Tragedi Trisakti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(17 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox civilian attack
| title = Tragedi Trisakti
| partof = [[Kerusuhan Mei 1998]]
| image = Trisakti shooting schematics.png
| image_size = 300px
| caption = Garis besar situasi di [[Universitas Trisakti]] selama penembakan
| location = [[Jakarta]], Indonesia
| target = Mahasiswa di [[Universitas Trisakti]]
| date = {{start date and age|1998|05|12|df=y}}
| coordinates = {{Coord|-6.1675|106.79|type:event_region:ID|display=it}}
| time =
| timezone =
| fatalities = [[Elang Mulia Lesmana]]<br>[[Heri Hertanto]]<br>[[Hafidin Royan]]<br>[[Hendriawan Sie]]
| injuries = 15
| perp = [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Berkas:May 1998 Trisakti incident.jpg|jmpl|ka|Polisi dan mahasiswa di luar Trisakti]]
'''Tragedi Trisakti''' terjadi di [[Universitas Trisakti]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]] pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam sebuah [[Unjuk rasa|demonstrasi]] yang menuntut pengunduran diri [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]], tentara [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Angkatan Darat]] menembaki para demonstran yang tidak bersenjata. Empat mahasiswa, [[Elang Mulia Lesmana]], [[Heri Hertanto]], [[Hafidin Royan]], dan [[Hendriawan Sie]], terbunuh dan puluhan lainnya terluka. Penembakan tersebut memicu [[Kerusuhan Mei 1998|kerusuhan dan gelombang revolusi nasional]], yang pada akhirnya berujung pada pengunduran diri Soeharto.{{Cref2|A}}<ref>"[http://gatra.com/2004-05-16/artikel.php?id=37225 Enam Tahun Tragedi Mei: Mahasiswa Trisakti Turun ke Jalan]". ''[[Gatra (magazine)|Gatra]]''. 12 May 2004. {{in lang|id}}</ref>
== Latar Belakang ==
[[Ekonomi Indonesia|Perekonomian Indonesia]] menderita pada tahun 1997 dan 1998 akibat [[Krisis finansial Asia 1997|krisis keuangan Asia 1997]]. Nilai [[rupiah]] anjlok, dengan rekor nilai tukar 2.682 rupiah per [[dolar Amerika Serikat]] pada tanggal 13 Agustus 1997 dan terus terjun bebas.<ref>Luhulima, James. ''[https://books.google.com/books?id=w01SAAAACAAJ&q=Hari-Hari+Terpanjang Hari-Hari Terpanjang: Menjelang Mundurnya Presiden Soeharto dan Beberapa Peristiwa Terkait].'' Kompas: Jakarta. 2008. pp. 78–83. {{in lang|id}}</ref>
Pada tahun 1998, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia berdemonstrasi menyerukan pengunduran diri Presiden [[Soeharto]]. Sebuah demonstrasi pada tanggal 16 Mei 1998 di [[Institut Teknologi Bandung]] diikuti oleh 500 demonstran, dan pada bulan Maret, demonstrasi yang lebih besar terjadi di [[Universitas Indonesia]] dan [[Universitas Gadjah Mada]].<ref>Luhulima, James. ''[https://books.google.com/books?id=w01SAAAACAAJ&q=Hari-Hari+Terpanjang Hari-Hari Terpanjang: Menjelang Mundurnya Presiden Soeharto dan Beberapa Peristiwa Terkait].'' Kompas: Jakarta. 2008. pp. 83–84. {{in lang|id}}</ref> Pada tanggal 9 Mei 1998, seorang perwira polisi, Dadang Rusmana, dilaporkan terbunuh dalam sebuah demonstrasi di [[Universitas Djuanda]].<ref>Luhulima, James. ''[https://books.google.com/books?id=w01SAAAACAAJ&q=Hari-Hari+Terpanjang Hari-Hari Terpanjang: Menjelang Mundurnya Presiden Soeharto dan Beberapa Peristiwa Terkait].'' Kompas: Jakarta. 2008. p. 111. {{in lang|id}}</ref>
▲== Rentang waktu ==
* '''10.30 -10.45'''
** Aksi damai civitas akademika Universitas Trisakti yang bertempat di pelataran parkir depan gedung M (Gedung Syarif Thayeb) dimulai dengan pengumpulan segenap civitas Trisakti yang terdiri dari mahasiswa, dosen, pejabat fakultas dan universitas serta karyawan. Berjumlah sekitar 6000 orang di depan mimbar.
* '''10.45-11.00'''
** Aksi
* '''11.00-12.25'''
** Aksi [[orasi]] serta mimbar bebas dilaksanakan dengan para pembicara baik dari dosen, karyawan maupun mahasiswa. Aksi/acara tersebut terus berjalan dengan baik dan lancar.
Baris 34 ⟶ 41:
** ''Long march'' mahasiswa terhadang tepat di depan pintu masuk kantor Wali Kota [[Jakarta Barat]] oleh barikade aparat dari kepolisian dengan tameng dan pentungan yang terdiri dua lapis barisan.
* '''13.00-13.20'''
** Barisan satgas terdepan menahan massa, sementara beberapa wakil mahasiswa (Senat Mahasiswa Universitas Trisakti) melakukan
* '''13.20-13.30'''
** Tim negosiasi kembali dan menjelaskan hasil negosiasi di mana ''long march'' tidak diperbolehkan dengan alasan kemungkinan terjadinya kemacetan lalu lintas dan dapat menimbulkan kerusakan. Mahasiswa kecewa karena mereka merasa aksinya tersebut merupakan aksi damai. Massa terus mendesak untuk maju. Di lain pihak pada saat yang hampir bersamaan datang tambahan aparat
* '''13.30-14.00'''
** Massa duduk. Lalu dilakukan aksi mimbar bebas spontan di jalan. Aksi damai mahasiswa berlangsung di depan bekas kantor Wali Kota Jakbar. Situasi tenang tanpa ketegangan antara aparat dan mahasiswa. Sementara rekan mahasiswi membagikan bunga [[mawar]] kepada barisan aparat. Sementara itu pula datang tambahan aparat dari [[Kodam Jaya]] dan satuan kepolisian lainnya.
* '''14.00-16.45'''
**
** Polisi memasang ''
* '''16.45-16.55'''
** Wakil mahasiswa mengumumkan hasil
* '''16.55-17.00'''
** Diadakan pembicaraan dengan aparat yang mengusulkan mahasiswa agar kembali ke dalam kampus. Mahasiswa bergerak masuk kampus dengan tenang. Mahasiswa menuntut agar pasukan yang berdiri berjajar mundur terlebih dahulu. Kapolres dan Dandim Jakbar memenuhi keinginan mahasiswa. Kapolres menyatakan rasa terima kasih karena mahasiswa sudah tertib. Mahasiswa kemudian membubarkan diri secara perlahan-lahan dan tertib ke kampus. Saat itu hujan turun dengan deras.
** Mahasiswa bergerak mundur secara perlahan demikian pula aparat. Namun tiba-tiba seorang oknum yang bernama
* '''17.00-17.05'''
** Oknum tersebut dikejar massa dan lari menuju barisan aparat sehingga massa mengejar ke barisan aparat tersebut. Hal ini menimbulkan ketegangan antara aparat dan massa mahasiswa. Pada saat petugas satgas, ketua SMUT serta Kepala kamtibpus Trisakti menahan massa dan meminta massa untuk mundur dan massa dapat dikendalikan untuk tenang. Kemudian Kepala Kamtibpus mengadakan
* '''17.05-18.30'''
** Ketika massa bergerak untuk mundur kembali ke dalam kampus, di antara barisan aparat ada yang meledek dan mentertawakan serta mengucapkan kata-kata kotor pada mahasiswa sehingga sebagian massa mahasiswa kembali berbalik arah. Tiga orang mahasiswa sempat terpancing dan bermaksud menyerang aparat keamanan tetapi dapat diredam oleh satgas mahasiswa Usakti.
** Pada saat yang bersamaan barisan dari aparat langsung menyerang massa mahasiswa dengan tembakan dan pelemparan [[gas air mata]] sehingga massa mahasiswa panik dan berlarian menuju kampus. Pada saat kepanikan tersebut terjadi, aparat melakukan penembakan yang membabi buta, pelemparan gas air mata dihampir setiap sisi jalan, pemukulan dengan pentungan dan popor, penendangan dan penginjakkan, serta pelecehan seksual terhadap para mahasiswi. Termasuk Ketua SMUT yang berada di antara aparat dan massa mahasiswa tertembak oleh dua peluru karet dipinggang sebelah kanan.
** Kemudian datang pasukan bermotor dengan memakai perlengkapan rompi yang bertuliskan
** Lalu sebagian aparat yang ada di bawah menyerbu dan merapat ke pintu gerbang dan membuat formasi siap menembak dua baris (jongkok dan berdiri) lalu menembak ke arah mahasiswa yang ada di dalam kampus. Dengan tembakan yang terarah tersebut mengakibatkan jatuhnya korban baik luka maupun meninggal dunia. Yang meninggal dunia seketika di dalam kampus tiga orang dan satu orang lainnya di rumah sakit beberapa orang dalam kondisi kritis. Sementara korban luka-luka dan jatuh akibat tembakan ada lima belas orang. Yang luka tersebut memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
** Aparat terus menembaki dari luar. Puluhan gas air mata juga dilemparkan ke dalam kampus.
Baris 60 ⟶ 67:
** Rekan mahasiswa kembali panik karena terlihat ada beberapa aparat berpakaian gelap di sekitar hutan (parkir utama) dan ''[[sniper]]'' (penembak jitu) di atas gedung yang masih dibangun. Mahasiswa berlarian kembali ke dalam ruang kuliah maupun ruang ormawa ataupun tempat-tempat yang dirasa aman seperti musholla dan dengan segera memadamkan lampu untuk sembunyi.
* '''19.30-20.00'''
** Setelah melihat keadaan sedikit aman, mahasiswa mulai berani untuk keluar adari ruangan. Lalu terjadi dialog dengan Dekan FE untuk diminta kepastian pemulangan mereka ke rumah masing- masing. Terjadi
* '''20.00-23.25'''
** Walau masih dalam keadaan ketakutan dan trauma melihat rekannya yang jatuh korban, mahasiswa berangsur-angsur pulang.
** Yang luka-luka berat segera dilarikan ke RS Sumber Waras. Jumpa pers oleh pimpinan universitas. Anggota [[Komnas HAM]] datang ke lokasi.
* '''01.30'''
** Jumpa pers Pangdam Jaya Mayjen [[TNI]] [[Sjafrie Sjamsoeddin]] di Mapolda
<small>sumber: Siaran Pers Senat Mahasiswa Trisakti dan Arsip berita Kompas [[13 Mei]] [[1998]]</small>{{Verifikasi sumber}}
▲|}
== Referensi ==
Baris 116 ⟶ 88:
{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1990an}}
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1998]]
|