Bioskop: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Bioskop''' (atau '''pawagam'''<ref>{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:pawagam|WIKI}}|title=Arti kata pawagam|website=[[bahasaKBBI BelandaDaring]]|Belandadepartment=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]:, ''[[Kemendikbudristek]]|access-date=3 Agustus 2024}}</ref> ({{lang-nl|bioscoop''}}) adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan [[proyektor]].
[[File:Bioskop_Raya_Padang_dari_atas.jpg|220x124px|thumb|Bioskop Di [[Padang]]]]
 
Kata "bioskop" berasal dari bahasa belanda ''bioscoop'' yang berakar dari [[bahasa Yunani]]; ''βιος'' (bios) yang artinya "hidup" dan ''σκοπος'' (skopos) yang artinya "melihat". Padanan kata dari bioskop yaitu '''gambar hidup'''.<ref>{{cite nameweb|url="BBCdocu">''https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gambar_hidup''{{urlencode:gambar hidup|WIKI}}|title=Arti kata gambar hidupa|website=[[KBBI Daring]]|department=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]], [[Kemendikbudristek]]|access-date=3 Agustus 2024}}</ref>
 
== Bioskop di Indonesia ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Verkeersagent op het kruispunt voor een bioscoop in Medan, met affiches van de film The Lesson uit 1918 met Constance Talmadge TMnr 60047739.jpg|jmpl|Bioskop, Medan (ca. 1920)]]
Baris 19 ⟶ 18:
Di [[Jakarta]] pada tahun [[1951]] diresmikan [[bioskop Metropole]] yang berkapasitas 1.700 tempat duduk, berteknologi ventilasi peniup dan penyedot, bertingkat tiga dengan ruang dansa dan kolam renang di lantai paling atas. Pada tahun [[1955]] bioskop Indra di [[Yogyakarta]] mulai mengembangkan kompleks bioskopnya dengan toko dan restoran.
 
Di Indonesia awal Orde Baru dianggap sebagai masa yang menawarkan kemajuan perbioskopan, baik dalam jumlah produksi film nasional maupun bentuk dan sarana tempat pertunjukan. Kemajuan ini memuncak pada tahun 1990-an. Pada dasawarsa itu produksi film nasional 112 judul. Sementara sejak tahun 1987 bioskop dengan konsep [[sinepleks]] (gedung bioskop dengan lebih dari satu layar) semakinmakin marak. Sinepleks-sinepleks ini biasanya berada di kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan, atau mal yang selalu jadi tempat nongkrongmenongkrong anak-anak muda dan kiblat konsumsi terkini masyarakat perkotaan. Di sekitar sinepleks itu tersedia pasar swalayan, restoran cepat saji, pusat mainan, dan macam-macam.
 
Sinepleks tidak hanya menjamur di kota besar, tetapi juga menerobos kota kecamatan sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang memberikan masa bebas pajak dengan cara mengembalikan pajak tontonan kepada "bioskop depan". Akibatnya, pada tahun [[1990]] bioskop di Indonesia mencapai puncak kejayaan yaitu 3.048 layar. Sebelumnya, pada tahun [[1987]], di seluruh [[Indonesia]] terdapat 2.306 layar.
 
=== Era 2000-an ===
Sekitar tahun 2000-an, jaringan bioskop mulai marak di Indonesia. Ada dua pengelola bioskop yang terkenal, yaitu [[Bioskop 21|21 Cineplex]] dengan bioskop 21, XXI dan The Premiere serta jaringan [[Blitzmegaplex]]. Bioskop-bioskop ini tersebar di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia, kadang-kadang dalam satu pusat perbelanjaan terdapat lebih dari satu bioskop. Film yang ditayangkan adalah film dari dalam maupun luar negeri, meskipun pada awal tahun 2000 hingga sekitar tahun 2005, tidak banyak perfilman nasional yang berhasil masuk jaringan bioskop. Film-film nasional baru masuk ke dalam bioskop Indonesia sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Baris 29 ⟶ 27:
{{reflist}}
 
== Lihat jugapula ==
* [[Bioskop drive-in|Bioskop ''drive-in'']]