Tamban, Barito Kuala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+foto
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Copy edit|for=perlu parafrase, gaya artikel naratif seperti copas? dan tidak netral|date=Januari 2022}}
{{kecamatan
|foto =[[Berkas:Kantor Kecamatan Tamban, Barito Kuala.jpg|300px|Kantor camat Tamban]]
|nama=Tamban
|keterangan =Kantor kecamatan Tamban
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Barito Kuala =Tamban
|dati2 =Kabupaten
|luas=164,30 km²
|nama dati2 =Barito Kuala
|penduduk=35,286 Jiwa
|provinsi =Kalimantan Selatan
|desa/kelurahan=16/0
|luas =164,30... km²
|nama camat=Agus Supriadi S.Sos
|penduduk=35,286 Jiwa =...
|kepadatan=203,5 jiwa/km²
|penduduktahun=2023
|provinsi=Kalimantan Selatan
|desa/kelurahan =16/0-
|nama camat=Agus Supriadi S=...Sos
|kepadatan=203,5 jiwa/km² =...
}}
{{Location map |Indonesia Kalimantan
Baris 34 ⟶ 37:
|caption = Lokasi ibu kota kecamatan [[Tamban]]
}}
'''Tamban'''(TBN) adalah sebuah [[kecamatan]] di Kabupaten [[Kabupaten Barito Kuala|Barito Kuala]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Luasnya 164,30 km² atau 6,44 % dari luas kabupaten Barito Kuala.
 
== Geografi ==
 
Kecamatan Tamban terletak di antara 2<sup>o</sup>29'50' Lintang Selatan sampai dengan 3<sup>o</sup> 30'18" Lintang Selatan dan 114<sup>o</sup>20'18" sampai dengan 114<sup>o</sup>20'50" Bujur Timur terletak di Garis Khatulistiwa.
 
== Sejarah ==
Pada awalnya Tamban merupakan wilayah berstatus Kawedanan dan areal hutan gambut yang kurang dimanfaatkan, sehingga pada zaman penjajahan [[Belanda]] tepatnya Tahun [[1937]] dilakukan perpindahan penduduk ([[Transmigrasi]]) dari pulau [[Jawa]] ke pulau [[Kalimantan]]. Pada era tersebut sebanyak 115 kepala keluarga (KK) yang berasal dari [[Jawa Timur]] dipindahkan ke Purwosari 1&nbsp;km.6 yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Tamban. Pembukaan lahan gambut ini dilakukan dengan membuat saluran kanal yang menghubungkan sungai Kapuas Murung dengan [[sungai Barito]]. Pengembangan lahan gambut ini secara besar-besaran dimulai pada tahun 1969 – 1970 yang dikenal dengan proyek pembukaan persawahan pasang surut (P4S).{{cn}}<ref>{{Cite web|title=Website Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra)|url=http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php/component/content/article/25-publikasi/prosiding/1768-karakteristik-dan-potensi-pengembangan-pertanian-lahan-rawa-pasang-surut-kasus-desa-primatani-handil-gayam-kab-tanah-laut-kalimantan-selatan|website=balittra.litbang.pertanian.go.id|access-date=2022-05-22}}{{Pranala mati|date=Juli 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|title=Riset Lahan Pasang Surut UGM untuk Swasembada Nasional – Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat|url=https://pengabdian.ugm.ac.id/2020/05/12/riset-lahan-pasang-surut-ugm-untuk-swasembada-nasional/|language=id-ID|access-date=2022-05-22}}</ref>
 
Pada awalnya Tamban merupakan wilayah berstatus Kawedanan dan areal hutan gambut yang kurang dimanfaatkan, sehingga pada zaman penjajahan [[Belanda]] tepatnya Tahun [[1937]] dilakukan perpindahan penduduk ([[Transmigrasi]]) dari pulau [[Jawa]] ke pulau [[Kalimantan]]. Pada era tersebut sebanyak 115 kepala keluarga (KK) yang berasal dari [[Jawa Timur]] dipindahkan ke Purwosari 1&nbsp;km.6 yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Tamban. Pembukaan lahan gambut ini dilakukan dengan membuat saluran kanal yang menghubungkan sungai Kapuas Murung dengan [[sungai Barito]]. Pengembangan lahan gambut ini secara besar-besaran dimulai pada tahun 1969 – 1970 yang dikenal dengan proyek pembukaan persawahan pasang surut (P4S).{{cn}}<ref>{{Cite web|title=Website Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra)|url=http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php/component/content/article/25-publikasi/prosiding/1768-karakteristik-dan-potensi-pengembangan-pertanian-lahan-rawa-pasang-surut-kasus-desa-primatani-handil-gayam-kab-tanah-laut-kalimantan-selatan|website=balittra.litbang.pertanian.go.id|access-date=2022-05-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Riset Lahan Pasang Surut UGM untuk Swasembada Nasional – Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat|url=https://pengabdian.ugm.ac.id/2020/05/12/riset-lahan-pasang-surut-ugm-untuk-swasembada-nasional/|language=id-ID|access-date=2022-05-22}}</ref>
 
Pada tahun 2000 an, wilayah Kecamatan Tamban ingin memisahkan diri dari kabupaten Barito Kuala dan membentuk kabupaten baru yaitu [[Bantam Raya]]. Kecamatan Tamban pada tahun 1980 an terkenal dengan industri Kayu lapis sampai dengan pertengahan tahun 2005. terdapat 6 perusahaan Kayu lapis di sepanjang [[Sungai Barito]] terbanyak di [[Barito Kuala]], seperti Daya Sakti Unggul Corporation (DSUC), Barito Pasifik Timber Group (BPTG) Dll. Namun, karena bahan baku kayu semakin langka, akhirnya perusahaan banyak yang gulung tikar.
Baris 200 ⟶ 201:
== Lihat Pula ==
 
* [[RSJD Sambang Lihum]] Status Nama Pasien ( Muhammad Faras ,Mabok Ke cafe dan mengidap kelainan sexsual hayper penyuka sesama jenis )
* [[RSJD Sambang Lihum]]
 
== Tokoh ==
Baris 219 ⟶ 220:
* [http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/11/02/ (pemilik-jalan-penghubungan-serahkan-ke-pemkab)]
 
== Pranala luar ==
{{Tamban, Barito Kuala}}
{{Kabupaten Barito Kuala}}
 
{{Authority control}}