Serangan lintas perbatasan di Sabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.4
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 117:
}}
 
'''Serangan Moro di Malaysia''' adalah serangkaian serangan oleh [[Orangorang Moro]] dari Selatan Filipina Selatan ke atas [[Malaysia Timur]] sejak [[Imperium Britania|periode Inggris]].<ref name="Eklöf2006"/><ref name="Tagliacozzo2007">{{cite book|author=Eric Tagliacozzo|title=Secret Trades, Porous Borders: Smuggling and States Along a Southeast Asian Frontier, 1865–1915|url=http://books.google.com/books?id=RqifJYxKCKoC&pg=PA115|year=2007|publisher=NUS Press|isbn=978-9971-69-385-5|pages=115–}}</ref> Banyak warga sipil tewas atau menderita selama insiden ini, menyebabkan peningkatan sentimen anti-Filipina di antara penduduk asli Sabah, terutama setelah serangan besar pada tahun [[Penyergapan Sabah 1985|1985]], [[Penculikan Sipadan 2000|2000]], dan [[Konflik Sabah 2013|2013]].
 
== Latar belakang ==
Baris 159:
Pada tahun 2000, kelompok Abu Sayyaf menculik sejumlah besar sandera. 10 daripadanya adalah para wisatawan dari Eropa dan Timur Tengah, sementara 11 adalah pekerja resort Malaysia. Semua sandera kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan Filipina di [[Jolo]], Sulu. Pada tahun 2003, enam orang asing diculik oleh 10 bajak laut Moro. Pada tahun 2004, dua warga Serawak dan seorang warga Indonesia diculik oleh kelompok berbasis Abu Sayyaf. Pada tahun 2005, lima warga Filipina menculik tiga awak Indonesia dari sebuah perusahaan perdagangan berbasis Sandakan di [[Pulau Mataking]] berhampiran Semporna. Pada tahun 2010, sekumpulan kru kapal nelayan ditangkap kelompok bersenjata Filipina ketika perahu mereka tersesat ke perairan Filipina dekat [[Pulau Boan]]. Semua kru kemudian dibebaskan tanpa sebarang uang tebusan dibayarkan. Juga pada tahun yang sama, seorang manajer dan pengawasan rumput laut diculik oleh empat warga Filipina bersenjata di [[Pulau Sebangkat]]. Kedua korban dibebaskan 11 bulan kemudian. Pada tahun 2011, sepuluh warga Filipina bersenjata menculik seorang pengusaha Malaysia.<ref name="major"/> Pada 11 Februari 2013, sekelompok warga Filipina berada dalam sekitar 100-200 orang, yang mana beberapa dari mereka bersenjata, tiba dengan perahu di Lahad Datu, Sabah dari pulau [[Simunul, Tawi-Tawi|Simunul]], [[Tawi-Tawi]], di selatan Filipina.<ref>{{cite news|url=http://globalnation.inquirer.net/64577/heirs-of-sultan-of-sulu-pursue-sabah-claim-on-their-own|title=Heirs of Sultan of Sulu pursue Sabah claim on their own|publisher=Philippine Daily Inquirer|date=16 Februari 2013|accessdate=5 November 2014}}</ref> Mereka dikirim oleh [[Jamalul Kiram III]], salah satu pengadu ke tahta Kesultanan Sulu. Tujuan mereka adalah untuk menegaskan [[Persengketaan Sabah|klaim teritorial yang belum terselesaikan pada Sabah]]. Selama kebuntuan, 68 pengikutnya tewas termasuk 2 warga sipil dan 10 polisi dan tentara Malaysia.<ref name="SultanObjective">{{cite web|author=Mike Frialde|url=http://www.philstar.com/headlines/2013/02/23/912045/sultanate-sulu-wants-sabah-returned-phl|title=Sultanate of Sulu wants Sabah returned to Phl|date=23 Februari 2013|publisher=The Philippine Star|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.astroawani.com/videos/show/buletin-awani/kronologi-pencerobohon-lahad-datu-25523|title=Kronologi pencerobohon Lahad Datu|language=Melayu|publisher=[[Astro Awani]]|date=15 Februari 2014|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.astroawani.com/news/show/dakwaan-anggota-tentera-terbunuh-hanya-taktik-musuh-panglima-tentera-darat-20183|title=Dakwaan anggota tentera terbunuh hanya taktik musuh – Panglima Tentera Darat|language=Melayu|publisher=Astro Awani|date=12 Agustus 2013|accessdate=5 November 2014}}</ref> Pada November 2013, tersangka militan [[Abu Sayyaf]] menewaskan seorang warga [[Taiwan]] di Pulau Pom Pom dan membebaskan istrinya sebulan kemudian di selatan Filipina.<ref name=southchina>{{cite news|title= Chinese tourist kidnapped in Malaysia is rescued by security forces|url=http://www.scmp.com/news/asia/article/1522303/rescue-chinese-tourist-and-filipino-worker-held-hostage-2-months-after|date= 31 Mei 2014|last= Pinghui|first= Zhuang|publisher=[[South China Morning Post]]|accessdate=24 Juni 2014}}</ref>
 
Pada bulan Januari 2014, sebuah percobaan penyusupan lebih lanjut oleh unsur-unsur asing di Sabah dapat diblokir oleh pasukan keamanan Malaysia.<ref>{{cite news|title= Another Sabah intrusion warded off|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/01/11/Another-Sabah-intrusion-warded-off-Security-on-east-coast-of-state-to-be-increased-to-prevent-furthe/|date= 11 Januari 2014|last= Zolkepli|first= Farik|publisher=The Star|accessdate=24 Juni 2014}}</ref> Pada 2 April 2014, seorang turis Cina dan warga Filipina diculik dari Singamata Adventures Reef and Resort, [[Semporna]]. Dua bulan kemudian, mereka diselamatkan oleh pasukan keamanan Malaysia dan Filipina. Pada tanggal 6 Mei 2014, penculikan yang melibatkan seorang warga negara Cina terjadi di Silam, dekat daerah [[Lahad Datu]] di Sabah.<ref name=southchina/> Ia kemudian dibebaskan pada 10 Juli.<ref>{{cite news|title= Filipino gunmen free kidnapped Chinese fish farm manager|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/07/10/Chinese-fish-farm-manager-released-by-gunmen/|date= 10 Juli 2014|last= Lee|first= Stephanie|publisher=The Star|accessdate=29 Juli 2014}}</ref> Pada tanggal 16 Juni, seorang peternak ikan dan pekerja Filipina diculik dari [[Kunak]].<ref name="extremists"/><ref>{{cite news|title= Kunak kidnap: Filipino gunmen kidnap fish breeder, worker in Sabah east coast|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/06/16/Sabah-Kidnapped-Kunak/|date= 16 Juni 2014|last= Vanar|first= Muguntan|publisher=The Star|accessdate=29 Juli 2014}}</ref> Manajer peternakan ikan dibebaskan pada tanggal 13 Desember dengan bantuan dua perunding Filipina, dengan salah satu dari mereka adalah pemimpin dari [[Front Pembebasan Nasional Moro]].<ref name="released"/> Pada tanggal 12 Juli, seorang polisi ditembak mati dan polisi laut lainnya diculik di Mabul Water Bungalows Resort, Pulau Mabul.<ref name="extremists">{{cite web|url=http://www.mindanaoexaminer.com/news.php?news_id=20141210092845|title=Abu Sayyaf frees Malaysian hostage in Philippines despite massive military campaign|publisher=Mindanao Examiner|date=10 Desember 2014|accessdate=11 Desember 2014|archive-date=2014-12-11|archive-url=https://archive.istoday/20141211070539/http://www.mindanaoexaminer.com/news.php?news_id=20141210092845|dead-url=yes}}</ref><ref name="released">{{cite web|url=http://www.gulf-times.com/asean-philippines/188/details/410437/extremists-threaten-to-kill-malaysian-hostage|title=Extremists threaten to kill Malaysian hostage|publisher=[[Gulf Times]]|date=30 September 2014|accessdate=7 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://tvnz.co.nz/world-news/malaysian-cop-killed-another-kidnapped-in-sabah-6026311|title=Malaysian cop killed, another kidnapped in Sabah|work=[[One News (Selandia Baru)|One News]]|publisher=[[Televisi Selandia Baru]]|date=13 Juli 2014|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite news|title= Mabul attack: Massive hunt for gunmen after cop killed, another feared kidnapped during shootout|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/07/13/Mabul-island-massive-hunt-for-cop-killer/|date= 13 Juli 2014|last= Vanar|first= Muguntan|publisher=The Star|accessdate=29 Juli 2014}}</ref> Polisi itu kemudian dibebaskan pada tanggal 7 Maret 2015, setelah 9 bulan di penangkaran. Pada bulan Oktober 2014, dua nelayan Vietnam yang bekerja untuk majikan Malaysia, telah ditembak oleh bajak laut Filipina. Semua dari mereka kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan Malaysia dan dikirim ke [[Rumah Sakit Queen Elizabeth, Kota Kinabalu|Rumah Sakit Queen Elizabeth]] di Kota Kinabalu, Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.thanhniennews.com/society/filipino-pirates-shoot-vietnamese-fishermen-off-malay-coast-32694.html|title=Filipino pirates shoot Vietnamese fishermen off Malay coast|publisher=[[Thanh Nien News]]|date=17 Oktober 2014|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://hanoitimes.com.vn/social-affair/2014/10/81E088A4/vietnamese-vessel-attacked-in-malaysia/|title=Vietnamese vessel attacked in Malaysia|publisher=[[Hanoi Times]]|date=17 Oktober 2014|accessdate=5 November 2014|archive-date=2015-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20151105121349/http://hanoitimes.com.vn/social-affair/2014/10/81E088A4/vietnamese-vessel-attacked-in-malaysia/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Taktik serangan ==
Baris 182:
{{quote|Kamp pengungsi ini telah menjadi masalah bagi penduduk daerah. Kamp ini telah menjadi sarang narkoba dan kegiatan kriminal lainnya. Selama bertahun-tahun, banyak perampokan terjadi di desa-desa terdekat dan pelaku yang ditangkap sebagian besar dari kamp ini. Seharusnya, situasi membaik di Filipina saat ini telah dipertanyakan apakah orang Filipina ini masih bisa dianggap sebagai pengungsi. Kamp ini didirikan di atas lahan seluas 40 hektar dekat Kampung Laut di awal tahun 1980-an oleh [[Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi]] (UNHCR). Namun UNHCR telah lama berhenti memberikan dana ke kamp dan sebagai hasilnya, banyak orang asing ini telah bekerja di luar kamp. Para pengungsi ini bahkan berani memperluas wilayah kamp, melanggar batas tanah desa terdekat dan hari ini, kamp ini telah menjadi sumber terbesar distribusi [[Metamfetamina|sabu-sabu]] di Papar.<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/6485|title=Shut Kinarut Refugee Camp, says Rosnah|publisher=[[New Sabah Times]]|accessdate=6 November 2014|archive-date=2017-07-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20170703171210/http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/6485|dead-url=yes}}</ref>|[[Rosnah Shirlin]], Anggota Parlemen Sabah.}}
 
Pemimpin Partai Bersatu Rakyat Sabah, [[Joseph Kurup]] berbagi pandangan yang sama tentang hal ini, menambahkan pengungsi dan imigran Moro harus kembali dan mengembangkan tanah air mereka di [[Mindanao]], Filipina kerana situasi perdamaian semakin dipulihkan di sana.<ref>{{cite web|url=http://www.theborneopost.com/2013/01/21/moro-refugees-immigrants-in-sabah-should-return-develop-homeland-kurup/|title=Moro refugees, immigrants in Sabah should return, develop homeland — Kurup|work=Bernama|publisher=The Borneo Post|date=21 Januari 2013|accessdate=8 November 2014}}</ref> Mantan Ketua Menteri Sabah, [[Yong Teck Lee]] telah menyarankan untuk menangguhkan layanan feri di Sandakan untuk memblokir migrasi warga Moro dari selatan Filipina yang kini telah menjadi masalah utama bagi Sabah apabila mereka tidak mahu pulang dan tinggal secara ilegal.<ref>{{cite web|url=http://www.gmanetwork.com/news/story/39013/ulatfilipino/balitangpinoy/closure-of-filipino-refugee-camps-in-malaysia-sought|title=Closure of Filipino refugee camps in Malaysia sought|publisher=[[GMA Network]]|date=19 April 2007|accessdate=6 November 2014|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140329110524/http://www.gmanetwork.com/news/story/39013/ulatfilipino/balitangpinoy/closure-of-filipino-refugee-camps-in-malaysia-sought|archivedate=29 Maret 2014|deadurl=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.sabah.org.my/mpgaya/press/2002/scrapferry.htm|title=SCRAP FERRY SERVICES: YONG|publisher=Sabah.org.my|date=2 Februari 2002|accessdate=6 November 2014|author=[[Yong Teck Lee]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140329110927/http://www.sabah.org.my/mpgaya/press/2002/scrapferry.htm|archivedate=29 Maret 2014|deadurl=yes}}</ref> Pada bulan Oktober 2014, [[Departemen Dalam Negeri (Malaysia)|Menteri Dalam Negeri]], [[Ahmad Zahid Hamidi]] mengumumkan bahwa semua anak tanpa kewarganegaraan di Sabah akan diberikan akta kelahiran untuk keperluan sekolah.<ref>{{cite web|url=http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/zahid-looks-to-tribunal-for-answer-to-sabahs-stateless-children|title=Zahid looks to tribunal for answer to Sabah’s stateless children|author=Jennifer Gomez|publisher=[[The Malaysian Insider]]|date=29 Oktober 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2014-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20141107200815/http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/zahid-looks-to-tribunal-for-answer-to-sabahs-stateless-children|dead-url=yes}}</ref> Usulan itu segera ditentang oleh sejumlah politisi Sabah baik dari pihak oposisi ataupun pemerintah seperti [[Joseph Pairin Kitingan]], [[Ignatius Dorrel Leiking|Darell Leiking]] dan Yong Teck Lee, sambil mengutip bahwa tindakan itu hanya akan membawa masalah besar bagi Sabah pada masa depan.<ref>{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/10/31/sabah-leaders-seeing-red-issuance-birth-certs-stateless-children/|title=Sabah leaders seeing red over issuance of birth certs to stateless children|publisher=[[The Rakyat Post]]|date=31 Oktober 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2016-05-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160504135459/http://www.therakyatpost.com/news/2014/10/31/sabah-leaders-seeing-red-issuance-birth-certs-stateless-children/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/10/31/future-generations-bear-consequences-foolish-humane-decision-says-pkr-lawmaker/|title=Future generations to bear consequences of foolish ‘humane’ decision, says PKR lawmaker|publisher=The Rakyat Post|date=31 Oktober 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2016-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20160713082812/http://www.therakyatpost.com/news/2014/10/31/future-generations-bear-consequences-foolish-humane-decision-says-pkr-lawmaker/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/11/03/issuing-bcs-stateless-kids-worsens-illegals-problem-sabah/|title=‘Issuing BCs to stateless kids only worsens illegals problem in Sabah’|publisher=The Rakyat Post|date=3 November 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2016-05-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160504142509/http://www.therakyatpost.com/news/2014/11/03/issuing-bcs-stateless-kids-worsens-illegals-problem-sabah/|dead-url=yes}}</ref> Sementara pemimpin partai oposisi lain Sabah, Jeffrey Kitingan telah mencadangkan akta kelahiran berbeda dikeluarkan untuk orang asing.<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/81871|title=Jeffrey calls for different birth cert for foreign children|author=Michael Teh|publisher=New Sabah Times|date=2 November 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2014-11-07|archive-url=https://archive.istoday/20141107191709/http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/81871|dead-url=yes}}</ref> Anggota Legislatif Sabah bagi bagian Kamunting di Sandakan, [[Charles O Pang]] percaya sistem pendidikan akan terbebani jika kemungkinan anak-anak tanpa kewarganegaraan diberikan akta kelahiran. Dia memberitahu;
 
{{quote|Menurut survei [[tak bernegara]] bagian Sabah, diperkirakan bahwa sekitar 36,000 anak tanpa kewarganegaraan asal Indonesia tinggal di negara bagian ini dan sebagian besar majikan tahu mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit. Sementara anak-anak tanpa kewarganegaraan dari Filipina diperkirakan jauh lebih tinggi. Dia tidak menyangkal bahwa kebanyakan mereka datang ke Sabah untuk mencari kehidupan yang lebih baik tetapi masalah yang ditimbulkan oleh gelombang manusia ilegal hanya akan membawa masalah besar. Jelasnya, skenario ini menciptakan situasi yang tidak adil bagi Malaysia dalam arti kata bahwa kita adalah pembayar [[pajak]], dan siapa yang harus membayar biaya tinggi bagi anak-anak ilegal ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga bagi hal pemeliharaan hidup mereka?<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/82021|title=Charles: Sistem pendidikan terbeban jika anak tanpa kerakyatan diberi sijil lahir|language=Melayu|publisher=New Sabah Times|date=6 November 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2014-11-07|archive-url=https://archive.istoday/20141107191833/http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/82021|dead-url=yes}}</ref>|[[Charles O Pang]], Anggota Legislatif Sabah bagi bagian Kamunting di Sandakan.}}
 
Jumlah ongkos besar telah dikeluarkan untuk pemeliharaan kehidupan imigran ilegal Filipina dan jumlah ini belum dibayar sampai saat ini meskipun upaya untuk mendapatkan kembali uang. Departemen Kesehatan Sabah mengatakan bahwa penyakit berbahaya dari imigran ini semakin menular sehingga membutuhkan lebih banyak pengeluaran ongkos, serta keperluan dana lebih bagi mengakomodasi logistik seperti petugas medis dan lain-lain.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58884|title=RCI: Large amount spent on food, education, healthcare of illegal immigrants.|publisher=New Straits Times|date=3 Desember 2014|accessdate=3 Desember 2014}}</ref> Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah, [[Joniston Bangkuai]] menunjukkan pandangan yang sama mengenai isu imigran ilegal Filipina ini. Dia mengatakan;