Azhari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pengembalian suntingan oleh 202.67.40.237 (bicara) ke revisi terakhir oleh MarDumai Tag: Pengembalian |
k Sumatera |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
| birth_place = [[Ampang Gadang, IV Angkek, Agam|Ampang Gadang]], [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Pantai Barat Sumatra]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Birth date and age|1997|9|7|1923|7|22}}
| death_place = [[Padang]], [[
| death_cause =
| resting_place =
Baris 53:
| awards = <!-- For civilian awards - appears as "Awards" if |mawards= is not set -->
}}
'''Drs. H. Azhari''' gelar '''Sutan Samponokayo''' ({{lahirmati|Parik Putuih, [[Ampang Gadang, IV Angkek, Agam|Ampang Gadang]], [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]], [[Kabupaten Agam]], [[
== Latar belakang ==
Baris 74:
Berbekal kinerjanya yang bagus, pada 1954 ia berkesempatan melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Ekonomi Sosial Politik (HESP), [[Universitas Gadjah Mada]], yang diselesaikan selama 4 tahun hingga lulus pada 1958.<ref name=bakaba/>
Sepulang dari studi, Azhari kembali ke
Setelah penumpasan [[Gerakan 30 September]] (Gestapu), pimpinan militer
Selesai menjabat wali kota, pada 1967 Azhari diangkat sebagai Asisten V Bidang Pengawasan dan Efisiensi oleh [[Gubernur
== Kiprah kemasyarakatan ==
Baris 89:
[[Berkas:20210722 Rektorat UIN Imam Bonjol.jpg|jmpl|ka|260px|[[Universitas Islam Negeri Imam Bonjol]], salah satu perguruan tinggi yang ikut didirikan Azhari]]
Pada 1953, pernah berdiri [[Universitas Islam Darul Hikmah Bukittinggi|Perguruan Tinggi Islam Darul Hikmah Bukittinggi]], yang diresmikan sebagai universitas pada 1957, lalu terpaksa dihentikan pada 5 Mei 1958 karena terjadinya [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) dan ditutup 4 Juni 1962. Azhari dan kawan-kawan lalu mendirikan Yayasan Imam Bonjol pada 1962. Yayasan ini tercantum dalam Akta Notaris No. 34 tanggal 19 Februari 1962. Saat itu, Azhari menginginkan membangun pendidikan Islam masyarakat [[
Sebagai ketua yayasan,<ref>https://books.google.co.id/books?id=RyOHdjG35IcC&q=didirikan+5+Agustus+1962+.+Ketua+:+Drs+.+H.+Azhari+.+Yayasan+Imam+Bonjol+Padang+;+Jln+.+Koto+Tinggi+,+No.+5+;+telp+.+26809+,+Padang+.+Ketua+:+Drs+.+H.+Azhari+.+Dosen+tetap+5+orang+;+dosen+tidak+tetap+29+orang&dq=didirikan+5+Agustus+1962+.+Ketua+:+Drs+.+H.+Azhari+.+Yayasan+Imam+Bonjol+Padang+;+Jln+.+Koto+Tinggi+,+No.+5+;+telp+.+26809+,+Padang+.+Ketua+:+Drs+.+H.+Azhari+.+Dosen+tetap+5+orang+;+dosen+tidak+tetap+29+orang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjhnsKp4_T0AhUF93MBHZ1JCycQ6AF6BAgDEAM</ref> Azhari bersama [[Mansur Datuk Nagari Basa]], Firdaus Efendi (Ketua Pengadilan Negeri Bukittinggi), dan [[Naimah Djambek]] sebagai pengurus yayasan mendirikan Fakultas Agama Islam Syari'ah (FAIS) Yayasan Imam Bonjol di Bukittinggi dan diresmikan pada 20 Januari 1963. Peresmian hampir batal karena pihak kepolisian menolak memberikan izin sebab seluruh mahasiswa FAIS terlibat PRRI.<ref name=bakaba/>
Baris 95:
FAIS Yayasan Imam Bonjol diresmikan menjadi Fakultas Syari'ah IAIN Imam Bonjol di Garegeh, yang berubah menjadi [[IAIN Bukittinggi|STAIN Muhammad Djamil Djambek]]. Bersamaan dengan itu, Azhari dengan [[Izzuddin Marzuki]] mendirikan Fakultas Adab di [[Payakumbuh]]. Pada 5 Juli 1963, ia bersama Rustam Jamil mendirikan Fakultas Ushuluddin di [[Padang Panjang]].<ref name=bakaba/>
Bersama Mansur Datuk Nagari Basa dan [[Gubernur Sumatra Tengah]] [[Ruslan Mulyoharjo]], Azhari dicatat berusaha untuk menyanggupi persyaratan dari [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama Republik Indonesia]] untuk mendirikan 4 fakultas beserta sarana prasarananya serta berusaha melobi Menteri Agama [[Saifuddin Zuhri]] untuk meloloskan pendirian perguruan tinggi Islam negeri pertama di
Fakultas-fakultas Islam yang tersebar di Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, dan Payakumbuh digabung menjadi [[Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol|Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Al Jamiah Al Islamiyah Al Hukumiyah Imam Bonjol]] yang disahkan dengan Surat Keputusan [[Menteri Agama Republik Indonesia]] Nomor 77 Tahun 1966 pada 29 November 1966 dan berlaku sejak 6 September 1966. [[Mahmoed Joenoes|Mahmud Yunus]] diangkat sebagai penjabat rektor pertama.<ref name=bakaba/>
Baris 105:
== Kehidupan pribadi ==
[[File:Sekwilda Sumbar Syurkani memberikan penghargaan.jpg|jmpl|Azhari (berbaris paling kiri) menerima penghargaan dari Sekwilda
Sekretaris pribadi Azhari, Gani mengenang sosok Azhari sebagai orang yang disiplin, tidak mempersulit, dan bekerja tanpa pamrih. Ia menolak tanda jasa yang direncanakan dianugerahkan oleh pemerintah.<ref name=bakaba/> Namun, ia sempat menerima penghargaan dalam memperingati 22 tahun lahirnya UUPA di
== Rujukan ==
Baris 120:
[[Kategori:Wali Kota Padang]]
[[Kategori:Tokoh birokrat Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
|