Musra Dahrizal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anandasemesta (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
|name = Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto
|image = Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto.jpg
|imagesize = 220px
|alt =
|caption =
|birth_name =Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto
|birth_date = {{Birth date and age|1949|08|18}}
|birth_place = Subang Anak, [[BatipuhSumatera Baruah, Batipuh, Tanah Datar|Batipuh BaruahBarat]], [[Batipuh, Tanah Datar|Batipuh]], [[Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]]Indonesia
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place =
|nationality = [[Indonesia]]
|other_names = Mak Katik
|alma_mater =
|occupation = {{hlist|Budayawan, [[seniman]] dan [[|pengajar]]|aktor}}
|known_for =
|religion = [[Islam]]
|spouse = Sri Indrawati<ref name=eko/>
|children = 3
|children = Sil Ebrifiviane{{br}}Silvika Dewi{{br}}Salmond Pilima{{br}}Srimutia Elpalina
|parents =
}}
 
'''Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto''', yang akrab disapa '''Mak Katik''' ({{lahirmati|[[Batipuh, Tanah Datar|Batipuh]], [[Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]]|18|08|1949}})<ref name=eko>{{cite web|url=http://ekonomi-politik-lingkungan.blogspot.co.id/2014/02/musra-dahrizal-katik-rajo-mangkuto-1.html|title=MUSRA DAHRIZAL KATIK RAJO MANGKUTO|work=ekonomi-politik-lingkungan.blogspot.co.id|date=13 Februari 2014|access-date=13 Agustus 2017}}</ref><ref>{{cite web|url=https://urangminang.wordpress.com/2008/02/02/musra-dahrizal-katik-rajo-mangkuto/|title=Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto|work=Urangminang.wordpress.com|date=02 Februari 2008|access-date=13 Agustus 2017}}</ref> adalah seorang budayawan, senimanpengajar, dan pengajaraktor berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia dikenal sebagai pemerhati budaya dan [[adat Minangkabau]].
 
Ia pernah menjadi dosen tamu untuk [[University of Hawaii]], [[Manoa]], [[Amerika Serikat]], dan Akademi Seni Warisan Budaya Kebangsaan [[Malaysia]]. Di dalam negeri, ia mengajar mata kuliah Etnologi Minangkabau dan Falsafah Adat Minangkabau di [[Universitas Negeri Padang]] dan [[Universitas Andalas]], [[Kota Padang|Padang]], [[SumatraSumatera Barat]].<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2010/07/20/0234198 "Mak Katik, Pelurus Adat Minang"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150610214343/http://nasional.kompas.com/read/2010/07/20/0234198 |date=2015-06-10 }} ''[[Kompas.com]]'', 20 Juli 2010. Diakses 17 November 2013.</ref><ref>[http://www.antaranews.com/berita/220922/kesenian-minangkabau-dipelajari-di-hawaii "Kesenian Minangkabau Dipelajari di Hawaii"] ''[[ANTARA|ANTARA News]]'', 17 September 2010. Diakses 17 November 2013.</ref>
 
== RiwayatKehidupan awal ==
Mak Katik adalah putra [[Batipuh, Tanah Datar|Batipuh]], [[Tanah Datar]], SumatraSumatera Barat, dan merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Pada tahun 1963, Mak Katik tidak sempat menyelesaikan pendidikan dasarnya karena kesulitan ekonomi, namun ia sudah belajar adat istiadat Minangkabau secara lengkap sejak tahun 1959 pada tiga orang guru yang kebetulan sekampung dengannya, yaitu Rangkai Tuah Kabun, Mak Etek Jaka, dan Datuak Tongga. Setiap malam, ia menyalin pelajaran berupa naskah dalam bentuk paragraf per paragraf pada kertas rokok.
 
Mak Katik mempelajari seluruh aspek adat istiadat dan [[budaya Minangkabau]] dari ketiga guru tersebut, seperti membuat [[pantun]], membuat naskah [[randai]] (kesenian dalam bentuk perpaduan sandiwara dan gerak tari yang berasal dari [[pencak silat]]), bermain [[saluang]] (alat musik tiup), menguasai [[silat Minangkabau]], hingga memainkan [[talempong]] (alat musik pukul). Dari ratusan murid ketiga guru itu hanya Mak Katik yang berhasil mendapatkan seluruh ilmu dan pengetahuan mengenai adat dan seni budaya Minangkabau, kecuali bermain [[rabab]] (alat musik gesek), karena memang tak pernah diajari. Mak Katik terus menimba ilmu hingga ketiga gurunya meninggal dunia pada tahun 1980-an.
Baris 43 ⟶ 41:
Tahun 1967 Mak Katik pindah ke Kota Padang. Ia bekerja pada usaha percetakan. Siang saya kerja, malamnya berkeliling ke sanggar-sanggar di Kota Padang. Awalnya saya hanya melihat-lihat saja,” katanya.
Dari sekadar melihat-lihat, ia lalu berani memberikan komentar. Akhirnya, ia ikut dalam pusaran aktivitas kebudayaan itu. Lama-kelamaan Mak Katik mulai dikenal. Salah satu yang dikenangnya, saat untuk pertama kali kesenian randai dipentaskan oleh etnis Nias dan keturunan China tahun 1976.
Pementasan itu menandai diresmikannya Teater Tertutup Taman Budaya SumatraSumatera Barat. Pentas budaya yang menandai kerukunan antaretnis dan keyakinan itu berlangsung hingga 1985, sebelum berhenti karena regenerasi tidak berjalan.
Tahun 1993 izin usaha percetakan yang ditekuni Mak Katik habis. Namun, ia masih menekuni usaha itu hingga 1996, sebelum fokus menjadi pekerja kebudayaan.
Sebelumnya, tahun 1992 ia ditawari menjadi anggota DPRD SumatraSumatera Barat mewakili kelompok tarekat Satariah. Tawaran itu ditolaknya. ”Waktu itu kan masuknya dari Golkar. Saya tak mau kebudayaan Minangkabau nantinya hanya dijadikan pembenaran segala kebijakan dewan, hanya jadi stempel. Jadi, tawaran itu saya tolak.”
Kemampuan dan dedikasi Mak Katik terkait adat istiadat dan kebudayaan Minangkabau telah menarik perhatian Kirstin Pauka, peneliti dari Universitas Hawaii yang tengah meneliti adat Minangkabau, khususnya randai. Gayung bersambut, dan Mak Katik untuk pertama kali bertandang ke Universitas Hawaii untuk mengajar pada periode 2000-2011.
”Tahun 2011 nanti, jika saya masih sehat dan insya Allah masih ada, saya akan kembali mengajar di sana (Universitas Hawaii),” katanya.
Baris 66 ⟶ 64:
| Datuk Mamak
|
|-
|-style="background-color:#FFFFE0; color:black;"
| {{TBA}}2023
| ''[[SayembaraOnde (film)|SayembaraMande!]]''
| Ridwan Sutan Pangeran / Angku Wan
|
|}
;Keterangan:
{{legenda|#FFFFE0|Belum dirilis}}
* TBA : ''To be announced''
<!-- Hapus format style="background-color:#FFFFE0; color:black;" pada tabel jika film sudah dirilis-->
 
== Referensi ==
Baris 85 ⟶ 79:
* {{facebook|musradarizal.darizal}}
* {{instagram|mak.katik}}
* [http://hariansinggalang.co.id/saluang-akan-hoyak-eropa/ "Saluang akan ‘Hoyak’ Eropa"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201181733/http://hariansinggalang.co.id/saluang-akan-hoyak-eropa/ |date=2014-02-01 }} ''[[Harian Singgalang|Singgalang]]'', 9 Juni 2012. Diakses 17 November 2013.
* [http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=7961 "Kearifan Lokal Acap Dilupakan"] ''[[Padang Ekspres]]'', 9 Juli 2011. Diakses 17 November 2013.
 
{{Authority control}}
Baris 94 ⟶ 86:
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:TokohSeniman Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]