Kota Tangerang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Ndnakhrismu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(123 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Kegunaan lain|Tangerang (disambiguasi)}}
{{coord|6|10|17|S|106|38|26|E|display=title}}
{{Dati2
|
|
|
|
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2/2
|image1=CBD Alam Sutera.jpg
|caption1=<center>CBD Alam Sutera
|image2=Tangerang, 1.jpg
|caption2=<center>Kota Tangerang Dilihat dari Udara
|image3=bunderan kota tangerang - panoramio.jpg
|caption3=<center>Bundaran Tugu Adipura
}}
|lambang = Seal of the City of Tangerang.svg
|bendera = Flag of Tangerang City.png
|julukan = ''Kota Industri''
|motto = Bhakti karya adhi kertaraharja<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Semangat mengabdi dalam wujud karya pembangunan untuk kemakmuran}}
|peta = Locator Kota Tangerang.png
|pushpin_map = Indonesia
|latd = 6
|latm = 10
|lats = 17
|latNS = S
|longd = 106
|longm = 38
|longs = 26
|longEW = E
|provinsi = [[Banten]]
|kecamatan = 13 [[kecamatan]]
|kelurahan = 104 [[kelurahan]]
|tanggal = {{start date and age|1993|02|28}}
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993
|kepala daerah = Daftar Wali Kota Tangerang{{!}}Wali Kota
|wakil kepala daerah = Daftar Wakil Wali Kota Tangerang{{!}}Wakil Wali Kota
|nama walikota = [[Nurdin]] (Pj.)
|nama wakil walikota = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Herman Suwarman
|area_rank = 49
|luasref =
|luas = 164,55
|luasdaratan =
|luasperairan =
|luascat =
|elevation_m =
|penduduk = 1927815
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|population_rank = 12
|population_density_rank =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|87,92% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 8,16% [[Kekristenan]]
** 5,67% [[Protestan]]
** 2,49% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|3,73% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,14% [[Agama Hindu|Hindu]] |0,05% [[Agama Konghucu|Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite web|url=https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/00450113b877b63df098a200/kota-tangerang-dalam-angka-2020.html|title=Kota Tangerang Dalam Angka 2020|publisher=BPS Kota Tangerang|accessdate=18 Oktober 2018|format=pdf|page=87|archive-date=2020-11-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20201129044505/https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/00450113b877b63df098a200/kota-tangerang-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]], [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 80,98 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sangat tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/indicator/26/519/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.banten.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2024}}</ref>
|flora =
|fauna = [[Kowak-malam abu|Kowak Malam Abu]]
|zona = WIB
|area_code = 021
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|15100]]
|nomor_polisi = B
|dau = Rp 937.484.837.000- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.tangerangkota.go.id/}}
}}
'''Kota Tangerang''' ({{lang-su|ᮒᮍᮨᮛᮀ}}) adalah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di Provinsi [[Banten]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak tepat di sebelah barat [[DKI Jakarta]]. Penduduk pribuminya adalah [[Suku Sunda]]. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk kota Tangerang sebanyak 1.927.815 dengan kepadatan 12.000 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Oktober 2024|format=visual}}</ref>
Tangerang merupakan [[kota penyangga]] ketiga terbesar di [[
== Sejarah ==
Kota Tangerang merupakan kota multietnis. Kelompok etnis dari etnis lokal terdiri dari [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], dan [[Suku Betawi|Betawi]], sedangkan etnis yang berasal dari luar Indonesia, utamanya terdiri dari etnis [[Arab-Indonesia|Arab]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Kota Tangerang saat ini merupakan kota multietnis karena merupakan wilayah urban [[Jabodetabek]]. Awal mula penduduk Kota Tangerang hanya beretnis Sunda. Penduduk Sunda di Tangerang terdiri atas penduduk asli setempat, serta pendatang dari [[Bogor]], [[Priangan]], dan [[Banten]] (Halim, 2011).
Kemudian di tahun 1526, penduduk baru dari wilayah pesisir [[Kesultanan Demak]] dan [[Kesultanan Cirebon]] datang ke Tangerang. Penduduk baru tersebut berbudaya dan beretnis [[Suku Jawa|Jawa]] dan sekaligus mengiringi proses Islamisasi dan perluasan wilayah dari Kesultanan Demak dan Cirebon (Halim, 2011).
Mereka bermukim di daerah pesisir Tangerang sebelah barat. Keberagaman etnis penduduk Batavia di Kota Batavia merupakan dampak dari kebijakan pemerintah kolonial [[Belanda]] yang melahirkan budaya Melayu Betawi dan ragam etnis. Adanya budaya Melayu karena penduduk Batavia menggunakan [[bahasa Melayu]] sebagai alat komunikasi dan bermukim di daerah Betawi (Halim, 2011).
Penduduk etnis Betawi menyebar ke sekeliling Kota Batavia, termasuk Tangerang. Penduduk etnis Betawi bermukim di daerah pedalaman timur Tangerang dan daerah pesisir sebelah timur (Halim, 2011).
Pada tahun 1569, daerah sebelah timur Sungai Cisadane jatuh ke tangan Belanda. Kemudian pada tahun 1684 terjadi pelebaran wilayah Batavia dimulai dari tanah sepanjang Sungai Cisadane dari daerah hulu hingga ke muara dan daerah selatan Sungai Cisadane sampai ke Laut Kidul ([[Samudra Hindia]]) (Halim, 2011).<ref>[https://kc.umn.ac.id/16276/8/BAB_I.pdf Sejarah Kota Tangerang]</ref>
=== Sebutan "Kota Benteng" ===
[[Berkas:AMH-4578-NA Map of the fort at Tangerang.jpg|jmpl|230px|ki|Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709]]
Untuk mengungkapkan asal-usul Tangerang sebagai "Kota Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip [[VOC]], resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa [[Sultan Banten]] telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat [[Sungai Cisadane]], dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.{{cn}}
Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan Banten. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut, Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di [[Kademangan, Setu, Tangerang Selatan|Kademangan]].
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya. Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|jmpl|ki|230px|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]
Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara [[Kali Angke|Sungai Angke]] dan [[Cisadane|Sungai Cisadane]]. Gelar yang digunakannya adalah [[Aria Soetidilaga I]]. Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal [[17 April]] [[1684]], Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang.
Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ''Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh Tangerang dari Pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.''
Baris 93 ⟶ 114:
Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makassar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten.
Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 meter agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar PAL 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan:
''... Benteng dan Barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.''
=== Perjuangan
{{Lihat juga|Republik Tangerang}}
Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak [[DI/TII]]. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik [[Oto Iskandardinata]], Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di [[Mauk, Tangerang]] pada 20 Desember 1945. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis [[Tionghoa]] menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah [[Belanda]] yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.{{cn}}
=== Setelah kemerdekaan Indonesia ===
Sejak tahun 1981 hingga 1984, [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] dibangun di [[Benda, Tangerang]]. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai Bandara Cengkareng. Cengkareng adalah nama kecamatan di [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]] yang berdekatan dengan bandar udara.
== Geografi ==
Baris 190 ⟶ 206:
=== Iklim ===
Berdasarkan garis lintang, Kota Tangerang berada pada wilayah [[Iklim Tropis]] dan menurut klasifikasi [[Klasifikasi iklim Köppen|Iklim Koppen]] sebagian besar wilayah Kota Tangerang termasuk kategori ''Am'' yaitu kategori [[iklim muson tropis]] dengan dua musim. [[
{{Kota Tangerang weatherbox}}
Baris 218 ⟶ 234:
=== Perguruan Tinggi ===
* [[Universitas Bina Nusantara]]
* [[Universitas Buddhi Dharma]]
* [[Universitas Bunda Mulia]]
* [[Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang]]
* [[Universitas Muhammadiyah Tangerang]]
* Universitas Utpadaka Swastika
* Universitas Nusa Mandiri Jakarta
* Universitas Bina Sarana Informatika
* eknik Gajah Tunggal
* Politeknik Kesehatan Banten
* Sekolah Tinggi Agama Buddha Dharma Widya
*
* Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syukriyah
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lepisi
Baris 240 ⟶ 256:
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja
* Sekolah Tinggi Teknik Yuppentek
== Kesehatan ==
=== Rumah Sakit ===
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Tangerang}}
{{col|
* RSUD Kota Tangerang
* RSUD Kabupaten Tangerang
Baris 294 ⟶ 293:
* RSUP Dr. Sitanala
* RS Mandaya Royal Puri
* RS Sari Asih Cipondoh
{{EndDiv}}
== Transportasi ==
* [[KAI Commuter]]
** {{rint|jakarta|brown}} [[
** {{rint|jakarta|ars}} [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Lin Soekarno-Hatta]]
* [[Injourney Airports]]
** {{rint|jakarta|skytrain}} [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta]]
* [[Transjakarta]]
** [[Koridor 13 Transjakarta|Koridor 13]]: [[Halte Transjakarta Ciledug|Ciledug]]–[[Halte Transjakarta Tegal Mampang|Tegal Mampang]]
** Rute SH1: Kalideres-Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta
* Bus [[Trans Tangerang Ayo]]
** 1: Terminal Poris Plawad–[[Jatake, Jatiuwung, Tangerang|Jatake]]
** 2: Terminal Poris Plawad–Alun-alun Cibodas
** 4: [[Periuk, Periuk, Tangerang|Periuk]]–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
==== Stasiun kereta api ====
Kota Tangerang memiliki 5 stasiun Commuter Line, di antaranya:
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tangerang]]
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun
* {{rint|jakarta|brown}} {{rint|jakarta|ars}} [[Stasiun Batuceper]]
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun
* {{rint|jakarta|ars}} {{rint|jakarta|skytrain}} [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta]]
====
Kota Tangerang memiliki 2 terminal bus, di antaranya:
* Terminal Poris Plawad
* Terminal Cimone
== Pariwisata ==
Baris 362 ⟶ 336:
* CBD Ciledug
* [[Mall @ Alam Sutera]]
* Mall Icon Walk
=== Wisata kuliner ===
Baris 399 ⟶ 375:
* Lapangan Ahmad Yani (Alun–Alun Kota Tangerang)
* Situ Cipondoh
* Downtown Lake Alam Sutera
* Taman Potret
* Festival Cisadane (Acara Tahunan)
Baris 416 ⟶ 393:
== Olahraga ==
=== Stadion Benteng
Stadion Benteng adalah stadion yang terletak di Tangerang, Banten.
=== Sirkuit Internasional Lippo Village ===
Baris 434 ⟶ 410:
Gedung Olahraga (GOR) Dimyati terletak di Jalan A Dimyati, Sukasari, Tangerang. Gedung ini biasanya digunakan untuk event olahraga seperti DBL Tangerang, Smanitra Cup, dan lain-lain.
==
* [[Jalan Tol Jakarta-Merak]]
* [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{wikiportal|Indonesia}}
* [http://www.tangerangkota.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kota Tangerang]
{{Kota Tangerang}}
{{Jabodetabek}}
|