Benculuk, Cluring, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
1nd2awan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
|kepadatan =1,165.40 jiwa/km²
}}
[[Berkas:Masjid-raya-benculuk.JPG|jmpl|Masjid Jami' Benculuk]]
'''Benculuk''' adalah sebuah nama [[desa]] di wilayah [[Cluring, Banyuwangi|Cluring]], [[Kabupaten Banyuwangi]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Wilayah ini berada sekitar 35 kilometer, tepatnya ke arah barat dari kota Banyuwangi. Disamping itu desa Benculuk termasuk daerah yang dilalui jalur penghubung antar kota, yaitu [[Jember]] - [[Banyuwangi]]. Sebelumnya daerah ini dikenal dengan sebutan ''Ulupampang''.
 
== Pembagian Wilayah ==
Desa Benculuk terdiri dari 76 dusun
* Dusun Benculuk
* Dusun Kebonsari
* Dusun BenculukKemloso
* Dusun Krajan
* Dusun Pancursari
Baris 38 ⟶ 37:
== Sejarah ==
=== Versi Cerita Tutur ===
Dalam cerita rakyat disebutkan bahwa, desa ini disebut Benculuk berawal dari kisah Mataram Menaklukkan Balambangan. Pemimpin pasukan Mataram adalah Pangeran Mas Jolang (1601-1613) dan Juru Martani (lahir: ? - wafat: 1615). Sementara pihak Balambangan dalam cerita itu disebutkan dipimpin oleh Prabu Siung Laut dan patihnya Jatasura.
 
Dalam pertempuran itu, Mas Jolang bersama Ki Juru Martani melarikan diri ke arah selatan sambil berteriak-teriak dan memanggil-manggil (bahasa Jawa: celuk-celuk). Setelah mengalami othak-athik gatuk, tempat Ki Juru Martani berteriak-teriak memanggil Mas Jolang tersebut kemudian dinamakan Desa Benculuk yang berasal dari kata celuk-celuk.
 
=== Kesalahan Cerita Tutur ===
 
Jika kita buka buku-buku pembanding sejarah baik Babad Tanah Djawi maupun buku-buku karya Brandes, maka akan kita temukan data bahwa Mas Jolang (raja ke 2 Mataram yang berkuasa tahun 1601-1613) tidak pernah menyerang Balambangan.
 
Penyerangan Mataram atas Balambangan baru dilakukan oleh Sultan Agung (Raja ke-3 tahun 1637 dan 1639). Itupun hanya sampai Balambangan Barat yang kini menjadi Kabupaten Lumajang dan Jember.
 
Selanjutnya serangan dilakukan oleh Sunan Amangkurat I namun berhenti sampai di Sungai Bondoyudho (kini masuk Kabupaten Jember), selanjutnya pasukan Mataram dikalahkan oleh Prabu Tawangalun II dan berhasil dipukul mundur sampai perbatasan barat di Probolinggo. Karena itu Prabu Tawangalun berani memakai gelar Susuhunan untuk menyatakan diri setara dengan Susuhunan Mataram.
 
Setelah kita memahami kronologi dan data sejarah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat di atas hanya dongeng dan tidak ada data sejarahnya sama sekali.
 
Bagaimana mungkin Mas Jolang (raja yang sudah mangkat tahun 1613) dan Juru Martani (yang wafat tahun 1615), 20 tahun kemudian bisa hidup lagi untuk memimpin penyeragan ke Balambangan tahun 1637 atau 1639?
Baris 57 ⟶ 56:
 
=== Sejarah Benculuk Versi Fakta ===
Menurut data, kata Benculuk dalam Babad Dalem, Babad Arya Kenceng, dan Babad Dalem Benculuk Tegeh Kori berasal dari kata Buahan. Buahan yang dimaksud adalah Buahan Jolok atau Buah Pinang yang cara mengambilnya di-jolok menggunakan galah bambu.
 
Buah Pinang atau Jambe adalah salah satu suguhan wajib di era klasik yang harus ada dalam setiap pertemuan. Mungkin bisa disamakan dengan rokok atau permen di era sekarang.
 
Jadi, istilah Benculuk di Bali sudah dikenal sejak abad 15 awal. Kemungkinan dahulu Benculuk merupakan daerah yang banyak pohon Pinangnya dan menjadi asal buah pinang yang disuguhkan di Keraton Blambangan era Prabu Danureja (1697-1736). Artinya Benculuk sudah ada sejak itu.
 
Bagaimana dengan istilah Benculuk di Balambangan? Dalam buku Perebutan Hegemoni Blambangan, Dr. Sri Margana mengutip catatan ANRI Arsip Daerah Residensi Banyuwangi no.7, disana terdapat nama Kemantren Benculuk. Kemantren/ke-mantri-an adalah daerah dibawah kabupaten yang dipimpin seorang Mantri Wedana atau Patih.
 
Mengapa data ini perlu disebut, karena catatan kompeni tersebut dibuat pada masa kekuasaan Residen Lodewijk Uittermoole dan Gezaghebber Surabaya, R. Fl. Van der Niepoort (1772-1784) atau sezaman dengan kekuasaan Tumenggung Wiraguna I (Mas Alit) yang dulu pernah tinggal dan berkantor di Benculuk sebelum pindah ke [Kota Banyuwangi].
Baris 79 ⟶ 78:
* SD Negeri 1 Benculuk
* SD Negeri 2 Benculuk
* SD Negeri 3 Benculuk
* SD Negeri 4 Benculuk
* SD Negeri 5 Benculuk
* [[SMA Negeri 1 Cluring]]
 
Baris 98 ⟶ 100:
{{Cluring, Banyuwangi}}
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}