Kabupaten Cirebon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(45 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Indonesia|kota bernama sama|Kota Cirebon}}
{{Kegunaan lain|Cirebon (disambiguasi)}}
{{kotak info Dati II Indonesia
| settlement_type = kabupaten
| nama = Kabupaten Cirebon
| translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_type1 = [[Cacarakan
| translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
| translit_lang1_type3 =
| translit_lang1_info = {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪
| translit_lang1_info1 = ꦕꦶꦉꦧꦺꦴꦤ꧀
| translit_lang1_info2 = چيرٓبَون
| translit_lang1_info3 =
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Girl Cirebon Mask Dance.jpg
|caption1=Tari Topeng Cirebon
|image2=Makam sunan gunung jati.jpg
|caption2 = Pemakaman [[Sunan Gunung Jati]]
}}
| lambang = Coat of arms of Cirebon Regency.svg
| julukan = {{hlist|<!--Tidak usah memakai frasa kota-->Udang|<!--Tidak usah memakai frasa kota-->Bumi para wali}}
Baris 29 ⟶ 35:
| tanggal = 8 Agustus 1950<ref name="UU"/>
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1482|04|2}}
| nama kepala daerah = [[
| nama wakil kepala daerah =
| nama sekretaris daerah = Hilmi Rivai
| nama ketua DPRD = [[
| luasref = <ref name="bps2021">{{cite book|title=Kabupaten Cirebon dalam Angka 2021|url=https://cirebonkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/610d97a2185dfa5c2fb4b197/kabupaten-cirebon-dalam-angka-2021.html|year=2021|publisher=Badan Pusat Statistik|access-date=2022-02-03|archive-date=2022-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220203153639/https://cirebonkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/610d97a2185dfa5c2fb4b197/kabupaten-cirebon-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
| luas = 1070,29
Baris 48 ⟶ 54:
| population_density_rank =
| population_rank =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,54% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,43% [[Kekristenan]]
** 0,31% [[Protestan]]
** 0,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref>{{cite web|url=https://cirebonkab.bps.go.id/indicator/108/746/1/jumlah-penduduk-menurut-agama-dan-kecamatan.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan (Jiwa), 2021-2023|website=Badan Pusat Statistik|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|accessdate=15 Juli 2024}}</ref>}}
| bahasa = {{bulleted list|[[Bahasa Indonesia]]|[[Bahasa Jawa]]|[[Bahasa Sunda Cirebon|Bahasa Sunda ]]|[[Bahasa Cirebon]]}}
| IPM = {{increase}} 69,12 {{small|(2021)}}<br> {{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=2 Juli 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| zona =
| kodepos = 45100
| area_code = +62231
| nomor_polisi = * E ''xxxx'' H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*
* E ''xxxx'' A*/B**/C*/D*/E*/F*/G* {{efn|[[Gunungjati, Cirebon|Gunungjati]], [[Kapetakan, Cirebon|Kapetakan]], [[Kedawung, Cirebon|Kedawung]], [[Mundu, Cirebon|Mundu]], [[Suranenggala, Cirebon|Suranenggala]], [[Tengahtani, Cirebon|Tengahtani]]}}
| flora = [[Kedawung]]
| fauna = [[Bebek pelari|Itik
| dau =
| semboyan = Berprestasi
| web = {{URL|www.cirebonkab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Cirebon''' ([[Aksara Sunda]]: ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮎᮤᮛᮨᮘᮧᮔ᮪) adalah [[kabupaten]] di Provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Sumber, Cirebon|Kecamatan Sumber]]. Kabupaten ini berada di ujung bagian timur Provinsi Jawa Barat, serta menjadi pintu gerbang masuk Provinsi Jawa Barat dari wilayah timur [[Jawa|Pulau Jawa]]. Kabupaten Cirebon yang bentuk nonformalnya adalah '''Cirbon''' atau '''Cerbon''' merupakan produsen beras unggulan yang berada di [[Jalan Nasional Rute 1|Jalan Pantura]].
== Sejarah ==
{{utama|Kesultanan Cirebon}}
Kabupaten Cirebon awalnya merupakan bagian dari [[Kerajaan Tarumanagara]], lalu menjadi bagian dari [[Kerajaan Galuh]]. Setelah berdirinya [[Kesultanan Demak]] wilayah Cirebon masuk sebagai [[protektorat]] Kesultanan Demak, dimana banyak pasukan Demak yang menetap di daerah Pantura Jawa Barat seperti di daerah Cirebon, Indramayu, karawang, Jayakarta dan Serang. Kabupaten ini merupakan kabupaten terawal yang mengalami proses Islamisasi di Jawa barat, dimana proses ini dirintis oleh seorang pangeran [[Kerajaan Galuh|Galuh]] bernama [[Bratalegawa]] di abad ke-14. Setelah masuk [[Islam]], Bratalegawa meninggalkan ibu kota Galuh, [[Kawali]], untuk menyebarkan Islam di daerah Caruban Girang.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|title=Risalah: majalah da'wah Islamiyah|publisher=Yayasan Risalah Pers|language=id|access-date=2023-02-06|archive-date=2023-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230206221642/https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|dead-url=no}}</ref>
Mereka singgah di beberapa petapaan antara lain petapaan Ciangkup di desa Panongan (Sedong), Petapaan Gunung Kumbang di daerah Tegal dan Petapaan Gunung Cangak di desa Mundu Mesigit, yang terakhir sampai ke Gunung Amparan Jati dan di sanalah bertemu dengan Syekh Datuk Kahfi yang berasal dari kerajaan Parsi. Ia adalah seorang Guru Agama Islam yang luhur ilmu dan budi pekertinya. Pangeran Walangsungsang beserta adiknya Nyai Lara Santang dan istrinya Nyai Endang Geulis berguru Agama Islam kepada Syekh Nur Jati dan menetap bersama Ki Gedheng Danusela adik Ki Gedheng Danuwarsih. Oleh Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang diberi nama Somadullah dan diminta untuk membuka hutan di pinggir Pantai Sebelah Tenggara Gunung Jati (Lemahwungkuk sekarang). Maka sejak itu berdirilah Dukuh Tegal Alang-Alang yang kemudian diberi nama Desa Caruban (Campuran) yang semakin lama menjadi ramai dikunjungi dan dihuni oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang, bertani dan mencari ikan di laut.
Baris 79 ⟶ 90:
Pangeran Walangsungsang mendapat gelar Haji Abdullah Iman dan adiknya Nyai Lara Santang mendapat gelar Hajah Sarifah Mudaim, kemudian menikah dengan seorang Raja Mesir bernama Syarif Abullah. Dari hasil perkawinannya dikaruniai 2 (dua) orang putra, yaitu Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Sekembalinya dari Mekah, Pangeran Cakrabuana mendirikan Tajug dan Rumah Besar yang diberi nama Jelagrahan, yang kemudian dikembangkan menjadi Keraton Pakungwati (Keraton Kasepuhan sekarang) sebagai tempat kediaman bersama Putri Kinasih Nyai Pakungwati. Stelah Kakek Pangeran Cakrabuana Jumajan Jati Wafat, maka Keratuan di Singapura tidak dilanjutkan (Singapura terletak + 14 Km sebelah Utara Pesarean Sunan Gunung Jati) tetapi harta peninggalannya digunakan untuk bangunan Keraton Pakungwati dan juga membentuk prajurit dengan nama Dalem Agung Nyi Mas Pakungwati. Prabu Siliwangi melalui utusannya, Tumenggung Jagabaya dan Raja Sengara (adik Pangeran Walangsungsang), mengangkat Pangeran Carkrabuana menjadi Tumenggung dengan Gelar Sri Mangana.
Pada Tahun 1470 Masehi Syarif Hiyatullah setelah berguru di Mekah, Bagdad, Campa dan Samudra Pasai, datang ke Kesultanan Demak Pulau Jawa, mula-mula tiba di Demak, Banten ,kemudian Jawa Timur dan mendapat kesempatan untuk bermusyawarah dengan para dewan wali 9 kesultanan Demak yang dipimpin oleh Sunan Ampel. Musyawarah tersebut menghasilkan suatu lembaga yang bergerak dalam penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa dengan nama Wali Sanga.
Sebagai anggota dari lembaga tersebut, Syarif Hidayatullah datang ke Carbon untuk menemui Uwaknya, Tumenggung Sri Mangana (Pangeran Walangsungsang) untuk mengajarkan Agama Islam di daerah Carbon dan sekitarnya, maka didirikanlah sebuah padepokan yang disebut pekikiran (di Gunung Sembung sekarang)
Baris 85 ⟶ 96:
Setelah Suna Ampel wafat tahun 1478 Masehi, maka dalam musyawarah Wali Sanga di Tuban, Syarif Hidayatullah ditunjuk untuk menggantikan pimpinan Wali Sanga. Akhirnya pusat kegiatan Wali Sanga dipindahkan dari Tuban ke Gunung Sembung di Carbon yang kemudian disebut puser bumi sebagai pusat kegiatan keagamaan, sedangkan sebagai pusat pemerintahan Kesulatan Cirebon berkedudukan di Keraton Pakungwati dengan sebutan GERAGE. Pada Tahun 1479 Masehi, Syarif Hidayatullah yang lebih kondang dengan sebutan Pangeran Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi Mas Pakungwati Putri Pangeran Cakrabuana dari Nyai Mas Endang Geulis. Sejak saat itu Pangeran Syarif Hidayatullah dinobatkan sebagai Sultan Carbon I dan menetap di Keraton Pakungwati.
Sebagaimana lazimnya yang selalu dilakukan oleh Pangeran Cakrabuana mengirim upeti ke Pakuan Pajajaran, maka pada tahun 1482 Masehi setelah Syarif Hidayatullah diangkat menjadi Sultan Cirebon membuat maklumat kepada Raja Pakuan Pajajaran '''PRABU SILIWANGI''' untuk tidak mengirim upeti lagi karena Kesultanan Cirebon sudah menjadi Negara yang Merdeka. Selain hal tersebut Pangeran Syarif Hidayatullah melalui lembaga Wali Sanga rela berulangkali memohon Raja Pajajaran untuk berkenan memeluk Agama Islam tetapi tidak berhasil. Itulah penyebab yang utama mengapa Pangeran Syarif Hidayatullah menyatakan Cirebon sebagai Negara Merdeka lepas dari kekuasaan Pakuan Pajajaran,dan berkoalisi dengan kesultanan demak karena berjuang bersama para wali songo di jawa.
Peristiwa merdekanya Cirebon keluar dari kekuasaan Pajajaran tersebut, dicatat dalam sejarah tanggal Dwa Dasi Sukla Pakca Cetra Masa Sahasra Patangatus Papat Ikang Sakakala, bertepatan dengan 12 Shafar 887 Hijiriah atau '''2 April 1482 Masehi yang sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Cirebon.'''
== Geografi ==
Baris 237 ⟶ 247:
{{utama|Daftar Bupati Cirebon}}
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah kabupaten Cirebon. Bupati Cirebon bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Jawa Barat]].
Selanjutnya, setelah masa jabatan Imron dan Ayu selesai pada 17 Mei 2024, penjabat Bupati Cirebon diberikan kepada [[Wahyu Mijaya]]. Ia dilantik oleh [[Penjabat]] [[Gubernur Jawa Barat]], [[Bey Machmudin]], tanggal 17 Mei 2024 di Aula [[Gedung Sate]], [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]].
<!--
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
Baris 252 ⟶ 264:
|[[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]]
|1 Oktober 2019
|17 Mei 2024
|29<br><small>([[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|2018]])
|<ref name="BP"/>
|[[Berkas:Wahyu_Tjiptaningsih.jpg|100px]]
|[[Wahyu Tjiptaningsih]]<br> (''Sejak 2021'')
|}-->
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
! colspan="2" |Bupati
! Potret
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Mulai menjabat
! Selesai menjabat
! Masa jabatan
! Periode
! colspan="3"| [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil]]
|-
|-
! style="background:{{Independen/meta/color}}" |
| <span>[[Wahyu Mijaya]]<br>(''penjabat'')<br />(lahir 1973)</span>
| [[Berkas:Wahyu Mijaya Pj Bupati Cirebon.jpg|90px]]
| [[Politikus independen|Nonpartisan]]
| 17 Mei 2024
| ''[[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Jawa Barat|Petahana]]''
| {{age in years and days|2024|5|17}}
| Transisi
| colspan="3"| ''Lowong''
|}
Baris 270 ⟶ 304:
== Demografi ==
Cirebon merupakan salah satu kabupaten terpadat di [[Jawa Barat]] yang mayoritas dihuni keturunan Jawa cirebonan menggunakan basa jawa cirebonan yang mirip dialek jawa Banyumasan/tegal. Penduduk Kabupaten Cirebon terus bertambah, meski demikian dari sensus ke sensus, tren rata-rata laju pertumbuhan penduduk dari sensus ke sensus semakin melambat. Pada Tahun [[1980]] jumlah penduduk Kabupaten Cirebon baru berjumlah 1.331.690 jiwa dan pada tahun [[1990]] tercatat 1.648.021 jiwa. Sepuluh tahun kemudian pada tahun [[2000]] penduduk Kabupaten Cirebon menjadi 1.931.068 jiwa. Hasil sementara dari pengolahan data SP2010-L1.P212, SP2010-C2, dan SP2010-L2 (kondisi 15 Juli 2010) sebesar 2.065.142 jiwa dengan komposisi 1.057.501 jiwa penduduk laki-laki dan 1.007.641 jiwa penduduk perempuan.
Menurut angka sementara hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], Kecamatan [[Sumber, Cirebon|Sumber]] adalah wilayah dengan jumlah penduduknya paling banyak yaitu sebesar 80.914 jiwa dan berikutnya adalah Kecamatan [[Gunungjati, Cirebon|Gunungjati]] yaitu sebanyak 77.712 jiwa. Sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kabupaten Cirebon adalah Kecamatan [[Pasaleman, Cirebon|Pasaleman]] yaitu sebanyak 24.912 jiwa dan Kecamatan [[Karangwareng, Cirebon|Karangwareng]] sebanyak 26.554 jiwa.
Baris 331 ⟶ 365:
== Bahasa ==
Pada umumnya Masyarakat Kabupaten Cirebon menggunakan [[Bahasa Indonesia]] sebagai bahasa resmi dan [[Bahasa Cirebon]] (Jawa Cirebonan) sebagai bahasa sehari-hari dengan bermacam-macam dialeknya di wilayah bagian utara kabupaten dan berbatasan dengan [[Kota Cirebon]], sedangkan masyarakat Kabupaten Cirebon timur atau bagian selatan yang berbatasan dengan [[Kabupaten Kuningan]] menunggunakan [[Bahasa Sunda Cirebon]] sebagai bahasa sehari-hari, selain itu karena faktor wilayah [[Bahasa Sunda Brebes|orang Sunda Brebes]] yang di Berasal dari [[Kabupaten Brebes]] yang selalu berbelanja ke wilayah Cirebon Timur.
Sedangkan orang-orang yang merantau ke Kabupaten Cirebon dari berbagai daerah di Indonesia menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, seperti : Bahasa Madura, Bahasa Minang, Bahasa Betawi dan lain-lain.
Baris 355 ⟶ 389:
== Transportasi ==
[[Berkas:Gerbang tol palimanan utama 3.jpg|jmpl|240x240px|Gerbang Tol Palimanan]]
Kabupaten Cirebon merupakan persimpangan antara kedua jalur utama di Pulau Jawa, yakni jalur utara serta tengah Jawa yang menghubungkan kedua kota besar di Indonesia seperti [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]. Di transportasi darat, terminal bus utama di kabupaten ini adalah Terminal Sumber di Kecamatan [[Sumber, Cirebon|Sumber]], tidak jauh dari [[Kota Cirebon]]. Meskipun tidak sebesar [[Terminal Harjamukti]] yang terletak di Kota Cirebon, Terminal Sumber juga melayani layanan bus antarkota dan angkutan kota yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kecamatan lainnya. Kabupaten Cirebon juga mudah diakses melalui [[Jalan Tol Trans-Jawa]] di segmen Cikopo–Palimanan dan Palimanan–Kanci yang membentang dari [[Pelabuhan Merak]] di [[Kota Cilegon]], [[Banten]] sampai dengan [[Pelabuhan Ketapang]] di [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. Di transportasi rel, Kabupaten Cirebon mempunyai stasiun kereta api utama yang melayani kereta api antarkota maupun aglomerasi seperti Stasiun {{sta|Arjawinangun}}, {{sta|Babakan}}, {{sta|Tanjung}} di lintas utara, dan {{sta|Ciledug}} di lintas tengah meskipun stasiun utama di wilayah [[Rebana (wilayah metropolitan)|Rebana]] adalah [[Stasiun Cirebon]]. Semenjak penerbangan komersial berpindah dari [[Bandar Udara Husein Sastranegara]] di [[Kota Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Kertajati]] di [[Kabupaten Majalengka]] merupakan bandar udara internasional bagi seluruh wilayah [[Jawa Barat]] serta Pantura Barat [[Jawa Tengah]] kecuali [[Jabodetabekpunjur|Bodebek]], [[Kabupaten Sukabumi|Kabupaten–]][[Kota Sukabumi]], dan [[Kabupaten Karawang]], melayani penerbangan domestik maupun internasional.
== Pariwisata ==
Baris 437 ⟶ 464:
==== Wana Wisata Ciwaringin ====
Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena ''motor cross''. Di lokasi ini juga terdapat [[Danau Ciranca]] bagi penggemar memancing. Berlokasi di [[Ciwaringin, Ciwaringin, Cirebon|Desa Ciwaringin]] [[Ciwaringin, Cirebon|Kecamatan Ciwaringin]], 17 km dari [[Sumber, Cirebon|Kota Sumber]].
== Galeri kuliner ==
|