Pembelajaran elektronik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menmabahkan saran link dan menghapus link yang tidak diperlukan |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Teknologi dalam masyarakat menjadi Teknologi di masyarakat |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
[[Berkas:Konsep e-learning.jpg|jmpl]]
'''Sistem pembelajaran elektronik''' (
== Manfaat ==
Pembelajaran [[elektronik]] dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan menghemat biaya studi. ''E-learning'' mempermudah [[interaksi]] antara [[peserta didik]] dengan bahan atau materi pembelajaran, peserta didik dengan walinya (seperti [[guru]], [[dosen]], atau [[instruktur]]) maupun sesama peserta didik dapat saling berbagi informasi serta dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Kondisi demikian membuat peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap [[materi]] [[Belajar|pembelajaran]].<ref>Siahaan, S. (2004). E-Learning (Pembelajaran Elektronik) sebagai salah satu alternatif kegiatan pembelajaran. Jurnal Pendidikan 42.</ref>
Dalam ''e-learning'', faktor kehadiran guru atau [[pengajar]] dapat dikatakan berkurang atau bahkan tidak ada.<ref name=":0">Efraim , T. (2006). Pengertian E-Learning.Yogyakarta : Andi Offset</ref> Hal ini disebabkan karena beberapa peran
Dengan adanya ''e-learning'' para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah:
Baris 15:
# Mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Salah satu kekurangan ''
== Sejarah dan Perkembangan ''E-learning'' ==
Baris 27:
* Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi ''E-learning'' berbasis [[Web]]. Perkembangan LMS menuju aplikasi ''e-learning'' berbasis situs berkembang secara total, baik untuk pembelajar (''learner'') maupun administrasi yang belajar mengajar. LMS mulai diinformasikan ke situs-situs informasi, [[majalah]], dan [[surat kabar]]. Isi dari aplikasi ''e-learning'' berbasis web juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, [[video]] ''[[streaming]]'', serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan [[format data]] yang lebih standar, dan berukuran kecil.
* Kerja suatu [[perusahaan]]/institusi harus mempunyai pola pikir bahwa ''e-learning'' menjadi kebutuhan perusahaan/institusi untuk mencapai visi dan misi perusahaan/institusi itu sendiri sehingga ''e-learning'' harus dilakukan. Cara pandang ini tentunya membawa konsekuensi dan menuntut adanya perubahan, di antaranya adalah perubahan [[budaya]] kerja di perusahaan/institusi tersebut. Dalam hal ini [[manajemen]] SDM sebagai pengelola [[Sumber daya manusia|SDM]] yang ada tentunya akan membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan ''e-learning'' di perusahaan/institusi tersebut.<ref name=":0" />
== Pembelajaran Masa Covid-19 dengan E-learning ==
Pada tanggal 5 Maret 2020, [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] menyatakan bahwa wabah [[covid-19]] telah memberi dampak langsung terhadap sektor Pendidikan. Proses pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka, akhirnya diganti dengan pertemuan tatap maya secara jarak jauh. Empat Menteri melalui keputusan bersama Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) menyatakan bahwa metode pembelajaran di berbagai satuan pendidikan pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk pembelajaran teori dan sedapat mungkin juga untuk pembelajaran praktik, sehingga tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik di tiap satuan pendidikan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mengemas pembelajaran daring (dalam jaringan) yang menarik dan efektif. E-learning menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dimasa pandemi covid-19. Melalui pembelajaran berbasis e-learning ini peserta didik dapat belajar kapan dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam pembelajaran ini, misalnya diskusi online, pemberian tugas, download materi, upload materi, video pembelajaran, send massage dan sebagainya. Proses pembelajaran yang telah berlangsung bukan berarti tanpa hambatan. Banyak hal yang membuat proses pembelajaran tidak berjalan lancar, seperti kualitas jaringan yang tidak begitu baik di setiap lokasi tempat tinggal mahasiswa hingga ketidakpahaman peserta didik terhadap penggunaan elearning.<ref>{{Cite journal|last=Irnandi|first=Irfan|date=2021|title=Identifikasi Kemampuan Mahasiswa dalam Penggunaan Learning Management System (Lms) Berbasis Moodle di Universitas Papua|url=https://jurnal.unma.ac.id/index.php/th/article/view/3155|journal=Jurnal Theorems|volume=6|pages=32-40}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Internet]]
* [[e-commerce]]
* [[e-government]]
* [[Learning Management System]]
* [[Massive Open Online Course (MOOC)]]
Baris 38 ⟶ 42:
[[Kategori:Teknologi pendidikan]]
[[Kategori:Teknologi
|