Sunan Bonang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyempurnaan dan koreksi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Avamauza (bicara | kontrib)
membirukan Sunan Ampel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(75 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix =As-Syekh
| name = Sayyid Maulana Makhdum Ibrahim <br>
( Sunan Bonang )
| image = Sunan Bonang-BW.png
| alt =
| caption =
Baris 11:
| birth_name = Maulana Makhdum Ibrahim
| birth_date = {{birth year|1465}}
| birth_place = [[Surabaya]], [[MajapahitRembang]]
| death_date = 1525
| death_place = [[Tuban]], [[Kesultanan Demak]]
| children =Sayyid Maulana Makhdum Husein (Makhdum Sampang)
 
Syarifah Dewi Ruhil
 
Sayyid Muhammad Kahfi (Sunan Ashabul Kahfi II)
 
Sayyid Abdul Salam (Sunan Tampeng Tuban)
 
Sayyid Muhammad (Sunan Bonang Bawean)
| father = [[Sunan Ampel]]
| mother = Nyai Ageng Manila
|predecessor=Maulana Hasanuddin|successor=Raden HusamuddinHisamuddin ([[Sunan Lamongan]])|office1=Imam [[Masjid Demak]] Ke - 1|term_start1=1490|term_end1=1506/12 (?)|predecessor1=Jabatan Baru|successor1=[[Raden Sayid Maulana Makhdum Husein / MakhdumSayid Sampang Penasehat Keraton Adipati Tjakraningrat IHusein]] <br> ( 1506/12 (?) - 1515 )}}
'''Sunan Bonang''' lahirdilahirkan pada tahun [[1465]] M di [[Kabupaten Rembang|Rembang]] dengan nama '''Raden Maulana MakdumMakhdum Ibrahim'''. Beliau adalah putra [[Sunan Ampel]] dan Nyai Ageng Manila.
 
Beliau juga dikenal sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang.
 
== Pendidikan ==
Dalam hal pendidikan, Sunan Bonang belajar pengetahuan dan ilmu agama dari ayahandanya sendiri, yaitu [[Sunan Ampel]]. Ia belajar bersama [[santri]]-santri Sunan Ampel yang lain seperti Sunan Giri, Raden Patah dan Raden Kusen.
 
Selain dari Sunan Ampel, Sunan Bonang juga menuntut ilmu kepada Syaikh Maulana Ishak, yaitu sewaktu bersama-sama Raden Paku Sunan Giri ke Malaka dalam perjalanan haji ke tanah suci.
 
Sunan Bonang dikenal sebagai seorang penyebar Islam yang menguasai ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat dengan kesaktian dan kedigdayaan menakjubkan.
 
Bahkan, masyarakat mengenal Sunan Bonang sebagai seseorang yang sangat pandai mencari sumber air di tempat-tempat yang sulit air.
 
''Babad Daha-Kediri'' menggambarkan bagaimana Sunan Bonang dengan pengetahuannya yang luar biasa bisa mengubah aliran Sungai Brantas, sehingga menjadikan daerah yang enggan menerima dakwah Islam di sepanjang aliran sungai menjadi kekurangan air, bahkan sebagian yang lain mengalami banjir.
 
Sepanjang perdebatan dengan tokoh Buto Locaya yang selalu mengecam tindakan dakwah Sunan Bonang, terlihat sekali bahwa tokoh Buto Locaya itu tidak kuasa menghadapi kesaktian yang dimiliki Sunan Bonang.
 
Demikian juga dengan tokoh Nyai Pluncing, yang kiranya seorang bhairawi penerus ajaran [[ilmu hitam]] Calon Arang, yang dapat dikalahkan oleh Sunan Bonang.<ref>Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, 229.</ref>
 
== Karya Sastra ==
Sunan Bonang banyak menggubahmengubah sastra berbentuk [[suluk]] atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubahmengubah tembang ''[[Tamba Ati]]'' (dari [[bahasa Jawa]], berarti ''penyembuh jiwa'') yang kini masih sering dinyanyikan orang.
 
Ada pula sebuah karya sastra dalam [[bahasa Jawa]] yang dahulu diperkirakan merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan [[Belanda]] seperti Schrieke disebut ''[[Het Boek van Bonang]]'' atau buku (Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai karyanya.
Baris 47 ⟶ 57:
 
== Keilmuan ==
Sunan Bonang juga terkenal dalam hal ilmu kebathinannya. Ia mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal dari Rasullah SAW, kemudian dia kombinasi dengan kesimbangan pernapasan{{cn}} yang disebut dengan rahasia Alif Lam Mim ( ا ل م ) yang artinya hanya Allah SWT yang tahu.
 
Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang Dia ambil dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya'. Ia menciptakan Gerakan fisik dari nama dan simbol huruf hijayyah adalah dengan tujuan yang sangat mendalam dan penuh dengan makna, secara awam penulis artikan yaitu mengajak murid-muridnya untuk menghafal huruf-huruf hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya diharuskan bisa baca dan memahami isi Al-Qur'an.
 
Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau Salat dan dzikir. Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan diorganisasikan dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam [[Silat Tauhid Indonesia]].
 
== Dalam budayaBudaya populerPopuler ==
* Dalam film ''[[Sunan Kalijaga (film)|Sunan Kalijaga]]'' (1983), Sunan Bonang diperankan oleh [[Zainal Abidin (pemeran)|Zainal Abidin]].
* Dalam film ''[[Sunan Kalijaga dan SyechSyaikh Siti Jenar]]'' (1985), Sunan Bonang diperankan oleh [[Zainal Abidin (pemeran)|Zainal Abidin]].
 
Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim. Beliau putra dari Sunan Ampel, yang berarti beliau adalah keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.
 
Berikut nasab lengkapnya:
 
Sunan Bonang bin Raden Rahmat bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali’ Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad SAW.
 
== Kutipan ==