Sejarah Bonsai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taufik Hadris (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ~
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabung ke|Bonsai}}
[[Berkas:Bonsai Semi-Cascade- Han- Kengai.jpg|jmpl|Bonsai gaya Semi-Cascade (Han Kengai)]]
'''Bonsai''' (盆栽, pengucapan "penanaman baki") adalah bentuk seni Jepang menggunakan pohon yang ditanam dalam wadah. Praktik serupa ada di budaya lain, termasuk tradisi penjing Tiongkok dari mana seni itu berasal, dan lanskap hidup miniatur Vietnam hòn non bộ . Istilah "bonsai" sendiri merupakan pelafalan bahasa Jepang dari istilah bahasa Tionghoa awal penzai . Kata bonsai sering digunakan dalam bahasa Inggris sebagai istilah payung untuk semua pohon miniatur dalam wadah atau pot.<ref>{{Cite book|last=Herb L. Gustafson|date=1995|url=http://archive.org/details/miniaturebonsai00gust|title=Miniature bonsai|publisher=Sterling Pub. Co.|isbn=978-0-8069-0982-0|others=Internet Archive}}</ref>
Baris 27 ⟶ 26:
Cerita yang mengacu pada bonsai mulai muncul lebih sering pada abad ke-17. Shōgun Tokugawa Iemitsu (memerintah 1623–1651) adalah seorang penggemar hachi no ki . Sebuah kisah menceritakan tentang Okubo Hikozemon (1560–1639), anggota dewan shogun, yang membuang salah satu pohon favorit Iemitsu ke taman—di hadapan sang shogun—untuk mencegahnya menghabiskan begitu banyak waktu dan perhatian pada pohon-pohon ini. . Terlepas dari upaya pelayannya, Iemitsu tidak pernah menyerah pada bentuk seni kesayangannya. Kisah lain dari masa itu menceritakan tentang seorang tukang kebun samurai yang bunuh diri ketika tuannya menghina seorang hachi no ki yang sangat dibanggakan oleh pengrajinnya.<ref>{{Cite web|title=Tokugawa Iemitsu's Pine|url=http://www.magiminiland.org/BigPicture/IemitsuPine.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-18}}</ref>
 
Bonsai yang berasal dari abad ke-17 bertahan hingga saat ini. Salah satu pohon bonsai hidup tertua yang diketahui, dianggap sebagai salah satu Pusaka Nasional Jepang , ada dalam koleksi Istana Kekaisaran Tokyo.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Stowell|first=Jerald P.|date=2003|title=Japan: Bonsai|url=http://dx.doi.org/10.1093/oao/9781884446054.013.90000369693|journal=Oxford Art Online|publisher=Oxford University Press}}</ref> Pinus lima jarum ( Pinus pentaphylla var. negishi ) yang dikenal sebagai Sandai-Shogun-No Matsu didokumentasikan telah dirawat oleh Tokugawa Iemitsu.<ref name=":2" /><ref>{{Cite web|title=Top 5: Oldest Bonsai trees - Bonsai Empire|url=https://www.bonsaiempire.com/inspiration/top-10/oldest-bonsai-trees|website=www.bonsaiempire.com|access-date=2023-05-18}}</ref> Pohon ini diperkirakan berusia setidaknya 500 tahun dan pertama kali dilatih sebagai bonsai paling lambat pada tahun 1610. Laporan paling awal yang diketahui oleh orang Barat tentang pohon pot kerdil Jepang adalah dibuat pada tahun 1692 oleh George Meister.<ref>{{Cite web|title=George Meister's dwarf tree observations|url=http://www.magiminiland.org/pre1800Refs/Meister.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-18}}</ref> Kontainer bonsai Cina yang diekspor ke Jepang selama abad ke-17 dan ke-18 akan disebut sebagai kowatari (古渡"persimpangan lama"). Ini dibuat antara 1465 dan sekitar 1800. Banyak yang datang dari Yixing di provinsi Jiangsu tanpa glasir dan biasanya berwarna coklat keunguan dan beberapa lainnya dari sekitar Kanton, khususnya, selama Dinasti Ming. <ref>{{Cite book|date=1966|url=http://dx.doi.org/10.1016/b978-1-4832-3100-6.50018-7|title=APPENDIX II|publisher=Elsevier|pages=304–305}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Stowell|first=Jerald P.|date=2003|title=Japan: Bonsai|url=http://dx.doi.org/10.1093/oao/9781884446054.013.90000369693|journal=Oxford Art Online|publisher=Oxford University Press}}</ref> Miniatur pohon pot disebut hachi-ue dalam buku hortikultura tahun 1681. Buku ini juga menyatakan bahwa setiap orang pada saat itu menanam azalea, bahkan jika orang yang paling miskin harus menggunakan cangkang abalon sebagai wadahnya.<ref>{{Cite journal|last=Stowell|first=Jerald P.|date=2003|title=Japan: Bonsai|url=http://dx.doi.org/10.1093/oao/9781884446054.013.90000369693|journal=Oxford Art Online|publisher=Oxford University Press}}</ref><ref>{{Cite book|last=Koreshoff|first=Deborah R|date=1984|title=Bonsai: Seni, Sains, Sejarah, dan Filsafatnya|url=https://archive.org/details/bonsaiitsartscie0000kore|publisher=Timber Press, Inc|isbn=0-88192-389-3.|url-status=live}}</ref>Penggunaan pencetakan balok kayu oleh Torii Kiyoharu di Jepang menggambarkan pohon pot kerdil dari pembibitan ahli hortikultura Ito Ihei.
 
Menjelang akhir abad ke-18, budidaya bonsai cukup marak dan mulai diminati masyarakat. Di era Tenmei (1781–88), pameran pinus pot kerdil tradisional mulai diadakan setiap tahun di Kyoto . Penikmat dari lima provinsi dan daerah tetangga akan membawa masing-masing satu atau dua tanaman ke pertunjukan untuk diserahkan kepada pengunjung untuk diberi peringkat.
Baris 47 ⟶ 46:
Hingga akhir abad ke-19, partisipasi Jepang dalam berbagai pameran internasional memperkenalkan banyak orang di AS dan Eropa pada pohon pot kerdil. Spesimen dari pajangan jatuh ke tangan Barat setelah penutupan pameran. Imigran Jepang ke Pantai Barat AS dan Wilayah Hawaii membawa tanaman dan pengalaman budidaya bersama mereka. Pembibitan ekspor, yang paling terkenal adalah Asosiasi Tukang Kebun Yokohama, menyediakan pohon pot kerdil yang semakin berkualitas baik untuk orang Amerika dan Eropa bahkan jika pembeli tidak memiliki cukup informasi atau pengalaman untuk benar-benar menjaga agar pohon tetap hidup dalam jangka panjang.
 
Sebuah Concours Bonsai Artistik diadakan di Tokyo pada tahun 1892, diikuti dengan penerbitan buku bergambar peringatan tiga jilid. Ini menunjukkan kecenderungan baru untuk melihat bonsai sebagai bentuk seni yang mandiri. ​​PadaPada tahun 1903, asosiasi Tokyo Jurakukai mengadakan pameran bonsai dan ikebana di dua restoran bergaya Jepang. Tiga tahun kemudian, Bonsai Gaho (1906 sampai 1913), menjadi majalah bulanan pertama tentang topik ini. Diikuti oleh Toyo Engei dan Hana pada tahun 1907, dan Bonsai pada tahun 1921. Pada tahun 1907, "di pinggiran Tokio [kurcaci] seniman pohon telah membentuk koloni kecil yang terdiri dari dua puluh hingga tiga puluh rumah, dan dari pusat ini, karya mereka menyebar ke seluruh penjuru dunia." "Rahasianya diturunkan dari ayah ke anak dalam beberapa keluarga, dan dijaga dengan hati-hati." Count Ōkuma (1838–1922) memelihara koleksi pohon pinus kerdil dan pohon plum kerdil yang terkenal.
 
Pada tahun 1910, membentuk dengan kawat dijelaskan di Sanyu-en Bonsai-Dan (Sejarah Bonsai di pembibitan Sanyu). Kawat baja seng-galvanis awalnya digunakan. Kawat tembaga yang mahal hanya digunakan untuk pohon yang memiliki potensi nyata. Antara tahun 1911 dan sekitar tahun 1940, peti kemas yang diproduksi secara massal diekspor dari Yixing, Cina, dan dibuat sesuai spesifikasi dealer Jepang. Ini disebut Shinto ( persimpangan atau kedatangan baru ) atau Shin-watare. Ini dibuat untuk meningkatkan jumlah peminat. Beberapa kontainer, termasuk yang bergaya primitif, juga dibuat di Formosa. Pada tahun 1914, "di pojok timur laut Taman Shiba terdapat bazaar permanen (yang pertama dari jenisnya yang didirikan di Tokyo) di mana sejumlah gimcracks buatan asli dapat dibeli dengan harga tetap.
Baris 62 ⟶ 61:
 
Menyusul penyerahan Jepang, dimulailah evaluasi ulang pasca perang dan menghidupkan kembali koleksi pohon yang rusak termasuk Imperial yang akan berlanjut selama lebih dari satu dekade saat Jepang dibangun kembali. Banyak petani Omiya tidak melanjutkan pekerjaan mereka. Selama Pendudukan Sekutu di Jepang (hingga 1952), perwira AS dan istri mereka dapat mengambil kursus bonsai, bonkei, ikebana, dan seni dan kerajinan tradisional lainnya seperti yang diatur oleh markas besar Jenderal Mac Arthur . Banyak varietas pohon yang lebih tua dan terbatas tidak lagi tersedia, dan bonsai dianggap mode berubah sebagian karena kekurangan ini. Kawat tembaga sekarang sebagian besar menggantikan kawat besi biasa untuk membentuk pohon yang lebih baik, tetapi yang terakhir masih akan digunakan untuk bonsai komersial yang diproduksi secara massal.
 
=== Bonsai modern ===
Setelah Perang Dunia II, sejumlah tren membuat tradisi bonsai Jepang semakin mudah diakses oleh khalayak Barat dan dunia. Salah satu tren utama adalah peningkatan jumlah, ruang lingkup, dan keunggulan pameran bonsai. Misalnya, pajangan bonsai Kokufu-ten muncul kembali pada tahun 1947 setelah empat tahun dibatalkan dan menjadi urusan tahunan. Tampilan ini berlanjut hingga hari ini, dan hanya untuk undangan selama delapan hari di bulan Februari.<ref>{{Cite web|title=Kokufu Bonsai Ten Shows, Part I|url=http://www.magiminiland.org/Days/Kokufuten.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-30}}</ref>Pada bulan Oktober 1964, sebuah pameran besar diadakan di Taman Hibya oleh Asosiasi Bonsai Kokufu swasta, direorganisasi menjadi Asosiasi Bonsai Nippon, untuk memperingati Olimpiade Tokyo . Album peringatan bertajuk Permata Bonsai dan Suisekiditerbitkan dalam bahasa Jepang dan Inggris. Negara-negara lain juga mulai menghadirkan pameran bonsai, dengan acara berulang sekarang berlangsung di Taiwan dan sejumlah negara Asia lainnya, Australia, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|title=Bonsai Conventions, Symposia, Demo/Workshops, & Exhibitions, Part VI|url=http://www.magiminiland.org/Conventions3b.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-30}}</ref>
 
Saat ini, Jepang terus menjadi tuan rumah pameran reguler dengan jumlah spesimen bonsai terbesar di dunia dan kualitas spesimen tertinggi yang diakui. Tren utama lainnya adalah peningkatan buku tentang bonsai dan seni terkait, yang sekarang diterbitkan untuk pertama kalinya dalam bahasa Inggris dan bahasa lain untuk audiens di luar Jepang. Pada tahun 1952, Yuji Yoshimura , putra seorang pemimpin komunitas bonsai Jepang, bekerja sama dengan diplomat Jerman dan penulis Alfred Koehn untuk memberikan demonstrasi bonsai. Kursus bonsai formal pertama dibuka untuk umum dan orang luar di Tokyo. Koehn sangat antusias sebelum perang, dan bukunya tahun 1937, Japanese Tray Landscapes, telah diterbitkan dalam bahasa Inggris di Peking . Buku Yoshimura tahun 1957 Seni Bonsai, yang ditulis dalam bahasa Inggris bersama muridnya Giovanna M. Halford, membahas aspek budidaya dan estetika pertumbuhan bonsai dan selanjutnya disebut "kitab bonsai Jepang klasik untuk orang Barat" dengan lebih dari tiga puluh cetakan.<ref>{{Cite web|title=Yuji Yoshimura Biography, Part I|url=http://www.magiminiland.org/YY.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-30}}</ref>
 
Seni terkait saikei diperkenalkan kepada penonton berbahasa Inggris pada tahun 1963 di Bonsai-Saikei karya Kawamoto dan Kurihara . Buku ini menjelaskan lanskap baki yang dibuat dengan bahan tanaman yang lebih muda daripada yang biasa digunakan dalam bonsai, memberikan alternatif penggunaan tanaman besar dan tua, beberapa di antaranya lolos dari kerusakan akibat perang. Karya-karya lain dalam bahasa Jepang dan Inggris telah diterbitkan pada saat ini dan sesudahnya, sejumlah besar buku dicetak. Terjemahan dan volume asli dalam lebih dari dua lusin bahasa diterbitkan selama beberapa dekade berikutnya.<ref>{{Cite web|title=The Bonsai Books and Those for Related Arts|url=http://www.magiminiland.org/Books/Books.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-30}}</ref>
 
Setelah bahasa Jepang tidak lagi menjadi satu-satunya bahasa bonsai, jumlah klub di luar Asia meningkat dan interaksi antara anggota dari semua tingkat pengalaman meningkat. Kecenderungan ketiga adalah meningkatnya ketersediaan pelatihan ahli bonsai, awalnya hanya di Jepang dan kemudian lebih luas lagi. Pada tahun 1967, kelompok pertama orang Barat belajar di pembibitan Ōmiya. Kembali ke AS, orang-orang ini mendirikan American Bonsai Society. Kelompok dan individu lain dari luar Asia kemudian mengunjungi dan belajar di berbagai pembibitan Jepang, bahkan kadang-kadang magang di bawah master. Para pengunjung ini membawa kembali teknik dan gaya terbaru ke klub lokal mereka, yang kemudian disebarluaskan lebih lanjut. Guru Jepang juga bepergian secara luas, membawa keahlian bonsai langsung ke enam benua.<ref>{{Cite web|title=Saburo Kato Biography, Part I|url=http://www.magiminiland.org/SK.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-30}}</ref>
 
Pada awal tahun 1970-an, tren ini mulai menyatu. Pameran besar bonsai dan suiseki diadakan sebagai bagian dari Expo '70 , dan diskusi formal dibuat dari asosiasi peminat internasional. Tiga majalah bulanan dimulai tahun ini: Bonsai Sekai, Satsuki Kenkyu, dan Shizen to Bonsai. Pada tahun 1975, Gafu-ten (Pameran Bergaya Elegan) pertama dari bonsai shohin (tinggi 13–25 cm (5–10 inci)) diadakan. Begitu pula dengan Sakufu-ten (Pameran Bonsai Kreatif) pertama, satu-satunya acara di mana para penanam bonsai profesional memamerkan pohon tradisional atas nama mereka sendiri, bukan atas nama pemiliknya. Itu diselenggarakan oleh Hideo Kato (1918–2001) di Daimaru Department Store di Tokyo.<ref>{{Cite journal|last=Oryza sativa|first=Rima dewi|last2=Dita Serdani|first2=Army|date=2022-05-27|title=BONSAI BERINGIN DAN SERUT SEBAGAI ALTERNATIF PENDAPATAN PETANI MILENIAL DI MASA PANDEMI COVID 19|url=http://dx.doi.org/10.35457/viabel.v16i1.1800|journal=VIABEL: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian|volume=16|issue=1|pages=21–28|doi=10.35457/viabel.v16i1.1800|issn=2527-3345}}</ref>
 
Konvensi Bonsai Dunia pertama diadakan di Osaka selama Pameran Bonsai Dunia dan Suiseki pada tahun 1980. Sembilan tahun kemudian, serangkaian Konvensi Bonsai Dunia diluncurkan oleh Federasi Persahabatan Bonsai Dunia (WBFF) yang baru dibentuk di Omiya. Konvensi-konvensi ini menarik beberapa ratus peserta dari puluhan negara dan sejak itu diadakan setiap empat tahun di berbagai lokasi di seluruh dunia: 1993, Orlando, Florida ; 1997, Seoul, Korea ; 2001, Munich, Jerman ; 2005, Washington, DC ; 2009, San Juan, Puerto Riko ; 2013, Jitan, Jiangsu, Tiongkok ; 2017, Saitama, Saitama , Jepang; dan konvensi virtual 2022 diPerth, Australia , yang menggantikan jadwal semula setahun sebelumnya tetapi ditunda karena pandemi COVID-19.<ref>{{Cite web|title=April - Bonsai Book of Days|url=http://www.magiminiland.org/Days/DaysApr.html|website=www.magiminiland.org|access-date=2023-05-30}}</ref>
 
== Referensi ==