Krakatau Steel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎1971 - 2009: penambahan referensi
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(30 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox company
| name = PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
| former_name =
| logo = Logo Krakatau Steel (2020).svg
| type = [[Badan Usaha Milik Negara]]
| logo_size =
| traded_as = {{BEI|KRAS}}
| image = Berkas:Krakatau Steel & Graha Adhi.jpg
| industry = Manufaktur Baja
| image_caption = Kantor perwakilan di Jakarta (kiri)
| foundation = [[31 Agustus]] [[1970]]
| image_size =
| hq_location = Jl. Industri No.5
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| location_city = [[Cilegon]], [[Banten]]
| traded_as = {{IDX|KRAS}}
| industryproducts = [[*Baja]] Lembaran Panas,
*Baja Lembaran Dingin,
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1970|08|31}}
*Batang Kawat
| fate =
| founderproduction =
| services = *Rekayasa & Konstruksi
| area_served = [[Indonesia]]
*Pemeliharaan Mesin
| location = [[Cilegon]], [[Indonesia]]
*Konsultasi Teknis
| locations =
*Penyediaan Infrastruktur-Suprastruktur
| key_people = [[Purwono Widodo]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.krakatausteel.com/management|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Krakatau Steel (Persero) Tbk|language=id|access-date=2 Mei 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Suhanto]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| revenue = {{increase}} Rp30 Triliun (November 2021)
| brands =
| operating_income = {{increase}} Rp2,2 Triliun (November 2021)
| products = {{hlist|[[Baja lembaran]]|[[Baja tulangan]]|[[Baja profil]]|[[Pipa baja]]|[[Batang kawat]]|[[Kawasan industri]]|[[Pelabuhan]]|[[Pergudangan]]|[[Air baku]]|[[Listrik]]|[[Rumah sakit]]}}
| net_income = {{increase}} Rp1,06 Triliun (November 2021)
| services = {{hlist|[[Pengembangan properti]]|[[EPC]]|[[ITSM|Teknologi informasi]]}}
| assets =
| revenue = {{increase}} [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 2,156 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| owners = {{Unbulleted list|[[Pemerintah Republik Indonesia]] (80%)| [[Publik]] (20%)}}
| net_income = {{increase}} [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 73,212 juta <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.krakatausteel.com/pdf/Laporan%20Tahunan%202021.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Krakatau Steel (Persero) Tbk|language=id|access-date=2 Mei 2023}}</ref>
| parent =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]] (80%)
| key_people =
| assets = {{increase}} [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 3,774 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
*Purwono Widodo (Direktur Utama)
| equity = {{increase}} [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 522,099 juta <small>(2021)</small><ref name=annual/>
*Tardi (Direktur Keuangan & Manajemen Risiko)
| num_employees = {{decrease}} 2.730 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
*Djoko Muljono (Direktur Infrastruktur & Penunjang Bisnis)
| subsid = PT [[Krakatau Baja Konstruksi]]<br/>PT [[Krakatau Sarana Infrastruktur]]<br/>PT [[Krakatau Information Technology]]<br/>PT [[Krakatau Engineering]]<br/>PT [[Meratus Jaya Iron & Steel]]
*Muhamad Akbar (Direktur Komersial)
| slogan =
*Sriyani Puspa Kinasih (Direktur SDM)
| homepage = {{URL|https://www.krakatausteel.com}}
*Agus Nizar Vidiansyah (Direktur Pengembangan Bisnis & Portofolio)
}}
| num_employees =
'''PT Krakatau Steel (Persero) Tbk''' adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang produksi [[baja]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki kantor perwakilan di [[Jakarta]] dan [[Surabaya]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
| subsid = * PT Krakatau Baja Konstruksi (sub-holding)
* PT Krakatau Sarana Infrastruktur (sub-holding)
| website = {{URL|www.krakatausteel.com}}
}}'''PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.''' merupakan [[BUMN]]<ref name="test">[http://www.bumn.go.id/krakatausteel/ krakatausteel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161219170920/http://www.bumn.go.id/krakatausteel/ |date=2016-12-19 }}, (Kaunduh 14/2/13).</ref> yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional.
 
Ketika dibentuk pada tanggal 20 Mei 1962, perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan kerja sama Tjazpromexport dari [[Uni Soviet]]. Namun, terjadinya gejolak politik dan ekonomi yang parah, mengakibatkan pembangunan pabrik sempat terhenti.
 
Barulah memasuki awal 1970-an, unit pabrik dilanjutkan pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada tanggal 31 Agustus 1970 dengan nama Krakatau Steel. Selama dekade pertama perusahaan berdiri, Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi terpadu produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional perdana yang disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan Cigading, PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi 4 produk baja utama.
 
== Sejarah ==
=== 1861 - 1945 ===
Pada tahun 1861, pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun sebuah [[tanur]] di [[Lampung]] untuk mengolah hasil tambang [[bijih besi]] dengan bahan bakar [[batu bara]]. Meski berukuran kecil, tanur tersebut dapat menghasilkan baja kasar yang dapat digunakan untuk memproduksi suku cadang pabrik gula, pabrik karet, dan peralatan pertanian. Namun, tanur  tersebut kemudian terpaksa ditutup, karena pengelolaannya tidak profesional. Pada masa pendudukan [[Jepang]], sebuah tanur pernah dibangun di [[Kalimantan Selatan]] dengan bahan bakar batu bara. Namun, gejolak perang dan revolusi fisik mengakibatkan tanur tersebut tidak beroperasi.
 
=== 1945Era -Hindia 1970Belanda dan Jepang ===
Jauh sebelum gagasan industri baja nasional muncul, cikal bakal pengolahan bijih besi telah lahir sejak tahun [[1861]]. Kala itu, pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] membangun [[tanur]] di [[Lampung]]. Pembangunan Tanur di Lampung berfungsi untuk mengolah hasil tambang [[bijih besi]] berbahan bakar [[batubara|batu bara]]. Meski berukuran kecil, industri pengolahan tersebut mampu menghasilkan baja kasar yang berfungsi untuk membuat suku cadang pabrik gula, pabrik karet, dan peralatan pertanian. Namun, industri pengolahan bijih besi tersebut terpaksa tutup lantaran pengelolaannya yang tidak profesional. Pada masa pendudukan [[Jepang]], sebuah tanur pernah dibangun di [[Kalimantan Selatan]] dengan bahan bakar batu bara. Namun, banyaknya gejolak perang dan revolusi fisik mengakibatkan perintisan industri baja sempat terhenti.
Pada tahun [[1956]], [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian]] dan [[Daftar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Pertambangan]], [[Chaerul Saleh]] bersama [[Djoeanda Kartawidjaja|Djuanda]] dari Biro Perancang Negara (kini [[Bappenas]]) mulai menyusun cetak biru industri baja nasional, karena Indonesia yang sedang giat melakukan pembangunan sangat membutuhkan industri pengolahan bijih besi. Biro Perancang Negara lalu menggandeng konsultan asing untuk merintis industri baja dengan nama '''Proyek Besi Baja Trikora'''
 
=== Masa Orde Lama (1945-1966) ===
Setelah [[studi kelayakan]] selesai disusun, [[Cilegon]] dipilih sebagai lokasi Proyek Besi Baja Trikora karena memiliki sejumlah kelebihan, antara lain tersedianya lahan luas yang bukan merupakan lahan pertanian, tersedianya sumber air yang melimpah, dan dekat dengan pelabuhan, sehingga memudahkan pengangkutan besi tua melalui [[Pelabuhan Merak]]. Penandatanganan kerja sama pembangunan Proyek Besi Baja Trikora dengan ''[[Tjazpromexport]]'' asal [[Uni Soviet]] pada tanggal [[7 Juni]] [[1960]] kemudian berlanjut dengan peletakan batu pertama pada tanggal [[20 Mei]] [[1962]]. Namun, pembangunan Proyek Besi Baja Trikora lalu terhenti akibat [[Gerakan 30 September|gonjang-ganjing politik G30S/PKI]].
Baru pada tahun [[1956]], industri baja mulai mendapat perhatian dengan diperkuat adanya gagasan mendirikan industri baja nasional. [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian]] dan [[Daftar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Pertambangan]], [[Chaerul Saleh]] bersama [[Djoeanda Kartawidjaja|Djuanda]] dari Biro Perancang Negara (kini [[Bappenas]]), mulai menyusun cetak biru industri baja nasional. Indonesia yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan sangat membutuhkan keberadaan industri pengolahan bijih besi. Biro Perancang Negara menggandeng konsultan asing untuk merintis industri baja yang bernama ''Proyek Besi Baja Trikora''.
 
Setelah studi kelayakan selesai disusun, [[Cilegon]] dipilih sebagai tempat pengolahan dan produksi hasil olahan bijih besi karena memiliki kelebihan seperti, lahan luas yang tidak mengalihfungsikan lahan pertanian, terdapat sumber air yang melimpah, aksesnya yang terjangkau dari berbagai pulau untuk mendatangkan besi tua melalui pelabuhan Merak. Penandatanganan kerja sama pembangunan dengan ''Tjazpromexport'' (''All Union Export-Import Corporation'') dari [[Uni Soviet]] pada [[7 Juni]] [[1960]] berlanjut dengan peletakan batu pertama pada [[20 Mei]] [[1962]]. Sekali lagi, pembangunan ini kembali terhenti karena [[Gerakan 30 September|gonjang-ganjing politik G30S/PKI]].
=== 1970 - 2009 ===
Setelah terhenti selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan dengan didirikannya perusahaan ini pada tanggal 23 Oktober 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 1970 yang diteken pada tanggal 31 Agustus 1970.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2737/PP0351970.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 1970|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Juni 2023}}</ref> Pada tahun 1973, perusahaan ini mulai memproduksi pipa spiral dengan spesifikasi ASTM A252 dan AWWA C200. Pada tahun 1975, perusahaan ini memulai pembangunan tahap I dengan rencana kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton per tahun. Pada tahun 1977, perusahaan ini meresmikan pabrik ''reinforcing bar'', pabrik ''section steel'', dan [[Pelabuhan Cigading]]. Pada tahun 1979, perusahaan ini meresmikan pabrik besi spons yang memanfaatkan teknologi reduksi langsung dari [[Hylsa]], pabrik ''billet steel'' (''electric arc furnace''), pabrik batang kawat, [[PLTU]] berkapasitas 400 MW, dan instalasi pengolahan air berkapasitas 2.000 liter per detik. Perusahaan ini juga mendirikan PT [[KHI Pipe Industries]] untuk memproduksi pipa baja.
 
=== Pembangunan ===
Pada tahun 1980, perusahaan ini memulai proyek ekspansi dan modernisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi baja kasar dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton per tahun. Pada tahun [[1983]], perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik baja slab, pabrik [[baja lembaran panas]] (''Hot Rolled Coil'') dan pabrik besi spons. Pada tahun 1991, PT [[Cold Rolling Mill Indonesia Utama]] dan PT [[Krakatau Baja Permata]] digabung ke dalam perusahaan ini. Pada tahun 1992, pabrik ''reinforcing bar'', ''section steel'', dan batang kawat dari perusahaan ini dijadikan modal untuk mendirikan PT [[Krakatau Wajatama]].
Setelah vakum selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan lewat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35, 31 Agustus 1970 dengan didirikannya PT Krakatau Steel (Persero). Pendirian Krakatau Steel disahkan dengan Akta Notaris Tan Thong Kie Nomor 34, pada tanggal [[23 Oktober]] [[1971]] di Jakarta.
 
Sejak saat itu, Krakatau Steel mulai mengejar ketertinggalannya dengan mempercepat pembangunan industri baja terpadu di Indonesia. Gerak maju dan usaha keras itu dapat dilihat dari serangkaian peresmian unit-unit pabrik dan sarana pendukungnya. Pada tahun [[1977]], peresmian perdana oleh [[Soeharto|Presiden Soeharto]] atas sejumlah pabrik seperti pabrik [[Besi beton|Besi Beton]], pabrik [[Besi Profil]] dan [[Pelabuhan Cigading]]. Dua tahun kemudian, 1979, secara resmi pembangunan pabrik Besi Spons, pabrik Billet Baja, pabrik Batang Kawat, [[Pembangkit listrik tenaga uap|Pembangkit Listrik Tenaga Uap]] 400 MW, pusat pengolahan air dan PT KHI Pipe selesai dan beroperasi penuh. Pada tahun [[1983]] pembangunan pabrik Baja Slab, pabrik [[Baja Lembaran Panas]] (''Hot Rolled Coiled'') dan pabrik Besi Spons selesai dibangun dan resmi dioperasikan. Hingga pada 1993, masih ada peresmian perluasan dan modernisasi.
Pada tahun 1993, perusahaan ini meresmikan modernisasi dan peningkatan produksi ''hot strip mill'' (HSM) dari 1,2 juta ton menjadi 2 juta ton per tahun, serta peningkatan kapasitas pelabuhan bijih besi dari 3 juta ton menjadi 6 juta ton per tahun. Pada tahun 1995, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan pabrik Direct Reduction Hylsa III, pabrik Slab Steel II, Sizing Press HSM, Pusat Crossconnecting Listrik III, instalasi kompensasi untuk PLTU, dan Production Control System II PPC. Pada tahun 1996, perusahaan ini mendirikan PT [[Krakatau Daya Listrik]], PT [[Krakatau Tirta Industri]], PT [[Krakatau Bandar Samudera]], dan PT [[Krakatau Medika]] masing-masing untuk mengelola PLTU, instalasi pengolahan air, pelabuhan, dan rumah sakit.
 
=== 2010Identitas - 2014Baru ===
Sejak 28 Agustus 2020, Krakatau Steel resmi meluncurkan identitas baru mulai dari logo hingga nilai-nilai perusahaan. Terhitung sejak kuartal pertama 2020, Krakatau Steel kembali meraih laba setelah 8 tahun terakhir. Nilai positif ini yang menjadi cikal bakal perubahan identitas Krakatau Steel yang semula dominan warna merah menjadi warna biru yang mengasosiasikan keberhasilan restrukturisasi dan transformasi yang telah dilakukan sejak tahun 2019 sehingga membukukan keuntungan setelah 8 tahun terakhir. Pendapatan dari PT. Krakatau Steel (KRAS) pada tahun 2021 meningkat 5,7 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan yang diraih produsen baja plat merah ini sebesar Rp 312 miliar sepanjang tahun 2021. Hal ini menurut banyak pihak hasil dari program hilirisasi yang dilakukan oleh perusahaan, selain tentu dengan adanya perbaikan manajemen yang terjadi di perusahaan yang terletak di Kota Cilegon ini.<ref>{{Cite web|title=Website Resmi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk|url=https://www.krakatausteel.com/|website=|language=|access-date=}}</ref> Dengan semangat yang baru, Krakatau Steel akan terus berusaha dalam mendorong kemajuan para partner dengan pemanfaatan segala aset agar dapat digunakan sebagai sumber kebaikan bersama. Krakatau Steel adalah group of companies yang turut mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan industri dan infrastruktur nasional dengan menjadi perusahaan terpercaya dan kredibel.
Pada bulan Oktober 2010, PT [[Krakatau Posco]] meletakkan batu pertama pembangunan tahap I dari pabriknya dengan kapasitas 3 juta ton per tahun. PT Krakatau Posco merupakan [[joint venture]] antara perusahaan ini dan [[POSCO]]. Pada bulan November 2010, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2011, perusahaan ini menyelesaikan revitalisasi terhadap pabrik HSM, sehingga kapasitas produksi HSM meningkat dari 2 juta ton menjadi 2,4 juta ton per tahun. Pada tahun 2012, perusahaan ini memperluas Waduk Krenceng, sehingga kapasitas tampungnya meningkat dari 3 juta meter kubik menjadi 5 juta meter kubik. Pada tahun 2012 juga, PT [[Meratus Jaya Iron & Steel]] mulai mengoperasikan pabrik besi di [[Batulicin]]. PT Meratus Jaya Iron & Steel merupakan joint venture antara perusahaan ini dengan [[Aneka Tambang]].
 
=== Mitra dan Anak Usaha ===
Pada tahun 2013, PT [[Indo Japan Steel Center]] mulai membangun fasilitas distribusi baja lembaran berkapasitas 120.000 ton per tahun. PT Indo Japan Steel Center merupakan joint venture antara perusahaan ini dan [[Nippon Steel Trading]]. PT Krakatau Posco Chemtech Calcination juga mulai membangun pabrik kapur bakar berkapasitas 228.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan kapur bakar dan dolomit dari PT Krakatau Posco. Pada tahun 2013 juga, PT Krakatau Tirta Industri mulai mengoperasikan jaringan pipa distribusi untuk meningkatkan pasokan air bersih dari 1.200 liter per detik menjadi 1.800 liter per detik. Pada bulan Oktober 2014, PT KHI Pipe Industries mulai mengoperasikan ''Electric Resistance Welding'' (ERW) #2 untuk memproduksi pipa baja dengan kapasitas 115.000 ton per tahun, sehingga kapasitas produksi PT KHI Pipe Industries menjadi 233.000 ton per tahun.<ref>[http://finance.detik.com/read/2014/11/26/132432/2759628/1036/pabrik-baru-diresmikan-krakatau-steel-dapat-pesanan-2700-pipa-dari-pertamina Artikel:"Pabrik Baru Diresmikan, Krakatau Steel Dapat Pesanan 2.700 Pipa dari Pertamina" di detik.com]</ref>
=== Mitra ===
* [[Nippon Steel]] ([[Jepang]])
* [[POSCO|Pohang Iron & Steel Corporation]] ([[Korea Selatan]])
 
=== 2015Anak - sekarangUsaha ===
[[Berkas:Krakatau Steel & Graha Adhi.jpg|jmpl|Salah satu gedung kantor Krakatau Steel (kiri), di Jakarta.]]
Pada tahun 2015, perusahaan ini ikut mendirikan PT [[Krakatau Osaka Steel]] untuk memproduksi baja profil dan baja tulangan serta PT [[Krakatau Nippon Steel Sumikin]] untuk memproduksi baja galvanis dan baja diperkuat untuk otomotif. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan ''Coke Oven Plant'' (COP) Blast Furnace. Pada tahun 2016, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan HSM #2. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik Blast Furnace dan PT Krakatau Tirta Industri juga mulai membangun Bendung Cipasauran. Pada tahun 2019, perusahaan ini mendirikan PT [[Krakatau Niaga Indonesia]] untuk berbisnis di bidang perdagangan baja.
Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp1.02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan.
 
Pada [[26 November]] [[2014]], Krakatau Steel meresmikan pabrik pipa baja kedua milik anak perusahaannya PT KHI Pipe Industry di [[Cilegon]], [[Banten]],<ref>[http://finance.detik.com/read/2014/11/26/132432/2759628/1036/pabrik-baru-diresmikan-krakatau-steel-dapat-pesanan-2700-pipa-dari-pertamina Artikel:"Pabrik Baru Diresmikan, Krakatau Steel Dapat Pesanan 2.700 Pipa dari Pertamina" di detik.com]</ref>. Dengan beroperasinya pabrik baru ini, PT KHI bakal menjadi produsen pipa baja terbesar di Indonesia, pabrik ini fokus membuat pipa baja untuk sektor industri minyak dan gas (migas)
Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan menara kendali digital dan mengekspor produknya ke [[Australia]]. PT Krakatau Bandar Samudera juga meresmikan fasilitas gudang terintegrasi. Pada tanggal 28 Agustus 2020, perusahaan ini meluncurkan logo baru. Pada tahun 2021, pendapatan perusahaan ini meningkat 5,7 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.<ref>{{Cite web|url=http://bajabajaku.weebly.com/1/post/2022/01/berita-baja-minggu-ini-krakatau-steel-raih-untung-besar-produksi-baja-tiongkok-menurun.html|title=Berita baja Minggu ini: Krakatau Steel Raih Untung Besar, Produksi Baja Tiongkok Menurun|website=Bajabajaku|language=en|access-date=2022-02-10}}</ref>
 
=== Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur ===
Pada tahun 2021, perusahaan ini mengekspor produknya ke [[Malaysia]] dan [[Eropa]], serta mulai mengoperasikan HSM #2. Pada tahun 2021 juga, perusahaan ini mengubah nama PT Krakatau Wajatama menjadi PT [[Krakatau Baja Konstruksi]] dan menjadikan perusahaan tersebut sebagai induk subholding bagi bisnis perusahaan ini di bidang pembuatan dan perdagangan baja. Perusahaan ini juga mengubah nama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon menjadi PT [[Krakatau Sarana Infrastruktur]] dan menjadikan perusahaan tersebut sebagai induk subholding bagi bisnis perusahaan ini di bidang pendukung kegiatan industrial.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.krakatausteel.com/history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Krakatau Steel (Persero) Tbk|language=id|access-date=2 Mei 2023}}</ref> Pada bulan Februari 2023, PT Krakatau Sarana Infrastruktur resmi menjual 70% saham PT Krakatau Daya Listrik dan 49% saham PT Krakatau Tirta Industri ke [[Chandra Asri Petrochemical]] dengan harga Rp 3,24 triliun.<ref name="tpia">{{Cite web|url=https://investasi.kontan.co.id/news/sah-chandra-asri-tpia-akuisisi-dua-anak-usaha-krakatau-steel-rp-324-triliun|title=Sah! Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Dua Anak Usaha Krakatau Steel Rp 3,24 Triliun|publisher=Kontan|first=Ridwan Nanda|last=Mulyana|date=27 Februari 2023|language=id|access-date=5 Juni 2023}}</ref>
[[Krakatau Sarana Infrastruktur]] merupakan subholding yang dibentuk oleh Krakatau Steel dan resmi berdiri pada tanggal 30 Juni 2021. Krakatau Sarana Infrastruktur ini merupakan anak usaha Krakatau Steel yang terdiri dari PT [[Krakatau Sarana Properti]] (KSP), PT [[Krakatau Tirta Industri]] (KTI), dan PT [[Krakatau Bandar Samudera]] (KBS).
Krakatau Sarana Infrastruktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan kawasan industri terintegrasi dengan empat area bisnis utama yang terdiri dari kawasan industri, penyediaan air industri, penyediaan kebutuhan energi, dan kepelabuhan yang disebut dengan Empat Area Bisnis Krakatau Sarana Infrastruktur.
 
Subholding ini memiliki lahan industri seluas 3.250 hektar, kapasitas air industri sebesar 3.000 liter per detik untuk kebutuhan Kota Cilegon, dan kapasitas 1.600 liter per detik untuk kebutuhan di luar Cilegon. Kapasitas energi listrik sebesar 120 MW3 dan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya untuk peningkatan kebutuhan ke depan. Serta fasilitas kepelabuhan yang terdiri dari 17 jetty dengan kapasitas 25 juta ton, kedalaman pelabuhan yang mencapai 21 meter, serta 280.000 ton kapasitas gudang pelabuhan..
 
=== Subholding Krakatau Baja Konstruksi ===
PT Krakatau Baja Konstruksi didirikan pada tahun 1992. Saat ini telah menjadi produsen baja terkemuka di Indonesia. PT Krakatau Baja Konstruksi memproduksi produk berkualitas tinggi seperti Deformed Bar, Plain Bar, Equal Angle, Channel, Wide Flange, H Beam and I Beam. Sebagai anak perusahaan PT Krakatau Steel, dengan kepemilikan saham 99.9997% oleh PT Krakatau Steel dan 0.0003% oleh PT Krakatau Engineering.
 
== Referensi ==
Baris 71 ⟶ 88:
* {{id}} [https://krakataupipe.com/ Situs web resmi PT KHI Pipe Industries]
* {{id}} [http://www.krakatautirta.co.id/ Situs web resmi PT Krakatau Tirta Industri]
* {{id}} [http://www.rskmd.com/ Situs web resmi PT Krakatau Medika (RSKM)]
* {{id}} [http://www.kdl.co.id/ Situs web resmi PT Krakatau Daya Listrik]
* {{id}} [https://kiec.co.id/id/ Situs web resmi PT Krakatau Industrial Estate Cilegon]
* {{id}} [http://www.krakatau-it.co.id/ Situs web resmi PT Krakatau Information Technology]
* {{id}} [http://www.krakatauposco.co.id/ Situs web resmi PT Krakatau Posco]
Baris 81 ⟶ 95:
{{BUMN}}
[[Kategori:Industri di Indonesia]]
[[Kategori:Industri baja]]
[[Kategori:Baja]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Kota Cilegon]]
[[Kategori:Banten]]
[[Kategori:Kota Cilegon]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1962 di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1970 di Indonesia]]