Shorinji Kempo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
| parenthood = [[Kung Fu Shaolin]]
| famous_pract = [[Sonny Chiba]]
| olympic =
| website =
}}
Baris 23:
== Sejarah Shorinji Kempo — 1947 ==
<!--[[Berkas:Do sinsho.jpg|jmpl|ka|175px|Doshin So<br>Pencipta Shorinji Kempo]]-->
dalam pendekatan secara historis keberadaan beladiri Kungfu sudah ada diluar Shaolin semenjak Shaolin berdiri. keberadaan kuil Shaolin sendiri juga bukan hanya karena adanya aspek perkembangan religiusitas di China. Yang harus diingat disini adalah bahwa Pendiri Kuil Shaolin bukanlah Bodhidharma atau Dhama-Taishi, pendiri kuil Shaolin adalah dua orang biksu dari India yang sudah datang beberapa tahun sebelum Dharma Taishi yaitu "Batuo" pada masa kerajaan Wei (AD 386-534)
Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, ''tenjiku nara no kaku'', atau ''ekkin gyo'') adalah [https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Bodhidharma Bodhidharma] (leluhur [https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Zen Zen]) ke Tiongkok 1500 tahun yang lalu setelah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang benar dan mengakhiri perjalanannya di [[Vihara_Shaolin|Kuil Shaolin Songshan]] yang kini dikenal sebagai Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan beragam seni bela diri yang tersebar ke seluruh daratan Tiongkok.▼
salah satu biksu Shaolin yang memiliki latar belakang sebagai anggota milter adalah Biksu Huike yang merupakan salah satu murid pertama Bodhidarma ketika beliau datang ke China untuk menyebarkan ajaran Buddha.
▲Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, ''tenjiku nara no kaku'', atau ''ekkin gyo'') adalah [
namun oleh karena keberadaan politik antara kerajaan China dengan Shaolin yang terjalin cukup lama maka para biksu Shaolin di era setelah kepergian Bodhidarma kembali ke India banyak yang terlibat dalam kemiliteran . hal ini dikarenakan wilayah Shaolin yang berada di pegunungan Shong-Shan adalah wilayah strategis yang penting dalam memeprtahankan wilayah dari kelompok militan Mongol .
dari kondisi strategis yang terjadi di wilayah China hingga aspek sosiologis masyarakat China yang kala itu memandang Buddhism adalah agama penting yang mengembangkan jiwa dan rohani maka keberadaan kuil Shaolin selain sebagai benteng alami juga berperan sebagai arkais budaya masyarakat. pada aspek arkais budaya masyarakat inilah beladiri KungFu tidak hanya dinilai sebagai alat perang oleh karena mengajarkan kesenian bertarung namun juga sebagai kekayaan intelektual yang dapat menjadi bukti sejarah.
Pada tahun 1928, Kaiso melakukan perjalanan ke Tiongkok dengan tujuan menyelamatkan keterpurukan keluarganya dengan bekerja sebagai pegawai junior di perusahaan pengelola Kereta Api milik Jepang didaerah Manchuria, hal ini dimungkinkan oleh karena kakek dari So Doshin yang bernama So Shigeto merupakan salah satu pegawai senior di perusahaan tersebut,dari jejaring sosial yang dibangun So Shigeto inilah So Doshin mampu mengenal berbagai kelompok dan individu yang terlibat dalam urusan politik China yang juga memiliki latar belakang sebagai praktisi beladiri KungFu dan ia mempelajari teknik-teknik esoterik dari berbagai guru yang ia temui sehubungan dengan ”pekerjaannya yang tidak biasa”.
== Kempo setelah [[Perang Dunia II]] ==
Baris 44 ⟶ 53:
metode keras (go ho) memukul, menyerang, menendang dan memotong. Kemudian ia menganalisis dan menyusun gerakan ini dengan prinsip fisik dan fisiologi. Kaiso
bermaksud membuat metoda untuk melatih tubuh dan pikiran secara bersamaan sebagai inti bela diri. Latihan fisik, pendidikan jasmani, dan selanjutnya membantu
menyempurnakan karakter seseorang. Oleh karenanya, ia menggunakan peraturan latihan yang mudah yang dilukiskan pada dinding byaku-eden di
menyusunnya kembali ke dalam bentuk yang sesuai dengan masanya. Kemudian ditambah pengalaman bertempur yang berharga yang diperolehnya selama masa
perang, memasukkan elemen ciptaannya sendiri, dan terbentuklah Shorinji Kempo.
Baris 58 ⟶ 67:
== Falsafah Kempo ==
konsep dasar dari Shorinji Kempo adalah ''Kongo-Zen''
Karena seni bela diri kempo waktu itu menjadi bagian dari latihan bagi para calon [[biksu]], dengan sendirinya ilmu itu harus mempunyai dasar falsafah yang kuat. Dengan dilandasi agama [[Budha]], yaitu tidak boleh membunuh dan menyakiti, maka semua ''kenshi'' (pemain Kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal ini menjadi doktrin Kempo, bahwa "perangilah dirimu sendiri sebelum memerangi orang lain". Berdasarkan doktrin ini mempengaruhi pula susunan beladiri ini, sehingga gerakan teknik selalu dimulai dengan mengelak/menangkis serangan dahulu, baru kemudian membalas. Selanjutnya disesuaikan menurut kebutuhan yakni menurut keadaan serangan lawan.▼
dalam penjabarannya mengenai Shorinji Kempo, Kaisho menjelaskan jika keberadaan beladiri Shorinji Kempo tidak bisa lepas dari pemikiran dasar yang disebut sebagai Kongo-Zen . bahkan lebih jauh dalam buku '''''What is Shorinji Kempo''''' secara khusus beliau menjelaskan jika "'''<u>''Shorinji Kempo adalah ekspresi dari Kongo-Zen ".''</u>''' penjelasan singkat ini menunujukan jika keberadaan beladiri Shorinji Kempo menuntut praktisinya untuk mau mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai pemikiran Kongo-Zen didalam praktelk latihan atau penerapan beladiri Shorinji Kempo
▲Karena seni bela diri
{{Quote box3|Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan. Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman.|2=Doktrin Shorinji Kempo}}
Dharma selalu mengajarkan bahwa disamping dilarang menyerang juga tidak selalu setiap serangan dibalas dengan kekerasan. Sehingga dalam ilmu kempo itu lahirlah apa yang berbentuk mengelak saja. Cukup menekukkan bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci dan apabila terpaksa barulah dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan.
Baris 88 ⟶ 102:
Pada tahun [[1964]], dalam suatu acara kesenian yang dipertunjukkan mahasiswa Indonesia untuk menyambut tamu-tamu dari tanah airnya, seorang pemuda yang bernama Utin Syahraz mendemonstrasikan Shorinji Kempo. Apa yang didemonstrasikannya itu menarik minat pemuda dan mahasiswa Indonesia lainnya, diantaranya Indra Kartasasmita dan Ginanjar Kartasasmita serta beberapa orang lainnya. Mereka lalu datang ke pusat Shorinji Kempo di kota Tadotsu untuk menimba langsung seni bela diri itu.
Untuk meneruskan warisan seni bela diri itu di Indonesia, ketiga pemuda tersebut yaitu Utin Sahras (almarhum), Indra Kartasasmita dan Ginanjar Kartasasmita, akhirnya membentuk suatu organisasi olahraga Shorinji Kempo, yang bernama [[PERKEMI]] ([[Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia|Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia]]) pada tanggal 2 Februari 1966.
Di Indonesia, Perkemi berada dibawah naungan KONI Pusat. Perkemi juga menjadi anggota penuh dari Organiasasi Federasi Shorinji Kempo se-Dunia atau WSKO ''(World Shorinji Kempo Organization)'', yang berpusat di kuil Shorinji Kempo di kota Tadotsu, Jepang.
Baris 103 ⟶ 117:
== Pranala luar ==
* {{ja}} {{Official|http://www.shorinjikempo.or.jp}}
* {{id}} [http://perkemi.
* {{en}} [http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/index.html Situs web resmi WSKO] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060207113015/http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/index.html |date=2006-02-07 }} World Shorinji Kempo Organization
* {{de}} [http://www.shorinjikempo.ch/ Situs web resmi Shorinji Kempo Swiss]
|