Sunan Bonang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Penambahan Pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(80 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim|honorific_prefix=As-Syekh Sayyid Maulana Makhdum Ibrahim|image=Sunan Bonang-BW.png|caption=Ilustrasi Sunan Bonang|title=Sunan Bonang|kunya=|name=|nasab=bin Ali Rahmatullah|nisbah=As - Samarqandy|parents=[[Sunan Ampel]] (ayah) <br> Dewi Candrawati (ibu)|relatives=|spouse={{unbulleted list
| - [[Dewi Hirah]] binti [[Sunan Bangkalan]]
}}|children=- Sayyid Maulana Makhdum Husein ([[Makhdum Sampang]])
- Sayyidah Dewi Ruhil
( Istri [[Sunan Kudus]] )
- Sayyid Muhammad Kahfi ([[Sunan Ashabul Kahfi II]])
- Sayyid Abdul Salam ([[Sunan Tampeng Tuban]])
- Sayyid Muhammad ([[Sunan Bonang Bawean]])|birth_name=Maulana Makhdum Ibrahim|birth_date={{birth year|1465}}|birth_place=[[Kadipaten Lasem|Lasem]], [[Kerajaan Majapahit]]|death_date=1525|death_place=[[Tuban]], [[Kesultanan Demak]]|death_cause=|resting_place=[[Kutorejo, Tuban, Tuban]]|other_names=|nationality=- [[Kerajaan Majapahit]]<br>
- [[Kesultanan Demak]]|era=|region=|occupation=- Anggota Dewan [[Walisongo]] <br>
- Imam [[Masjid Demak]] Ke-1 ( 1490 - 1506/12 (?) )|denomination=[[Sunni]]|jurisprudence=|creed=|movemet=|main_interests=|notable_ideas=|notable_works=|alma_mater=|disciple_of=[[Sunan Ampel]], [[Maulana Ishaq]], [[Syekh Ismail Malaka]]
[[Maulana Makhdum Ibrahim#Guru-gurunya|Guru-gurunya]]|awards=|influences=|influenced=[[Sunan Kalijaga]], [[Syekh Siti Jenar]], [[Syekh Jalaluddin]], [[Syaikh Syahruddin Kragan]], [[Siti Chalimah Rembang]],
[[Ali Rahmatullah#Murid-muridnya|Dan Murid-murid Lainnya]]|module=|signature=}}
'''Sunan Bonang'''
Beliau juga dikenal sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang.
▲'''Sunan Bonang''' lahir pada tahun [[1465]] di [[Kabupaten Rembang|Rembang]] dengan nama '''Raden Maulana Makdum Ibrahim'''. Beliau adalah putra [[Sunan Ampel]] dan Nyai Ageng Manila.
== Pendidikan ==
Dalam hal pendidikan, Sunan Bonang belajar pengetahuan dan ilmu agama dari ayahandanya sendiri, yaitu [[Sunan Ampel]]. Ia belajar bersama [[santri]]-santri Sunan Ampel yang lain seperti Sunan Giri, Raden Patah dan Raden Kusen.
Selain dari Sunan Ampel, Sunan Bonang juga menuntut ilmu kepada Syaikh Maulana Ishak, yaitu sewaktu bersama-sama Raden Paku Sunan Giri ke Malaka dalam perjalanan haji ke tanah suci.
Sunan Bonang dikenal sebagai seorang penyebar Islam yang menguasai ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat dengan kesaktian dan kedigdayaan menakjubkan.
Bahkan, masyarakat mengenal Sunan Bonang sebagai seseorang yang sangat pandai mencari sumber air di tempat-tempat yang sulit air.
''Babad Daha-Kediri'' menggambarkan bagaimana Sunan Bonang dengan pengetahuannya yang luar biasa bisa mengubah aliran Sungai Brantas, sehingga menjadikan daerah yang enggan menerima dakwah Islam di sepanjang aliran sungai menjadi kekurangan air, bahkan sebagian yang lain mengalami banjir.
Sepanjang perdebatan dengan tokoh Buto Locaya yang selalu mengecam tindakan dakwah Sunan Bonang, terlihat sekali bahwa tokoh Buto Locaya itu tidak kuasa menghadapi kesaktian yang dimiliki Sunan Bonang.
Demikian juga dengan tokoh Nyai Pluncing, yang kiranya seorang bhairawi penerus ajaran [[ilmu hitam]] Calon Arang, yang dapat dikalahkan oleh Sunan Bonang.<ref>Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, 229.</ref>
== Karya Sastra ==
Sunan Bonang banyak
Ada pula sebuah karya sastra dalam [[bahasa Jawa]] yang dahulu diperkirakan merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan [[Belanda]] seperti Schrieke disebut ''[[Het Boek van Bonang]]'' atau buku (Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai karyanya.
Baris 47:
== Keilmuan ==
Sunan Bonang juga terkenal dalam hal ilmu kebathinannya. Ia mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal dari Rasullah SAW, kemudian dia kombinasi dengan kesimbangan pernapasan{{cn}} yang disebut dengan rahasia Alif Lam Mim ( ا ل م ) yang artinya hanya Allah SWT yang tahu.
Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang Dia ambil dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya'. Ia menciptakan Gerakan fisik dari nama dan simbol huruf hijayyah adalah dengan tujuan yang sangat mendalam dan penuh dengan makna, secara awam penulis artikan yaitu mengajak murid-muridnya untuk menghafal huruf-huruf hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya diharuskan bisa baca dan memahami isi Al-Qur'an.
Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau Salat dan dzikir. Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan diorganisasikan dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam [[Silat Tauhid Indonesia]].
== Dalam
* Dalam film ''[[Sunan Kalijaga (film)|Sunan Kalijaga]]'' (1983), Sunan Bonang diperankan oleh [[Zainal Abidin (pemeran)|Zainal Abidin]].
* Dalam film ''
== Kutipan ==▼
{{reflist}}
== Referensi ==
* [[Sajarah Dalem Pangiwa lan Panengen]], Karya Ki Padmasusastra. Penerbit : Yayasan Sastra Lestari. Semarang-Surabaya: G.C.T van Dorep & Co [[1902]].
{{Walisongo}}
[[Kategori:Wali Sanga]]
▲== Kutipan ==
[[Kategori:Ulama Nusantara]]
|