Tribuaneswari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
Dalam perjalanan menuju [[Sumenep]], Tribhuwana sering dibantu oleh [[Lembu Sora]], abdi setia [[Raden Wijaya]]. Jika pasangan suami istri tersebut letih, [[Lembu Sora]] menyediakan perutnya sebagai alas duduk. Jika menyeberang rawa-rawa, [[Lembu Sora]] menyediakan diri menggendong Tribhuwana.
[[Raden Wijaya]] kemudian bersekutu dengan [[Arya Wiraraja]] untuk menjatuhkan [[Jayakatwang]]. Ketika [[Raden Wijaya]] berangkat ke [[Kadiri]]
Pada tahun 1293 pasukan [[Mongol]] datang membantu [[Raden Wijaya]] mengalahkan [[Jayakatwang]]. Menurut [[Pararaton]], raja [[Mongol]] bersedia membantu karena [[Arya Wiraraja]] menjanjikan Tribhuwana dan [[Gayatri]] sebagai hadiah.▼
▲Pada tahun 1293 pasukan [[Mongol]] datang membantu [[Raden Wijaya]] mengalahkan [[Jayakatwang]]. Menurut [[Pararaton]], raja [[Mongol]] bersedia membantu karena [[Arya Wiraraja]] menjanjikan Tribhuwana dan [[Gayatri]] sebagai hadiah.
Kisah tersebut hanyalah imajinasi pengarang [[Pararaton]] saja, karena menurut [[kronik Tiongkok]] dari [[Dinasti Yuan]], pengiriman pasukan [[Mongol]] yang dipimpin [[Ike Mese]] tersebut semata-mata untuk menaklukkan [[Kertanagara]], bukan atas undangan [[Arya Wiraraja]].
Baris 32 ⟶ 31:
Sepeninggal pasukan [[Mongol]] tahun 1293, [[Kerajaan Majapahit]] berdiri dengan [[Raden Wijaya]] sebagai raja pertama. Tribhuwana tentu saja menjadi permaisuri utama, ditinjau dari gelarnya yaitu '''Tribhuwana-iswari'''.
Namun demikian, ''[[Pararaton]]'' menyebutkan, istri [[Raden Wijaya]] yang dituakan di istana bernama [[Dara Petak]] putri dari [[Kerajaan Dharmasraya]], yang melahirkan [[Jayanagara]] sang [[putra mahkota]]. Sedangkan ibu [[Jayanagara]] menurut [[Nagarakretagama]] bernama '''Indreswari'''. Menurut beberapa Sejarawan adalah nama gelar untuk Dara Petak.
Menurut prasasti Kertarajasa (1305), Tribhuwaneswari disebut sebagai ibu [[Jayanagara]]. Dari berita tersebut dapat diperkirakan, [[Jayanagara]] adalah anak kandung Indreswari alias [[Dara Petak]] yang kemudian menjadi anak angkat Tribhuwaneswari sang permaisuri utama. Hal ini menyebabkan [[Jayanagara]] mendapat hak atas takhta sehingga kemudian menjadi raja kedua [[Majapahit]] tahun 1309-1328.
Tahun kematian Tribhuwaneswari tidak diketahui, namun diduga kuat ia telah meninggal sebelum Jayanagara terbunuh pada tahun 1328, karena sesepuh kerajaan pada saat itu hanya menyisakan adik bungsunya, [[Gayatri]], sebagai istri Raden Wijaya yang berhak mewarisi takhta
== Kepustakaan ==
|