Suku Tengger: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Etnik
 
(19 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Suku Tengger
|image=[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Priesters uit het Tengger district Oost-Java TMnr 10001180.jpg
|250px|Pendetacaption=Rohaniawan Hindu Tengger pada masa [[Hindia Belanda]]]]
|population=± 500.000 jiwa
|caption=Pendeta Tengger pada masa [[Hindia Belanda]]
|poptime='''1.000.000'''.
|popplace=Pegunungan [[Taman Nasional Bromo Tengger Semeru|Bromo-Tengger-Semeru]], [[Jawa Timur]]
|langs=[[Bahasa Tengger|Bahasa Jawa Tengger]] & [[Bahasa Indonesia]]
|rels='''Mayoritas'''<br>{{•}}[[Berkas:Simbol aum.png|13px]] [[Hindu Jawa]]<br>{{•}}[[Berkas:Dharma Wheel (2).svg|18px]] [[Buda Tengger|Budha Tengger]]<br><br>'''Minoritas'''<br>{{•}}[[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam|Islam Sunni]]<br>{{•}}[[Berkas:Christian cross.svg|12px]] [[Kristen]] ([[Protestan]] & [[Katolik]])</br>
|rels=Sebagian besar beragama [[Hindu]], serta minoritas [[Islam]] dan agama lainnya.
|related=[[Suku Jawa|Suku Jawa Arekan]], [[Suku Osing]], [[Suku Madura Pendalungan]] dan [[Suku Bali]]
}}
[[Berkas:MelastiSuku Tengger Bromo.jpg|jmpl|Upacara [[Melasti]] Suku Tengger di Bromo.]]
 
'''Suku Tengger''' atau lazim disebut '''Orang Jawa Tengger''' ([[Alfabet Fonetis Internasional|IPA]]: /tənggər/) atau juga disebut ''orangWong Tengger'' atau ''wongWong Brama'' adalah suku yang mendiami dataran tinggi sekitaran kawasan pegunungan [[Taman Nasional Bromo Tengger Semeru|Bromo-Tengger-Semeru]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].<ref>{{Citation|title=Jalan-Jalan ke Desa Kuno Suku Tengger, Bromo [4K] #indonesianwalk|url=https://www.youtube.com/watch?v=Z8H4CDh03iY|accessdate=2020-03-04|language=id-ID}}</ref> Penduduk suku Tengger menempati sebagian wilayah [[Kabupaten PasuruanProbolinggo]], [[Kabupaten LumajangPasuruan]], [[Kabupaten ProbolinggoLumajang]], dan [[Kabupaten Malang]].<ref>http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html</ref>
 
== Asal nama ==
Baris 21:
== Agama ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ceremonie TMnr 20018455.jpg|jmpl|Sajian Tengger, 1971.]]
Agama asli orang Tengger kemungkinan adalah sejenis campuran agama hindu-buddha zaman Majapahit dengan beberapa elemen pemujaan kepada leluhur, berbeda dengan agama Hindu Dharma dari Bali. Agama mereka disebut [[agama Hindu Jawa]] atau [[Buda Tengger]], untuk membedakan dengan agama [[Kejawen | Buda Jawa | kejawen]] (kejawen) dan [[Hindu Bali | Buda Bali]] (Hindu Dharma Bali). Pada tahun 1970an, orang Tengger terpaksa menganut agama resmi yang diakui pemerintah untuk menghindari tuduhan sebagai pendukung [[Partai Komunis Indonesia | PKI]]. Sebagian besar pemimpin adat (dukun pandhita) menyerukan untuk menganut agama hindu dharma dari Bali (yang pada waktu itu lebih dulu mendapat pengakuan resmi dari pemerintah) karena melihat kemiripan dalam tata cara peribadatan. Namun, dukun pandhita desa Ngadas di Kabupaten [[Malang]], menolak keputusan itu. Penduduk desa tersebut kemudian menganut agama buddha. Sebagian lagi menganut Islam atau kristen, terutama penduduk di lereng bawah. Beberapa desa tersebut telah sama sekali meninggalkan tradisi Tengger sehingga terlihat tidak berbeda lagi dengan penduduk suku Jawa kebanyakan. Namun, desa Wonokerto di [[ProbolingggoProbolinggo]] tetap hidup dengan cara Tengger, walaupun terbatas hanya pada interaksi sehari-hari. Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama [[Hindu]]. Meskipun telah menganut agama Hindu Dharma, tetapi tradisi-tradisi sebelumnya tetap dilaksanakan. Penduduk suku Tengger diyakini merupakan keturunan langsung dari [[Kerajaan Majapahit]]. Nama ''Tengger'' berasal dari [[legenda]] [[Rara Anteng]] dan [[Jaka Seger]] yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Rara An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Jaka Se-"ger". Alur cerita legenda tersebut simpang siur, tetapi cerita yang paling dipercaya menceritakan bahwa Rara Anteng adalah putri Raja Brawijaya V dari majapahit. Putri tersebut lari ke pegunungan Tengger setelah kehancuran Majapahit. Di Tengger, Dia diangkat anak oleh salah seorang pandhita yang bernama Resi Dadap Putih. Sementara Jaka Seger adalah seorang pemuda daru Kediri yang mencari pamannya di pegunungan Tengger. Mereka berdua bertemu lalu membentuk keluarga yang akan menurunkan penduduk Tengger.
 
Perasaan sebagai satu saudara dan satu keturunan Rara Anteng-Jaka Seger inilah yang menyebabkan suku Tengger tidak menerapkan sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari.
Baris 35:
 
a. Pujan Karo/Riyaya Karo:
dilaksanakan pada bulan ke-2 (bulan Karo) sejak tanggal ke-7 hingga ke-22. Termasuk salah satu upacara besar untuk memperingati terjadinya dualitas di dunia terutama laki-laki dan wanita, baik dan buruk. Makna lainnya, terutama di desa Ngadas [[Malang]] adalah untuk memperingati perseteruan abdi Ajisaka dan Nabi Muhammad, dan secara umum memperingati hubungan Buddha dan Islam (dalam Hefner, 1980). Puncak upacara dilakukan pada tanggal ke-15 saat bulan purnama. Pelaksanaan di tiap desa Tengger berbeda-beda. Orang Tengger di [[Pasuruan]] (Brang Kulon) melaksanakan Tari Sodoran yang diikuti beberapa desa namun dipusatkan di satu desa. Orang Tengger [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]] khusus di desa Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak melakukan Tari Sodoran bersama. Satu desa secara bergantian menjadi tuan rumah sementara dua desa lain menjadi pengantin laki-laki dan perempuan (yang diperankan oleh masing-masing kepala desa). Tari sodoran adalah tati yang menyimbolkan hubungan intim antara suami dan istri. Desa Ngadirejo, Ngadas, dan Wonokerto juga melakukan tradisi ini, tetapi karena penduduk desa Wonokerto telah menganut Islam dan tidak melakukan adat Tengger lagi maka tari sodoran ketiga desa tersebut sudah tidak dilakukan. Sementara itu desa-desa sisanya tidak melakukan tarotari sodoran, tetapi melaksanakan doa bersama yang disebut banten gede di rumah masing-masing kepala desa. Upacara ini kemudian ditutup debgan nyadran (berziarah dan makan bersama di makam desa) pada tanggal 22 bulan Karo.
 
b. Pujan Kapat:
Baris 107:
{{Wikivoyage|Bromo-Tengger-Semeru National Park}}
 
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Tengger]]
[[Kategori:Suku bangsa di Jawa Timur|Tengger]]