Atman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ida Rama Ardn. (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|konsep yang menolak atma dalam Buddhisme|Tanpa Atman}}{{Hindu}}
{{Hindu}}
'''Atman''' atau '''Atma''' ([[IAST]]: Ātmā, [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: आत्म‍) dalam [[Hindu]] merupakan percikan kecil dari [[Brahman]] yang berada di dalam setiap makhluk hidup.<ref name="Takwin">Bagus Takwin. 2003. ''Filsafat Timur: Sebuah Pengantar ke Pemikiran-Pemikiran Timur''. Depok: Jalasutra.</ref><ref name="Harun">Harun Hadiwijono. 1971. ''Sari Filsafat India''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau [[jiwa]] atau [[roh]] yaitu yang menghidupkan [[manusia]].<ref name="Takwin"/> Demikianlah atman itu menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini).<ref name="Harun"/> [[Panca indria|Indria]] tak dapat bekerja bila tak ada atman.<ref name="Harun"/> Atman itu berasal dari Brahman, bagaikan [[matahari]] dengan [[sinar]]nya.<ref name="Takwin"/> Brahman sebagai matahari dan atman-atman sebagai sinar-Nya yang terpencar memasuki dalam hidup semua makhluk.<ref name="Takwin"/>
 
Baris 66:
 
== Fungsi Atman Sebagai Sumber Hidup ==
1. Atman dianggap sebagai sumber hidup citta. Citta adalah alam pikiran meliputi pikiran, perasaan dan instuisi.
 
2. Atman dianggap bertanggung jawab atas baik dan buruknya segala karma manusia.
 
3. Atman dianggap sebagai sumber hidup stula sarira (badan kasar) meliputi: darah, daging, tulang, lendir, otot, sumsum, otak, dan sebagainya.
 
== Empat Jalan menemukan Atman (Catur Marga Yoga) ==
Baris 84:
Jalan untuk memperoleh pengetahuan ini terdiri dari tiga langkah yaitu mendengar, berpikir, dan pengalihan.<ref name="Smith"/> Pertama adalah mendengar, yakni mendengar ucapan dari orang-orang bijaksana, dan kitab-kitab suci.<ref name="Smith"/> Tujuannya agar orang yang bersangkutan berkenalan dengan hipotesis pokok bahwa di pusat jati dirinya terdapat sumber kehidupan yang tak berhingga yang tidak dapat dipadamkan.<ref name="Smith"/> Langkah kedua adalah berpikir, yaitu Atman yang tadinya berupa konsep kosong, diubah menjadi kenyataan penting.<ref name="Smith"/> Langkah ketiga adalah pengalihan identifikasi dirinya dengan roh abadi dengan mencoba membayangkan dirinya sebagai roh abadi itu.<ref name="Smith"/> Ia harus melihat dirinya dari sudut pandang yang berbeda seolah-olah ia adalah pribadi yang berbeda, karena memang dirinya adalah fana dan hanya atman yang nyata.<ref name="Smith"/>
 
=== Jalan melalui Cinta / Bhakti Marga Yoga ===
Jalan melalui cinta atau bhakti yoga berbeda dengan jnana yoga.<ref name="Smith"/> Dalam jnana yoga gambaran tentang Tuhan bagaikan suatu samudera yang tak berhingga dan berada di dasar diri kita.<ref name="Smith"/> Tuhan dibayangkan sebagai Diri yang merembesi segala sesuatu yang sepenuhnya berada di dalam manusia ataupun di luar manusia.<ref name="Smith"/> Tugas manusia adalah mengenal persatuan diri dengan Tuhan, dan Tuhan bukan dipahami sebagai pribadi.<ref name="Smith"/> Akan tetapi, bagi seseorang yang lebih mengutamakan cinta daripada pikiran, Tuhan pastilah kelihatan berbeda dengan hal-hal tersebut.<ref name="Smith"/> Pertama, bhakti akan menolak semua pandangan yang menyatakan Tuhan adalah diri pribadinya, bahkan dirinya yang paling dalam, dan berkeras bahwa Tuhan lain dari dirinya.<ref name="Smith"/> Alasannya, karena cinta merupakan perasaan yang dicurahkan keluar.<ref name="Smith"/> Kedua, tujuan jnana berbeda dengan bhakti.<ref name="Smith"/> Tujuannya bukanlah melihat kesatuan dirinya dengan Tuhan, melainkan untuk memuja Tuhan dengan segenap kemampuan yang ada pada dirinya.<ref name="Smith"/> Apa yang harus dilakukan adalah mencintai Tuhan dengan setulus hati, mencintai dalam kehidupan, mencintai hal lain karena Dia, dan mencintai-Nya tanpa pamrih apapun.<ref name="Smith"/>
 
Baris 92:
* c. Pemujaan terhadap Tuhan menurut bentuk ideal seseorang.<ref name="Smith"/> Menurut agama Hindu ada tingkatan-tingkatan cinta yang semakin mendalam dan timbal balik.<ref name="Smith"/> Tahap pertama adalah sikap mereka yang dilindungi terhadap si pelindung.<ref name="Smith"/> Tahap kedua adalah tahap persahabatan, di mana Tuhan dipandang sebagai teman bahkan teman sepermainan.<ref name="Smith"/> Tahap ketiga adalah sikap cinta orang tua di mana Tuhan dipandang manusia sebagai anak.<ref name="Smith"/>
 
=== Jalan melalui Kerja / Karma Marga Yoga ===
Jalan melalui kerja atau karma yoga ditujukan secara khusus bagi orang yang berwatak aktif.<ref name="Smith"/> Kerja adalah pokok kehidupan manusia. Dorongan bekerja bukanlah motivasi ekonomis, melainkan motivasi psikologis.<ref name="Smith"/> Manusia akan merasa gelisah atau kehilangan semangat saat tidak bekerja.<ref name="Smith"/> Jalan ini ditujukan secara khusus bagi orang yang berwatak aktif. Jalan ini menggunakan kerja sebagai sarana untuk menuju Tuhan.<ref name="Smith"/>
Baris 99:
Seorang yang menganut jalan karma yoga akan berusaha melakukan setiap hal yang dihadapinya seakan-akan hal itu merupakan satu-satunya tugas yang harus dikerjakannya.<ref name="Smith"/> Ia akan berusaha memusatkan perhatiannya secara utuh dan mantap terhadap setiap tugas, dengan menjauhkan segala bentuk ketidaksabaran, kegembiraan, ataupun usaha yang sia-sia untuk melakukan atau mengingat berbagai hal lainnya dalam waktu yang sama.<ref name="Smith"/> Ia akan berusaha sekuat tenaga, karena jika tidak berarti ia telah menyerah kepada kemalasan yang merupakan sifat mementingkan diri.<ref name="Smith"/>
 
=== Jalan melalui Latihan Psikologis / Raja Marga Yoga ===
Jalan melalui latihan psikologis disebut juga dengan raja yoga karena jenis yoga ini mampu membawa orang ke taraf yang tinggi.<ref name="Smith"/> Satu-satunya syarat yang diperlukan untuk menempuh raja yoga ini adalah dimilikinya suatu dugaan kuat bahwa diri manusia sebenarnya jauh lebih mengagumkan dari yang kita sadari saat ini.<ref name="Smith"/> Orang yang melakukan raja yoga akan melakukan percobaan terhadap rohaninya sendiri dengan hipotesis bahwa Atman ada di dalam lapisan-lapisan diri manusia.<ref name="Smith"/> Tujuan raja yoga adalah untuk membuktikan keabsahan dari pandangan tentang lapisan-lapisan ini.<ref name="Smith"/>
 
Tahap-tahap dari raja yoga ada delapan tingkat, namun dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu: