Gereja Gerakan Pentakosta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Truth Heralder (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Grace Loisa (bicara | kontrib)
k Nama Ketua umum dan sekretaris umum GGP
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(34 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|caption = Logo GGP
|main_classification = [[Protestan]]
|leader = PdtRev. DickyJohannes Suwarta,Gerhard S. ThThiessen
|founded_date = [[29 Maret]] [[1923]]
|founded_place = [[Cepu]] ([[Jawa Tengah]])
Baris 22:
 
== Sejarah ==
[[GGP]] didirikan oleh '''Rev. Johannes Gerhard Thiessen''', seorang misionaris utusan dari Misi Pinksterbeweging (Gerakan Pentakosta Belanda) dibawah pimpinan Br. Gerrit Roelof Polman , aslinya Thiessen adalah seorang ''Mennonieten'' dari ''Doopgezinde Kerk / Gereja [[Anabaptis]] [[Menonit]] '' ( '''aliran Kristen Protestan yang menolak doktrin Calvinisme dan menolak pembaptisan anak''' -- artinya golongan protestan yang berdoktrin [[Arminianisme]] dan '''hanya membaptis selam orang dewasa'''). Ia datang ke [[Indonesia]] pada tahun 1901. Awalnya, Thiessen bekerja sebagai guru Injil gereja [[Menonit]] di [[SumatraSumatera Utara]]. Tahun [[1921]] diutus oleh Misi Pinksterbeweging Belanda ke [[Jawa]], dan bersama dengan pelopor [[Pentakosta]] lainnya seperti '''Br. van Klavern''', '''Br. Groesbeek''' dan '''Br. Bernard''' mendirikan "Gereja Gerakan Pentakosta" di [[Cepu]]. Dari Cepu bergerak ke [[Surabaya]] pada tanggal [[12 April]] [[1923]], lalu ke [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Gedung gereja pertama ''Pinksterbeweging'' terletak di Jl. Marjuk No. 11, [[Bandung]], dengan nama "[[Bethel]]". Tahun 1960 tercatat sebagai Kongres GGP yang pertama.
 
=== Tokoh Pelopor Pendiri dan Perluasan Wilayah Pelayanan GGP ===
Baris 29:
Dia adalah lulusan dari "Seminary Theologia St. Chrischona" di [[Swiss]], dan Tamatan Sekolah Kedokteran di [[Rotterdam]]. Dia menikah dengan Anna Maria Vink, dan mengawali pelayananya sebagai Utusan Injil gereja [[Menonit]] di Pulau [[Sumatra]] pada tahun [[1901]].
 
Rev. Johanes Thiessen bersama isterinya meninggalkan negeri [[Belanda]], dan diutus oleh Gereja [[Anabaptis]] [[Gereja Menonit|Menonit]] / ''Doopgezinde Kerk'' sebagai guru [[Injil]] ke daerah [[SumatraSumatera Utara]] untuk bekerja melayani suku [[Batak]]. Dapat dikatakan bahwa pada mulanya Rev. Johannes Thiessen yang kemudian hari biasa disapa dengan panggilan "Papa Thiessen", membawa Injil yang holistik, maksudnya sambil menginjil juga membantu pelayanan kesehatan masyarakat di sekitarnya. Ia mendirikan gereja dan juga rumah sakit. Selama melayani di [[Pekantan]] dia dikaruniakan anak tiga orang putra dan tiga orang putri yang semuanya lahir di [[Sumatra]].
Bersama keluarganya, Thiessen pun kembali ke [[Belanda]], karena telah selesai menunaikan tugas di Sumatra hingga tahun [[1916]].
 
Pada tahun. 1906 Tuhan Allah dalam kedaulatanNya melalui William J.Seymour memunculkan kebangunan rohani gerakan Pentakosta yang dimulai d Azusa Street [[Amerika Serikat]] kemudian melanda benua [[Eropa]]. Kebangunan Rohani terjadi di mana-mana dan kuasa [[Roh Kudus]] dinyatakan dalam setiap Kebaktian Kebangunan Rohani. Dalam kebangunan rohani yang diikuti Papa Thiessen antara sekitar periode tahun 1917-1919 di [[Switzerland]], <u>'''ia menerima Baptisan Roh Kudus dengan tanda berbahasa roh'''.</u> Dari Switzerland Thiessen kemudian ke [[Jerman]] dan berkenalan dengan pastor Jonathan Paul, perintis Pfingstbewegung (Gerakan Pentakosta Jerman) dan juga Br. Gerrit Roelof Polman pendiri Pinskterbeweging di Belanda. '''Setelah 'Papa' Thiessen mengalami Baptisan Pentakosta / Baptisan Roh Kudus (pengalaman kedua dan berbeda setelah lahir baru dengan ditandai oleh karunia berbahasa roh / berbahasa lidah yang tidak bisa dimengerti manusia biasa)''', hal itu memperbaharui visi dan misi Thiessen untuk menyebarkan ajaran [[Pentakostalisme]].
 
Ibu AnneAnna MarieMaria Thiessen-Vink (istri dari Papa Thiessen) , ''baru mengalami baptisan Roh Kudus dengan tanda berbahasa roh pada pertengahan tahun 1920 di Amsterdam Belanda'' , selanjutnya, pada tahun 1921 Thiessen bersama keluarganya diutus oleh '''Br. Gerrit Roelof Polman (pendiri sekaligus pemimpin Pinksterbeweging Belanda)''' meninggalkan Belanda dan kembali ke Indonesia untuk menyebarkan pengajaran [[Pentakostalisme]]. Mereka tidak kembali di Pulau Sumatra melainkan ke pulau [[Jawa]] dengan membawa visi baru dengan predikat [[Evangelist]] (penginjil). Beberapa pelopor aliran Pentakosta lainnya bergabung dengan Thiessen antara lain: dari Liverpool, [[Inggris]] '''Br. William Bernard''' ( suami dari Marie Henriette Blekkink yang merupakan adik ipar pendiri Pinksterbeweging Belanda Br. Gerrit Polman ) yang kemudian diutus Misi Pinksterbeweging Belanda menyusul untuk membantu Thiessen dan '''Br. Weenink Van Loon''' ''Hoofd Onderwyzer'' (Kepala Sekolah). Weenink van Loon berasal dari satu persekutuan [[Evangelikalisme|Injili]] yang bernama ‚’’De Bond Voor Evangelisatie’’ yang membentuk suatu yayasan ”De Zendings Vereeniging”. Yayasan ini mengelola/mengasuh sebuah sekolah Kristen yakni '''Hollands Chineesche school met de Bijbel'''. Sebagai pimpinan Sekolah ditunjuk Wenink Van Loon. <u>'''Weenink van Loon pertama kali menerima pengajaran [[Gereja Pentakosta|Pentakostalisme]] dari Thiessen'''</u> .
 
Di samping itu, di kota [[Temanggung]] terdapat pula yayasan '''Zwakzinnigenzorg''' yang disponsori oleh Pa Van Steur. Yayasan tersebut bergerak di bidang penampungan anak-anak telantar yang mempunyai sebuah [[Panti Asuhan]] yang pimpinannya adalah suster '''M. A. van Alt ,'''. Semuaseorang tokohpenginjil tersebutwanita ternyatadari adalahgereja aliran Advent Hari Ke-7 dimana '''Zus. Van Alt''' merupakan simpatisan GerejaPinksterbeweging Gerakankarena Pentakostasebelumnya yangia diperkenalkansudah olehberkorespondensi Johndengan Bernard,pendiri rekanPinksterbeweging ThiessenBelanda Br. Gerrit Roelof Polman di Belanda . .
 
Dalam waktu yang hampir bersamaanPada bulan [[Maret 1921]] datang pula dua penginjil dari, ”Bethel Tempel” dari [[Seatle]], Amerika Serikat yakni '''Pdt. C E Grosbeck''' dan '''Pdt. DR. Van Klaveren'''. Keduanya membawa serta keluarganya. Mereka tiba di pelabuhan [[Batavia]] dengan menumpang "KM Suwa Maru" pada bulan Maret 1921. Namun keduanya langsung menuju ke [[Denpasar]], [[Bali]].
 
Namun sangat disayangkan karena pada waktu itu oleh pemerintah ''Hindia Belanda'' menyatakan bahwa Pulau [[Bali]] tertutup untuk penginjilan sebab Pulau Bali telah dijadikan sebagai pulau wisata untuk menarik para pelancong dari luar negeri supaya boleh meningkatkan pendapatan keuangan dari pemerintah yang ada. Oleh karena itu kedua penginjil tadi tidak dapat berbuat banyak sekalipun sempat memberitakan injil di pulau dewata ini tapi hasilnya tidak menggembirakan. Dan pada bulan Desember 1922 keduanya berangkat menuju ke [[Surabaya]]. Di Surabaya mereka berpisah, Pdt. Van Klaveren menuju Jakarta dan bergabung dengan GerkanGerakan Pentakosta (Pinkster Beweging) pimpinan Thiessen. Sedangkan Pdt Groesbeck tetap di Surabaya dan giat mangadakan penginjilan (Camp Meetings) dan kebanyakan yang hadir di dalam camp meeting itu adalah pemuda-pamuda berdarah campuran Belanda Indonesia ([[Ambon]], [[Minahasa]], [[Timor]]). Kemudian Pdt. Groesbeck bertemu dengan Van Gesel seorang karyawan [[BPM]] di Cepu. Dan mereka bersama-sama bergabung pada persekutuan ''De Bond Voor Evangelisatie'' yang pada waktu itu kerohaniannya lebih maju daripada orang-orang Kristen lainnya. Ibu Moeke Wynen salah seorang yang aktif pada organisasi ini, dan dialah memperkenalkan penginjil dari [[Seattle]], [[Amerika Serikat]] ini pada organisasi tersebut. ''De bond Voor Evangelisatie'' adalah Persekutuan [[Evangelikalisme|beraliran Injili]] yang berpusat di Bandung dan pimpinannya Van Asbeck dengan bendahara Weenink van Loon , mula-mula perkumpulan ini bersimpati pada gerakan Pentakosta namun karena mereka menolak manifestasi Roh Kudus terutama bahasa roh mereka kemudian berubah sikap menjadi memusuhi gerakan Pentakosta sehingga karena itulah sekitar '''bulan Juli tahun 1923 Weenink Van Loon <u>memutuskan keluar dari</u>''' <u>'''[[Evangelikalisme|aliran Injili]]'''</u> '''dan memilih bergabung bersama-sama dengan [[Gereja Pentakosta|aliran Pentakosta]] ''Pinkster Beweging'' pimpinan Thiessen .'''
 
Pertama-tama Thiessen saat tiba di Hindia Belanda yaitu Pulau Jawa sekitar pertengahan tahun 1921 dalam semangat ekumenis walaupun ia [[Gereja Pentakosta|berdoktrin Pentakosta]] tetapi bersedia bergabung dengan persekutuan [[Evangelikalisme|aliran Injili]] ''De Bond Voor Evangelisatie'' yang pada waktu itu kerohaniannya lebih maju daripada orang-orang Kristen lainnya. Inipun juga adalah usahanya dalam mewartakan [[Gereja Pentakosta|doktrin Pentakosta]] kepada golongan [[Evangelikalisme|Kristen Injili]]. Ibu Moeke Wynen salah seorang yang aktif pada organisasi ini, juga memperkenalkan Groesbeck dan Van Klaveren kedua penginjil dari [[Seattle]], [[Amerika Serikat]] ini pada organisasi tersebut.
Pada tanggal 29 Maret [[1923]] tibalah di Cepu, Rev. Johannes Thiesen bersama Wenink Van Loon sebagai perwakilan dari De bond Van Evangelistie dari Bandung dan mengadakan kebaktian. Dan keesokan harinya adalah hari Jumat Agung (Goede Vrijdag) Tanggal 30 Maret 1923 diumumkan akan diadakan baptisan air di daerah pasar sore. Jumlah yang dibaptis pada waktu itu adalah 13 jiwa antar lain: Jan Jeckel, Ny. Jeckel, Tn. F G van Gesel Ny. van Gesel, Ch. C De Vriew, Tn. Frists S Lu-moindong, Tn. Win Vincentie, Ny. Vincentie, Tn. Agust Kops, Corie Eiderbrink, Anton leterman, Tn. Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny. SIP Lumoindong Vincentie. Mereka dibaptis oleh Pdt. Thiessen dan Pdt. Groesbeck, dan dalam ''Opwekking'' (Kebaktian Kebangunan Rohani) di Cepu <u>'''tanggal 29 sampai 30 Maret 1923''' '''terjadilah Baptisan Pentakosta / Baptisan Roh Kudus dengan tanda semuanya berbahasa roh''', '''sehingga tanggal 29 Maret 1923 dijadikan sebagai hari berdirinya Pinksterbeweging oleh Rev. Johannes Thiessen'''.</u>
 
'''Pada sekita'''r '''<u>28 / 29</u>''' <u>'''Oktober 1922'''</u> di Gereja Advent Hari ke-7 yg dipimpin oleh '''penginjil wanita Zus. Van Alt''' di desa [https://jateng.tribunnews.com/2018/11/07/museum-gambang-waluh-semarang-simpan-buku-buku-koleksi-berbahasa-belanda-milik-suster-moest-alt Gambang Waluh] Temanggung . Papa Thiessen dbantui Br. William Bernard melakukan '''pelayanan pembaptisan selam terhadap 37 orang calon jemaat''' yang ''sebelumnya telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi'' , dan setelah prosesi baptis selam selesai lalu Papa Thiessen mengajak ke 37 orang tersebut beserta Zus. Van Alt dan para jemaat lainnya untuk berdoa minta Baptisan Roh Kudus , namun tidak ada tanda-tanda (berupa bahasa roh) yang mengindikasikan terjadinya hal tersebut pada saat itu ( Zus. Van Alt sendiri dalam waktu yang diatur Tuhan baru menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda utama berbahasa roh pada empat tahun kemudian yaitu tahun 1926 di [[Kota Surabaya|Surabaya]]) , karena itulah 28 / 29 Oktober 1922 tidak ditetapkan sebagai Hari Pinksterbeweging. Barulah kurang dari setahun kemudian yaitu pada '''<u>29 Maret 1923</u>''' terjadi ''Pinkster Opwekking'' (Kebangunan Rohani Pentakosta) yaitu terjadinya Baptisan Roh Kudus ''secara massal'' dengan tanda dimana semua yang hadir berbahasa roh .
 
'''<u>Pada tanggal 29 Maret [[1923]]</u>''' tibalah di Cepu, Rev. Johannes Thiesen bersama WeninkWeenink Van Loon sebagai perwakilan dari De bondBond VanVoor Evangelistie dari Bandung dan mengadakan kebaktian. Dan keesokan harinya adalah hari Jumat Agung (Goede Vrijdag) Tanggal 30 Maret 1923 diumumkan akan diadakan baptisan air di daerah pasar sore. Jumlah yang dibaptis pada waktu itu adalah 13 jiwa antar lain: Jan Jeckel, Ny. Jeckel, Tn. F G van Gesel Ny. van Gesel, Ch. C De Vriew, Tn. Frists S Lu-moindong, Tn. Win Vincentie, Ny. Vincentie, Tn. Agust Kops, Corie Eiderbrink, Anton leterman, Tn. Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny. SIP Lumoindong Vincentie. Mereka dibaptis oleh Pdt. Thiessen dan Pdt. Groesbeck, dan dalam ''Opwekking'' (Kebaktian Kebangunan Rohani) di Cepu <u>'''tanggal 29 sampai 30 Maret 1923''' '''terjadilah Baptisan Pentakosta / Baptisan Roh Kudus dengan tanda semuanya berbahasa roh''', '''sehingga tanggal 29 Maret 1923 dijadikandijadikanlah sebagai hari berdirinya Pinksterbeweging oleh Rev. Johannes Thiessen'''.</u>
 
Thiessen dan Wenink Van Loon kembali ke [[Bandung]] dan meneruskan pelayanan di sana. Sedangkan dari Cepu [[Api Pentakosta]] terus menjalar sampai ke Surabaya dan hampir seluruh [[Jawa Timur]].
Baris 48 ⟶ 52:
Para Pelopor aliran Pentakosta ini membagi wilayah pelayanan mereka. Sedangkan Rev. Johannes memilih kota Bandung sebagai basis pelayanannya.
 
'''''De bond Voor Evangelisatie'' adalah Persekutuan [[Evangelikalisme|beraliran Injili]]''' yang berpusat di Bandung dengan pimpinan utamanya Van Asbeck , salah satu dewan pimpinan Karel Hoekendijk ,Sr dan bendahara Weenink van Loon . Mula-mula perkumpulan ini bersimpati pada gerakan Pentakosta namun karena dalam perkembangannya, terlebih lagi atas provokasi Karel Hoekendijk , Sr mereka menjadi sangat paranoid terhadap manifestasi Roh Kudus terutama bahasa roh sehingga ujungnya kemudian berubah sikap menjadi memusuhi gerakan Pentakosta dan karena itulah '''<u>pada 21 Mei tahun 1923</u>''' diadakan rapat dewan pimpinan ''De Bond Voor Evangelisatie'' dengan keputusan memecat anggotanya bahkan tak terkecuali mereka yang duduk di tampuk pimpinan apabila masih berhubungan dengan gerakan Pentakosta. '''Hal ini mengakibatkan dipecatnya Van Asbeck dari tampuk pimpinan maupun Weenink Van Loon dari jabatan administrator bendahara.'''
Pada mula pelayanannya di Bandung Thiessen menyewa gedung pangadilan negeri (''Landraadzaal'') sebagai tempat kebaktian, karena pada malam hari dan minggu tentunya tidak dipergunakan. Setiap kebaktian yang diadakan di tempat tersebut selalu mendapat perhatian banyak orang karena selalu disertai demonstrasi tanda-tanda mukjizat kuasa Allah yang mengherankan yang tidak didapati di gereja-gereja lainnya pada saat itu.
 
'''<u>Selanjutnya Weenink van Loon memutuskan keluar dari</u>''' <u>'''[[Evangelikalisme|aliran Injili]]'''</u> '''dan memilih bergabung bersama-sama dengan [[Gereja Pentakosta|aliran Pentakosta]] ''Pinksterbeweging'' pimpinan Thiessen , bahkan kemudian Van Loon menjadi salah satu tokoh pemimpin [[Gereja Pantekosta di Indonesia|GPDI ( Gereja Pantekosta di-Indonesia)]] .'''
 
Pada mula pelayanannya di Bandung Thiessen menyewa gedung pangadilan negeri (''Landraadzaal'') sebagai tempat kebaktian, karena pada malam hari dan minggu tentunya tidak dipergunakan. Setiap kebaktian yang diadakan di tempat tersebut selalu mendapat perhatian banyak orang karena selalu disertai demonstrasi tanda-tanda mukjizat kuasa Allah yang mengherankan yang tidak didapati di gereja-gereja lainnya pada saat itu.
 
Dalam waktu relatif singkat, kebaktian dalam ruangan pengadilan tersebut sudah tidak dapat menampung para pengunjung yang semakin bertambah sehingga timbul hasrat untuk membangun gereja sendiri. Tergeraklah hati '''Zr. Kuilsoonlaan''' untuk dibangun gedung gereja (sekarang Jl. Marjuk No. 11), maka berdirilah gedung gereja ''Pinkster Beweging'' yang pertama di Bandung yang diberi nama '''BETHEL'''. Gedung gereja ini dapat menampung ± 300 orang. Dan tempat inilah Thiessen dibantu oleh anak-anaknya mengabarkan injil pentakosta, untuk itu ia menyekolahkan kedua anaknya Br. Jo Thiessen dan Br. Henk Thiessen untuk memperdalam doktrin Pentakosta di Elim Bible College , di [[Inggris]] yaitu '''<u>sekolah alkitab khusus aliran [[Gereja Pentakosta|Pentakosta]]</u>''' yang didirikan oleh penginjil Pentakosta [[:en:George_Jeffreys_(pastor)|George Jeffrey]].
Baris 56 ⟶ 64:
Dalam dekade 30 tahun (1923-1953) atau sampai meninggalnya Rev. Johannes Thiessen (meninggal tanggal 1 Maret 1953 dalam usia 83 tahun), Gereja Gerakan Pentakosta sudah menyebar ke beberapa kota di pulau Jawa, di [[Makassar]] ([[Sulawesi Selatan]]) sampai ke pedalaman [[Tanah Toraja]], dan di [[Minahasa]] ([[Sulawesi Utara]]).
 
Dan dalam dekade 30 tahun berikutnya Gereja Gerakan Pentakosta atau sampai tahun tahun 1980 telah meluas ke pedalaman [[Kalimantan Timur]] dan [[Kalimatan Barat]], serta [[SumatraSumatera Selatan]] atau [[Lampung]] sampai ke [[SumatraSumatera Utara]] dan [[Sangir Talaud]], [[Sulawesi Utara]].
 
Dari tahun 1990 juga sampai sekarang GGP (Pinkster Beweging) telah meluas ke provinsi [[Papua]] dan [[Nusa Tenggara Barat]] serta [[Maluku]].
 
== Pimpinan Majelis Pusat ==
Pimpinan Majelis Pusat GGP:
* Ketua Umum: Pdt. Dicky Suwarta, SM.Th
* Sekretaris Umum: Pdt. Robertus Sela, M.Th
 
Baris 78 ⟶ 86:
* [http://sggpentakosta.wordpress.com/2011/10/07/rev-johanes-thiessen/ Rev. Johanes Thiessen]
 
* [https://wwwarchive.pinksterbeweging.infoorg/wp-content/uploads/2023/01details/70-Jaarjaar-Pinksterbeweging.pdfpinksterbeweging/mode/2up/ 70 Jaar Pinksterbeweging]
* [https://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gema/article/view/138/129 Jurnal Gema Teologi Universitas Kristen Duta Wacana]
 
{{Portal|Kristen}}