Kerajaan Galuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| region =
| country =
| religion = • [[
| p1 = Kerajaan Tarumanagara
| s1 = Kerajaan Sunda
Baris 32:
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Hindu-Buddha}}
'''Kerajaan Galuh''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: ᮊᮛᮏᮃᮔ᮪ ᮌᮜᮥᮂ) adalah [[kerajaan]] bercorak [[Hindu]] di Indonesia, yang wilayahnya terletak antara [[Sungai Citarum]] di sebelah barat dan Sungai [[Ci Serayu|Cisarayu]] (Serayu) juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. Kerajaan ini adalah penerus dari [[kerajaan Kendan]], bawahan [[Tarumanagara]].<ref>[http://wangsit-siliwangi.blogspot.com/2013/03/sejarah-kerajaan-galuh-prabu-siliwangi.html Wangsit Siliwangi, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>[https://universitasgaluhfkipsejarah.wordpress.com/2012/04/15/sejarah-kerajaan-galuh/ Universitas Galuh, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.prabugaluhpakuan.com/ |title=Prabu Galuh Pakuan, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2015-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150213133939/http://www.prabugaluhpakuan.com/ |dead-url=yes }}</ref>
Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno ''[[Carita Parahiyangan]]'', suatu [[naskah]] ber[[bahasa Sunda]] yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, cerita mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama 15 tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.<ref>[http://galoehsalaka.blogspot.com/p/sejarah-kerajaan-galuh-ciamis.html Galoeh Salaka, diakses 13 Feb 2015]</ref>
Baris 39:
== Kerajaan kembar ==
[[Wretikandayun]] mempunyai tiga anak lelaki: Rahiyang Sempakwaja (menjadi resiguru di [[gunung Galunggung|Galunggung]]), Rahiyang Kidul (jadi resi di Denuh), dan Rahiyang Mandiminyak. Setelah menguasai Galuh selama sembilan puluh tahun ([[612]]-[[702]]), Wretikandayun diganti oleh Rahiyang Mandiminyak, putra bungsunya, sebab kedua kakaknya menjadi resiguru.<ref>
Dari Nay Pwahaci Rababu, Sempakwaja mempunyai dua anak: Demunawan dan Purbasora. Akibat tergoda oleh kecantikan iparnya, Mandiminyak sampai terseret ke perbuatan nista, sampai melahirkan Sena (atau Sang Salah).
Baris 138:
Sebelum tahun [[1596]] M Cirebon belum terikat oleh Mataram bahkan daerah Ciamis Utara yang dimaksud utara Citanduy ada di bawah kekuasaan [[Cirebon]] termasuk [[Panjalu, Ciamis]].
{{Artikel|Akulturasi Budaya Jawa dan Sunda}}
== Wilayah Galuh pada Masa Hindia Belanda ==
|