Gamelan Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Alfarizi M (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
Baris 1:
{{tanpa_referensi}}
{{rapikan|date=2013}}
 
[[Berkas:Gamelan Banjar Rakyatan.JPG|jmpl|250px|Gamelan Banjar versi Rakyatan koleksi [[Museum Lambung Mangkurat]].]]
 
'''Gamelan Banjar''' adalah seni karawitan dengan peralatan musik gamelan yang berkembang di kalangan [[suku Banjar]] di [[Kalimantan Selatan]]. [[Gamelan]] Banjar yang ada di [[Kalimantan Selatan|Kalsel]] ada 2 versi yaitu: versi [[keraton]] dan versi rakyatan.
Dalam perkembangannya musik gamelan Banjar versi keraton semakin punah. Sementara musik Gamelan Banjar versi rakyatan hingga saatkini inimasih masin eksisada.
# Gamelan Banjar versi [[keraton]]
# Gamelan Banjar versi rakyatan
Dalam perkembangannya musik gamelan Banjar versi keraton semakin punah. Sementara musik Gamelan Banjar versi rakyatan hingga saat ini masin eksis.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Musik Pengiring Tari Baksa Kembang.ogg|jmpl|Alunan Gamelan Banjar sebagai pengiring [[Tari Baksa Kembang]].]]
Gamelan Banjar keberadaannya sudah ada sejak zaman [[Kerajaan Negara Dipa]] pada abad ke-14 yang dibawa oleh [[Pangeran]] [[Suryanata]] ke [[Kalimantan Selatan]] bersamaanbersama dengan kesenian [[Wayang Kulit Banjar]] dan senjata keris sebagai hadiah [[kerajaan]] [[Majapahit]].
 
PascaSetelah runtuhnya [[Kerajaan Negara Daha]] (1526), ada beberapa pemuka adat yang mengajarkan seni gamelan dan seni lainnya kepada masyarakat yaitu:
 
# Datu Taruna sebagai penggamelan
Baris 19 ⟶ 16:
# Datu Putih sebagai penari topeng
 
Masa Pangeran [[Hidayatulla]], penabuh-penabuh gamelan disuruh belajar menabuh gamelan di keraton Solo. Hingga saat itu pun, baik pukulan danmaupun yang lainnya menjadi panutan gamelan gusti-gustian, terutama sekali pukulan yang hanya ditambah dua kali akhir gong.
 
Selain itu, tidaktak ditemukan lagi gamelan yang lengkap seperti Simanggu Besar dan Simanggu Kecil, namuntetapi yang dikenal hanya lagu: ayakan, perangan, geol, mas mirah dan perang alun.
 
Di daerah [[Hulu Sungai]], groupkelompok yang dipimpin Utuh Aini menguasai rumpun Kaliningan yang awalnya dikembangkan [[Dalang]] [[Tulur]], Dalang Asra, Sarbaini, Busrajuddin dan Aci. Karena Kaliningan Hulu Sungai bersifat praktis cukup ditabuh hanya 8 orang. Gamelan tersebut terdiri dari:
 
# 2 buah sarun