Ilmu politik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pengembalian suntingan oleh 182.1.165.177 (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja Tag: Pengembalian |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Menambahkan {{pp-protected}}(Tw) |
||
(97 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
<!-- Politik adalah sebuah siklus kehidupan ummat manusia dimuka bumi ini.
-->
{{politik}}
'''Ilmu politik''' ({{Lang-en|political science}}) adalah cabang [[ilmu sosial]] yang membahas antara Perbedaan [[Konflik]] dan [[Interaksi]], [[teori]] dan praktik [[politik]] serta deskripsi dan analisis [[sistem politik]] dan perilaku [[politik]]. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.
Politik adalah usaha untuk menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia terdapat pepatah ''gemah ripah loh jinawi'', atau menurut orang [[Yunani Kuno|Yunani kuno]], terutama [[Aristoteles]] dan [[plato]] menyebutnya sebagai [[eudamonia]] atau ''the good life''. <ref name=":0" />
== Sejarah ==
Ilmu politik merupakan cabang ilmu yang masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19, apabila ilmu tersebut dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari [[Ilmu sosial|ilmu-ilmu sosial]] yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas. Sebaliknya, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek [[negara]] dan kehidupan [[politik]], maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ilmu tersebut sering diakui sebagai ilmu sosial tertua di [[dunia]]. Pada taraf perkembangan tersebut, ilmu politik banyak bertumpu pada ilmu sejarah dan filsafat.<ref name=":0">{{Cite book|last=Budiardjo|first=Miriam|date=Juli 2023|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dasar_dasar_Ilmu_Politik_HC_Ed_Revisi/iM7e_2PnGBQC?hl=id&gbpv=0|title=Dasar-dasar Ilmu Politik - Edisi Revisi|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3494-7|url-status=live}}</ref>
Pemikiran mengenai negara di [[Yunani Kuno]] sudah dimulai sejak tahun 450 S.M. Hal ini tertulis dalam karya-karya ahli sejarah seperti [[Herodotos]], atau filsuf-filsuf seperti [[Plato]], [[Aristoteles]], dan sebagainya. Sedangkan di Asia, terdapat beberapa pusat kebudayaan, antara lain di [[India]] dan [[Tiongkok|China]], yang telah mewariskan berbagai tulisan politik yang bermutu. Tulisan-tulisan dari India terkumpul antara lain dalam kesusastraan [[Dharmasastra]] dan [[Arthasastra]] yang berasal dari masa sekitar 500 S.M. Filsuf China yang terkenal ialah [[Konghucu (filsuf)|Confucius]] (+ 350 S.M.), [[Mengzi|Mencius]] (+ 350 S.M) dan dari mazhab Legalis, antara lain [[Shang Yang]] (± 350 S.M.).<ref name=":0" />
Terdapat beberapa karya tulis di Indonesia yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya [[Kakawin Nagarakretagama|Negarakertagama]] yang ditulis pada masa [[Majapahit]] sekitar abad ke-13 dan ke-15 M. dan [[Babad Tanah Jawi]]. Namun di negara-negara Asia tersebut kesusastraan yang mencakup bahasan politik, sejak akhir abad ke-19 telah mengalami kemunduran, karena terdesak oleh pemikiran barat yang dibawa oleh negara-negara seperti [[Inggris]], [[Jerman]], [[Amerika Serikat]], dan [[Belanda]] dalam rangka [[imperialisme]].<ref name=":0" />
== Tinjauan ==
Baris 31 ⟶ 41:
=== Pendekatan perilaku dan pilihan rasional ===
Salah satu pemikiran pokok dalam pendekatan perilaku ialah bahwa tidak ada gunanya membahas lembaga-lembaga formal karena pembahasan seperti itu tidak banyak memberikan informasi mengenai [[proses politik]] yang sebenarnya.<ref name="budiarjo1"/> Sementara itu, inti "pilihan rasional" ialah bahwa [[pribadi|individu]] sebagai aktor terpenting dalam dunia politik dan sebagai makhluk yang [[rasional]] selalu mempunyai tujuan-tujuan yang mencerminkan apa yang dianggapnya kepentingan diri sendiri.<ref name="budiarjo1"/> Kedua pendekatan ini (perilaku dan pilihan rasional), memiliki fokus utama yang sama yakni individu atau [[manusia]]. Meskipun begitu, penekanan kedua pendekatan ini tetaplah berbeda satu sama lainnya. Pendekatan perilaku timbul dan mulai berkembang di amerika pada tahun 1950-an seusai Perang Dunia II. Adapun sebab-sebab kemunculannya adalah
Adapun aspek yang ditekankan dalam pendekatan ini adalah:
Baris 43 ⟶ 53:
Pendekatan kelembagaan baru lebih merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain, bahkan beberapa bidang ilmu pengetahuan lain seperti [[ekonomi]] dan [[sosiologi]].<ref name="budiarjo1"/> Berbeda dengan institusionalisme lama yang memandang institusi negara sebagai suatu hal yang [[statis]] dan terstruktur, pendekatan kelembagaan baru memandang negara sebagai hal yang dapat diperbaiki ke arah suatu tujuan tertentu.<ref name="budiarjo1"/> Kelembagaan baru sebenarnya dipicu oleh pendekatan behavioralis atau perilaku yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dari perilaku kelompok besar atau [[Publik|massa]], dan pemerintah sebagai institusi yang hanya mencerminkan kegiatan massa itu.<ref name="budiarjo1"/> Bentuk dan sifat dari institusi ditentukan oleh aktor beserta juga dengan segala pilihannya.<ref name="budiarjo1"/>
== Bidang-Bidang Ilmu Politik ==
Dalam ''Contemporary Political Science'', terbitan [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] 1950, Ilmu Politik dibagi dalam empat bidang, yaitu:
# Teori politik: (1) teori politik, (2) Sejarah perkembangan ide-ide politik.
# Lembaga-lembaga politik: (1) Undang-Undang Dasar, (2) Pemerintah Nasional, (3) Pemerintah Daerah dan Lokal, (4) fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah, (5) perbandingan lembaga-lembaga politik.
# Partai-partai, golongan golongan (''groups''), dan pendapat umum: (1) Partai-partai politik, (2) golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi, (3) Partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi, (4) Pendapat umum.
# Hubungan Internasional: (1) Politik Internasional, (2) Organisasi-organisasi dan Administrasi Internasional. Hukum Internasional. <ref name=":0" />
== Referensi ==
|