]]
|
|GTV Yogyakarta / GTV Solo
|-
| rowspan="
| rowspan="
|[[Surabaya]], [[Lamongan]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Pasuruan]] dan [[Bangkalan]]
|GTV Surabaya
|-
|''[[Jember]], [[Bondowoso]]''
|47 UHF
|GTV Jember / GTV Bondowoso
|-
|''[[Kediri]], [[Pare, Kediri|Pare]], [[Kertosono, Nganjuk|Kertosono]], [[Blitar]], [[Jombang]], [[Tulungagung]]''
|42 UHF
|GTV Kediri
|-
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]], [[Trenggalek]]''
|40 UHF
|GTV Madiun / GTV Trenggalek
|-
|''[[Malang]]''
|43 UHF
|GTV Malang
|-
|''[[Banyuwangi]]''
|40 UHF
|GTV Banyuwangi
|-
|''[[Pamekasan]], [[Sumenep]]''
|45 UHF
|GTV Pamekasan
|-
|''[[Situbondo]]''
|41 UHF
|GTV Situbondo
|-
|''[[Pacitan]]''
|30 UHF
|GTV Pacitan
|-
|''[[Tuban]]''
|27 UHF
|GTV Tuban
Baris 563 ⟶ 429:
|RCTI Network NTT
|[[Kupang]]
|35 UHF
|RCTI Kupang
Baris 570 ⟶ 435:
|rowspan=1|RCTI Network Sumatera Utara
|[[Medan]]
|43 UHF
|RCTI Medan
<!--|-
|[[Pematangsiantar]], [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]
|41 UHF
|RCTI Pematangsiantar-->
Baris 581 ⟶ 444:
|RCTI Network Kalimantan Utara
|[[Tanjung Selor]]
|47 UHF
|GTV Tanjung Selor
Baris 588 ⟶ 450:
|rowspan=1|RCTI Network Sumatera Selatan
|[[Palembang]]
|
|rowspan=1|[[TVRI Sumatera Selatan]] ([[TVRI (saluran televisi)|TVRI]] Palembang)
<!--|-
|''[[Pagar Alam]] dan [[Kabupaten Lahat|Lahat]]''-->
|-
|RCTI Network Bangka Belitung
|[[Pangkal Pinang]]
|36 UHF
|RCTI Pangkalpinang
Baris 606 ⟶ 463:
|RCTI Network Sulawesi Selatan
|[[Makassar]], [[Maros]], [[Sungguminasa]] dan [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene]]
|40 UHF
|RCTI Makassar
Baris 612 ⟶ 468:
|RCTI Network Sulawesi Tenggara
|[[Kendari]]
|36 UHF
| [[SCTV]] Kendari
Baris 619 ⟶ 474:
|RCTI Network Bali
|[[Kota Denpasar]], [[Singaraja]], [[Karangasem]]
|42 UHF
|[[antv]] Bukit Bakung, Wanagiri, Ularan, Gilimanuk, Kintamani dan Lempuyang
Baris 625 ⟶ 479:
|RCTI Network NTB
|[[Kota Mataram|Mataram]]
|35 UHF
|[[MetroTV]] Mataram / MetroTV Pujut
Baris 631 ⟶ 484:
|rowspan=4|PT RCTI Delapan
|rowspan=2|RCTI Network Kalimantan Selatan
|[[Banjarmasin]], [[Martapura]], [[Banjarbaru]], [[Marabahan]]
|39 UHF
|GTV Banjarmasin
|-
|''[[Kotabaru]]''
|45 UHF
|GTV Kotabaru
Baris 643 ⟶ 494:
|rowspan=2|RCTI Network Kalimantan Timur
|[[Samarinda]]
|27 UHF
|GTV Samarinda
|-
|''[[Balikpapan]]''
|32 UHF
|GTV Balikpapan
Baris 655 ⟶ 504:
|RCTI Network Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|40 UHF
|RCTI Bengkulu
Baris 661 ⟶ 509:
|RCTI Network Lampung
|[[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]], [[Kota Metro]]
|36 UHF
|antv Bandar Lampung
Baris 668 ⟶ 515:
|RCTI Network Riau
|[[Pekanbaru]]
|45 UHF
|tvOne Pekanbaru
Baris 674 ⟶ 520:
|RCTI Network Kepulauan Riau
|[[Batam]], [[Tanjung Balai Karimun]]
|44 UHF
|RCTI Batam
|-
|rowspan=6|PT RCTI Sebelas
|rowspan=5|
|[[Padang]], [[Pariaman]]
|
|rowspan=4|antv Padang, Bukittinggi, Tanah Datar dan Solok
|-
|''[[Sawahlunto]]''
|-
|''[[Batusangkar]]''
|-
|''[[Bukittinggi]], [[Padang Panjang]]''
|-
|''[[Painan]]''
|28 UHF
|[[TVRI Sumatera Barat]] (TVRI Painan)
|-
|RCTI Network Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|32 UHF
|[[Trans TV]] Jambi
Baris 708 ⟶ 547:
|RCTI Network Kalimantan Barat
|[[Pontianak]]
|29 UHF
|[[TVRI Kalimantan Barat]] (TVRI Pontianak)
|-
|RCTI Network Kalimantan Tengah
|[[Palangkaraya]]
|30 UHF
|[[TVRI Kalimantan Tengah]] (TVRI Palangkaraya dan TVRI Pulang Pisau)
|-
|rowspan=2|PT RCTI Tigabelas
|RCTI Network Sulawesi Utara
|[[Manado]]
|35 UHF
|Trans TV Manado
Baris 727 ⟶ 563:
|RCTI Network Sulawesi Tengah
|[[Kota Palu|Palu]]
|44 UHF
|RCTI Palu
Baris 734 ⟶ 569:
|RCTI Network Maluku
|[[Kota Ambon|Ambon]]
|39 UHF
|RCTI Ambon
Baris 740 ⟶ 574:
|rowspan=2|RCTI Network Papua
|[[Jayapura]]
|37 UHF
|RCTI Jayapura
|-
|''[[Merauke]]''
|28 UHF
|[[TVRI Papua]] (TVRI Merauke)
|-
|rowspan=3|PT RCTI Limabelas Aceh
|rowspan=3|RCTI Network Aceh
|[[Banda Aceh]]
|
|RCTI Banda Aceh
|-
|''[[Lhokseumawe]]''
|RCTI Lhokseumawe
|-
|''[[Sabang]]''
|45 UHF
|RCTI Sabang
Baris 769 ⟶ 597:
|RCTI Network Maluku Utara
|[[Kota Ternate|Ternate]]
|40 UHF
|Trans TV Ternate
Baris 775 ⟶ 602:
|RCTI Network Papua Barat
|[[Manokwari]]
|34 UHF
|SCTV Manokwari
Baris 782 ⟶ 608:
|RCTI Network Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|
|RCTI Gorontalo
|-
|RCTI Network Sulawesi Barat
|[[Mamuju]]
|RCTI Mamuju
|-
|}
== Daftar komplek pemancar ==
Berikut ini adalah daftar alamat komplek pemancar stasiun transmisi dan relay televisi yang berada di kantor pusat RCTI.
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
! Provinsi
!Kode Pos
|-
|'''Jakarta'''
|Jalan Raya Perjuangan No. 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
|[[DKI Jakarta]]
|11530
|-
|'''Bandung'''
|Kampung Gandrung, Jambudipa, Cisarua, Bandung Barat
|[[Jawa Barat]]
|
|-
|'''Jember'''
|Jalan Raya Rembangan RT 003/07, Arjasa, Jember
|[[Jawa Timur]]
|68191
|-
|'''Kediri'''
|RT 004/01 Dusun Desuki Jugo, Mojo, Kediri
|[[Jawa Timur]]
|64162
|-
|'''Bengkulu'''
|Jalan Wr. Supratman, RT 015/01, Bentiring, Bengkahulu, Bengkulu
|[[Bengkulu]]
|
|-
|'''Semarang'''
|Jalan Bukit Merpati II, Gombel, Semarang
|[[Jawa Tengah]]
|50261
|-
|'''Surabaya'''
|Jalan Sambisari IIIA No. 9 RT 001/03, Lontar, Sambikerep, Surabaya
|[[Jawa Timur]]
|60216
|-
|'''Sumedang'''
|Jalan Bukit Nyampai, Desa Mandala Herang, Sumedang
|[[Jawa Barat]]
|
|-
|'''Malang'''
|Jl. Mawar RT 03/09, Dresel Oro-Oro Ombo, Kota Batu
|Jawa Timur
|65316
|-
|'''Banjarmasin'''
|Jl. Semanda I No.21 RT 21/02, Sungai Lulut, Banjarmasin Timur
|Kalimantan Selatan
|70238
|}
== Direksi dan komisaris ==
=== Daftar direktur utama ===
{| class="wikitable"
|-
! No.
! Nama
! Masa jabatan
|-
| <center>1
| [[Bambang Trihatmodjo]]<ref name="swastasst"/>
| <center>1987–1988
|-
| <center>2
| [[Peter F. Gontha]]
| <center>1988–1989
|-
| <center>3
| Joni P. Soebandono
| <center>1989–1991
|-
| <center>4
| Budhy G. W. Budhyarto
| <center>1991
|-
| <center>5
| [[Muhamad Syahrul Ralie Siregar|M. S. Rallie Siregar]]
| <center>1991–1999
|-
| <center>6
| Harry Kuntoro
| <center>1999–2001
|-
| <center>7
| Wisnu Hadi
| <center>2001–2003
|-
| <center>8
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| <center>2003–2008
|-
| <center>9
| Sutanto Hartono
| <center>2008–2010
|-
| <center>(8)
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| <center>2010–2018
|-
| <center>10
| [[Kanti Mirdiati Imansyah]]
| <center>2018–
|}
=== Dewan direksi saat ini ===
Struktur dewan direksi RCTI saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
! No.
! Nama
! Jabatan
|-
| <center>1
| [[Kanti Mirdiati Imansyah]]
| Direktur Utama
|-
| <center>2
| rowspan="2"|Noersing
| Direktur Pelaksana
|-
| <center>3
| Direktur Produksi
|-
| <center>4
| Tantan Sumartana
| Wakil Direktur Pelaksana bidang Penjualan dan Pemasaran
|-
| <center>5
| Dini Putri
| Direktur Program dan Akuisisi
|-
| <center>6
| [[Syafril Nasution]]
| Direktur Urusan Perusahaan
|-
| <center>7
| Jarod Suwahjo
| Direktur Keuangan
|-
| <center>8
| Firdauzi Cece
| Direktur Pemasaran
|}
<small>Sumber: [http://www.rcti.tv/profile/views/4/Dewan%20Direksi Dewan Direksi RCTI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160207023626/http://www.rcti.tv/profile/views/4/Dewan%20Direksi |date=2016-02-07 }} <ref>{{cite web |url=http://www.rcti.tv/profile/views/4/Dewan%20Direks |title=Dewan Direksi RCTI |last1= |first1= |last2= |first2= |date=2012 |website=Rajawali Citra Televisi Indonesia |publisher=PT Rajawali Citra Televisi Indonesia |access-date=30 Januari 2016 |quote= |archive-date=2016-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160207023014/http://www.rcti.tv/profile/views/4/Dewan%20Direks |dead-url=yes }}</ref></small>
=== Dewan komisaris RCTI saat ini ===
Struktur dewan komisaris RCTI saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
! No.
! Nama
! Jabatan
|-
| <center>1
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| Komisaris Utama
|-
| <center>2
| [[Liliana Tanaja Tanoesoedibjo]]
| rowspan="2" | Komisaris
|-
| <center>3
| Ella Kartika
|}
<small>Sumber: [http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris Dewan Komisaris RCTI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160207023422/http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris |date=2016-02-07 }} <ref>{{cite web |url=http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris |title=Dewan Komisaris RCTI |last1= |first1= |last2= |first2= |date=2012 |website=Rajawali Citra Televisi Indonesia |publisher=PT Rajawali Citra Televisi Indonesia |access-date=30 Januari 2016 |quote= |archive-date=2016-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160207023422/http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris |dead-url=yes }}</ref></small>
== Lihat pula ==
Baris 811 ⟶ 808:
* {{en}} {{id}} [http://www.mnc.co.id Situs web resmi Media Nusantara Citra]
* {{facebook|officialrcti.tv}}
* {{instagram|officialrcti}}
* {{tiktok|officialrcti}}
* {{twitter|officialrcti}}
{{Kelompok templat
|