Penyangkalan genosida Armenia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(46 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:IgdirGenocideMuseum.jpg|al=|jmpl|[[Monumen dan Museum Genosida Iğdır]] [[Negasionisme sejarah|mendukung pandangan]] bahwa orang Armenia melakukan genosida terhadap orang Turki, bukan sebaliknya.<ref name="Igdir2">* {{cite book|last1=Marchand|first1=Laure|last2=Perrier|first2=Guillaume|date=2015|title=Turkey and the Armenian Ghost: On the Trail of the Genocide|publisher=[[McGill-Queen's Press]]|isbn=978-0-7735-9720-4|pages=111–112
* {{harvnb|Hovannisian|2001|p=803.|ps={{nbsp}}"... the unbending attitude of the Ankara government, in 1995 of a multi-volume work of the prime ministry's state archives titled ''Armenian Atrocities in the Caucasus and Anatolia According to Archival Documents''. The purpose of the publication is not only to reiterate all previous denials but also to demonstrate that it was in fact the Turkish people who were the victims of a genocide perpetrated by the Armenians."}}
* {{harvnb|Cheterian|2015|pp=65–66|ps=. "Some of the proponents of this official narrative have even gone so far as to claim that the Armenians were the real aggressors, and that Muslim losses were greater than those of the Armenians."}}
* {{harvnb|Gürpınar|2016|p=234|ps=. "Maintaining that 'the best defence is a good offence', the new strategy involved accusing Armenians in response for perpetrating genocide against the Turks. The violence committed by the Armenian committees under the Russian occupation of Eastern Anatolia and massacring of tens of thousands of Muslims (Turks and Kurds) in revenge killings in 1916–17 was extravagantly displayed, magnified and decontextualized."}}</ref>]]
'''Penyangkalan genosida Armenia''' adalah pernyataan
Penyangkalan terhadap genosida Armenia bergantung pada argumen yang digunakan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan untuk [[Pembenaran genosida|membenarkan]] tindakan mereka. Penyangkalan ini mengacu pada asumsi bahwa, "relokasi" orang-orang Armenia adalah tindakan sah yang dilakukan oleh negara dalam menanggapi pemberontakan Armenia secara nyata atau hal yang dianggap mengancam keberadaan kesultanan selama masa perang. Para penyangkal menegaskan bahwa Komite Persatuan dan Kemajuan bermaksud untuk memukimkan kembali orang-orang Armenia, alih-alih membunuh mereka. Mereka juga mengklaim bahwa jumlah korban tewas telah dilebih-lebihkan atau mengaitkan kematian dengan faktor-faktor lain, seperti dugaan [[perang saudara]], penyakit, cuaca buruk, pejabat setempat yang nakal, atau gerombolan [[Orang Kurdi|Kurdi]] dan para penjahat. Sejarawan [[Ronald Grigor Suny]] meringkas argumen utama para penyangkal sebagai "tidak ada genosida yang terjadi, dan orang-orang Armenia-lah yang mesti disalahkan."<ref name="Sunyintro">{{harvnb|Suny|2015|pp=xii–xiii|ps=. "The Turkish state and those few historians who reject the notion of genocide have argued that the tragedy was the result of a reasonable and understandable response of a government to a rebellious and seditious population in time of war and mortal danger to the state's survival... There was no genocide, and the Armenians were to blame for it. They were rebellious, seditious subjects who presented a danger to the empire and got what they deserved... Still—the denialists claim—despite the existential threat posed by the Armenians and their Russian allies to the survival of the empire, there was no intention or effort by the Young Turk regime to eliminate the Armenians as a people."}}</ref> Penyangkalan biasanya disertai dengan retorika yang menggambarkan orang-orang Armenia sebagai pengkhianat, agresif, kriminal, dan ambisius dalam hal wilayah.{{sfn|Bloxham|2005|p=234}}
Salah satu alasan terpenting untuk menyangkal genosida Armenia adalah karena peristiwa tersebut memfasilitasi pendirian negara-bangsa Turki, dan pengakuan atas peristiwa tersebut akan bertentangan dengan mitos-mitos pendirian Turki.<ref name="foundational violence"/> Turki telah secara aktif
* {{cite journal|last1=Smith|first1=Roger W.|date=2006|title=The Significance of the Armenian Genocide after Ninety Years|journal=Genocide Studies and Prevention|volume=1|issue=2|pages=i–iv|doi=10.3138/G614-6623-M16G-3648|quote=
* {{harvnb|Avedian|2013|p=79|ps=. "Nonetheless, if there is one aspect which makes the Armenian case to stand out, if not unique, is its denial. The Armenian genocide is by far the case which is systematically and officially denied by a state..."}}
* {{harvnb|Akçam|2018|pp=2–3|ps=. "Turkish denialism in regard to the events of the First World War is perhaps the most successful example of how the well-organized, deliberate, and systematic spreading of falsehoods can play an important role in the field of public debate... If every case of genocide can be understood as possessing its own unique character, then the Armenian case is unique among genocides in the long-standing efforts to deny its historicity, and to thereby hide the truths surrounding it."}}
* {{cite book|last1=Tatz|first1=Colin|date=2018|title=Modern Genocide: Analyzing the Controversies and Issues|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-4408-6468-1|editor1-last=Bartrop|editor1-first=Paul R.|page=71
{{TOC limit|3}}
Baris 19 ⟶ 20:
{{see also|Bangsa Armenia di Kesultanan Utsmaniyah}}
[[File:Armenian monastery of s apostles in moush.jpg|thumb|[[Biara Arakelots]], yang dibangun pada abad ke-4, dijarah pada tahun 1915, kemudian dihancurkan<ref name="Maranci">{{cite book|author-link=Christina Maranci|first=Christina|last=Maranci|contribution=The Art and Architecture of Baghesh/Bitlis and Taron/Mush|title=Armenian Baghesh/Bitlis and Taron/Mush|editor=Richard G. Hovannisian|editor-link=Richard G. Hovannisian|publisher=Mazda Press|year=2002|pp=120–122|isbn=978-1-56859-136-0}}</ref>]]
Keberadaan [[orang Armenia]] di [[Anatolia]] terdokumentasi sejak [[abad keenam SM]], nyaris dua ribu tahun sebelum [[Migrasi bangsa Turki|datangnya bangsa Turki]] ke wilayah tersebut.<ref>{{cite book |last1=Suny |first1=Ronald Grigor|author-link=Ronald Grigor Suny |title=Looking Toward Ararat: Armenia in Modern History |url=https://archive.org/details/lookingtowardara00rona |date=1993 |publisher=[[Indiana University Press]] |isbn=978-0-253-20773-9 |pages=[https://archive.org/details/lookingtowardara00rona/page/n18 3], 30 |language=en}}</ref>{{sfn|Suny|2015|p=xiv}} Meskipun reformasi [[Tanzimat]] pada abad ke-19 bertujuan untuk menyetarakan status non-Muslim, [[Kesultanan Utsmaniyah]] memperlakukan orang Armenia dan non-Muslim lainnya sebagai [[Warga kelas dua|warga negara kelas dua]] di bawah pemerintahan Islam.{{sfn|Suny|2015|pp=26–27, 43–44}} Pada 1890-an, orang-orang Armenia mengalami [[Pindah agama paksa|pemaksaan]] untuk memeluk agama Islam dan meningkatnya perampasan tanah, yang mendorong segelintir orang untuk bergabung dengan partai-partai revolusioner seperti [[Federasi Revolusionaris Armenia|Federasi Revolusi Armenia]], yang juga dikenal sebagai Dashnaktsutyun.{{sfn|Suny|2015|p=105}} Pada pertengahan 1890-an, pemerintah Utsmaniyah
[[Komite Persatuan dan Kemajuan]] berkuasa melalui dua kudeta pada [[Revolusi Turki Muda|1908]] dan [[Kudeta Utsmaniyah 1913|1913]].{{sfn|Suny|2015|pp=154–155, 189}} Sementara itu, Kekaisaran Utsmaniyah kehilangan hampir seluruh wilayah Eropa-nya dalam [[Perang Balkan]], lalu Komite Persatuan dan Kemajuan mengaitkan kekalahan ini dengan pengkhianatan Kristen.{{sfn|Suny|2015|pp=184–185}} Perang tersebut menyebabkan ratusan ribu [[Muhacir|pengungsi Muslim]] melarikan diri ke Anatolia, dan banyak yang dimukimkan kembali di [[Enam Vilayet|provinsi-provinsi timur yang didiami orang-orang Armenia]]. Para pengungsi ini menyimpan kebencian terhadap orang-orang Kristen.{{sfn|Kévorkian|2011|p=137}}{{sfn|Suny|2015|p=185}} Pada Agustus 1914, para perwakilan Komite Persatuan dan Kemajuan menghadiri [[Kongres Armenia di Erzurum|konferensi Federasi Revolusioner Armenia]] dan menuntut jika terjadi perang dengan [[Kekaisaran Rusia]], Federasi Revolusioner Armenia menghasut [[orang Armenia di Rusia|orang-orang Armenia di Rusia]] untuk berperang di pihak Utsmaniyah. Namun, Federasi Revolusioner Armenia menolak dan malah menyatakan agar orang-orang Armenia harus berperang untuk negara-negara tempat mereka menjadi warga
===Genosida Armenia===
{{main|Genosida Armenia}}
{{Wide image|Armenian Genocide Map-id.svg|1000px|Peta Genosida Armenia tahun 1915.}}
Pada akhir 1914, selama [[Kampanye Kaukasus|invasi Utsmaniyah ke wilayah Rusia]] dan [[Kampanye Persia (Perang Dunia I)|Persia]], [[paramiliter]] Utsmaniyah melakukan pembantaian terhadap orang-orang Armenia setempat.{{sfn|Suny|2015|pp=243–244}} Beberapa tentara Armenia Utsmaniyah membelot ke pihak Rusia
[[File:Ambassador Morgenthau's Story p314.jpg|thumb|left|Jasad-jasad orang Armenia di pinggir jalan, sebuah pemandangan umum di sepanjang rute deportasi{{sfn|Akçam|2018|p=158}}]]
Pada pertengahan April, setelah para pemimpin Utsmaniyah mengambil keputusan untuk melakukan genosida,<ref>{{cite journal
Para sejarawan memperkirakan 1,5 hingga 2 juta orang Armenia tinggal di Kekaisaran Utsmaniyah pada 1915, dan di antara 800.000 hingga 1,2 juta orang dideportasi selama berlangsungnya genosida. Pada 1916, gelombang pembantaian menargetkan orang-orang Armenia yang tersisa di Suriah, dan pada akhir tahun itu, hanya 200.000 orang yang masih hidup.<ref name=Morris>{{cite book |last1=Morris |first1=Benny|author-link=Benny Morris |last2=Ze'evi |first2=Dror|author2-link=Dror Ze'evi |title=The Thirty-Year Genocide: Turkey's Destruction of Its Christian Minorities, 1894–1924|title-link=The Thirty-Year Genocide |date=2019 |publisher=Harvard University Press |isbn=978-0-674-91645-6 |page=[https://archive.org/details/thirtyyeargenoci0000morr/page/486 486]}}</ref> Sekitar 100.000 hingga 200.000 perempuan dan anak-anak
Tindakan genosida terdokumentasi secara ekstensif dalam [[arsip Utsmaniyah]], dokumen-dokumen yang dikumpulkan oleh para diplomat asing (termasuk dari negara-negara netral dan sekutu Utsmaniyah), [[Saksi dan kesaksian genosida Armenia|laporan saksi mata]] dari para penyintas Armenia dan misionaris Barat, serta proses-proses [[Pengadilan militer Turki 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]].<ref name=evidence>{{harvnb|Dadrian|2003|pp=270–271}}; {{harvnb|Chorbajian|2016|p=168}};
Baris 37 ⟶ 38:
* {{harvnb|Gürpınar|2016|p=234|ps=. "Contrary to the 'selected naivety' of the first part of the 'Turkish thesis', here, a 'deliberate ignorance' is essential. Armenian 'counter-evidence' such as highly comprehensive and also poignant consular reports and dispatches are to be omitted and dismissed as sheer propaganda without responding to the question of why the diplomats falsified the truth."}}
* {{harvnb|Cheterian|2018a|p=189|ps=. "As the deportations and the massacres were taking place, representatives of global powers, diplomats, scholars, and eyewitnesses were also documenting them, and all parties knew that those events were organized by the ruling Committee of Union and Progress (CUP) with the aim to exterminate Ottoman Armenians..."}}</ref> Talat Pasha juga menyimpan [[Dokumen yang tersisa dari Talaat Pasha|catatan statistiknya]] sendiri, yang mengungkap perbedaan besar antara jumlah orang-orang Armenia yang dideportasi pada tahun 1915 dan mereka yang selamat pada tahun 1917.{{sfn|de Waal|2015|pp=51–52}}{{sfn|Cheterian|2018a|pp=189–190}} Sebagian besar cendekiawan non-Turki menerima genosida tersebut sebagai fakta sejarah, dan semakin banyak sejarawan Turki yang mengakui dan mempelajari genosida tersebut.<ref name="academic consensus">konsensus akademik:
* {{cite book|last1=Bloxham|first1=Donald|date=2003|title=Looking Backward, Moving Forward|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-0-203-78699-4|pages=23–50|language=en|chapter=Determinants of the Armenian Genocide|doi=10.4324/9780203786994-3|quote=Meskipun ada konsensus ilmiah yang terus bertumbuh tentang fakta Genosida Armenia...|author-link=Donald Bloxham|chapter-url=https://www.taylorfrancis.com/chapters/determinants-armenian-genocide-donald-bloxham/e/10.4324/9780203786994-3|url-status=live}}
* {{harvnb|Suny|2009|p=935|ps=. "Overwhelmingly, since 2000, publications by non-Armenian academic historians, political scientists, and sociologists... have seen 1915 as one of the classic cases of ethnic cleansing and genocide. And, even more significantly, they have been joined by a number of scholars in Turkey or of Turkish ancestry..."}}
* {{harvnb|Göçek|2015|p=1|ps=. "The Western scholarly community is almost in full agreement that what happened to the forcefully deported Armenian subjects of the Ottoman Empire in 1915 was genocide..."}}
* {{harvnb|Smith|2015|p=5|ps=. "Virtually all American scholars recognize the [Armenian] genocide..."}}
* {{cite journal
* {{cite journal
* {{cite news|date=9 July 2020|title=Taner Akçam: Türkiye'nin, soykırım konusunda her bakımdan izole olduğunu söyleyebiliriz
==Cikal bakal==
===Kekaisaran Utsmaniyah===
[[Penyangkalan genosida]] adalah
* {{harvnb|Hovannisian|2015|p=244.{{nbsp}}|ps="This essay follows the general usage of the term denial to mean assertions that an event understood as genocide (typically founded on extensive analysis of evidence by reputable experts) is in fact not genocide, whether by representing the events as something else or claiming that the core events in question did not occur at all."}}
* {{harvnb|Smith|2015|p=6|ps=. "In many ways, the Turkish arguments have remained the same: denial of the facts, of responsibility, of the significance of what took place, and that the term genocide applies... the goal of denial is to create a new reality (denial as construction) with both "sides" engaged in an unending debate in which a consensus will never arrive and for which there will be a need for unending research to establish the facts."}}
* {{harvnb|Göçek|2015|p=13|ps=. "The denial ultimately includes and excludes certain elements to create a semblance of the truth; indeed, this quality of "half-truth" makes denial rigorous. The half-truth highlights the elements that favor the interests of the perpetrators while silencing, dismissing, or subverting those factors that undermine perpetrator interests by revealing clues leading to the inherent collective violence."}}
* {{harvnb|Ihrig|2016|p=12|ps=. "Denialism here denotes an approach that rejects the charge of genocide (against the Young Turks), mostly by denying intent and minimizing the extent of the atrocities."}}</ref>
[[Berkas:
Pada Mei 1915, Rusia, Inggris, dan Prancis
Pada awal 1916, pemerintah Utsmaniyah menerbitkan sebuah karya dua
Genosida Armenia sendiri memainkan peran penting dalam
▲===Gerakan kebangsaan Turki===
▲Genosida Armenia sendiri memainkan peran penting dalam keruntuhan Kekaisaran Utsmaniyah dan pendirikan Republik Turki.<ref name="foundational violence>Kekerasan mendasar:
* {{harvnb|Bloxham|2005|p=111|ps=. "The Armenian genocide provided the emblematic and central violence of Ottoman Turkey's transition into a modernizing nation state. The genocide and accompanying expropriations were intrinsic to the development of the Turkish Republic in the form in which it appeared in 1924."}}
* {{harvnb|Kévorkian|2011|p=810|ps=. "This chapter of the history treated here [the trials] clearly illustrates the incapacity of the great majority to consider these acts punishable crimes; it confronts us with a self-justifying discourse that persists in our own day, a kind of denial of the "original sin," the act that gave birth to the Turkish nation, regenerated and re-centered in a purified space."}}
* {{harvnb|Göçek|2015|p=19|ps=. "... what makes 1915–17 genocidal both then and since is, I argue, closely connected to its being a foundational violence in the constitution of the Turkish republic... the independence of Turkey emerged in direct opposition to the possible independence of Armenia; such coeval origins eliminated the possibility of acknowledging the past violence that had taken place only a couple years earlier on the one hand, and instead nurtured the tendency to systemically remove traces of Armenian existence on the other."}}
* {{harvnb|Suny|2015|pp=349, 365|ps=. "The Armenian Genocide was a central event in the last stages of the dissolution of the Ottoman Empire and the foundational crime that along with the ethnic cleansing and population exchanges of the Anatolian Greeks made possible the formation of an ethnonational Turkish republic... The connection between ethnic cleansing or genocide and the legitimacy of the national state underlies the desperate efforts to deny or distort the history of the nation and the state's genesis."}}
* {{cite book|last1=Kieser|first1=Hans-Lukas|last2=Öktem|first2=Kerem|last3=Reinkowski|first3=Maurus|date=2015|title=World War I and the End of the Ottomans: From the Balkan Wars to the Armenian Genocide|publisher=[[Bloomsbury Publishing]]|isbn=978-0-85772-744-2
* {{harvnb|Chorbajian|2016|p=169|ps=. "As this applies to the Armenians, their physical extermination, violent assimilation, and erasure from memory represent a significant continuity in the transition from the Ottoman Empire to the Republic of Turkey. The planning and implementation of the Armenian Genocide as an act of commission (1915–22) and omission (1923–present) constitute the final act of the Ottoman Empire and the start of a process of Turkification that defines the Turkish Republic a century later."}}</ref> Penghancuran
Setelah genosida,
==Di Turki==
===Penyebab===
[[File:Talaat Pasha grave.jpg|thumb|upright=0.8|[[Talat Pasha]], dalang genosida, dikebumikan pada 1943 di [[Monumen Kebebasan, Istanbul]] sebagai pahlawan nasional.{{sfn|Kieser|2018|p=419}}{{sfn|Göçek |2015|p=267}}]]
Sejarawan [[Erik-Jan Zürcher]] berpendapat bahwa, semenjak gerakan
Satu faktor dalam menjelaskan penyangkalan adalah [[Sindrom Sèvres]], sebuah keyakinan populer bahwa Turki dikepung oleh para musuh bebuyutan.{{sfn|Bilali|2013|p=29}}{{sfn|Dixon|2010b|p=106}}
===Penghancuran dan penghilangan barang bukti===
Sebuah
===Historiografi Turki===
Ketika [[Nutuk|Mustafa Kemal berpidato pada tahun 1927]], yang merupakan fondasi dari [[historiografi Kemalis]], taktik pembungkaman dan penyangkalan dilakukan untuk
[[Berkas:Trends in official and quasi-official publications on the Armenian question, 1950–2005.jpg
Pada 1980-an, menyusul upaya Armenia
Pada sekitar tahun 1990, [[Taner Akçam]], yang bekerja di Jerman, menjadi sejarawan Turki
===Pendidikan===
Baik negeri maupun swasta, sekolah-sekolah Turki diwajibkan memakai buku-buku pelajaran sejarah yang disetujui oleh [[Kementerian Pendidikan (Turki)|Kementerian Pendidikan]].{{sfn|Ekmekçioğlu |2016|p=xii}}{{sfn|Göçek|2015|pp=63–64}}{{Refn|Beberapa sekolah swasta dan sejumlah kecil sekolah negeri juga memakai buku-buku pelajaran alternatif yang tak diakui oleh Kementerian Pendidikan.<ref>{{Cite journal|url=http://kutaksam.karabuk.edu.tr/index.php/ilk/article/view/1655|title=The Opinions of Author Related to Trade Books Published for Students in History Teaching|last=Kale|first=Yeliz|journal=Tarih Kültür ve Sanat Araştırmaları Dergisi|date=2018|volume =7|issue=3|issn=2147-0626}}</ref>}} Negara
===Masyarakat===
[[File:A protest against Armenian genocide claims in Istanbul 1.jpg|thumb|Sebuah
Selama
Kebanyakan orang Turki mendukung kebijakan negara terkait penyangkalan genosida. Beberapa orang
=== Politik ===
[[Partai Keadilan dan Pembangunan (Turki)|Partai Keadilan dan Pembangunan]] (AKP) yang beraliran konservatif Islam berkuasa pada 2002{{sfn|Galip|2020|p=60}}{{sfn|Cheterian|2018a|pp=203–204}} dan memegang pandangan sejarah yang mengkritik Komite Persatuan dan Pembangunan dan [[masa satu partai di Republik Turki|era Republik awal]].
==Hubungan luar negeri Turki==
{{see also|Pengakuan genosida Armenia}}
Turki berupaya untuk menyatakan penyangkalan genosidanya di luar negeri semenjak 1920-an,{{sfn|Mamigonian|2015|p=62}}{{sfn|Chorbajian|2016|p=174}} atau, dengan kata lain,
Pada [[Konferensi Lausanne 1922–1923]], para perwakilan Turki mengulang versi sejarah Armenia yang berkembang pada masa perang.{{sfn|Chorbajian|2016|p=172}} Pengesahan [[Traktat Lausanne]] membatalkan Traktat Sèvres yang sebelumnya telah
Menurut sosiolog [[Levon Chorbajian]], Turki memiliki "[[modus operandi]] yang masih sepenuhnya konsisten dan memperjuangkan pendirian maksimalis, tanpa menawarkan kompromi meskipun terkadang mengisyaratkannya, dan melakukan intimidasi dan ancaman."{{sfn|Chorbajian|2016|p=178}}{{sfn|Smith|2015|p=6}}
===Jerman===
{{see also|Jerman dan genosida Armenia}}
[[File:Ein Zeugnis für Talaat Pasha.png|upright|thumb|"Sebuah Upeti untuk Talaat Pasya" oleh jenderal Jerman [[Fritz Bronsart von Schellendorf]], diterbitkan dalam ''[[Deutsche Allgemeine Zeitung]]'' pada 24 Juli 1921{{sfn|Ihrig|2016|pp=277–279}}]]
Dari 1915 sampai 1918, Jerman dan Kesultanan Utsmaniyah mengadakan "upaya propaganda penyangkalan bersama."{{sfn|Kieser|2018|p=21}} Surat-surat kabar Jerman berulang kali menyangkal bahwa pemerintahan Utsmaniyah melakukan kejahatan dan mengisahkan
Pada Maret 2006, kelompok-kelompok
===Amerika Serikat===
Sejarawan [[Donald Bloxham]] menyatakan bahwa, "Dalam esensi paling nyata, 'penyangkalan genosida' diterima dan dilanjutkan oleh pemerintahan Amerika Serikat sebelum istilah genosida dicetuskan."{{sfn|Bloxham|2006|p=44}}{{sfn|Suciyan|2015|p=85}} Di Turki pada masa antar-perang, para diplomat Amerika Serikat berpengaruh seperti [[Mark L. Bristol]] dan [[Joseph Grew]] memajukan pandangan golongan
Turki memulai lobi politik pada sekitar tahun 1975.<ref name="Mamigonian2013">{{cite news |last1=Mamigonian |first1=Marc |title=Scholarship, Manufacturing Doubt, and Genocide Denial |url=https://armenianweekly.com/2013/05/02/scholarship-manufacturing-doubt-and-genocide-denial/ |access-date=4 January 2021 |work=The Armenian Weekly |date=2 May 2013}}</ref> [[Şükrü Elekdağ]], dubes Turki untuk AS dari 1979 sampai 1989, bekerja keras untuk melawan tren pengakuan genosida Armenia dengan
===Britania Raya===
Pada sekitar tahun 2000, pengacara HAM [[Geoffrey Robertson]] menyatakan, "penyangkalan genosida telah mengakar sendiri dalam Departemen Timur [dari [[Foreign, Commonwealth and Development Office|Foreign and Commonwealth Office]] (FCO)] ... sedemikian rupa sehingga
===Israel===
{{see also|Hubungan Israel dengan Turki|Hubungan Azerbaijan dengan Israel}}
Menurut sejarawan {{ill|Rıfat Bali|de||tr}} dan [[Marc David Baer]], penyangkalan genosida Armenia menjadi faktor paling penting dalam normalisasi [[hubungan Israel dengan Turki]].{{sfn|Baer|2020|p=145}} [[Konferensi Holokaus dan Genosida Internasional]] tahun 1982, yang diadakan di [[Tel Aviv]], meliputi enam
Pada April 2001, sebuah surat kabar Turki mengutip
==Denialisme dalam akademik==
Sampai abad ke-21, [[kajian Utsmaniyah]] dan [[kajian Turki|Turki]] memarginalisasi pembantaian orang-orang Armenia, yang banyak akademisi pandang sebagai tindakan masa perang yang dibenarkan oleh kedaruratan dan menghindari diskusi yang mendalam. Bidang-bidang tersebut telah lama menikmati hubungan kelembagaan dengan negara Turki. Pernyataan-pernyataan oleh para akademisi dikutip untuk melanjutkan agenda penyangkalan Turki.<ref>{{harvnb|Eissenstat|2014|p=24}}; {{harvnb|Quataert|2006|pp=249–250, 258}}; {{harvnb|Gutman|2015|pp=167–168}}; {{harvnb|Akçam|2012|p=xxv}}; {{harvnb|Cheterian|2018a|p=199}}.</ref> Para sejarawan yang mengakui genosida mengkhawatirkan pembalasan profesional terhadap pengekspresian pandangan mereka.<ref name="Watenpaugh"/><ref name=jadaliyya>{{cite news |title=Marc David Baer, Sultanic Saviors and Tolerant Turks: Writing Ottoman Jewish History, Denying the Armenian Genocide (New Texts Out Now) |url=https://www.jadaliyya.com/Details/41978 |access-date=17 December 2020|date=9 November 2020 |work=[[Jadaliyya]]}}</ref> Metodologi penyangkalan sebanding dengan taktik [[industri tembakau]] atau [[penyangkalan pemanasan global]]: membiayai penelitian yang bias, menciptakan tabir asap dari keraguan, dan dengan demikian [[kontroversi buatan|membuat sebuah kontroversi]]{{sfn|Baer|2020|p=208}}{{sfn|Mamigonian|2015|pp=63–64}}{{sfn|Auron|2003|pp=9–10}} di mana tidak ada disputasi akademik yang benar-benar terjadi.{{sfn|MacDonald|2008|p=241}}
Pada permulaan 1980-an, pemerintah Turki mendanai lembaga-lembaga riset untuk mencegah pengakuan genosida.{{sfn|Baer|2020|p=129}}{{sfn|Auron|2003|p=47}}<ref name="Mamigonian2013"/> Pada 19 Mei 1985, ''[[The New York Times]]'' dan ''[[The Washington Post]]'' menjalankan iklan dari [[Assembly of Turkish American Associations]]{{sfn|Mamigonian|2015|p=67}} di mana 69 akademisi—kebanyakan profesor sejarah Utsmaniyah yang bekerja di Amerika Serikat pada masa itu—menyerukan agar Kongres tidak mengadopsi resolusi mengenai genosida Armenia.{{sfn|Eissenstat|2014|pp=24–25}}{{sfn|Baer|2020|p=xi}}{{sfn|Auron|2003|pp= 226–227}} Kebanyakan penandatangan menerima upah penelitian yang didanai oleh pemerintah Turki, dan mayoritas bukanlah spesialis dalam bidang Kekaisaran Utsmaniyah akhir.<ref name=Hovanisian224>{{cite book|first=Richard G. |last=Hovannisian|author-link=Richard G. Hovannisian|url=https://books.google.com/books?id=kiBHkRtRmIIC&pg=PA224|title= Remembrance and Denial: The Case of the Armenian Genocide|publisher= [[Wayne State University Press]]|date=1999|isbn=978-0814327777|page= 224}}</ref><ref name="The Psychological Satisfaction of Denials">{{cite journal|url=https://www.ideajournal.com/articles.php?id=27|title=The Psychological Satisfaction of Denials of the Holocaust or Other Genocides by Non-Extremists or Bigots, and Even by Known Scholars|archive-url=https://web.archive.org/web/20071224203627/http://www.ideajournal.com/articles.php?id=27 |archive-date=24 December 2007 |first= Israel |last=Charny|journal =IDEA|date= 17 July 2001|volume= 6| number= 1|issn=0019-1272}}</ref> [[Heath Lowry]], direktur Institute of Turkish Studies, membantu mengamankan penandatanganan tersebut. Atas upayanya, Lowry menerima Penghargaan Yayasan untuk Promosi dan Pengakuan Turki.{{sfn|Baer|2020|p=130}}{{sfn|Auron|2003|pp= 226–227}} Sepanjang dasawarsa berikutnya, Turki mendanai enam ketua kajian Utsmaniyah dan Turki untuk melawan pengakuan terhadap genosida tersebut. Lowry diangkat menjadi salah satu ketuanya.{{sfn|Baer|2020|p=130}} Menurut sejarawan [[Keith David Watenpaugh]], resolusi tersebut memiliki "pengaruh mengerikan dan berkelanjutan terhadap generasi cendekiawan yang dibesarkan."<ref name="Watenpaugh">{{cite journal |last1=Watenpaugh |first1=Keith David |author1-link=Keith David Watenpaugh |title=Fatma Müge Göçek. Denial of Violence: Ottoman Past, Turkish Present, and Collective Violence against the Armenians, 1789–2009; Ronald Grigor Suny. "They Can Live in the Desert but Nowhere Else": A History of the Armenian Genocide. |journal=[[The American Historical Review]] |date=2017 |volume=122 |issue=2 |pages=478–481 [479]|doi=10.1093/ahr/122.2.478 }}</ref> Pada 2000, Elekdağ mengakui bahwa pernyataan itu telah menjadi tidak berguna karena tidak ada penandatangan asli selain [[Justin McCarthy (sejarawan Amerika Serikat)|Justin McCarthy]] sepakat untuk menandatangani deklarasi serupa lainnya.{{sfn|Mamigonian|2015|p=67}}
Denialisme akademik paling terkini di Amerika Serikat menyoroti tuduhan pemberontakan Armenia, yang dikatakan untuk membenarkan penindasan Armenia sebagai [[pemberontakan balasan]] yang sah.{{sfn|Suny|2015|p=375}} Pada 2009, [[Universitas Utah]] membuka "Proyek Kajian Turki", yang didanai oleh [[Turkish Coalition of America]] (TCA) dan dipimpin oleh [[M. Hakan Yavuz]], dengan Elekdağ pada badan penasihat.{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}}{{sfn|Mamigonian|2015|p=67}} [[University of Utah Press]] menerbitkan banyak buku yang menyangkali genosida tersebut,{{sfn|Suny|2015|p=375}}{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}} dimulai dengan ''[[The Armenian Massacres in Ottoman Turkey]]'' (2006) karya [[Guenter Lewy]]. Buku Lewy ditolak oleh sebelas penerbit. Menurut Marc Mamigonian, karya tersebut menjadi "salah satu buku pelajaran penyangkalan modern penting".{{sfn|Hovannisian|2015|p=232}}{{sfn|Mamigonian|2015|p=68}} TCA juga memberikan bantuan keuangan kepadanya beberapa pengarang termasuk McCarthy, [[Michael Gunter]], Yücel Güçlü, dan [[Edward J. Erickson]] untuk menulis buku-buku yang menyangkali genosida Armenia.{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}} Menurut [[Richard G. Hovannisian]], dari semua penyangkal terkini dalam bidang akademik, nyaris seluruhnya memiliki hubungan dengan Turki dan mereka yang berkewarganegaraan Turki, semuanya pernah bekerja untuk kementerian luar negeri Turki.{{sfn|Hovannisian|2015|p=243}}
===Kontroversi integritas akademik===
Kebanyakan pakar menganggap tidak etis bagi para akademisi untuk menyangkali genosida Armenia.<ref name=jadaliyya/><ref>{{harvnb|Smith ''et al.''|1995|p=13}}; {{harvnb|Erbal|2015|pp=783–784}}; {{cite journal|author=Watenpaugh, Keith David|title=A Response to Michael Gunter's Review of the Armenian Massacres in Ottoman Turkey: A Disputed Genocide (''IJMES'' 38 [2006]: 598–601)|author-link=Keith David Watenpaugh|url=https://archive.org/details/sim_international-journal-of-middle-east-studies_2007-08_39_3/page/512|journal=[[International Journal of Middle East Studies]]|volume=39|issue=3|date=2007|pages=512–514|jstor=30069561|doi=10.1017/S0020743807070869}}; {{cite book |last1=Sjöberg |first1=Erik|author-link=Erik Sjöberg (sejarawan) |title=The Making of the Greek Genocide: Contested Memories of the Ottoman Greek Catastrophe |date=2016 |publisher=[[Berghahn Books]] |isbn=978-1-78533-326-2 |page=232}}</ref> Di luar itu, terdapat banyak kontroversi tentang [[integritas akademik]] terkait penyangkalan genosida. Pada 1990, psikiatris [[Robert Jay Lifton]] menerima surat dari {{ill|Nüzhet Kandemir|tr}}, dubes Turki untuk Amerika Serikat, mempertanyakan rujukan-rujukan kepada genosida Armenia dalam salah satu buku Lifton. Dubes tersebut secara tidak sengaja menyertakan draf surat dari Lowry yang menasihati dubes mengenai cara untuk menghindari penyebutan genosida Armenia dalam karya-karya ilmiah. Lowry kemudian diangkat menjadi Profesor Kajian Utsmaniyah Atatürk di [[Universitas Princeton]], yang didanai oleh pemerintah Turki dengan uang sejumlah $750.000. Tindakannya dipandang sebagai "subversi pembelajaran".{{sfn|Smith ''et al.''|1995|p=2, ''passim''}} Ia kemudian berkata bahwa menulis surat tersebut adalah sebuah kekeliruan.<ref>{{cite news |last1=Honan |first1=William H. |title=Princeton Is Accused of Fronting For the Turkish Government |url=https://www.nytimes.com/1996/05/22/nyregion/princeton-is-accused-of-fronting-for-the-turkish-government.html |access-date=14 December 2020 |work=The New York Times |date=22 May 1996}}</ref>
Pada 2006, sejarawan Ottomanis [[Donald Quataert]]—salah satu dari 69 penandatangan pernyataan tahun 1985 untuk Kongres Amerika Serikat<ref name=Erbal784/>—mengulas ''[[The Great Game of Genocide]]'', sebuah buku tentang genosida Armenia, setuju bahwa "genosida" adalah kata yang tepat untuk dipakai.{{sfn|Quataert|2006|pp=251–252}} Artikel tersebut menantang apa yang disebut Quataert sebagai "tembok kebungkaman Utsmani"{{sfn|Quataert|2006|p=250}} terhadap masalah tersebut.<ref name=Erbal784/><ref name=Gutman168/>{{sfn|Eissenstat|2014|p=25}} Berpekan-pekan kemudian, ia mundur dari jabatan ketua badan direktur Institute of Turkish Studies usai para pejabat Turki mengancam bahwa jika ia tidak menarik pernyataannya, pendanaan lembaga tersebut akan ditarik. Banyak anggota badan tersebut mengundurkan diri. [[Middle East Studies Association]] dan [[Turkish Studies Association]] mengkritik pelanggaran terhadap [[kebebasan akademik]] Quataert.<ref name=Erbal784>{{harvnb|Erbal|2015|p=784|ps=. "Quataert spoke out. For this he paid the price by being forced to leave his position as chair of the board of the Institute of Turkish Studies."}}</ref><ref name=Gutman168>{{harvnb|Gutman|2015|p=168|ps=. "Shortly after its publication, Quataert resigned as chairman of the Institute of Turkish Studies after the Turkish government threatened to revoke the Institute's funding if he did not retract his use of the word genocide."}}</ref>{{sfn|Eissenstat|2014|pp=25–26}}
Dalam ceramah yang ia sampaikan pada Juni 2011, Akçam menyatakan bahwa pejabat Kemenlu Turki berkata kepadanya bahwa pemerintah Turki memberikan uang kepada para akademisi di Amerika Serikat untuk penyangkalan dari genosida tersebut, memerhatikan adanya kebetulan antara apa yang sumbernya katakan dengan buku Gunter ''Armenian History and the Question of Genocide''.<ref name="Asbarez">{{cite news|author-link=Harut Sassounian|last=Sassounian|first=Harut|url=http://asbarez.com/96992/prof-akcam-reveals-turkish-plan-to-pay-scholars-to-deny-the-armenian-genocide/ |title=Prof. Akcam Reveals Turkish Plan to Pay Scholars to Deny the Armenian Genocide|archive-url=https://web.archive.org/web/20110718210643/http://asbarez.com/96992/prof-akcam-reveals-turkish-plan-to-pay-scholars-to-deny-the-armenian-genocide/ |archive-date=18 Juli 2011 |work=[[Asbarez]]|date=12 Juli 2011|access-date= 27 Juli 2011}}</ref> Hovannisian meyakini bahwa buku-buku yang menyangkali genosida tersebut diterbitkan karena selaras dalam [[penelaahan sejawat]] yang berujung pada "keselarasan kuat di antara banyak penelaah sepemahaman yang saling menguntungkan" tanpa mengajukan buku-buku tersebut kepada para akademisi yang akan menunjukkan kesalahan-kesalahannya.{{sfn|Hovannisian|2015|p=244}}
==Pemeriksaan klaim==
{{see also|Pembenaran genosida}}
Pandangan resmi Turki didasarkan pada keyakinan bahwa genosida Armenia adalah tindakan negara yang sah dan sehingga tidak dapat ditantang atas dasar hukum atau moral.{{sfn|Akçam|2012|p=451|ps=. "What must be understood is that the thesis known in Turkey as the 'official version'... takes as its starting point the assumption that the events of 1915 were derived from governmental actions that were, in essence, within the bounds of what are considered normal and legal actions for a state entity and cannot therefore be explained through a recourse to criminality or criminal law. According to this assumption, under certain conditions a government or a state can resort to actions such as 'forcible deportation,' even if they result in the deaths of its own citizens, and there are no moral or legal grounds upon which such actions can be faulted."}} Publikasi-publikasi dari sudut pandang tersebut sepakat dalam banyak fakta dasar dengan sejarah non-denialis, namun berbeda dalam penafsiran dan kesimpulannya.{{sfn|Suny|2015|p=xii}} Selaras dengan pembenaran Komite Persatuan dan Kemajuan atas tindakan-tindakannya, karya-karya denialis menampilkan orang-orang Armenia sebagai ancaman yang ada bagi kesultanan pada masa perang, sesambil menyangkal niat Komite Persatuan dan Kemajuan untuk memusnahkan orang-orang Armenia. Sejarawan [[Ronald Grigor Suny]] menjelaskan argumen denialis utama sebagai, "Tidak ada genosida yang terjadi, dan orang-orang Armenia-lah yang harus disalahkan."<ref name=Sunyintro>{{harvnb|Suny|2015|pp=xii–xiii|ps=. "The Turkish state and those few historians who reject the notion of genocide have argued that the tragedy was the result of a reasonable and understandable response of a government to a rebellious and seditious population in time of war and mortal danger to the state's survival... There was no genocide, and the Armenians were to blame for it. They were rebellious, seditious subjects who presented a danger to the empire and got what they deserved... Still—the denialists claim—despite the existential threat posed by the Armenians and their Russian allies to the survival of the empire, there was no intention or effort by the Young Turk regime to eliminate the Armenians as a people."}}</ref>{{sfn|Chorbajian|2016|p=167|ps=. "Denial of the Armenian Genocide, therefore, consists of a two-pronged complementary, yet also contradictory, argument we can call 'They Brought It on Themselves and It Never Happened'."}}
Karya-karya denialis menggambarkan orang-orang Armenia sebagai teroris dan separatis,<ref>{{cite journal |last=Akçam |first=Taner |title=Let the Arguments Begin! |journal=Journal of Genocide Research |date=2013 |volume=15 |issue=4 |page=496 |doi=10.1080/14623528.2013.856095 }}</ref> mengalihkan penyalahan dari Komite Persatuan dan Kemajuan kepada orang-orang Armenia.{{sfn|Mamigonian|2015|p=72|ps=. "Thus, each author offers excuses for the actions of the CUP leadership while shifting partial blame onto the victims themselves and, in the process, creates a new criterion for the victims of genocide: the need to be 'wholly innocent'."}}{{sfn|Hovannisian|2015|pp=243–244}} Menurut logika ini, deportasi warga sipil Armenia adalah tanggapan yang dibenarkan dan diperlukan terhadap pengkhianatan Armenia, baik benar-benar nyata maupun dianggap nyata oleh otoritas Utsmaniyah.<ref name=HovannisianErickson/>{{sfn|Suny|2009|p=941|ps=. "What appears in the sources to have been the Turks' panic and paranoia at an imagined danger from their Armenian subjects has metastasized in the hands of apologists into justification for state-ordered murder."}}{{sfn|Kaligian|2014|p=209|ps=. "One of the key arguments made by genocide deniers is that the deportations, and whatever 'unfortunate excesses' occurred during them, were not part of a plan of extermination but rather a response to an Armenian rebellion in the eastern provinces in collaboration with Russia."}} Para pencetus mengutip doktrin [[kebutuhan militer]] dan menyatakan [[penyalahan kolektif]] terhadap seluruh orang Armenia atas pemberontakan militer beberapa orang, meskipun pada kenyataannya, [[hukum perang]] mengkriminalisasi pembantaian warga sipil.<ref>{{cite journal|last=Moses|first=A. Dirk|author-link=A. Dirk Moses|date=2013|title=Genocide vs. Security: a False Opposition|journal=Journal of Genocide Research|volume=15|issue=4|pages=463–509|doi=10.1080/14623528.2013.856095|quote=Ini adalah sebuah kesalahan besar; Lewy berbicara tentang 'orang-orang Armenia' seolah-olah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya yang menjadi bagian dari barisan deportasi bertanggung jawab atas para pemberontak Armenia di wilayah lain di negara itu. Tuduhan "kesalahan kolektif" tidak dapat diterima dalam dunia akademis, apalagi dalam diskursus normal, dan menurut saya merupakan salah satu unsur utama dalam pemikiran genosida. Tuduhan ini gagal membedakan antara kombatan dan non-kombatan, yang mana hukum kemanusiaan internasional telah menegaskannya selama lebih dari seratus tahun.}}</ref><ref>{{cite book|last1=Robertson|first1=Geoffrey|date=2015|url=https://books.google.com/books?id=AqmrBAAAQBAJ&q=%22in+war+can+never+justify+the+deliberate+killing+of+civilians%22&pg=PT99|title=An Inconvenient Genocide: Who Now Remembers the Armenians?|publisher=[[Biteback Publishing]]|isbn=978-1-84954-822-9|page=117|quote='Keharusan' dalam perang tidak pernah dapat membenarkan pembunuhan warga sipil secara sengaja: jika mereka dicurigai berkhianat atau setia kepada musuh, mereka dapat ditahan atau diinternir, atau diadili, tetapi tidak boleh dikirim ke medan perang di mana mereka diperkirakan tidak akan pernah kembali.|author-link=Geoffrey Robertson|url-status=live}}</ref> Kematian dinyatakan berasal dari faktor di luar kendali pihak berwenang Utsmaniyah, seperti cuaca, penyakit, atau pejabat lokal yang tidak jujur.{{sfn|Hovannisian|2001|p=801}}{{sfn|Hovannisian|2015|p=231}} Peran Organisasi Khusus disangkal{{sfn|Akçam|2008|pp=128–131}}{{sfn|Akçam|2012|pp=410–423}} dan pembantaian justru disalahkan kepada orang-orang Kurdi,{{sfn|Kévorkian|2011|p=810}} "brigade-brigade" dan "kelompok-kelompok bersenjata" yang seharusnya beroperasi di luar kendali pemerintah pusat.{{sfn|Akçam|2012|p=417}}
Argumen lain meliputi:
* Bahwa terdapat "[[perang saudara]]" atau menggeneralisasikan pemberontakan Armenia yang direncanakan oleh [[Federasi Revolusioner Armenia]] dalam kolusi dengan Rusia.{{sfn|Kaligian|2014|p=208.|ps={{nbsp}}"Deniers claim the Armenian Revolutionary Federation (ARF) fomented a rebellion, but they elide the fact that Turkey's ruling party tried to recruit the ARF to form a fifth column behind Russian lines... [They] base their positions on a book by Esat Uras, a perpetrator of the genocide, which created the template for denial."}}{{sfn|Dadrian|2003|p=276|ps=. "An integral part of this argument of civil war is the assertion of "Armenian rebellion" for which purpose the four major Armenian uprisings, [[pemberontakan Shabin-Karahisar|Shabin Karahisar]] (6 Juni–4 Juli 1915), [[Musa Dagh]] (30 Juli – September 1915), [[pemberontakan Urfa|Urfa]] (29 September–23 Oktober 1915), and especially that of Van in the April 20–May 17, 1915 period, are cited as proof positive. Yet, without exception these uprisings were improvised last-ditch attempts to ward off imminent deportation and destruction. Without exception they were all local, very limited, and above all, highly defensive initiatives; as such they were ultimately doomed to failure."}} Arsip-arsip Utsmaniyah maupun sumber lainnya mendukung hipotesis ini, seperti yang dimajukan oleh salah satu pencetus teori tersebut, Edward Erickson.<ref name=HovannisianErickson>{{harvnb|Hovannisian|2015|pp=242–243|ps=. "Pointing to a number of sequential Armenian uprisings in 1915, [Erickson] concedes, 'It is true, to date, no historian has been able to produce authentic evidence of a coordinated Armenian master plan for revolution'."}}</ref><ref name="civil war">{{harvnb|Akçam|2012|p=228|ps=. "The following discussion will also address such unfounded appraisals as, 'the events of 1915 were in fact a civil war between the Armenians and Turks.' Not a single top secret document at the highest levels of the state makes the slightest allusion to a civil war or 'intercommunal warfare'. On the contrary, Ottoman documents show that Armenian areas were evacuated under tight government control."}}</ref>{{sfn|Kieser|2018|p=237|ps=. "Sources from observers on the ground, as well as published Ottoman army sources from the provinces during spring 1915, ''do not'' support the claim of a general uprising."}}
* Bahwa jumlah orang Armenia yang tewas sebesar 300.000 atau lebih sedikit, mungkin tidak lebih dari 100.000.{{sfn|Hovannisian|2001|pp=803–804}} Bloxham memandangnya sebagai bagaian dari tema paling umum dari pemahaman keberadaan Armenia di Kekaisaran Utsmaniyah untuk melemahkan kebutuhan untuk otonomi atau kemerdekaan.{{sfn|Bloxham|2005|pp=208–209}}
* Bahwa kelompok-kelompok tertentu orang Armenia diselamatkan, yang menurut para pendukungnya membuktikan bahwa tidak ada upaya sistematis untuk memusnahkan orang-orang Armenia.{{sfn|Akçam|2012|p=399}} Beberapa orang secara salah mengklaim bahwa orang Katolik dan Protestan Armenia, serta keluarga-keluarga prajurit Armenia yang mengabdi dalam Angkatan Bersenjata Utsmaniyah tidak dideportasi.{{sfn|Akçam|2012|pp=374–377}} Pertahanan hidup orang-orang Armenia di [[Smyrna]] dan Konstantinopel—yang direncanakan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan namun hanya sebagian yang dijalankan karena tekanan dari Jerman—juga dikutip untuk menyangkal bahwa kepemimpinan Komite Persatuan dan Kemajuan memiliki niat genosida.{{sfn|Akçam|2012|pp=399–400, 407, 409}}{{sfn|Dadrian|2003|p=275}}
* Pernyataan palsu bahwa para penguasa Utsmaniyah mengambil tindakan untuk mengamankan nyawa dan harta benda Armenia pada masa deportasi mereka, dan mendakwa 1.397 orang karena menzalimi orang-orang Armenia pada masa genosida.{{sfn|Hovannisian|2015|p=238}}{{sfn|Akçam|2012|p=373}}
* Bahwa banyak sumber yang dikutip oleh para sejarawan genosida tidak layak dipercaya atau dipalsukan, termasuk catatan para penyintas Armenia dan diplomat Barat<ref name="evidence" /><ref name="Akcam11">{{harvnb|Akçam|2018|p=11|ps=. "On one hand, there are successive Turkish governments that have destroyed any and all evidence that would show the events of 1915 to have been a systematic program of annihilation; this has included all of the case files from the post-war trials of the Unionists (1919–1921)... On the other hand, there is the chorus of historians who reiterate the line that, in the absence of solid, reliable documentary evidence—in other words, 'smoking guns' from the Ottoman archives or elsewhere—proving otherwise, there can be no objective claim of a government-sponsored genocide against the Armenians..."}}</ref> dan catatan [[pengadilan militer Turki 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]],{{sfn|Akçam|2008|pp=113, 126–128}}{{sfn|Demirdjian| 2018| pp= 10–11}}{{sfn|Lattanzi|2018|pp=88–89}} dengan menekankan bahwa [[Arsip Perdana Menteri Utsmaniyah]] dianggap sebagai satu-satunya sumber yang layak.{{sfn|Akçam|2012|p=xxii}}
* Anggapan bahwa orang-orang Turki tidak dapat melakukan genosida, sebuah argumen yang seringkali didukung dengan klaim-klaim yang dilebih-lebihkan mengenai [[Yahudi-Turki|kemurahan hati Utsmaniyah dan Turki terhadap Yahudi]].{{sfn|Baer|2020|pp=1–2, 183–185, 293}} Pada upacara resmi untuk mengenang Holokaus pada 2014, Menlu Turki [[Mevlüt Çavuşoğlu]] mengklaim bahwa, berbeda dengan Kristen Eropa, "Tidak ada akar genosida dalam sejarah kami."{{sfn|Baer|2020|pp=1, 207–208}} Pada kunjungan ke Sudan pada 2006, Perdana Menteri [[Recep Tayyip Erdoğan]] menyangkali [[genosida Darfur]] karena "seorang Muslim tidak dapat melakukan genosida".{{sfn|Kaligian|2014|p=208}}<ref>{{cite journal |last1=Libairdian |first1=Gerard |author1-link=Gerard Libaridian |title=Erdoğan and His Armenian Problem |journal=[[Turkish Policy Quarterly]] |date=2013 |volume=12 |issue=1 |page=57 |url=http://turkishpolicy.com/article/608/erdogan-and-his-armenian-problem-spring-2013 |language=en |issn=1303-5754}}</ref>
* Klaim-klaim genosida timbul dari pandangan dunia yang berprasangka, [[anti-Turki]] atau [[Orientalisme|Orientalis]].{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}}
* Pada penghujung akhir klaim denialis menyatakan bahwa bukan Turki yang melakukan genosida terhadap Armenia melainkan sebaliknya, seperti yang dinyatakan oleh [[Monumen dan Museum Genosida Iğdır]].<ref name="Igdir">* {{cite book|last1=Marchand|first1=Laure|last2=Perrier|first2=Guillaume|date=2015|title=Turkey and the Armenian Ghost: On the Trail of the Genocide|publisher=[[McGill-Queen's Press]]|isbn=978-0-7735-9720-4|pages=111–112|language=en|quote=Monumen genosida Iğdır adalah karikatur ultimat dari kebijakan pemerintah Turki yang menyangkal genosida 1915 dengan menulis ulang sejarah dan mengubah para korban menjadi pihak yang bersalah.|url-status=live}}
* {{harvnb|Hovannisian|2001|p=803.|ps={{nbsp}}"... the unbending attitude of the Ankara government, in 1995 of a multi-volume work of the prime ministry's state archives titled ''Armenian Atrocities in the Caucasus and Anatolia According to Archival Documents''. The purpose of the publication is not only to reiterate all previous denials but also to demonstrate that it was in fact the Turkish people who were the victims of a genocide perpetrated by the Armenians."}}
* {{harvnb|Cheterian|2015|pp=65–66|ps=. "Some of the proponents of this official narrative have even gone so far as to claim that the Armenians were the real aggressors, and that Muslim losses were greater than those of the Armenians."}}
* {{harvnb|Gürpınar|2016|p=234|ps=. "Maintaining that 'the best defence is a good offence', the new strategy involved accusing Armenians in response for perpetrating genocide against the Turks. The violence committed by the Armenian committees under the Russian occupation of Eastern Anatolia and massacring of tens of thousands of Muslims (Turks and Kurds) in revenge killings in 1916–17 was extravagantly displayed, magnified and decontextualized."}}</ref>
Penyangkalan genosida Armenia seringkali dibandingkan dengan [[penyangkalan Holokaus]] karena taktik serupa dalam menyalahartikan bukti, penyamaan palsu, klaim bahwa kejahatan diciptakan oleh [[propaganda perang]] dan bahwa lobi-lobi kekuatan membuat tuduhan genosida untuk keuntungan mereka sendiri, merendahkan pemusnahan sistematis sepihak terhadap kematian pada masa perang, dan mengalihkan penyalahan dari para pelaku ke para korban genosida. Bentuk [[negasionisme sejarah|negasionisme]] selaras dengan tujuan merehabilitasi ideologi yang dibawa terhadap genosida.{{sfn|Bloxham|2005|p=208}}{{sfn|MacDonald|2008|p=133}}
==Legalitas==
Menurut mantan hakim [[Pengadilan Kejahatan Internasional untuk bekas Yugoslavia]] [[Flavia Lattanzi]], "perilaku buruk penyangkalan pihak berwenang Utsmaniyah dan Turki masa lalu adalah pelanggaran baru dari hukum internasional".{{sfn|Lattanzi|2018|p=100}}
Sejumlah negara Eropa mengadopsi hukum untuk mengkriminalisasikan penyangkalan genosida.<ref>{{Cite web|url=https://cla.umn.edu/chgs/holocaust-genocide-education/resource-guides/armenia|title=Holocaust & Genocide Education {{!}} Armenia|publisher=[[University of Minnesota College of Liberal Arts]]|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20190423150540/https://cla.umn.edu/chgs/holocaust-genocide-education/resource-guides/armenia|archive-date=23 April 2019|access-date=22 October 2019}}</ref> Hukum semacam itu bersifat kontroversial. Para penentangnya beranggapan bahwa mereka mengikis [[kebebasan berbicara]].{{sfn|Ertür|2019|pp=2–3}} Pada 1993, surat-surat kabar Prancis mencetak banyak wawancara dengan sejarawan Inggris-Amerika [[Bernard Lewis]]. Dalam wawancara-wawancara tersebut, ia berpendapat bahwa tidak ada genosida Armenia karena orang-orang Armenia yang membawa nasib mereka ke diri mereka sendiri.{{sfn|Baer|2020|pp=140–141}}{{sfn|Auron|2003|p=228}} Seorang jaksa negeri Prancis menyatakan dakwaan kriminal terhadapnya atas pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan [[Hukum Gayssot]]. Dakwaan tersebut gagal, karena pengadilan memutuskan bahwa hukum tersebut tidak dapat diterapkan pada peristiwa-peristiwa sebelum Perang Dunia II.{{sfn|Auron|2003|pp=228–229}} Dalam dakwaan sipil tahun 1995 yang dibawa oleh tiga penyintas genosida Armenia, pengadilan Prancis menindak pernyataan Lewis lewat Pasal 1382 [[Kitab Hukum Prancis|Kitab Hukum]] dan mendendanya sejumlah satu franc, dan memerintahkan publikasi pendakwaan terhadap pembiayaan Lewis dalam ''[[Le Monde]]''. Pengadilan menyatakan bahwa meskipun Lewis memiliki hak atas pandangannya, ekspresi mereka melukai pihak ketiga dan bahwa "hanya dengan menyembunyikan elemen-elemen yang bertentangan dengan tesisnya, terdakwa dapat menyatakan bahwa tidak ada 'bukti serius' tentang Genosida Armenia".<ref>{{cite web |title=Paris, France, Court of First Instance |url=https://www.armenian-genocide.org/Affirmation.240/current_category.76/affirmation_detail.html |website=[[Armenian National Institute]] |access-date=25 February 2021}}</ref>{{sfn|Baer|2020|p=141}}{{sfn|Auron|2003|p=230}}
Pada Maret 2007, pengadilan Swiss mendakwa [[Doğu Perinçek]], seorang anggota [[Komite Talat Pasha]] (diambil dari nama pelaku utama genosida),{{sfn|Ertür|2019|pp=5–6}}<ref name="Belavusau" />{{sfn|Demirdjian|2018|pp=22–23|ps=. "Perincek's activities spread across a wider spectrum, including his membership in the Talat Pasha Committee, an organization considered as xenophobic and racist by the European Parliament, and established for the purpose of refuting the Armenian genocide."}} bersalah di bawah hukum Swiss atas dakwaan penyangkalan genosida. Perinçek mengajukan banding. Pada bulan Desember,<ref name=":0">{{Cite web|title=Perinçek v. Switzerland|url=https://globalfreedomofexpression.columbia.edu/cases/ecthr-perincek-v-switzerland-no-2751008-2013/|access-date=2022-02-25|website=Global Freedom of Expression|publisher=[[Columbia University]]|language=en}}</ref> [[Mahkamah Agung Federal Swiss|Mahkamah Agung Swiss]] menyatakan bahwa ia bersalah.<ref>{{Cite web|date=19 December 2007|title=Verurteilung von Genozid-Leugner Perincek bestätigt|url=https://www.swissinfo.ch/ger/verurteilung-von-genozid-leugner-perincek-bestaetigt/623090|access-date=2022-02-25|website=[[Swissinfo]]|language=de}}</ref><ref name=":0" /> [[Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa]] turun tangan membatalkan ''[[Perinçek v. Swiss]]'' atas dasar kebebasan berbicara.<ref name=Belavusau2016/> Meskipun Mahkamah HAM Eropa mengatur agar negara-negara anggota dapat mengkriminalisasi penyangkalan Holokaus, dakwaan tersebut dikritik karena menciptakan [[standar ganda]] antara Holokaus dan genosida lainnya, bersama dengan kegagalan untuk mengakui [[anti-Armenianisme]] sebagai motivasi untuk penyangkalan genosida.<ref name=Belavusau>{{cite news |last1=Belavusau |first1=Uladzislau |title=Armenian Genocide v. Holocaust in Strasbourg: Trivialisation in Comparison |url=https://verfassungsblog.de/armenian-genocide-v-holocaust-in-strasbourg-trivialisation-in-comparison/ |access-date=14 December 2020 |work=[[Verfassungsblog]] |date=13 February 2014|doi=10.17176/20170201-135947}}<br />{{cite news |last1=Belavusau |first1=Uladzislau |title=Perinçek v. Switzerland: Between Freedom of Speech and Collective Dignity |url=https://verfassungsblog.de/perincek-v-switzerland-between-freedom-of-speech-and-collective-dignity/ |access-date=14 December 2020 |work=Verfassungsblog |date=5 November 2015|doi=10.17176/20170418-193718}}</ref><ref>{{cite book |last1=de Broux |first1=Pierre-Olivier |last2=Staes |first2=Dorothea |title=The Palgrave Handbook of State-Sponsored History After 1945 |date=2018 |publisher=[[Palgrave Macmillan]] UK |isbn=978-1-349-95306-6 |pages=101–119 [104] |language=en |chapter=History Watch by the European Court of Human Rights}}</ref><ref>{{cite news |last1=Della Morte |first1=Gabriele |title=When is a criminal prohibition of genocide denial justified? The Perinçek Case and the risk of a double standard |url=http://www.qil-qdi.org/criminal-prohibition-genocide-denial-justified-perincek-case-risk-double-standard/ |access-date=14 December 2020 |work=QIL QDI |date=31 May 2016|issn=2284-2969}}</ref> Meskipun pengadilan tersebut tidak mengatur soal apakah peristiwa tahun 1915 dianggap sebagai genosida, banyak [[opini terpisah]] mengakui genosida tersebut sebagai fakta sejarah.<ref name=Belavusau2016>{{cite journal |last1=Belavusau |first1=Uladzislau |title=Perinçek v. Switzerland (Eur. Ct. H.R.) |journal=[[International Legal Materials]] |date=2016 |volume=55 |issue=4 |pages=627–628 |jstor=10.5305/intelegamate.55.4.0627 |url=https://www.jstor.org/stable/10.5305/intelegamate.55.4.0627 |issn=0020-7829}}</ref> Perinçek dengan keliru menyebut pembatalan dakwaan tersebut dengan berkata, "Kita mengakhiri kebohongan genosida."{{sfn|Ertür|2019|p=8|ps=. "The high profile of the case allowed Perinçek and his allies to claim in their media campaign that this would be the case that decides whether or not there was a genocide. The campaign was effective: the ECtHR Grand Chamber hearing was widely covered in the Turkish media as the trial that would put an end to the so-called 'hundred year-old genocide lie'... Perinçek and his party celebrated the judgment claiming in bold PR campaigns, 'We put an end to the genocide lie'."}}
==Dampak==
[[File:Şırnak çatışması çocuk cenaze töreni.jpg|thumb|left|Pemakaman bayi yang tewas dalam [[pertikaian Şırnak (2015–16)|pertikaian Şırnak]], 2015]]
Kieser, Göçek, dan Cheterian menyatakan bahwa penyangkalan tersebut menghalangi Turki dari penerapan demokrasi penuh yang meliputi [[pluralisme (filsafat politik)|pluralisme]] dan [[hak asasi manusia]], dan bahwa penyangkalan tersebut mendorong penindasan negara terhadap kelompok minoritas di Turki, khususnya Kurdi.<ref>{{harvnb|Kieser|2018|p=294}}; {{harvnb|Göçek|2015|p=463}}; {{harvnb|Cheterian|2015|pp=176, 312}}; {{harvnb|Avedian|2018|p=48}}.</ref> Akçam berkata bahwa penyangkalan genosida "merasionalisasikan penindasan agama dan etnis minoritas" dan menyudutkan penduduk menuju peristiwa-peristiwa [[kekerasan massa]] pada masa mendatang.{{sfn|Akçam|2012|pp=xxvi–xxvii}} Sampai negara Turki mengakui genosida, ia berpendapat, "selalu ada hal potensi bahwa mereka dapat melakukannya lagi".<ref>{{cite web |title=Genocide Denied |url=https://www.facinghistory.org/holocaust-and-human-behavior/chapter-11/genocide-denied |website=Facing History and Ourselves |access-date=26 December 2020}}</ref> [[Vicken Cheterian]] berkata bahwa penyangkalan genosida "mengotori [[budaya politik]] seluruh masyarakat, di tempat kekerasan dan ancaman menjadi bagian dari keputusan politik terkait hak dasar dan praktek demokrasi".{{sfn|Cheterian|2018b|p=899}} Ketika mengakui genosida Armenia pada April 2015, [[Paus Fransiskus]] menambahkan, "menyembunyikan atau menyangkali kejahatan seperti membiarkan luka terus berdarah tanpa pembalut".<ref>{{cite news |last1=Yardley |first1=Jim |last2=Arsu |first2=Sebnem |title=Pope Calls Killings of Armenians 'Genocide,' Provoking Turkish Anger |url=https://www.nytimes.com/2015/04/13/world/europe/pope-calls-killings-of-armenians-genocide-provoking-turkish-anger.html |access-date=15 December 2020 |work=The New York Times |date=12 April 2015 |language=en}}</ref>
Penyangkalan juga berdampak pada orang-orang Armenia, terutama orang-orang yang tinggal di Turki. Sejarawan Talin Suciyan menyatakan bahwa genosida Armenia dan penyangkalannya "berujung pada serangkaian kebijakan lain yang mendalangi proses tersebut dengan mencairkan harta benda mereka, membungkam dan menyudutkan para penyintas, dan menormalisasi segala bentuk kekerasan terhadap mereka".{{sfn|Suciyan|2015|p=16}} Menurut artikel dalam ''[[Journal of Aggression, Maltreatment & Trauma]]'', "[p]enyangkalan menghalangi penyembuhan luka yang ditimbulkan oleh genosida, dan menempatkan serangan terhadap identitas kolektif dan kelanjutan budaya nasional dari orang-orang yang bermain korban".<ref>{{cite journal |last1=Mangassarian |first1=Selina L. |title=100 Years of Trauma: the Armenian Genocide and Intergenerational Cultural Trauma |journal=[[Journal of Aggression, Maltreatment & Trauma]] |date=2016 |volume=25 |issue=4 |pages=371–381 |doi=10.1080/10926771.2015.1121191 }}</ref> Göçek berpendapat bahwa "kurangnya pengakuan secara harfiah menghalangi luka yang dibuka oleh kekerasan masa lalu untuk sembuh".<ref name=Gocek>{{cite journal |last1=Göçek |first1=Fatma Müge|author-link=Fatma Müge Göçek|title=Open Wounds: Armenians, Turks and a Century of Genocide by Vicken Cheterian (review) |journal=[[Journal of the Ottoman and Turkish Studies Association]] |date=2016 |volume=3 |issue=1 |pages=210–212 |language=en |issn=2376-0702|doi=10.2979/jottturstuass.3.1.19}}</ref> Kegiatan kelompok militan Armenia pada 1970an dan 1980an, seperti [[Tentara Rahasia Armenia untuk Pembebasan Armenia]] dan [[Komando Keadilan Genosida Armenia]], sebagian disebabkan oleh kegagalan upaya damai untuk melancarkan pengakuan Turki terhadap genosida tersebut.{{sfn|Cheterian|2015|pp=127–128}}{{sfn|Avedian|2018|p=110}} Beberapa sejarawan, seperti [[Stefan Ihrig]], berpendapat bahwa kekebalan pada para pelaku genosida Armenia, serta pembungkaman atau pembenaran terhadap kengerian kejahatan, menjadikan para pelaku Holokaus [[genosida Armenia dan Holokaus|semakin berani]].{{sfn|Ihrig|2016|pp=353–354|ps=. "First, Hitler's [[Hitler's Armenian reference|alleged words at the Obersalzberg]]—about who "still talked" about the Armenians—might not come from a watertight source, but the statement still accurately sums up one of the major lessons the Armenian genocide must have held for the Nazis: it must have taught them that such incredible crimes could go unpunished under the cover of war, even if one lost that war. That one could "get away" with genocide must have been a great inspiration indeed... the lack of a robust response by Christian Germany must have seemed especially significant to Hitler—for if this was its reaction to the extermination of Christian people, who would speak out against killing Jews?"}}{{sfn|Ben Aharon|2019|p=343}}
===Hubungan internasional===
{{See also|Hubungan Armenia dengan Turki|Hubungan Armenia dengan Azerbaijan}}
[[File:Monument to Humanity by Mehmet Aksoy in Kars, Turkey (cropped).jpg|thumb|upright |''[[Monumen Kemanusiaan]]'' buatan [[Mehmet Aksoy (pemahat)|Mehmet Aksoy]] di [[Kars, Turki]]. Ditujukan untuk mengenang seluruh korban perang, karya tersebut didirikan tanpa pelibatan dari komunitas Armenia.<ref>{{cite journal |last1=Özbek |first1=Egemen |title=The Destruction of the Monument to Humanity: Historical Conflict and Monumentalization |journal=International Public History |date=2018 |volume=1 |issue=2 |doi=10.1515/iph-2018-0011 }}</ref>]]
Turki menutup perbatasannya dengan Armenia pada 1993, menyusul [[Perang Nagorno-Karabakh Pertama]] antara Armenia dan Azerbaijan, negara yang berbahasa Turkic. Penutupan perbatasan tersebut mencederai ekonomi Armenia dan Turki timur.{{sfn|Göçek|2015|p=2}}<ref>{{cite journal |last1=Cheterian |first1=Vicken |title=The Last Closed Border of the Cold War: Turkey–Armenia |journal=[[Journal of Borderlands Studies]] |date=2017 |volume=32 |issue=1 |pages=71–90 [76] |doi=10.1080/08865655.2016.1226927}}</ref> Meskipun Armenia berniat untuk melakukan normalisasi hubungan tanpa prasyarat, Turki menuntut agar pihak Armenia meninggalkan segala dukungan untuk upaya pengakuan [[diaspora Armenia]].{{sfn|Cheterian|2018b|p=892|ps=. "The ANM was ready to put aside the past in order to build normal relations with neighboring Turkey. Turkey, however, was not ready to forget the 1915 genocide and its consequences: the continuous Armenian diaspora struggle for recognition and reparation. It insisted that Yerevan must surrender politically on this issue, by withholding any diplomatic support for the 'recognition campaigns' abroad before normal diplomatic relations could be established or the border opened."}} Terdapat dua upaya besar dalam rekonsiliasi Turki-Armenia—[[Komisi Rekonsiliasi Armenia Turki]] (2000–2004) dan [[Protokol Zurich]] (2009)—keduanya sama-sama gagal karena kontroversi atas genosida Armenia. Dalam kedua kasus, para mediator melakukan yang terbaik untuk mengesampingkan perselisihan historis, tetapi itu terbukti mustahil.{{sfn|Avedian|2018|p=211}} Kelompok-kelompok diaspora Armenia menentang inisiatif dan khususnya komisi sejarah untuk menyelidiki yang mereka anggap fakta-fakta yang sudah terbukti.{{sfn|de Waal|2015|pp=212, 229–230}} Bloxham berpendapat bahwa karena "penyangkalan selalu disertai oleh retorika pengkhianatan, agresi, kriminalitas dan ambisi wilayah Armenia, ini sebenarnya menunjukkan ancaman 'balas dendam' Turki yang laten."{{sfn|Bloxham|2005|p=234}}
Sejak permulaan [[konflik Nagorno-Karabakh]], Azerbaijan mengadopsi penyangkalan genosida Turki dan berupaya untuk mempromosikannya di mancanegara.{{sfn|Ben Aharon|2019|pp=346–347|ps=. "Importantly, the territorial conflict between the Azeris and the Armenians over control of Nagorno-Karabakh, triggered by the collapse of the Soviet Union, turned Azerbaijan into a stakeholder in the discourse on the Armenian genocide, and it led an extensive international campaign against recognition."}}{{sfn|Cheterian|2018b|p=886|ps=. "... it is not possible to understand the ongoing conflict between Armenia and Azerbaijan without integrating the discourse of genocide denial produced in Turkey and adopted by Azerbaijan'.}} Genosida Armenia juga banyak disangkal oleh masyarakat sipil Azerbaijan.<ref name=Sanjian/> Kebanyakan orang Armenia memandang hubungan antara genosida tersebut dan kekerasan anti-Armenia berikutnya seperti [[pogrom Sumgait]] tahun 1988, meskipun hubungan antara konflik Karabakh dan genosida Armenia lebih banyak dibuat oleh para elit Azerbaijan.{{sfn|Cheterian|2018b|p=887}} Para nasionalis Azerbaijan menuduh orang-orang Armenia memicu pogrom Sumgait dan pogrom anti-Armenia lainnya, mirip dengan tuduhan Turki terhadap genosida Armenia.{{sfn|Cheterian|2018b|pp=893–894}}
Propaganda negara Azerbaijan mengklaim bahwa orang-orang Armenia mendalangi genosida terhadap orang-[[orang Azerbaijan|orang Azeri]] selama lebih dari dua abad. Genosida tersebut meliputi [[Traktat Gulistan]] (1813), [[Traktat Turkmenchay]] (1828), [[Komune Baku]], [[Januari Hitam|pengerahan pasukan Soviet ke Baku]] pada Januari 1990 (menyusul [[pogrom Baku|pembantaian orang-orang Armenia di Baku]]), dan khususnya [[pembantaian Khojali]] tahun 1992. Menurut propaganda tersebut, orang-orang Armenia melakukan "genosida yang sebenarnya" dan dituduh membantai atau mendeportasi sebanyak 2 juta orang Azeri sepanjang masa itu.<ref name=Sanjian>{{cite news |last1=Sanjian |first1=Ara |title=Armenia and Genocide: the Growing Engagement of Azerbaijan |url=http://armenianweekly.com/wp-content/uploads/2009/02/AW_Apr08.pdf#page=27 |work=The Armenian Weekly |date=24 April 2008 |pages=28–33}}</ref>{{sfn|Cheterian|2018b|pp=895–896}}{{sfn|Finkel|2010|pp=57–58}} Setelah itu, Azerbaijan, Turki dan [[diaspora Turki]] melobi pengakuan pembantaian Khojali sebagai genosida untuk merendahkan genosida Armenia.{{sfn|Finkel|2010|pp=59–60}} Azerbaijan memandang negara manapun yang mengakui genosida Armenia sebagai musuh dan bahkan mengancam sanksi.{{sfn|Cheterian|2018b|pp=898–899|ps=. "...the Azerbaijani elites' belief that the Armenian aggression of the 1980s and 1990s is a continuation of '1915'. As Armenians could not fight a stronger Turkey, they instead attacked the more vulnerable Azerbaijan. From the perspective of the Azerbaijani elite, countries that recognise the genocide of the Armenians are enemies of Azerbaijan."}} Cheterian berpendapat bahwa "warisan sejarah tidak terselesaikan dari genosida tahun 1915" membantu menyebabkan konflik Karabakh dan menghalangi penyelesaiannya, sementara "kejahatan mutlak itu sendiri terus terjadi sebagai model dan sebagai ancaman, serta sumber kekhawatiran yang ada".{{sfn|Cheterian|2018b|p=887}}
▲Pada April 2001, sebuah surat kabar Turki mengutip menlu [[Shimon Peres]] berkata, "Kami menolak upaya menciptakan kemiripan antara [[Holokaus]] dan tuduhan Armenia. Tak ada yang mirip dengan kejadian Holokaus. Ini adalah tragedi yang dialami oleh orang-orang Armenia, namun bukan genosida."{{sfn|Auron|2003|p=124}}{{sfn|Ben Aharon|2015|p=638}} Menurut Charny dan Auron, pernyataan ini menyilangkan garis penyangkalan aktif genosida Armenia.{{sfn|Auron|2003|p=128}} Pakar Eldad Ben Aharon menyatakan bahwa Peres singkatnya menjelaskan apa yang telah menjadi kebijakan Israel sejak 1948.{{sfn|Ben Aharon|2015|p=638}} Hubungan Israel dengan Turki merenggang pada akhir 2010-an, namun hubungan Israel dengan Azerbaijan bersifat dekat dan [[Asosiasi Internasional Azerbaijan–Israel]] telah melakukan lobi menentang pengakuan genosida tersebut.{{sfn|Ben Aharon|2019|pp=366–367, 369}}
==Referensi==
Baris 146 ⟶ 207:
* {{cite book |last1=Cheterian |first1=Vicken|author-link=Vicken Cheterian |title=Open Wounds: Armenians, Turks and a Century of Genocide |date=2015 |publisher=[[C. Hurst & Co.|Hurst]] |isbn=978-1-84904-458-5 |language=en}}
* {{cite book |last1=Dadrian |first1=Vahakn N. |last2=Akçam |first2=Taner |author1-link=Vahakn Dadrian |title=Judgment at Istanbul: The Armenian Genocide Trials |date=2011 |publisher=Berghahn Books |isbn=978-0-85745-286-3 |language=en}}
* {{cite book |last1=de Waal |first1=Thomas |author1-link=Thomas de Waal |title=Great Catastrophe: Armenians and Turks in the Shadow of Genocide |url=https://archive.org/details/greatcatastrophe0000dewa |date=2015 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-935069-8 |language=en}}
* {{cite book |last1= Ekmekçioğlu |first1=Lerna|author-link=Lerna Ekmekçioğlu |title=Recovering Armenia: The Limits of Belonging in Post-Genocide Turkey |date=2016 |publisher=[[Stanford University Press]] |isbn=978-0-8047-9706-1 |language=en}}
* {{cite book |last1=Galip |first1=Özlem Belçim |author-link=Özlem Belçim Galip |title=New Social Movements and the Armenian Question in Turkey: Civil Society vs. the State |date=2020 |publisher=[[Springer International Publishing]] |isbn=978-3-030-59400-8}}
Baris 153 ⟶ 214:
* {{cite book |last1=Kévorkian |first1=Raymond |author1-link=Raymond Kévorkian |title=The Armenian Genocide: A Complete History|title-link=The Armenian Genocide: A Complete History |date=2011 |publisher=[[Bloomsbury Publishing]] |isbn=978-0-85771-930-0 |language=en}}
* {{cite book |last1=Kieser |first1=Hans-Lukas |author1-link=Hans-Lukas Kieser |title=[[Talaat Pasha: Father of Modern Turkey, Architect of Genocide]] |date=2018 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-1-4008-8963-1}}
* {{cite book |last1=MacDonald |first1=David B.|author-link=David B. MacDonald |title=Identity Politics in the Age of Genocide: The Holocaust and Historical Representation |url=https://archive.org/details/identitypolitics0000macd |date=2008 |publisher=Routledge |isbn=978-1-134-08572-9 |language=en}}
* {{cite book |last1=Suciyan |first1=Talin |title=The Armenians in Modern Turkey: Post-Genocide Society, Politics and History |date=2015 |publisher=Bloomsbury Publishing |isbn=978-0-85772-773-2 |language=en}}
* {{cite book |last1=Suny |first1=Ronald Grigor|author-link=Ronald Grigor Suny |title="They Can Live in the Desert but Nowhere Else": A History of the Armenian Genocide|title-link=They Can Live in the Desert but Nowhere Else |date=2015 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-1-4008-6558-1}}
|