Berbagi berkas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Taeji Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Justmine11 (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
== Jenis ==
=== P2P ===
[[File:Shareaza 2.5.2.0 Screenshot English.jpg|jmpl|Tangkapan layar [[Shareaza]], salah satu perangkat lunak P2P bebas.]]
Jenis ini didasarkan pada teknologi [[P2P|peer-to-peer]] (P2P). Penyebaran berkas pada komputer lain bisa menggunakan menggunakan indeks pada direktori server. Teknologi P2P digunakan oleh layanan populer seperti [[Napster]], [[Spotify]], dan Infinit. Salah satu protokol yang paling populer untuk berbagi P2P adalah [[BitTorrent]].
Baris 15 ⟶ 16:
Gnutella, eDonkey2000, dan Freenet yang dirilis pada tahun 2000, saat MP3.com dan Napster menghadapi tuntutan hukum. Gnutella, dirilis pada bulan Maret, adalah jaringan berbagi berkas pertama yang menggunakan sistem desentralisasi jaringan. Dalam jaringan Gnutella, semua perangkat lunak yang saling terhubung dianggap sama, dan oleh karena itu jaringan Gnutella tidak memiliki titik kelemahan. Pada bulan Juli, Freenet dirilis dan menjadi yang jaringan anonimitas pertama.
Tahun 2000, Napster digugat melalui Pengadilan Negeri California oleh band musik Metalica dengan tuduhan melakukan pelanggaran [[hak cipta]] dan pemerasan atas karya mereka. Kasus ini terkenal dengan sebutan ''[[Metallica vs. Napster, Inc]].'' dan merupakan kasus pertama dimana artist melakukan tuntutan hukum terhadap perusahan software komputer berbagi berkas [[P2P|peer-to-peer]].
Pada tahun 2001, [[Kazaa]] dan Poisend untuk Mac dirilis. Jaringan untuk FastTrack juga disebarkan, meskipun tidak seperti gnutella, dibuat lebih banyak lalu lintas ke ''supernodes'' untuk meningkatkan efisiensi routing. Jaringannya dibuat paten dan terenkripsi, dan tim Kazaa membuat usaha besar untuk menjaga klien lain seperti Morpheus dari jaringan FastTrack.
Baris 53 ⟶ 54:
<blockquote class="">"Pendukung berbagi berkas umumnya berpendapat bahwa berbagi berkas mendemokrasikan konsumsi musik dengan 'menyamaratakan kondisi pasar' untuk artis baru/kecil dengan artis mapan/populer, dengan memberikan kesempatan bagi para artis untuk didengar oleh khalayak yang lebih luas, mengurangi keuntungan yang umumnya hanya dimiliki oleh artis mapan/populer dalam hal promosi dan dukungan. Saya menunjukkan hasil sebaliknya yang terjadi, yang konsisten dengan bukti-bukti pada perilaku file-sharing."<ref>Hammond. Robert G. "[http://www4.ncsu.edu/~rghammon/Hammond_File_Sharing_Leak.pdf Profit Leak? Pre-Release File Sharing and the Music Industry]" May 2012.</ref></blockquote>
''Billboard'' memperingatkan bahwa penelitian ini hanya melihat kondisi pada periode pra-rilis dan tidak pada periode saat tanggal rilis lagu terbaru dilakukan. "Masalah utama pada teori bahwa [[Pelanggaran hak cipta|pembajakan]] membantu penjualan lagu adalah menentukan mana hal yang termasuk tindakan legal dan ilegal ... Hal implisit pada penelitian ini adalah kenyataan bahwa baik pembeli dan penjual adalah hal yang sama-sama diperlukan pada saat perilisan lagu baru di layanan berbagi berkas agar memiliki dampak positif pada penjualan album. Tanpa iTunes, Amazon dan [[Best Buy]], para pemakai berbagi berkas akan hanya menjadi pemakai dan bukan pembeli. Jika anda mengatakan bahwa argumen 'berbagi berkas adalah tindakan legal' dan hal yang logis, maka para penjual akan memilih untuk membuka layanan berbagi berkas."<sup>[[Berbagi berkas#cite note-23|[23]]]</sup>
== Isu hak cipta ==
Layanan berbagi berkas menimbulkan masalah hak cipta dan telah menyebabkan banyak tuntutan hukum. Di Amerika Serikat, beberapa tuntutan hukum ini bahkan mencapai Mahkamah Agung. Misalnya pada kasus di MGM vs Grokster, Mahkamah Agung memutuskan bahwa pencipta jaringan P2P dapat bertanggung jawab jika perangkat lunak mereka dimaksudkan sebagai alat untuk melanggar hak cipta.
Di sisi lain, tidak semua tindakan berbagi berkas adalah ilegal. Konten dalam [[domain publik]] dapat secara bebas disebarkan. Bahkan karya-karya yang dilindungi oleh hak cipta dapat distribusikan dalam kondisi tertentu. Sebagai contoh, sebagian seniman, penerbit, dan [[label rekaman]] memberikan publik lisensi untuk distribusi terbatas untuk karya-karya tertentu, kadang-kadang dengan persyaratan, dan mereka menggunakan layanan konten gratis maupun berbagi berkas sebagai alat promosi.
Di Indonesia, perlindungan hak cipta untuk hasil karya di aplikasi berbagi berkas masih belum terlalu menjadi perhatian hukum. Walaupun sudah ada Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengenai hak eksklusif yang dimiliki oleh Pencipta wajib mendapatkan perlindungan.
|