Masjid Jami Pandulangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Bangunan bersejarah di Kalimantan Selatan menggunakan HotCat |
k menambah templat |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
Bukan besar dalam arti besar sebenarnya, namun karena terdapat ulama besar di Desa Pandulangan yang sangat dikenal di kabupaten Hulu Sungai Utara.
Majid Besar ini pernah roboh, saat itu muncul gagasan warga dari beberapa desa yang ada di sekitar masjid untuk memindahkan lokasi pembanguan masjid ke Desa Pematang Benteng, atau sekitar 500 meter dari bangunan asal.
[[Berkas:Masjid Pandulangan in Kalimantan.jpg|jmpl|Tampak Atas Masjid Jami Pandulangan]]▼
Mulailah pembangunan dengan mencari bahan bangunan seperti tiang yang berdiameter 130 sentimeter dan tinggi 13.5 meter atau biasa dikenal dengan “tiang guru”, serta 4 buah tiang dengan diameter 160 sentimeter dengan tinggi 13 meter yang rencananya akan dipasang mengelilingi tiang guru.
Setelah bahan terkumpul dan telah berada di Desa Pematang Benteng, namun kemudian beberapa tokoh masyarakat Desa Pandulangan menolak masjid untuk dipindahkan.
Yang akhirnya disetujui oleh penduduk dari desa lainnya agar masjid tetap dibangun di Desa Pandulangan, dengan syarat seluruh bahan bangunan yang telah terkumpul di Desa Pematang Benteng dipindahkan sendiri oleh warga Desa Pandulangan.
[[Berkas:Masjid Jami Pandangan 6.jpg|jmpl|Tampak depan Masjid Jami Pandulangan]]▼
“Namun pada keesokan harinya ternyata bahan bangunan sudah terpindah sendiri di Desa Pandulangan, selanjutkanya mulai dibangunlah kembali Masjid Besar pada tahun 1298 H atau 1878 Masehi,” ujar Faturrahman, pimpinan pengurus Masjid Jami Pandulangan.
Pada Masjid Besar juga terdapat tiga petaka dan dauh yang masih ada hingga saat ini, petaka tiga beranak yang ada di Masjid Besar sempat dibeli oleh seseorang dari Kelua Kabupaten Tabalong, bertukar dengan 22 belek padi.
Baris 18 ⟶ 17:
Beberapa masyarakat dari luar daerah masih sering berkunjung.
Salah satunya untuk berziarah ke makam Syeikh Muhammad Thahir cucu dari Syekh Muhammad Arsyad Albanjari dan Datu dari Guru Bakhiet.
[[Berkas:Masjid Jami Pandulangan 10.jpg|jmpl|Mimbar Masjid Jami Pandulangan]]▼
[[Berkas:Masjid Jami Pandulangan 9.jpg|jmpl|Bagian samping kanan Masjid Jami Pandulangan]]▼
== Galeri ==
<gallery>
[[Berkas:Masjid Jami Pandulangan 7.jpg|jmpl|Papan penanda bahwa masjid menjadi cagar budaya]]▼
▲
▲
▲
▲
▲
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 37 ⟶ 39:
[[Kategori:Kabupaten Hulu Sungai Utara]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Masjid di Kabupaten Hulu Sungai Utara]]
|