Astronomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
'''Astronomi''' ({{lang-gr|ἀστρονομία|astronomía}},<ref>{{Cite web|last=Liddell|first=Henry George|last2=Scott|first2=Robert|title=ἀστρονομία|url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus:text:1999.04.0057:entry=a)stronomi/a|website=A Greek-English Lexicon|publisher=Perseus Digital Library}}</ref> dari ''ástron'' 'bintang' dan ''nómos'' 'hukum'), juga disebut '''ilmu bintang''' atau '''ilmu falak''',<ref name=":0">{{Cite KBBI daring|Astronomi}}</ref> adalah [[ilmu alam]] yang mempelajari [[benda-benda langit|benda langit]] dan [[fenomena]] alam yang terjadi di luar [[Bumi]], termasuk fenomena di atmosfer atas Bumi yang berasal dari luar angkasa seperti [[meteor]] dan [[aurora]].<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780191851193.001.0001/acref-9780191851193-e-305|title=A Dictionary of Astronomy|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-185119-3|edition=3|chapter=Astronomy|doi=10.1093/acref/9780191851193.001.0001/acref-9780191851193-e-305|url-status=live}}</ref> Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari objek langit seperti asal usul, sifat [[fisika]]/[[kimia]], [[meteorologi]], dan [[gerak]] serta bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan [[Kosmologi fisik|pembentukan dan perkembangan alam semesta]].
 
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifakartefak-artifakartefak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari [[Mesir Kuno|Mesir]] dan [[Nubia]], atau [[Stonehenge]] yang berasal dari [[Britania]]. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam [[Astronomi Babilonia|Babilonia]], [[Astronomi Yunani Kuno|Yunani Kuno]], [[Astronomi Tiongkok|Tiongkok]], [[Astronomi India|India]], dan [[Astronomi Maya|Maya]] juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas [[langit malam]]. Meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan [[teleskop]].
 
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini sangat beragam: dari [[astrometri]], [[pelayaran berbasis angkasa]], astronomi observasional, sampai dengan penyusunan [[kalender]] dan [[astrologi]]. Meski demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan [[astrofisika]].
Baris 21:
|first = F. H.|last=Shu
|title = The Physical Universe
|url = https://archive.org/details/physicaluniverse00shuf|publisher = University Science Books
|year = 1982
|location = Mill Valley, California
Baris 32:
{{Main|Sejarah astronomi}}{{Lebih lanjut|Arkeoastronomi}}
[[Berkas:Summer Solstice Sunrise over Stonehenge 2005.jpg|jmpl|236x236px|Orientasi batu-batu [[Stonehenge]] yang sedemikian mungkin menunjukkan bahwa astronom kuno menggunakan Stonehenge sebagai semacam kalender matahari untuk melacak pergerakan matahari dan bulan dan menandai perubahan musim.<ref>{{Cite web|last=Chapman|first=Allan|last2=Henbest|first2=Nigel|date=8 Februari 2022|title=Was Stonehenge used for astronomy?|url=https://www.skyatnightmagazine.com/space-science/stonehenge-astronomy/|website=BBC Sky at Night|language=en|access-date=22 April 2022}}</ref>]]
Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan pengamatan beserta prediksi atas gerak-gerik benda-benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Pada beberapa situs seperti Stonehenge, peradaban-peradaban awal juga menyusun artifakartefak-artifakartefak yang diduga memiliki kegunaan astronomis. Observatorium-observatorium purba ini jamaknya bertujuan seremonial, namun dapat juga dimanfaatkan untuk menentukan musim, cuaca, dan iklim —sesuatu yang wajib diketahui apabila ingin bercocok tanam— atau memahami panjang tahun.<ref name="history">Forbes, 1909</ref>
 
Sebelum ditemukannya peralatan seperti teleskop, penelitian harus dilakukan dari atas bangunan-bangunan atau dataran yang tinggi, semua dengan mata telanjang. Seiring dengan berkembangnya peradaban, terutama di Mesopotamia, Tiongkok, Mesir, Yunani, India, dan Amerika Tengah, orang-orang mulai membangun observatorium dan gagasan-gagasan mengenai sifat-sifat semesta mulai ramai diperiksa. Umumnya, astronomi awal disibukkan dengan pemetaan letak-letak bintang dan planet (sekarang disebut [[astrometri]]), kegiatan yang akhirnya melahirkan teori-teori tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk menjelaskan asal usul [[Matahari]], [[Bulan]], dan Bumi. Bumi kemudian dianggap sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya; model semacam ini dikenal sebagai model geosentris, atau [[Geosentrisme#Sistem Ptolemaik|sistem Ptolemaik]] (dari nama astronom [[Romawi Kuno|Romawi]]-[[Mesir]] [[Ptolemeus]]).<ref>{{cite book|last=DeWitt|first=Richard|title=Worldviews: An Introduction to the History and Philosophy of Science|url=https://archive.org/details/worldviewsintrod0000dewi|year=2010|publisher=Wiley|location=Chichester, England|isbn=1405195630|page=[https://archive.org/details/worldviewsintrod0000dewi/page/113 113]|chapter=The Ptolemaic System}}</ref>
Baris 141:
=== Astronomi sinar-gamma ===
 
{{Main|Astronomi sinar gama}}Astronomi sinar-gamma mempelajari benda-benda astronomi pada panjang gelombang paling pendek ([[sinar-gamma]]). Sinar-gamma bisa diamati secara langsung melalui satelit-satelit seperti [[Compton Gamma Ray Observatory]] (CGRO), atau dengan jenis teleskop khusus yang disebut [[IACT|Teleskop Cherenkov]] (IACT).<ref name="cox2000"/> Teleskop jenis itu sebetulnya tidak mendeteksi sinar-gamma, tetapi mampu mendeteksi percikan cahaya tampak yang dihasilkan dari proses penyerapan sinar-gamma oleh atmosfer.<ref name="spectrum">{{cite web|last = Penston|first = Margaret J.|date = 14 August 2002|url = http://www.pparc.ac.uk/frontiers/latest/feature.asp?article=14F1&style=feature|title = The electromagnetic spectrum|publisher = Particle Physics and Astronomy Research Council|accessdate = 17 August 2006|archive-date = 2012-09-08|archive-url = https://archive.istoday/20120908014227/http://www.pparc.ac.uk/frontiers/latest/feature.asp?article=14F1&style=feature|dead-url = yes}}</ref>
 
Kebanyakan sumber sinar-gamma hanyalah berupa [[ledakan sinar-gamma]], yang hanya menghasilkan sinar tersebut dalam hitungan milisekon sampai beberapa puluh detik saja. Sumber yang permanen dan tidak sementara hanya sekitar 10% dari total jumlah sumber, misalnya sinar-gamma dari pulsar, [[bintang neutron]], atau inti galaksi aktif dan kandidat-kandidat [[lubang hitam]].<ref name="cox2000"/>
Baris 273:
Ciri-ciri yang akan dimiliki oleh suatu bintang secara garis besar ditentukan oleh massa awalnya: semakin besar massanya, maka semakin tinggi pula luminositasnya, dan semakin cepat pula ia akan menghabiskan bahan bakar hidrogen pada inti. Lambat laun, bahan bakar hidrogen ini akan diubah menjadi helium, dan bintang yang bersangkutan akan mulai berevolusi. Untuk melakukan fusi helium, diperlukan suhu inti yang lebih tinggi, oleh sebab itu intinya akan semakin padat dan ukuran bintang pun berlipat ganda — bintang ini telah menjadi sebuah [[raksasa merah]]. Fase raksasa merah ini relatif singkat, sampai bahan bakar heliumnya juga sudah habis terpakai. Kalau bintang tersebut memiliki massa yang sangat besar, maka akan dimulai fase-fase evolusi di mana ia semakin mengecil secara bertahap, sebab terpaksa melakukan fusi nuklir terhadap unsur-unsur yang lebih berat.<ref name=Amos>Harpaz, 1994</ref>
 
Adapun nasib akhir sebuah bintang bergantung pula pada massa. Jika massanya lebih dari sekitar delapan kali lipat Matahari kita, maka gravitasi intinya akan runtuh dan menghasilkan sebuah [[supernova]];<ref>Harpaz, 1994, hal. 173–178</ref> jika tidak, akan menjadi [[nebula planet]], dan terus berevolusi menjadi sebuah [[katai putih]].<ref>Harpaz, 1994, hal. 111–118</ref> Yang tersisa setelah supernova meletus adalah sebuah [[bintang neutron]] yang sangat padat, atau, apabila materi sisanya mencapai tiga kali lipat massa Matahari, [[lubang hitam]].<ref name="Cambridge atlas">{{cite book|editor= Audouze, Jean; Israel, Guy|title=The Cambridge Atlas of Astronomy|url= https://archive.org/details/cambridgeatlasof0000unse|edition=3rd|publisher=Cambridge University Press|year=1994|isbn=0-521-43438-6}}</ref> [[Bintang biner|Bintang-bintang biner]] yang saling berdekatan evolusinya bisa lebih rumit lagi, misalnya, bisa terjadi pemindahan massa ke arah bintang rekannya yang dapat menyebabkan supernova.<ref>Harpaz, 1994, hal. 189–210</ref>
 
Nebula-nebula planet dan supernova-supernova diperlukan untuk proses distribusi [[logam]] di [[medium antarbintang]]; kalau tidak demikian, seluruh bintang-bintang baru (dan juga sistem-sistem planet mereka) hanya akan tersusun dari hidrogen dan helium saja.<ref>Harpaz, 1994, hal. 245–256</ref>