Kabupaten Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizal180 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Voltamen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| lambang = Lambang_Kabupaten_Bima.png
| peta = Lokasi NTB Kabupaten Bima.svg
| foto = Gunung Sangeang Api.jpg
| caption = [[Gunung Sangeang Api]]
| koordinat = 118°44'–119°22' [[Garis lintang|LS]], 8°8'–8°57' [[Garis bujur|BT]]
| motto = ''Maja Labo Dahu''Mbojo
| semboyan = ''Mbojo''
| provinsi = Nusa Tenggara Barat
| ibukota = [[Woha, Bima|Kecamatan Woha]]
Baris 28 ⟶ 27:
| hari jadi = 5 Juli 1640
| kepala daerah = Bupati
| nama kepala daerah = Hj. [[Indah Dhamayanti Putri, S.E.]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah = Drs. H. Dahlan M. Noer
| sekretaris daerah = Suwandi (Pj.)
| ketua DPRD =
| ketua pengadilan negeri =
| kepala kejaksaan negeri =
| dandim =
| kapolres =
| kodearea = 0374
| kodepos =
Baris 42 ⟶ 37:
| apbd = Rp 1.778.713.865.742,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
| pad = Rp 195.312.168.175,-
| daurefdau = Rp 926.611.508.000,- ([[2020]]) <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| dau = Rp 926.611.508.000,- ([[2020]])
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{decrease}} 66,30 ([[2020]])<br> {{fontcolor|Orange|Sedang}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| flora =
| fauna =
| zona waktu = UTC +8 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| bandar udara = [[Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin|Sultan Muhammad Salahudin]]
| web = {{URL|http://www.bimakab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Bima''' adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di pulau [[Pulau Sumbawa|Sumbawa]], provinsi [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Woha, Bima|Kecamatan Woha]]. Pada tahun [[2020]] jumlah [[penduduk]] kabupaten ini sebanyak 532.677 jiwa, dengan kepadatan penduduk 156 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="DUKCAPIL"/><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref>
 
== Geografi ==
=== Batas wilayah ===
Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di bagian timur Pulau Sumbawa dengan batas wilayah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Flores]]
|selatan = [[SamudraSamudera Hindia|Samudera Indonesia]] dan [[Pulau Sumba]], [[Provinsi Nusa Tenggara Timur]]
|barat = [[Kabupaten Dompu]]
|timur = [[Selat Sape]] dan [[Provinsi Nusa Tenggara Timur]]}}
 
=== Letak ===
Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]], terletak di ujung timur dari [[Pulau Sumbawa]] bersebelahan dengan [[Kota Bima]] (pecahan dari KotaKabupaten Bima). Secara geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40”-119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan.<ref name="potensi">{{Cite web |url=http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 |title=''Potensi Daerah Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima |access-date=2007-06-23 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929202818/http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 |dead-url=yes }}</ref>
 
=== Topografi ===
Baris 90 ⟶ 83:
# Ncuhi Dara, memegang kekuasaan wilayah Bima Tengah
# Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan wilayah Bima Selatan
# Ncuhi PadoloBolo, memegang kekuasaan wilayah Bima Barat
# Ncuhi Banggapupa, memegang kekuasaan wilayah Bima Utara
# Ncuhi Dorowani, memegang kekuasaan wilayah Bima Timur
Baris 101 ⟶ 94:
* Sang Dewa
 
Salah seorang dari lima bersaudara ini yakni Sang Bima berlayar ke arah timur dan mendarat di sebuah pulau kecil di sebelah utara Kecamatan Sanggar yang bernama Satonda. Sang Bima inilah yang mempersatukan kelima Ncuhi dalam satu kerajaan, yakni Kerajaan Bima dan Sang Bima sebagai raja pertama bergelar Sangaji. Sejak saat itulah Bima menjadi sebuah kerajaan yang berdasarkan Hadat dan saat itu pulalah Hadat Kerajaan Bima ditetapkan berlaku bagi seluruh rakyat tanpa kecuali. Hadat ini berlaku terus menerus dan mengalami perubahan pada masa pemerintahan raja Ma Wa’a Bilmana. Setelah menanamkan sendi-sendi dasar pemerintahan berdasarkan Hadat, Sang Bima meninggalkan Kerajaan Bima menuju timur, tahtatakhta kerajaan selanjutnya diserahkan kepada Ncuhi Dara hingga putra Sang Bima yang bernama Indra Zamrud sebagai pewaris tahtatakhta datang kembali ke Bima pada abad 14-15 M.<ref name=":0"/>
 
Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Bima juga mengalami perkembangan ke arah yang lebih maju. Dengan adanya kewenangan otonomi yang luas dan bertanggungjawab yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam bingkai otonomi daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.33 Tahun 2004, Kabupaten Bima telah memanfaatkan kewenangan itu dengan terus menggali potensi-potensi daerah, baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat pertumbuhan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<ref name=":0"/>
 
=== Hubungan darah antara Bima dan Gowa (Makassar) ===
Hubungan kekerabatan dan kekeluargaan yang terjalin selama kurun waktu 1625–1819 (194 tahun) pun terputus hingga hari ini. Hubungan kekeluargaan antara dua kesultanan besar di kawasan Timur Indonesia, yaitu Kesultanan Gowa dan Kesultanan Bima terjalin sampai pada turunan yang ke-7. Hubungan ini merupakan perkawinan silang antara Putra Mahkota Kesultanan Bima dan Putri Mahkota Kesultanan Gowa terjalin sampai turunan ke-6, sedangkan yang ke VII adalah pernikahan Putri Mahkota Kesultanan Bima dan Putra Mahkota Kesultanan Gowa.<ref name=":0"/>
 
== Perguruan Tinggi ==
 
# Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) .
# Universitas Mbojo Bima (UNMBO Bima)
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima.
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Harapan Bima.
# Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yahya Bima.
# Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Soromandi Bima.
# Vokasi Bima Universitas Mataram (Calon Politeknik Negeri Bima) .
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima
 
== Pemerintahan ==
Baris 142 ⟶ 135:
 
Kabupaten Bima juga memiliki sambal yang khas, yaitu:
* Sambal Kahuntu''kahuntu Kalokalo'', lazimnya jantung pisang dimanfaatkan sebagai sayuran. Masyarakat suku Mbojo sendiri menjadikannya sebagai sambal. Jantung pisang direbus duludahulu dengan tambahan garam. Kemudian diiris kecil-kecil, lalu ditambahkan bahan-bahan seperti bawang merah, tomat, potongan udang, cabai dan bahan lain. Semua bahan dicampur dan santar cair. Kemudian dinikmati bersama ikan goreng atau panggang.
* Sambal Colek Asam (Tutu Mangge)
* Sambal Jeruk (Mbohi Dungga)
Baris 152 ⟶ 145:
* Sambal Mangga (Doco Fo'o)
 
== Referensi ==
 
{{Reflist}}