Bandar Khalipah, Serdang Bedagai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(25 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|nama dati2=Serdang Bedagai
|luas=11.600 Ha (116 km²)
|penduduk=-26 487
|kelurahan=5
|nama camat=Maningar Manurung, SP, M. Si
|kepadatan=- jiwa/km² (2019)
|provinsi=SumatraSumatera Utara
}}
'''Bandar Khalipah''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Serdang Bedagai]], [[SumatraSumatera Utara]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
Kecamatan Bandar KhalifahKhalipah sebelum kemerdekaan indonesiaIndonesia adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja Padang VII Datuk Pangeran Bandar Tebing Janta Melayu, Bandar Khalifah pernah menjadi Ibukota Kerajaan Padang dan pada Tahun 1980-an masih ada ditemukan puing–puing kerajaan yang terletak di Desa Gelam Sei Serimah.
 
Asal muasal nama Bandar Khalifah tidak terlepas dari sejarah kemakmuran Bandar Khalifah. Bandar artinya Pusat Perdagangan Perekonomian antar negara Malaysia dengan Kerajaan Padang, sementara Khalifah merupakan tempat singgah dan menetapnya para Ahli Agama baik dari Indonesia maupun luar negeri. Dalam sejarah dijelaskan bahwa sebelum adanya pelabuhan Belawan, Bandar Khalifah adalah merupakan pelabuhan laut terbesar dan merupakan cikalbakal terbentuknya pelabuhan Belawan. Para ulama, lebai dan kaum sufi mempergunakan jasa pelabuhan Bandar Khalifah untuk berangkat dan pulangnya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah.
Baris 21:
 
== Penduduk ==
Penduduk di Kecamatan Bandar Khalipah rata-rata mayoritas bersuku bangsaorang [[Suku Batak|Batak]] ([[Suku Angkola|Angkola]], [[Suku Karo|Karo]], [[Suku Mandailing|Mandailing]], [[Suku Pakpak|Pakpak]], [[Suku Simalungun|Simalungun]], [[Suku Batak Toba|Toba]]). Namunnamun terdapat juga beberapa suku lainnya seperti [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Melayu|MayamayaMelayu]].
 
Dulu, penduduk asli Kecamatan Bandar Khalipah adalah orang [[Melayu Serdang|Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], dan kemudian hari orang [[Suku Jawa|Jawa]] datang di bawa oleh [[Belanda]] dari [[Jawa|Pulau Jawa]] ke daerah Sungai Sarimah di Desa Gelam Sei Serimah untuk bertani dan berkebun, dan kemudian disusul oleh bangsa [[Suku Batak|Batak]] dari pesisir [[Danau Toba]].
 
Sejak kedatangan bangsa Batak di Desa [[Kampung Juhar, Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Desa Kampung Juhar]] dan Desa [[Bandar Tengah, Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Desa Bandar Tengah]], penduduk asli mulai tersingkir kantersingkirkan, dan mereka menyingkir ke daerah sekitarnya seperti ke daerah Pagurawan, kedaerahke daerah [[Tebing Tinggi, Serdang Bedagai|Tebingtinggi]], [[Tanjung Beringin, Serdang Bedagai|Kecamatan Tanjung Beringin]], hingga sampai ke [[Percut Sei Tuan, Deli Serdang|Percut Sei Tuan]] dan [[PelabuhanMedan Belawan, Medan|Belawan]].
 
==Agama==
Penduduk kecamatan Bandar Khalipah mayoritas beragama [[Kristen]] dan sebagian [[Islam]].
 
Berikut daftar tempat ibadah di Kecamatan Bandar Khalipah:
{| class="wikitable sortable"
|-
! No. !! Desa/Kelurahan !! [[Gereja Protestan]]!! [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]!! [[Masjid]]!! [[Musholla|Mushollah]]h!! [[Ugamo Malim|Parsantian Parmalim]]!! [[Vihara]]/[[Pura]]
|-
||1.|| [[Bandar Tengah, Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Bandar Tengah]]|| 18 || 4 || 3 || || ||
|-
||2.|| [[Kampung Juhar, Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Kampung Juhar]]|| 1819 || 2 || || || 1 ||
|-
||3.|| [[Kayu Besar, Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Kayu Besar]]|| 6 || 1 || 2 || || ||
Baris 45:
||5.|| [[Gelam Sei Serimah, Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Gelam Sei Serimah]]|| 5 || 2 || 2 || || ||
|-
|| || Jumlah || 4950 || 9 || 8 || 7 || 1 ||
|-
 
Baris 75:
 
{{Authority control}}
 
 
{{kecamatan-stub}}