Dewa Srani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Koreksi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Patrisia Audri (bicara | kontrib)
parafrase
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{referensi}}'''Dewasrani''' adalah Dewa dan pangeran penguasa neraka atau dunia ketiga dari Dewi [[Durga]] dengan [[Batara Kala]] atau dalam versi lain, [[Batara Guru|Manikmaya]] (Batara Guru). Menurut versi ini, Dewasrani merupakan putra bungsu dari Manikmaya dengan Bathari Durga. wujud Dewi Umayi setelah terkena kutukan Sanghyang Manikmaya. Ia lahir di istana siluman, Setragandamayit<ref>{{Cite web|date=2013-01-22|title=Dewasrani, Batara|url=https://caritawayang.blogspot.com/2013/01/dewasrani-batara.html|language=id|access-date=2023-06-21}}</ref>.
{{referensi}}
'''Dewa Srani''' adalah Dewa dan pangeran penguasa neraka atau dunia ketiga dari Dewi [[Durga]] dengan [[Batara Kala]] atau Manik Maya (Dewa di Neraka).
 
== Perwujudan ==
Dewasrani memiliki wajah tampan dan karakter yang tangguh, baik secara fisik maupun pikiran. Ia dikaruniai dengan kekuatan tak terkalahkan yang diberikan oleh sang ibu dalam manifestasi Dewi Durga. Dewasrani dikenal sebagai tokoh sakti yang memiliki ''Aji Kawrastawan'', kemampuan untuk beralih rupa menjadi apa saja sesuai kehendaknya. Namun, Bathara Dewa Srani juga memiliki sifat serakah, bengis, kejam, suka membuat keributan, dan selalu ingin dianggap benar. Berkali-kali ia menciptakan keributan di Jonggringsaloka dengan berbagai tuntutan yang aneh. Dewasrani bahkan pernah mengejar [[Laksmi|Dewi Sri Laksmi]] dan Dewi Srisekar, istri Bathara Wisnu, hingga keluar dari Kahyangan Untarasegara. Karena perbuatannya itu, ia dikutuk oleh Bathara Wisnu menjadi babi hutan, dan hanya dapat kembali ke wujud aslinya setelah diruwat oleh ibunya.
Memiliki wajah yang tampan
Memiliki karakter yang tangguh dan kuat fisik dan pikiran
Memiliki anugerah tak terkalahkan yang diberikan oleh sang ibu dalam menevestasi Dewi Durga.
 
== Reinkarnasi ==
Setelah memiliki masalah dengan Dewata [[Dewa Wisnu|Bathara Wisnu]] saat berada di khayangankahyangan, DewaDewasrani Sranidikutuk punmenjadi dikutukbabi hutan dan didiperintahkan suruhuntuk melakukan reinkarnasi ke bumi untuk menebus dosa yang ia perbuat karena ia ngamukmengamuk di alam kedewataan. Diyakini Dewa Srani turun ke bumi dengan menjadi pria tampan yang memiliki daya pikat atau berkarisma serta memiliki tubuh yang kuat dan terkalahkan diyakini juga Dewa Srani akan lahir di orang orang yang memiliki kasta kesatria atau raja (pejuang).
 
Diyakini bahwa Dewasrani turun ke bumi dengan mengambil wujud seorang pria tampan yang memiliki daya pikat dan karisma, serta tubuh yang kuat dan tak terkalahkan. Selain itu, diperkirakan Dewasrani akan dilahirkan dalam keluarga dengan kasta kesatria atau raja (pejuang), sebagai bentuk takdirnya yang terhubung dengan keberanian dan kekuatan.
 
== Ulah di Dunia Manusia ==
Di dunia manusia (Marcapada), Dewasrani sering membuat ulah kepada Para [[Pandawa]], terutama kepada [[Arjuna]] dan [[Yudistira|Puntadewa]]. Dalam lakon Dewa Amral, Dewasrani menawan empat Pandawa ([[Bima (Mahabharata)|Wrekodara]] , [[Arjuna]], [[Nakula]], dan [[Sadewa]]) hanya karena sang sulung Pandawa memiliki imbuhan -dewa pada namanya. Hal itu juga menyebabkan kesabaran Puntadewa habis dan berubah sebagai raksasa bernama Dewa Amral yang mengamuk dan menghancurkan kahyangan. Meski begitu, Dewasrani hanya dihukum ringan.<ref>{{Cite web|last=Purwanto|first=Heri|date=Sabtu, 08 Desember 2018|title=Album Kisah Wayang: Dewa Amral|url=http://albumkisahwayang.blogspot.com/2018/12/dewa-amral.html|website=Album Kisah Wayang|access-date=2023-06-21}}</ref> Dalam lakon [[Wisanggeni]] Lair, Dewasrani dengan backing dari Batari Durga dan Batara Guru, memaksakan untuk menikahi Batari Dresanala, putri Brahma yang kala itu sudah dinikahi Arjuna. Hal itu dibayar kontan dengan mengamuknya Wisanggeni, putra Arjuna dengan Dresanala di kahyangan. Setelah mengetahui siapa jati dirinya, Wisanggeni dan Arjuna berhasil merebut kembali Dresanala dari tangan Dewasrani.<ref>{{Cite web|title=Wisanggeni|url=http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/wisanggeni.html|website=Sejarah dan Budaya Nusantara|language=en|access-date=2023-06-21}}</ref>
 
== Senjata ==
Baris 15 ⟶ 17:
 
== Kekuatan ==
Daya tahan fisik dan pikir yang kuat (sehingga memiliki gelar tak terkalahkan)., Ajian Kawastrawam (bisa mengubah wujud fisik sesuka hati)
 
== Referensi ==
Baris 21 ⟶ 23:
 
{{Hindu-stub}}
[[Kategori:Wayang kulit]]
[[Kategori:Wayang]]
[[Kategori:Lakon Wayang]]