Durian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k →Nama-nama lokal: ganti dengan versi yang diarsipkan |
||
(21 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove|date=Oktober 2018}}
{{Bukan|Durio}}
{{Speciesbox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|name = Durian
|image = Durio Zibethinus Van Nooten.jpg
Baris 7 ⟶ 8:
|image_caption = Durian, ''Durio zibethinus''
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|
{{kladtb|
{{kladtb|[[Rosid]]}}
|ordo = [[Malvales]]
|familia = [[Malvaceae]]
|genus =
|
| binomial = [[Durio zibethinus]]
| binomial_authority = [[Georg Eberhard Rumpf|Rumph.]] ex Murray
|
|}}
'''Durian''' (bentuk tidak baku: ''duren'') adalah nama [[tumbuhan]] [[tropika|tropis]] yang berasal dari wilayah [[Asia Tenggara]], sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai [[duri]]. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (''King of Fruit''). Durian adalah buah yang kontroversial
Tumbuhan dengan nama durian bukanlah [[spesies]] tunggal, tetapi sekelompok tumbuhan dari [[genus]] ''[[Durio]]''.<ref name=GRIN>{{cite web | url = http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/genus.pl?4046 | title = GRIN Taxonomy for Plants - ''Durio'' | publisher = [[Departemen Agrikultur Amerika Serikat]]}}</ref> Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah ''Durio zibethinus''. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadang kala ditemukan di pasar tempatan di [[Asia Tenggara]] di antaranya adalah [[lai]] (''D. kutejensis''), [[kerantungan]] (''D. oxleyanus''), [[durian kura-kura]] atau kekura (''D. graveolens''), serta [[lahung]] (''D. dulcis''). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada ''[[Durio zibethinus]]''.▼
▲'''Durian''' adalah nama [[tumbuhan]] [[tropika|tropis]] yang berasal dari wilayah [[Asia Tenggara]], sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai [[duri]]. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (''King of Fruit''). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, tetapi sebagiannya kurang menyukai dengan aromanya.<!-- [[Richard Sterling]] (dalam''[[The Travelling Curmudgoen]]'') mengatakan: "baunya mirip sekali dengan kotoran [[babi]], [[terpentin]] dan [[bawang]], dan dihiasi dengan kaos kaki kotor dari lapangan [[olah raga]]. Baunya tercium dari jauh." Ada juga yang menggambarkan bau durian seperti bau yang keluar dari [[truk]] sampah. -->
▲Tumbuhan dengan nama durian bukanlah [[spesies]] tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari [[genus]] ''[[Durio]]''.<ref name=GRIN>{{cite web | url = http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/genus.pl?4046 | title = GRIN Taxonomy for Plants - ''Durio'' | publisher = [[Departemen Agrikultur Amerika Serikat]]}}</ref> Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah ''Durio zibethinus''. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadang kala ditemukan di pasar tempatan di [[Asia Tenggara]] di antaranya adalah [[lai]] (''D. kutejensis''), [[kerantungan]] (''D. oxleyanus''), [[durian kura-kura]] atau kekura (''D. graveolens''), serta [[lahung]] (''D. dulcis''). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada ''[[Durio zibethinus]]''.
== Nama-nama lokal ==
Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di [[Kalimantan]], yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai ''duren'' ([[bahasa Jawa]], [[bahasa Betawi]]) dan ''kadu'' atau ''duren'' ([[bahasa Sunda]]). Di [[Sumatra]] dikenal sebagai ''durian'' dan ''duren'' (bahasa Gayo). Di [[Sulawesi]], orang [[Kota Manado|Manado]] menyebutnya ''duriang'', sementara orang [[Toraja]] ''duliang
== Botani ==
[[Berkas:Durio zibeth 070707-0085 cmap.jpg|jmpl|kiri|200px|Tajuk dan percabangan pohon durian di [[Cimahpar, Bogor Utara, Bogor|Cimahpar]], [[Kota Bogor|Bogor]] ]]
=== Penyebaran ===
Pusat keanekaragaman durian adalah [[Pulau Kalimantan]].
[[File:Indak Boy Kadayawan Festival 1.jpg|thumb|Festival Kadayawan]]
Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau [[Mindanao]]. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.
Baris 36:
[[Pohon]] [[tumbuhan tahunan|tahunan]], [[tumbuhan hijau abadi|hijau abadi]] (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode ''flushing'' atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh tinggi dapat mencapai ketinggian 25–50 [[meter|m]] tergantung spesiesnya,<ref name=Brown/> pohon durian sering memiliki [[akar|banir]] (akar papan). [[Pepagan]] (kulit batang) berwarna cokelat kemerahan, mengelupas tak beraturan. [[Tajuk (botani)|Tajuknya]] rindang dan renggang.
[[Daun]] berbentuk jorong hingga lanset, 10–15 (-17) [[sentimeter|cm]] × 3–4,5 (-12,5) cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna [[perak]] atau [[emas|keemasan]] dengan bulu-bulu bintang.<ref name="verheij_192">Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 192-198.</ref>
[[Bunga]] (juga buahnya) muncul langsung dari batang (''cauliflorous'') atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (''proximal''), berkelompok dalam karangan berisi 3–10 kuntum berbentuk [[bunga|tukal]] atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2–3 cuping berbentuk bundar telur. Mahkota bentuk [[spatula|sudip]], kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-putihan. [[Benang sari]]nya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala [[putik]]nya membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu.<ref name="verheij_192" /> Bunga muncul dari kuncup [[dormansi|dorman]], mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari [[kelenjar]] [[nektar]] di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian [[kelelawar]] sebagai penyerbuk utamanya.<ref>{{cite book|author=Whitten, Tony|title=The Ecology of Sumatra|publisher=Periplus|year=2001|isbn = 962-593-074-4|page=329}}</ref> Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah [[kelelawar]] ''Eonycteris spelaea''. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya.<ref name="Brown">{{cite book|author=Brown, Michael J.|title=Durio — A Bibliographic Review|publisher=International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI)|year=1997|url=http://www.bioversityinternational.org/publications/Pdf/654.pdf|format=PDF|isbn=92-9043-318-3|accessdate=2008-11-20}}</ref><ref>{{cite journal |title=Bird-pollination of Three Durio Species (Bombacaceae) in a Tropical Rainforest in Sarawak, Malaysia |author=Yumoto, Takakazu |journal=[[American Journal of Botany]] |volume=87 |issue=8 |pages=1181–1188 |year=2000 |doi=10.2307/2656655 |issn=0002-9122 }}</ref>
[[Berkas:Durian flower.jpg|jmpl|150px|Bunga durian, keluar langsung dari batang/cabang secara berkelompok]]
[[Buah]] durian bertipe kapsul ber[[bangun|bentuk]] [[bola (geometri)|bulat]], [[elips|bulat telur]] hingga [[elips|lonjong]], dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.<ref name=verheij_192/> Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan [[duri]] dalam pengertian [[botani]]), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan.
Buah durian mulai berkembang setelah [[pembuahan]].<ref>{{
Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan banyaknya [[daun buah]] yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa [[biji]], biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecokelatan mengilap. Biji terbungkus oleh arilus ([[salut biji]], yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, tetapi pada [[varietas|kultivar]] unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ''ponggè''. [[Pemuliaan tanaman|Pemuliaan]] durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal (disebut "sukun").
Baris 71:
* 'Perwira', dari Simapeul, [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]]
* '[[Durian petruk|Petruk]]', dari Dukuh Randusari, Desa [[Tahunan, Tahunan, Jepara|Tahunan]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]], Jawa Tengah<ref>{{cite web | title = Durian Petruk | publisher = IPTEKnet [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi|BPPT]] | url = http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?mnu=2&id=62 | accessdate = 2009-12-09 | archive-date = 2009-12-31 | archive-url = https://web.archive.org/web/20091231071538/http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?mnu=2&id=62 | dead-url = yes }}</ref>
* '[[Durian Bawor|Bawor]]', dari [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], Jawa Tengah
* '[[Durian Bagong|Bagong]]', dari [[Kabupaten Klaten|Klaten]], Jawa Tengah.
* '[[Durian Semar|Semar]]', dari [[Semarang]], Jawa Tengah.
* '[[Durian Arjuna|Arjuna]]', dari [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], Jawa Timur.
* 'Soya', dari [[Pulau Ambon|Ambon]], [[Maluku]]
* 'Sukun', bijinya kempis dengan daging tebal
Baris 115 ⟶ 119:
[[Hujan|Curah hujan]] yang disukai sekurang-kurangnya 1500 [[milimeter|mm]], yang tersebar merata sepanjang tahun. Akan tetapi, periode kering 1–2 bulan akan merangsang perbungaan lebih baik. Musim raya buah durian biasa terjadi setelah tahun dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Musim panen antara dapat terjadi dengan produksi buah yang biasa-biasa saja.
Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan berdrainase baik. [[PH|Derajat keasaman]] optimal adalah 6–6,5. Tanah masam, seperti latosol atau podsolik merah kuning memerlukan pengapuran
[[Pupuk|Pemupukan]] dilakukan dengan membuat parit kecil di sekeliling pohon lalu ditaburi pupuk kimia. Pupuk kandang diberikan pada waktu penanaman bibit. Pemupukan dengan kadar [[Pupuk|NPK]] yang sama diberikan segera setelah musim berbuah, sedangkan pemupukan dengan kadar [[fosfat|P]] yang lebih tinggi diberikan setelah ''flushing'' selesai untuk mempersiapkan [[bunga|pembungaan]].
Baris 206 ⟶ 210:
== Dalam sejarah ==
Durian telah dikenal dan disukai orang sekurang-kurangnya semenjak masa [[Mataram Kuno]] (abad ke-9).
== Catatan kaki ==
Baris 228 ⟶ 232:
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Tumbuhan berkeping dua]]
[[Kategori:Buah tropis]]
|