Aceh Monitoring Mission: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fadli Idris (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(25 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
''
AMM
AMM terdiri dari lima negara ASEAN yaitu [[Brunei Darussalam]], [[Malaysia]], [[Filipina]], [[Singapura]] dan [[Thailand]] ditambah dengan negara-negara tergabung dalam Uni Eropa antara lain [[Swiss]] dan [[Norwegia]].
Baris 8:
Fungsi AMM antara lain:
* Memonitor demobilisasi GAM dan penghancuran
* Memonitor relokasi dari kekuatan militer non-organik dan pasukan polisi non-organik.
* Memonitor reintegrasi anggota aktif GAM.
Baris 14:
* Memonitor proses penggantian legislatif.
* Menengahi kasus-kasus amnesti yang masih diperdebatkan.
* Menengahi komplain-komplain dan pelanggaran-pelanggaran terhadap
* Membentuk kerjasama yang baik dengan keduabelah pihak.
Baris 23:
Berdasarkan pasal 5.1 dalam Nota Kesepahaman, tugas AMM adalah untuk:
=== Reintegrasi ===
Baris 33:
Sejumlah 3000 mantan pejuang GAM dimasa tugas AMM telah menerima tiga tahap angsuran bantuan ekonomi dari Pemerintah, jumlah seluruhnya adalah 3 juta Rupiah untuk setiap mantan pejuang GAM. Beberapa mantan pejuang GAM dan korban konflik juga mendapatkan bantuan dari program pemberdayaan ekonomi yang dijalankan oleh badan pelaksana reintegrasi MoU milik Pemerintah yaitu [[Badan Reintegrasi Aceh]] (BRA).
AMM telah memantau secara
=== Amnesti ===
Baris 39:
Sesuai dengan Nota Kesepahaman Pemerintah Indonesia, sesuai dengan prosedur konstitusional, akan memberikan [[amnesti]] kepada semua orang yang terlibat dalam aktivitas GAM.
Sejak penandatanganan Nota Kesepahaman di Helsinki pada 15 Agustus 2005, sekitar 2000 tahanan telah dibebaskan. Pembebasan terbesar adalah pada tanggal 31 Agustus 2005 menyusul dikeluarkannya [[
Setelah pembebasan pertama pada Agustus 2005, GAM menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia dan AMM bahwa masih ada beberapa anggotanya yang ditahan di beberapa penjara di seluruh Indonesia, yang mana menurut GAM sesuai dengan MoU harus diberikan amnesti dan dibebaskan. Untuk menyelesaikan kasus-kasus ini sebuah kelompok kerja tripartid dibentuk. Kelompok ini berhasil memfasilitasi kesepakatan antara pihak-pihak atas beberapa kasus. Namun dalam rangka memfasilitasi perkembangan lebih jauh, AMM merekrut seorang mantan Hakim berwarganegara Swedia yang memiliki pengalaman internasional dalam menangani kasus-kasus amnesti. Seperti kesepakatan yang dicapai pihak-pihak, individu-individu diberikan amnesti dan dibebaskan. Melalui upaya fasilitasi ini, pihak-pihak akhirnya mencapai kesepakatan konsensual mengenai kasus amnesti yang tertunda dan menyatakan bahwa tidak ada kasus amnesti yang membutuhkan keputusan Ketua Misi.
Baris 49:
Nota Kesepahaman mengenai Hak Asasi Manusia:
# Pemerintah RI akan mematuhi [[Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik|Kovenan Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa mengenai hak-hak sipil dan politik]] dan mengenai hak-hak ekonomi, social, dan budaya. Pada 30 September 2005, Pemerintah Indonesia secara resmi mengesahkan dua undang-undang yang meratifikasi kovenan yang tercantum dalam pasal 2 ayat 1 dari nota kesepakatan.▼
▲# Pemerintah RI akan mematuhi Kovenan Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa mengenai hak-hak sipil dan politik dan mengenai hak-hak ekonomi, social, dan budaya. Pada 30 September 2005, Pemerintah Indonesia secara resmi mengesahkan dua undang-undang yang meratifikasi kovenan yang tercantum dalam pasal 2 ayat 1 dari nota kesepakatan.
# Sebuah pengadilan Hak asasi Manusia akan dibentuk untuk Aceh.
# Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi akan dibentuk di Aceh oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Indonesia dengan tugas merumuskan dan menentukan upaya rekonsiliasi.
== Pelucutan Senjata dan Relokasi Pasukan ==
Baris 61 ⟶ 57:
AMM memantau pembubaran GAM dan melucuti persenjataannya, yang dilakukan dalam empat tahap. Sesuai dengan Nota Kesepakatan keempat tahap tersebut diselesaikan sebelum akhir bulan Desember 2005. Pada September 2005 senjata-senjata milik GAM untuk tahap pertama mulai dilucuti diseluruh penjuru Aceh dan pasukan TNI serta Polisi non organik direlokasi sebagai bagian dari pengaturan-pengaturan keamanan yang dideskripsikan dalam Nota Kesepakatan pasal 4. Upacara pemotongan senjata terakhir dilaksanakan di Banda Aceh pada 21 Desember 2005. GAM menyerahkan total sebanyak 840 senjata yang diterima oleh AMM untuk dilucuti selama empat tahap.
AMM juga memantau penarikan pasukan militer dan polisi non organik yang dilaksanakan secara paralel dengan perlucutan senjata. Upacara-upacara penarikan pasukan ini dilakukan di pelabuhan [[Lhokseumawe]] dan untuk menandakan penyelesaian penarikan pasukan militer non organik dilaksanakan pada 29 Desember serta upacara penarikan polisi non organik terakhir diselenggarakan pada 31 Desember. Jumlah keseluruhan [[TNI]] non organik yang direlokasi dalam empat tahap adalah 25.890 dan
=== Pelucutan Senjata ===
'''''Statistik Perlucutan Senjata GAM'''''
{| class="wikitable" border="1" cellpadding="3" style="font-size: 95%" width="800" align="center"
|- bgcolor=lightgrey
! width="200" | '''Tahap'''▼
! width="200" | '''Disqualifikasi'''▼
! width="200" | '''Diterima'''▼
! width="200" | '''Dipermasalahkan oleh Pemerintah Indonesia'''▼
! width="200" | '''Jumlah senjata yang tidak dipermasalahkan'''▼
|-
▲! '''Tahap'''
| align=center | 279
▲! '''Diserahkab oleh GAM'''
| align=center | 36
▲! '''Disqualifikasi'''
| align=center | 243
▲! '''Diterima'''
| align=center | 17
▲! '''Dipermasalahkan oleh Pemerintah Indonesia'''
| align=center | 226
▲! '''Jumlah senjata yang tidak dipermasalahkan'''
|-
| align=left | II (October 2005)
▲| I (September ’05)
| align=center | 291
| align=center | 58
| align=center | 233
| align=center | 35
| align=center | 198
|-
|
| align=center | 286
| align=center | 64
| align=center | 222
| align=center | 15
| align=center | 207
|-
|
| align=center | 162
| align=center | 20
| align=center | 142
| align=center | 4
| align=center | 138
|-
| align=left | '''Total'''▼
| align=center | '''1018'''▼
| align=center | '''178'''▼
| align=center | '''840'''▼
| align=center | '''71'''
| align=center | ''' 769'''▼
▲| '''Total'''
▲| '''1018'''
▲| '''178'''
▲| '''840'''
▲|''' 769'''
|-
|}
Baris 115 ⟶ 111:
'''''Statistik Penarikan Pasukan non-organik TNI/Polisi'''''
{| class="wikitable" border="1" cellpadding="3" style="font-size: 95%" width="390" align="center"
|- bgcolor=lightgrey
|-
! width="150" | Tahap
! TNI
! Polisi
! Total
|-
| I (September
| align=center | 6,671
| align=center | 1,300
| align=center | 7,971
|-
| II (October
| align=center | 6,097
| align=center | 1,050
| align=center | 7,147
|-
| III (November
| align=center | 5,596
| align=center | 1,350
| align=center | 6,964
|-
| IV (December
| align=center | 7,628
| align=center | 2,150
| align=center | 9,778
|-
| '''Total'''
| align=center | '''25,890'''
| align=center | '''5,791'''
| align=center | '''31,681'''
|}
== Pranala luar ==
{{wikisource|Nota Kesepahaman antara Pemerintah RI & GAM}}
* {{en}} [http://ue.eu.int/uedocs/cmsUpload/050815_Aceh_Council_Factsheet_LATEST.pdf Aceh Council Factsheet]{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.aceh-mm.org Website resmi Aceh Monitoring Mission] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130528071129/http://www.aceh-mm.org/ |date=2013-05-28 }}
* {{en}} [http://www.peacekeeping.fi/euamm.htm Peacekeping Finlandia]
[[Kategori:Konflik Aceh]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2005]]
|